tag:blogger.com,1999:blog-3133012573361263512024-03-06T00:27:00.460-08:00Romo Jost Kokoh"WTS" - Writer Trainer Speaker
Fiat Lux! (Genesis 1:3)Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.comBlogger482125tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-45704255182426486972017-03-09T21:21:00.001-08:002017-03-09T21:21:37.731-08:00Opini Mini Seputar Dugaan "Skandal e-KTP"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-xB3kKOPfb6U/WMI3yIwozhI/AAAAAAAADiQ/hsHRl2EaaJo0nH-As6E_FAnuD_rqF5ooQCLcB/s1600/SP.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="91" src="https://2.bp.blogspot.com/-xB3kKOPfb6U/WMI3yIwozhI/AAAAAAAADiQ/hsHRl2EaaJo0nH-As6E_FAnuD_rqF5ooQCLcB/s400/SP.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Sapere Aude: Beranilah Berpikir!!</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita kerap berkata bahwa massa itu cepat lupa, karena dalam peristiwa massa, rasa tanggungjawab menjadi tumpul. Tapi betulkah massa itu pelupa? Sebetulnya, ada istilah yang lebih tepat, yaitu Gedankenlosigkeit, ketidakberpikiran. Massa tidak pelupa, melainkan tidak berpikir, dan dalam ketidakberpikirannya itulah, wajar jika praktek korupsi semakin marak terserak di masyarakat kita, karena setiap bentuk korupsi adalah pengkhianatan terhadap kepercayaan.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam bahasa medis, para koruptor bisa disebut penderita schizophrenia, karena tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Tak pelak lagi, campur tangan eksekutif dalam lembaga yudikatif mempengaruhi masalah immunity (kekebalan hukum) para koruptor. Legitimasi yang seharusnya ditentukan oleh hukum menjadi situasi yang ditentukan oleh kekuasaan. Inilah sebuah penjelmaan akan diktum klasik, “siapa memiliki emas, dialah yang menentukan aturan”, yang dalam bahasa Lord Acton, power tends to corrupt, praktek korupsi sudah menjadi biasa dalam kekuasaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Secara makro, ada tiga causa prima korupsi, al:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertama, sikap mengabaikan adanya konflik kepentingan, yakni tidak adanya pemisahan tegas antara eksekutif, yudikatif dan legislatif. Hal ini nampak dari maraknya kompromi politik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kedua, tidak efektifnya pengawasan, baik terhadap pemerintah pusat maupun di daerah. Sebetulnya lembaga legislatif berpotensi mengadakan pengawasan, tapi yang terjadi bukanlah suatu kontrol yang efektif tapi malah perluasan jaringan korupsi. Memakai istilah Hannah Arendt (Human Condition, 128), para eksekutif dan legislatif kita masih bermental animal laborans: mereka menjadikan politik sebagai mata pencaharian.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketiga, pengambilan keputusan publik tidak hanya dilakukan oleh pejabat yang berwenang tapi oleh para pemilik modal misalnya. Inilah gejala yang disebut state capture, di mana kapasitas legitim “badan publik” menjadi tawanan para pemilik modal. Maka, tidak mengherankan bahwa korupsi begitu mengakar di Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita lupa bahwa korupsi jelas merusak sendi-sendi penopang hidup bersama, karena yang dicari adalah kepentingan diri. Korupsi juga menghalangi upaya membangun keadilan, karena pada dasarnya korupsi itu adalah wujud ketidakadilan. Maka, korupsi sungguh merupakan negasi terhadap sebuah etika politik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam diskursus ini, saya menyitir salah satu kejahatan yang disebut Paul Ricoeur, yakni kejahatan kriminal. Para koruptor, walau kerap disebut white collar crime, adalah sama dengan penjahat kriminal!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Implikasinya? </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka sungguh bisa diadili dan menerima hukuman (retribusi) atau harus membayar ganti rugi (restitusi). Di sinilah mutlak suatu institusi hukum yang legitim dan bebas dominasi. Hukum mutlak dibuat untuk melindungi yang lemah dan memperkuat jaringan institusi untuk mendapatkan keadilan. Jika, hukum tidak lagi legitim, ia kehilangan raison d’ětre (alasan adanya). Ini lebih tepat dikatakan sebagai prasyarat mutlak (conditio sine qua non) bagi upaya menciptakan good governance, seperti yang tercantum pada Tap MPR No XI/MPR/1998.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengatasi kenyataan bahwa proses hukum kerap berbalik menjadi alat pembersihan diri dan sarana rehabilitasi para koruptor, di sinilah perlunya class action (bentuk pemberdayaan masyarakat, Corruption Watch misalnya). Kita mesti terus membangun sebuah Zwischenraum, Ruang Antara (yang bisa ditafsirkan dengan ‘civil society’), sebagai tiang penyangga dan kontrol terhadap hegemoni kekuasaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di lain matra, di tengah maraknya usaha untuk cuci tangan atau menurut terminologi Juergen Habermas, ‘melunakkan masa lampau’ (defusing the past), ruang publik harus selalu dihidupkan dengan mempertajam tindakan berpikir. Berpikir sendiri adalah sebuah action.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan sepakat dengan Heidegger, tindakan sungguh mengandaikan pemikiran. Berpikir juga adalah dialog yang khusyuk antara saya dan diri saya sendiri. Aktivitas berpikir dengan demikian merupakan refleksi atas pengalaman dengan dunia sosial. Aktualisasi dialog antara saya dan diri saya ini menghasilkan suara hati. Tapi, masalahnya, apakah kaum birokrat kita (eksekutif-legislatif) sungguh berpikir?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gagasan mengenai birokrat yang tidak berpikir inilah yang disebut “The Banality of Evil”, karena kejahatan para birokrat yang koruptor ini adalah dangkal (mereka gagal untuk memikirkan apa yang sedang dilakukan). Mereka hidup dalam suatu ungkapan kesadaran praktis menurut Giddens. Mereka tidak biasa berpikir, gagal mengambil jarak atau memberi makna pada setiap tindakan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Idealnya? </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka harus belajar melibatkan kesadaran reflektif: mengambil jarak, bersikap kritis, mempertanyakan dan memberi makna pada tindakan, sehingga akhirnya kita bisa mengajak mereka untuk bersama-sama meneriakkan slogan zaman Pencerahan, SAPERE AUDE….Beranilah berpikir!!!!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam HIKers,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light -</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah Terang!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Gen 1:3)</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-53252530453074961482017-03-09T21:19:00.001-08:002017-03-09T21:19:54.800-08:00SLOT – Biara Claris Singkawang<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-bsQiC9amhdw/WMI3RrUXeRI/AAAAAAAADiI/UbJ8NAHHDW8fKHJhKQc-88TUUiXhU-KrQCLcB/s1600/BIARA.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://2.bp.blogspot.com/-bsQiC9amhdw/WMI3RrUXeRI/AAAAAAAADiI/UbJ8NAHHDW8fKHJhKQc-88TUUiXhU-KrQCLcB/s400/BIARA.jpg" width="400" /></a></div>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">SANG PENDOA GEREJA DAN DUNIA</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Jika engkau seorang kontemplatif, cintamu menjangkau ke seluruh dunia dan engkau mengangkat semua kesakitan, derita dan kebingungan dunia dalam doa dan cintamu. Engkau merupakan bagian dari setiap orang dan segala sesuatu, dan engkau merasakan secara nyata keterikatanmu dengan semua ciptaan”.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Itulah sepenggal ungkapan seorang biarawan Fransiskan, Murray Bodo tentang hidup kontemplatif. Kata kontemplatif sendiri berasal dari “contemplare” (Latin) yang artinya “mengunyah-kunyah”, memandang, memperhatikan, dan mengamat-amati. Memandang disini maksudnya selalu mengarahkan hati kepada Tuhan, dengan berdoa terus-menerus bagi Dunia dan Gereja.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Biara kontemplatif sendiri kerap disebut “jantung hati gereja”. Jantung hati itu tidak kelihatan tapi sangat vital bagi hidup manusia. Begitu pula para rubiah dan rahib yang hidup dalam biara kontemplatif sekalipun tersembunyi, mereka ada dan sangat vital karena menjadi kekuatan pokok bagi Gereja Universal.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Paus Kerahiman Ilahi, Paus Yohanes Paulus II bahkan menempatkan secara khusus dalam kubah Basilika St. Petrus, persis pada jantung Vatikan sebuah biara kontemplatif yang dipersembahkan kepada Bunda Gereja. Setiap lima tahun, tanggung jawab ini diterima oleh suatu Ordo Kontemplatif yang berbeda dan dari komunitas yang berbeda-beda pula dari seluruh dunia (Italia, Kanada, Russia, Bosnia, Nicaragua, dan Philipina).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Untuk itulah, saya merasa sangat bersyukur ketika diminta memberikan retret bagi para suster rubiah dari Ordo Kontemplatif Santa Claris Capusines di Singkawang pada medio Februari 2014 sehingga bisa lebih mengenal seluk-beluk kehidupan di balik tembok biara yang terasa masih sangat asing ini.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Historiografi</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Biara Ordo Santa Klara-Kapusines yang terletak di Jl. Diponegoro No.1, Singkawang Kalimantan Barat dan berada tepat di belakang Gereja St Fransiskus Asisi Singkawang ini mulai berdiri sejak tahun 1937. Adapun Ordo Santa Klara-Kapusines (Ordo Sanctae Clarae Cappuccinarum) didirikan oleh Maria Laurentia Longo, di Napoli Italia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ia adalah seorang janda yang lahir di Katalonia sekitar tahun 1463 dari keluarga bangsawan. Terinspirasi oleh cara hidup para Kapusin di rumah Rumah Sakit L’Incurabili, Maria Laurentia Longo memulai suatu cara hidup kontemplatif yang sepenuhnya diabdikan lewat doa. Untuk kelompoknya itu, ia menggunakan Anggaran Dasar (Regula) St. Klara Asisi (1194-1253) yang adalah pengikut St. Fransiskus Asisi (1181-1226) dan Konstitusi St. Coleta dari Corbie (1381-1447) salah seorang tokoh pembaharu Ordo Santa Klara yang dilengkapi dengan semangat pembaharuan Kapusin. Ini yang membuat mereka kemudian dikenal sebagai suster-suster Kapusin di pelbagai tanah misi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun keinginan untuk mendirikan biara kontemplatif di tanah misi bermula dari ide Paus Pius XII dalam ensiklik Rerum Ecclesiae (28 Februari 1929), pada pengangkatan St. Teresia Lisieux sebagai pelindung Misi. Seruan tersebut ditanggapi serius oleh para uskup dan vikaris apostolik di tanah misi, salah satunya adalah Mgr. Tarsisius van Valenbergh. Ia mengundang para suster Klaris Kapusines dari Duivendrecht, Belanda untuk hadir dan mendukung karya misi di tanah “Borneo” (Kalimantan). Maka pada tahun 1937, hidup kontemplatif dalam klausura dimulai di Singkawang, Kalimantan Barat. Biara Duivenrecht mengirim 9 suster, yakni: Sr. Aloysia, Sr. Benigna, Sr. Gerarda, Sr. Gabriel, Sr. Gemma, Sr. Maria, Sr. Lidwina, Sr. Elisabeth (suster luar) dan Sr. Anna (seorang novis).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketika tentara Jepang masuk Indonesia pada tahun 1942, para suster yang semuanya berkebangsaan Belanda ini ikut menjadi tawanan perang dan dibuang ke Sejangkung dan kamp tahanan di Kuching. Baru sesudah Perang Dunia II (1945), mereka dikembalikan ke Singkawang. Beberapa suster yang kembali, disambut gembira oleh umat Singkawang. Tetapi beberapa gadis yang sudah lama menunggu untuk bergabung dengan para suster, menangis karena dalam penantian yang lama akhirnya mereka dinikahkan oleh orang tuanya. Adapun keadaan biara waktu mereka kembali, sungguh menyedihkan. Ternyata selama masa perang, biara itu dijadikan markas tentara Jepang sehingga banyak yang porak poranda. Hanya satu yang tinggal utuh yakni patung santa Klara yang terbuat dari tanah liat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tahun 1949, jumlah para suster diperkuat kembali oleh dua suster Belanda yaitu : Sr. Kristina dan Sr. Gabriela yang sampai sekarang masih ada di Biara Providentia Singkawang. Selain itu, pada tahun yang sama mulai masuk seorang calon, gadis Tionghoa yang bernama Phiong Ket Fa (Sr. Fransiska). Dialah suster pribumi pertama. Kemudian pada tahun 1951 seorang gadis dayak bernama Antonia Toni, yang biasa dipanggil Guru Toni oleh para muridnya (Sr. Serafin), juga ikut bergabung.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut Sr Rosa Arel, Abdis (pemimpin biara/pertapaan), para suster senantiasa hidup dalam suasana silentium, supaya menghantarkan mereka untuk masuk lebih dalam (duc in altum) bersama Tuhan dalam keheningan. Inilah yang membuat orang Singkawang menyebut mereka sebagai alo kunyong (suster bisu). Karena “terkunci”, dipingit dan dipisahkan dari dunia ramai, banyak orang di Singkawang juga kerap mengenal mereka sebagai suster “SLOT” yang ternyata memiliki empat ciri dasar: “Sederhana hidupnya, Lemah-lembut omongannya, Optimis harapannya dan Tuhan yang jadi andalannya”.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“S”ederhana hidupnya</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka hidup sangat sederhana. Hampir setiap hari makan sayur dan jarang sekali makan daging. Mereka juga mengerjakan banyak hal yang sederhana, seperti Sr Angelina (memandikan/menolong suster tua), Sr Skolatika (penjilidan dan perpustakaan), Sr Laurentia dan Sr Agnes (urusan dapur), serta Sr Magdalena dan Sr Lidwina (menjahit, mencuci dan menyiapkan alat liturgi). Tidak ada banyak pengaruh teknologi modern dan kemewahan duniawi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bahkan, dulunya dalam semangat Konsili Vatikan I: hanya ada seorang suster yang bertugas untuk urusan luar, dan disebut sebagai “suster luar” karena setiap hari pergi berkeliling ke pasar dan “minta-minta”. Tidak jarang suster ini mendapat penghinaan dari orang-orang di pasar, tetapi ia menanggungnya dengan sabar. Karena itu, ia dikenang sampai saat ini oleh orang-orang tua di pasar yang masih mengenalnya, seperti kata kata St Klara: “Berikanlah keringanan bagi dosa-dosa saya, tapi jangan ringankan keinginan saya mengikuti Yesus Kristus” (Bdk. Mat 13: 44).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Lemah lembut sikapnya</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam suratnya kepada St. Agnes dari Praha, St. Klara menggambarkan tugas mereka sebagai “pembantu Allah dan pendukung anggota-anggota yang runtuh pada TubuhNya yang tak terperikan” (SurAg 3:8). Ya, selain mengikuti jejak Kristus, cara hidup kontemplatif juga dimaksudkan sebagai solidaritas bagi mereka yang berjuang di tengah dunia dengan segala gulat-geliat dan ruwet-renteng perjuangannya. Mereka mempersatukan jeritan hati banyak orang dalam hidup dan doa mereka yang penuh kelemah-lembutan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan demikian hidup yang ter-“slot” bukan berarti memisahkan diri dari dunia demi kesenangan atau keamanan pribadi melainkan untuk membantu dan menghantar banyak orang kepada Tuhan melalui doa-doa dan kesetiakawanan yang lemah lembut dengan banyak orang di dunia ini.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jelasnya, berdoa menjadi pelayanan utama para suster, karena melalui doa inilah mereka berpartisipasi dalam karya keselamatan. Maka hampir seluruh waktu mereka dikuduskan dengan doa dan pujian yang lemah lembut, baik doa bersama maupun doa pribadi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara bersama adapun tata aturan yang sudah ditetapkan sebagai jadwal harian, yaitu: Ibadat Pagi: 04.20, Misa: 05.00, Meditasi : 05.30-06.30, Ibadat Siang: 11.35, Rosario/Ib. Bacaan: 13.20, Meditasi : 16.30-17.30, Ibadat Sore: 17.30, Ibadat Penutup: 19.15, Ibadat Bacaan : 24.00.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di tengah padatnya waktu doa dan “ketertutupan” dari dunia inilah, biara mereka selalu terbuka dengan penuh kelemah-lembutan bagi banyak orang yang datang untuk meminta doa, khususnya mereka yang miskin, sakit dan menderita, baik yang datang sendiri maupun yang datang melalui telpon, surat atau email.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Optimis harapannya</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ora et labora! Selain berdoa, para suster juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebiasaan meminta-minta untuk makan sehari-hari memang tidak lagi diteruskan tapi mereka berusaha melakukan aneka pekerjaan, seperti: berkebun, membuat lilin, membuat hosti, menjahit pakaian misa dan perlengkapan lainnya, membuat rosario, menjilid buku, membuat kue khususnya kue sagon yang terbuat dari remah-remah potongan hosti, dan pekerjaan tangan lainnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semua pekerjaan rumah tangga dilakukan sendiri oleh para suster dengan pembagian tugas secara bergiliran. Disitulah, para suster mewujudkan semangat pelayanan dengan sikap optimis. Bahkan menurut suster tertua disana, Sr Gabriela van Der Velden (93 tahun) yang membantu membuat rosario, dia ingin ketika meninggal semuanya ber-“laetitia”, menyanyikan lagu syukur dan pujian, tidak ada banyak tangisan kesedihan tapi sukacita dalam iman dan mengundang banyak orang miskin untuk ikut bersukacita bersama.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Tuhan jadi andalannya</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">De facto, ada saja orang yang berkata: “Mengapa mau jadi suster seperti itu? Tidak bisa keluar dan tidak ada karya nyata yang dapat dilihat dan dirasakan secara langsung. Kalau kamu menjadi ‘suster putih’ (sebutan untuk suster-suster yang berseragam putih) itu lumayan. Bisa dilihat kamu jadi perawat atau guru misalnya. Tetapi kalau jadi suster seperti itu apa yang bisa dibanggakan?” Hanya anak yang bodoh boleh menjadi suster seperti itu!” Demikian ungkapan keberatan hati beberapa orang bila mengetahui anak gadisnya atau orang terdekat mereka memilih menjadi suster kontemplatif yang ter-“SLOT”, terkurung dalam klausura (pingitan). Mungkin banyak dari antara kita juga bertanya-tanya mengapa ada orang yang mau mengurung diri seperti itu, bukan?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Disinilah, hidup kontemplatif memang tidak mudah karena diperlukan “HIK” - “Harapan Iman dan Kasih” yang sungguh mendalam. Adapun ketika saya memberi retret di biara ini, ternyata ada banyak gambar Kerahiman Ilahi di papan pengumuman mereka. Fenomen kecil ini seakan menyatakan bahwa di atas semuanya, “Tuhanlah satu-satunya andalan!” Bisa jadi, itu juga sebabnya para suster menamakan biara itu “Providentia” sebagai ungkapan kepercayaan mereka pada penyelenggaraan ilahi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Dum Spiro, Spero.</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Aku berharap selagi aku masih bernafas!” Para suster SLOT di Singkawang terus tumbuh dalam harapan karena tercandra mulai berdatangan tunas-tunas muda dari berbagai daerah, bahkan dari luar pulau: dari Jawa, Sumatera dan Flores. Gadis-gadis di sekitar Kalimantan pun mulai ada yang tertarik, bahkan Biara SLOT di Singkawang ini sekarang telah melahirkan dua biara baru: Biara SLOT di Kampung Sarikan, Pontianak dan Biara SLOT di Kampung Bejabang, Kapuas Hulu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para suster rubiah yang ada juga sangat beragam baik dari segi usia maupun asal usul. Dari segi usia boleh dikatakan cukup ideal karena ada yang termuda: 23 tahun (Sr Lidwina dari Serukam) sampai yang tertua: 93 tahun (Sr Gabriela dari Rotterdam). Sedangkan dari segi asal-usul ada keanekaragaman suku; Dayak, Tionghoa, Flores, Jawa, Sumatera, dan Belanda. Keanekaragaman ini merupakan kekayaan tersendiri di mana perbedaan membuat para suster SLOT dapat ber-“bhineka tunggal ika” dan saling melengkapi lewat empat pilar dasarnya: “Sederhana, Lemah lembut, Optimis dan Tuhan yang jadi andalannya”. Siapa menyusul?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>GLOSARIUM:</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Klausura</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Klausura secara fisik adalah tembok-tembok biara yang melindungi para rubiah atau rahib dari hiruk-pikuk dunia. Itu maksudnya supaya mereka dapat dengan bebas menjalankan aktivitas setiap hari dan menciptakan susana hening sehingga hati dapat dipenuhi dengan doa setiap saat. Klausura secara rohani adalah hati manusia yang berdoa yang terlindung oleh segala godaan dan membentengi diri dengan kekuatan Tuhan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Silentium</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebuah kondisi untuk tidak bercakap atau omong yang tidak beraturan dengan yang lain pada waktu-waktu tertentu. Itu maksudnya selain untuk menciptakan keheningan, para rubiah atau rahib dapat juga dengan bebas berdoa dan mengarahkan hati kepada Tuhan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibadat Harian</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Doa resmi gereja yang setiap hari didaraskan para biarawan/wati, alokasi waktunya sesuai tradisi biara setempat, yang terdiri dari:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Vigili: Ibadat Bacaan (didoakan pada jam 03.00)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Laudes: Ibadat Pagi (06.00)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Terzia: Ibadat Siang I (jam 08.15)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">d. Sexta: Ibadat Siang II (jam 12.00)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">e. Nona: Ibadat Siang III (jam 14.30)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">f. Vesper: Ibadat Sore (jam 17.30)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">g. Completorium: Ibadat Penutup (jam 19.45)</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-59719258121622885982017-03-09T21:16:00.003-08:002017-03-09T21:16:57.539-08:00JESUIT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-AT7Gc8VTRrQ/WMI2iOpbnjI/AAAAAAAADiA/3HHeMbEAhicgTvVNAw8zpvFUj9UKiDD-QCLcB/s1600/jesuit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="276" src="https://1.bp.blogspot.com/-AT7Gc8VTRrQ/WMI2iOpbnjI/AAAAAAAADiA/3HHeMbEAhicgTvVNAw8zpvFUj9UKiDD-QCLcB/s400/jesuit.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">JESUIT: Historiografi Mini</b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dari sisi terbentuknya kelompok Jesuit, jejak kelahiran mereka berawal dari persahabatan tiga yang pertama: Ignatius Loyola, Petrus Faber dan Fransiskus Xaverius. Tidak lama kemudian bergabung Bobadilla dan Simon Rodríguez serta Lainez dan Salmeron. Ketika bentuk dan isi persahabatan semakin menyatukan mereka ke ideal rohani rasuli yang sama, mereka mengucapkan kaul di Montmartre pada tanggal 15 Agustus 1534. Isi kaul mereka adalah rencana berziarah bareng ke Yerusalem dan meneruskan studi teologi.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sementara mereka meneruskan teologi di París, Ignatius pulang kampung. Selama Ignatius tidak berada di antara mereka Faber menjadi saudara yang dituakan. Selama itu bergabung tiga lagi yang lain: Codure, Jay dan Bröet. Codure adalah kawan Faber sejak kecil dan muda. Mereka berdua berasal dari daerah yang sama. Faber menyemangati Codure untuk datang ke París. Dengan bergabung tiga lagi ketika memperbarui di tahun berikutnya, 15 Agustus 1535 mereka menjadi bersembilan. Dalam satu suratnya di kemudian waktu Ignatius menyebut mereka "sembilan sahabat saya dalam Tuhan" (nueve amigos míos en el Señor).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam seluruh catatan Ignatius sebetulnya ungkapan "amigos en el Señor" hanya ditemukan satu kali. Namun demikian ungkapan itu dipandang sebagai ungkapan yang merangkum (singkat) dan menggambarkan (memuat pernik-pernik) ikatan kelompok awal yang melahirkan Serikat. Ungkapan itu muncul dlm satu surat Ignatius untuk kawan lama yg bernama Juan de Verdolay di Barcelona.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Verdolay seorang imam. Ignatius mengenalnya dalam dua periode keberadaannya di Barcelona (1524-1526, 1527-1528). Ignatius menulis surat itu tgl 24 Juli 1537 tepat sebulan setelah tahbisan. Isi surat menuturkan siapakah mereka dan rencana lanjut sebagai kelompok. Ignatius juga bermaksud mengundang Juan de Verdolay untuk bergabung. Verdolay pun masuk Serikat tetapi baru setelah Ignatius meninggal dan di kemudian hari pindah ke kartusian.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Surat kpd Verdolay ini dipandang penting selain krn memperlihatkan corak persahabatan kelompok awal Serikat juga menunjuk bentuk hidup dan rencana sbg kelompok. Dan dalam satu arti isi surat memperlihatkan pikiran dan hati Ignatius saat itu sbg pendiri Sarekat. Berikut ini sebagian dan kurang lebih isi surat yang ditulis dlm cara tutur orang ketiga:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Dari París mereka tiba di sini (Venesia), pada pertengahan Januari, sembilan sahabat saya dalam Tuhan. Semuanya master dan cakap dalam teologi. Empat dari mereka orang Spanyol, dua orang Perancis, dua orang Saboya dan seorang Portugis. Semua menghadapi dan melawati pelbagai situasi sulit akibat perang dan karena jarak panjang berjalan kaki serta musim dingin yang menggigit. Di sini mereka masuk ke dua buah rumah sakit, terbagi untuk melayani orang miskin yang sakit dengan mengambil pekerjaan-perkejaan rendah serta tugas-tugas yang berlawanan dg selera kedagingan. Setelah menjalani itu selama dua bulan, mereka pergi ke Roma bersama yang lain yang memiliki rencana dan tujuan sama.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di sana mereka melewatkan minggu suci. Mereka miskin, tanpa uang dan tanpa bantuan dari seorang pun, mempercayakan diri mereka dan menempatkan harapannya semata pada Tuhan, sebab dari Dialah mereka berasal. Mereka menemukan suatu hal yang lebih daripada yang mereka inginkan, yaitu berbicara dengan Bapa Suci. Setelah mereka berkumpul, banyak kardinal, uskup dan doktor berdiskusi dengan mereka. Satu dari meraka adalah kardinal Ortiz. Bapa Suci pun puas dan mendukung rencana mereka. Selanjutnya Bapa Suci 1) memberi ijin ke Yerusalem dan dua kali memberikan berkahnya; 2) memberi bantuan uang; 3) kepada mereka yang imam memberi wewenang melayani pengakuan dan pengampunan dosa 4) bagi mereka yang bukan imam diberikan surat ijin untuk bisa ditahbiskan sebagai imam oleh uskup mana pun".</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di París kelompok mulai terbentuk dan ditandai oleh pengalaman Latihan Rohani yg sama serta pengalaman berbagi kebutuhan sehari-hari. Pengalaman selanjutnya berupa perjalanan panjang ("peregrinasi") dari París ke Venesia dalam pelbagai kesulitan dan tantangan (perang, konflik katolik vs protestan dan musim dingin) meneguhkan persahabatan mereka. Di Venesia mereka bertemu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wajah kelompok terbentuk oleh setahap lebih dari pengalaman París. (Ada satu bab dari buku G. Schurhammer tentang Fransiskus Xaverius jilid I yg melukiskan dengan teliti perjalanan dari París ke Venesia). Waktu itu masa perang. Demikian berbahaya bagi mereka yang Spanyol. Karena itu mereka sepakat kalau bertemu dengan tentara Perancis yang bertugas berbicara adalah mereka yang bisa berbahasa Perancis dan yang dari Saboya. Sepakat juga untuk selalu menerangkan bahwa mereka mahasiswa dari París. Dan bener terjadi. Mereka ditanyai tentanra tentang kebangsaan mereka dan dijawab "Saya pelajar dari París". Tentara kehilangan kesabaran dan marah dan berkata "Kewan elek! Itu sih saya sudah tahu". Tapi mereka pun selanjutnya dibiarkan jalan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Peristiwa lain yg lebih personal menyangkut kawan dan saudara Simon Rodríguez. Dua orang muda berkuda membuntuti mereka. Salah satunya Sebastian, saudara laki-laki Simon Rodríguez dan satu lagi kawan. Mereka menanyakan mengapa meninggalkan París dan mengapa tidak memberi tahu, apalagi dalam situasi tidak aman oleh karena perang. Mereka berusaha meyakinkan Simon Rodríguez untuk kembali ke París dan menyebut bahwa pilihan demikian itu mempermalukan orang tua dan seluruh keluarga. Namun kedua orang itu tidak berhasil meyakinkan Simon Rodríguez dan kembali ke París dengan sedih.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ungkapan "sahabat dalam Tuhan" bisa jadi memberi kesan sebuah romantisme rohani atau mengundang komentar "yang bener aja!". Tetapi kalau meletakkannya sebagai penamaan singkat padat (Jw: cekak aos!) oleh seorang Ignatius atas persahabatan primi patres dan rencana ke depan mereka dalam ikatan pengalaman rohani serta cita-cita rasuli, semestinya membuat kita kagum dan mengingininya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">AMDG</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-14458911045566395562017-03-09T21:09:00.002-08:002017-03-09T21:09:37.026-08:00International Womens Day<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/--qPdSEYp78c/WMI09Ng5oDI/AAAAAAAADhw/-ZY2pxgRUC8Xvk2H1Fh-YiEA9fx7YH5MQCLcB/s1600/wd.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://2.bp.blogspot.com/--qPdSEYp78c/WMI09Ng5oDI/AAAAAAAADhw/-ZY2pxgRUC8Xvk2H1Fh-YiEA9fx7YH5MQCLcB/s320/wd.jpg" width="316" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">W - Wonderful</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">O - Outstanding</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">M - Marvellous</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">A - Adorable</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">N - Nice</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di balik seorang pribadi yang "WOW" ada seorang "MOM" yang hebat hangat dan handal.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Cintailah ibu maka dia akan memberimu "ubi", benih kehidupan yang menciptakan nirvana</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sakitilah ibu maka dia akan memberimu "bui", benih penderitaan yang menciptakan samsara</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Sebuah Refleksi di Hari Perempuan Sedunia: </b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>HABIS GELAP TAK KUNJUNG TERANG?</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Door nacht tot licht, </i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Door storm tot rust,</i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Door strijd tot eer, </i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Door leed tot lust”</i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tahun 1985, seorang feminis kelahiran Calcutta, India, Gayatri Spivak, melontarkan sebuah pertanyaan kritis, “apakah ‘subaltern’ dapat berbicara - juga dalam wacana kebebasan? Jelas, bahwa kaum feminis – juga sebagai kaum subaltern, sering mengkritik sejarah dominan, yang terfokus pada peranan laki-laki, sehingga pantas disebut his-story. Sebagai anti-tesisnya, mereka ajukan sejarah dari kacamata perempuan, yang mereka sebut her-story (Al-Hibri 1982; Umar 2002: 115).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dua kalimat dalam bahasa Belanda di sub judul tulisan ini adalah rangkaian sajak seorang kaum subaltern juga, seorang perempuan Jepara, RA. Kartini, yang berarti, “Habis malam datanglah siang, Habis topan datanglah reda, Habis perang datanglah menang, Habis duka datanglah suka.” Seperti kita ketahui, pada tahun 1911 telah terbit antologi surat-surat Kartini dalam format buku yang disusun oleh J.H. Abendanon, berjudul ‘Door Duisternis tot Licht’, dan kemudian diterjemahkan oleh Armijn Pane sebagai ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’ (terbit di tahun 1951).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Abendanon sendiri sebetulnya adalah seorang direktur pada departemen pendidikan, industri dan agama pemerintah Hindia-Belanda di awal abad ke-20. Ia seorang pendukung 'Gerakan Ethis' waktu itu, yang berencana mendirikan sekolah di tanah jajahan secara besar-besaran. Lewat penerbitan buku itu, Abendanon sebenarnya ingin berbicara tentang suatu transformasi positif, dengan Kartini sebagai pembawa obor pencerahan. Singkatnya, bahwa transformasi dari 'gelap' ke 'terang' berarti suatu proyek kebebasan: pencerahan dari 'kebodohan' ke 'kecerdasan'.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kata 'pencerahan' memang beberapa kali memang muncul dalam korespondensi Kartini (misalnya dalam surat kepada Steela Zeehandelar 12 Januari 1900). Sudah barang tentu, seperti tersebut dalam beberapa surat Kartini yang lain, 'pencerahan' juga ada hubungannya pula dengan emansipasi, khususnya berkenaan dengan posisi perempuan bumiputera. "Kemerdekaan perempuan akan merupakan buah dari penderitaan dan kepedihan kami', tulis Kartini dalam sepucuk surat bertanggal 1 Agustus 1903.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Stella Zeehandellar sendiri adalah seorang sosialis yang mempunyai hubungan kuat dengan gerakan sosialis di Belanda dan memiliki jaringan dengan orang-orang Belanda yang berpengaruh.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia dan Agama</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bicara soal pemahaman iman Kartini terhadap Kitab Suci, '...dulu saya tak hendak belajar lebih lanjut dari Kitab Suci, yang mengutarakan kalimat dalam sebuah bahasa yang ganjil, yang artinya tak saya pahami dan mungkin guru saya sendiri tak memahaminya....[Tapi} saya keliru. Kitab dari semua Kitab itu terlampau suci untuk ditangkap oleh kecerdasan kita yang papa..."</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tambahnya pula: </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"...Hanya Tuhan yang memahami teka-teki dunia. Dialah yang mempertautkan jalan-jalan yang tadinya terpisah jauh untuk membentuk arah-arah yang baru...." Dalam sepucuk surat, yang ditulisnya dua hari kemudian, 17 Agustus 1902, ia menegaskan jalan kembalinya ke agama itu dengan menulis: "Kami berpegang teguh pada tangan-Nya, dan gelap pun ‘kan menjadi cahaya'.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kartini juga mengutip kata-kata seorang perempuan tua yang menyuruhnya berpuasa: 'Melalui menahan diri dan tafakur, kita pergi menuju terang'. Baginya, 'berpuasa adalah cara mengatasi yang jasmani oleh yang rohani; kesendirian adalah sekolah untuk tafakur”. Kita tak tahu persis apa yang mendorong Kartini kembali ke agama.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam surat yang dikutip di atas ia menyebut 'seorang perempuan tua' yang tak putus-putusnya memberinya 'bertangkai-tangkai kembang dari hati'. Mungkin saja yang dimaksudkannya adalah ibu kandungnya sendiri, Ngasirah, yang berasal dari kalangan pesantren, bukan dari kalangan ningrat, seorang yang hampir tak pernah disebut hadirnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia dan Ibunya</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada tanggal 15 Agustus 1902, dalam sepucuk surat kepada Abendanon. ia berbicara banyak tentang puisi dan gamelan Jawa. Di satu bagian, ia mengutip ucapan seorang anak kepada ibunya: 'Ibu, kupinta setangkai melati yang mekar di pusat hati.'</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">la tampaknya terpesona dengan kalimat itu, yang dalam bahasa Jawa memang terdengar puitis: 'Nyuwun sekar melati ingkang mekar ing panjering ati' (Bdk:Letters of a Javanese Princess, Raden Adjeng Kartini - terjemahan Agnes Louise Symmers, New York: The Norton Library, W.W. Norton & Company, 1964, hal 181-183).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Betapapun sekedar disebut di latar belakang, kehadiran sosok ibu Ngasirah, perempuan tua itu, banyak menentukan sikap Kartini. Perempuan itu saksi hidup, bahwa ayahnya, bupati Jepara, adalah seorang laki-laki yang progresif tapi berpoligami. Seorang ayah yang dicintai anaknya penuh dan akrab, tapi membawa ke dalam hidup anak itu seorang ibu lain yang tak akrab. Ngasirah menandai apa yang disebut Kartini sebagai 'luka yang pedih' dalam sepucuk surat, tanggal 21 Desember 1900 buat Rosa Abendanon.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari sinilah, menurut confession-nya sendiri, Kartini dengan hati berkobar-kobar merindukan saat ketika ia 'mampu mengubah dunia Bumiputera yang merupakan sebuah tempat yang begitu pahit bagi perempuan'. Mungkin sekali karena hubungannya dengan seorang ibu yang bersedia 'memberi begitu banyak', tapi yang berada di 'tempat yang begitu pahit bagi perempuan', Kartini menemukan dalam diri Ngasirah sesuatu yang sangat berharga.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan, sebetulnya kalimat 'habis gelap terbitlah terang’, yang dalam bahasa Arab disebut minazh-zhulumaati ilan-nuur, juga sebuah kiasan yang ada dalam Qur’an, tepatnya di Surah Al Baqarah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia dan Jiwa Pemberontak</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai perempuan muda yang penuh idealisme, Kartini datang dengan gagasan yang bebas serta mandiri dari tatanan adat lama. Bahkan tak hanya mandiri, tapi juga memberontak, setidaknya dalam hati. 'Kami', tulis Kartini tentang diri dan adik-adiknya, yang melihat perannya sebagai perintis kemandirian itu, 'memiliki pikiran yang memberontak dalam belantara ini, di tanah jauh yang gelap ini...'.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pernah ada suatu saat ketika Kartini menampik, memberontak terhadap titah khas kultur Jawa, 'sendiko dhawuh gusti!'. Dalam surat bertanggal 6 Nopember 1899, pemberontakan itu bahkan ditandai dengan sikap kritisnya yang menampik agama yang diwariskan orang tuanya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baginya, 'orang dapat jadi baik tanpa menjadi saleh,' dan ia ragu adakah agama merupakan rahmat bagi manusia, "...Terkadang aku ingin tak pernah ada agama, sebab hal yang seharusnya menyatukan umat manusia ke dalam persaudaraan bersama itu selama berabad-abad telah jadi satu sebab pergulatan, sengketa dan pertumpahan darah...."</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam masa pemberontakan iman itu, bagi Kartini, seperti tertulis dalam surat 15 Agustus 1902, ”..Tuhan kami adalah nurani kami, neraka dan surga kami adalah juga nurani kami”. Kesendirian tampaknya juga penting dalam iman Kartini: ia melihat 'cahaya' dan 'terang' dalam imannya yang justru pribadi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">4.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia dan Perjuangannya</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menyitir Gadis Arivia, terdapat lima perjuangan dan pemikiran feminis Kartini.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pertama, tentu tidak dapat disangkal bahwa Kartini dalam pemikirannya banyak melontarkan kritik pedas pada orang-orang Kolonial: ”...Orang mudah sekali lupa kalau ’negeri kera yang miskin ini’ telah mengisi penuh kantong kosong mereka dengan emas saat mereka pulang ke Patria, setelah beberapa lama saja tinggal disini ....” Kartini juga jelas mendambakan sosok perempuan yang independen, dalam suratnya Jepara, 25 Mei 1899, ia menulis bahwa, ”Aku sungguh ingin mengenal seseorang yang kukagumi, perempuan yang modern dan independen, yang melangkah dengan percaya diri dalam hidupnya, cerai dan kuat, antusias dan punya komitmen, bekerja tidak hanya untuk kepuasan dirinya namun juga memberikan dirinya untuk masyarakat luas, bekerja untuk kebaikan sesamanya...”.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kedua, Kartini sangat dipengaruhi oleh pemikiran liberal tentang hak-hak individu dan hak pendidikan yang setara. Suratnya, tertanggal 13 Januari 1900 berbunyi, ”...Aku tidak pernah membiarkan perempuan-perempuan yang lebih tua dariku, meski status sosialnya lebih rendah dariku, untuk memberi hormat sesuai dengan gelarku...hatiku teriris, saat melihat orang-orang, yang usianya lebih tua dariku, berjalan merangkak berlumur debu untukku...”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ketiga, Kartini sangat menentang diskriminasi terhadap perempuan, suratnya tertanggal 23 Agustus 1900, mempermasalahkan hal ini, ”...Yang pertama dan utama, aku akan menghapus adat kebiasaan buruk yang lebih memihak anak laki-laki daripada anak perempuan. Kita tidak seharusnya terkejut akan sifat laki-laki yang memikirkan diri sendiri saat kita menyadari bagaimana, sejak kecil dia sudah dimenangkan dari perempuan, adiknya...”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Keempat, Kartini menyikapi perkawinan dengan sinis, suratnya tertanggal 23 Agustus 1900, mengungkapkan, </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">”Tuhan menciptakan perempuan sebagai teman laki-laki, dan takdir hidupnya adalah untuk menikah. Baik, hal ini tidak harus diingkari dan aku mengakuinya dengan senang hati, meski berabad-abad yang akan datang, kebahagiaan tertinggi bagi perempuan terus akan hidup sederajat dengan laki-laki! Tapi kini, siapa yang bisa hidup dalam persatuan yang harmonis jika hukum perkawinan seperti yang sudah aku gambarkan ini? Tidak wajarkah jika aku sendiri membenci, memandang rendah perkawinan jika hasilnya merendahkan martabat perempun dan menganiaya perempuan sedemikian mengerikan?”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kelima, Kartini menyatakan ’perang’ terhadap poligami, dalam surat di tahun 1900, ”....Untungnya tidak semua Muslim mempunyai empat orang isteri, tapi setiap perempuan yang sudah menikah di belahan dunia, kami sadar bahwa dia mungkin bukan istri satu-satunya dan cepat atau lambat, suami yang dicintainya itu bisa saja membawa seorang teman untuknya, yang mempunyai hak sama atas suaminya: menurut hukum Islam, perempuan itu sudah menjadi istri sah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di zamannya, di Indonesia awal abad ke-20, Kartini memang tidak mengemukakan gagasannya ke depan umum. la menghindar untuk menulis di surat kabar, meskipun kesempatan itu tersedia: '...aku ingin [menulis di surat kabar] tapi tidak dengan namaku sendiri. Aku ingin tetap tidak dikenal...di Hindia ini, karena jika seseorang mendengar tentang artikel-artikel yang ditulis perempuan Jawa, mereka akan segera tahu siapa menulis tulisan itu', demikian lugas dikatakannya dalam surat bertanggal 14 Maret 1902.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bisa jadi, Kartini gamang karena ia sadar akan posisinya sebagai 'perempuan Jawa' dalam masyarakat kolonial di Jawa tengah waktu itu. Justru kemampuan teknologi informasi media untuk mengungkap dirinya itu, menyebabkan otonomi Kartini sempat menciut. Syukurlah, ia akhirnya jeli memilih korespondensi sebagai mediumnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lewat medium korespondensi itu, tampak pengertian kemerdekaan sendiri, bagi Kartini, tak datang dari ide dan buku. Hasrat kemerdekaan datang dari hidupnya sebagai perempuan di sebuah masyarakat yang menindasnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemerdekaan di sini terkesan sebagai inner voice: dorongan kodrati manusia. Kartini benar ketika, dalam suratnya kepada Nyonya Abendanon ia. menggambarkan dirinya sendiri dan adik-adiknya bukan cuma kutu buku yang menerima kedatangan ide-ide dari jauh: “....Orang menyalahkan buku yang 'penuh omong-kosong'; yang datang dari Barat dan merasuk dalam ke pulau ini, ke wilayah yang tenang dan damai di pantai Jawa yang selalu hijau"</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bukan hanya buku yang membuatnya memberontak...Rasa rindu kepada kemerdekaan, kemandirian dan emansipasi bukannya lahir baru kemarin, tapi sudah sejak masa mudanya yang awal, ketika kata 'emansipasi' belum lagi dikenalnya. [Sesungguhnya] keadaan di cakrawala yang jauh dan dekat itulah yang telah menghidupkan hasrat itu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">5.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia, Tuhan dan Kebahagiaan</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam suratnya kepada Stella Zeehandelaar, tiga tahun sebelum ia masuk ke dalam iman yang menyendiri, Kartini mengatakan, 'orang bisa menjadi baik tanpa menjadi salih'. Agama adalah sesuatu yang berlebih.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di sini, kebebasan bagi Kartini justru berkaitan dengan Tuhan. 'Mereka yang melayani Tuhan itu bebas', demikian tulisnya dalam surat kepada Nyonya Van Kol, yang agaknya telah mendorongnya kembali ke agama, sebab 'mereka tak terikat kepada manusia'. Tapi kebebasan itu, dalam berhubungan dengan Tuhan, tertanam dalam sebuah interior yang bukan wilayah yang bisa dan biasa ditempuh orang ramai.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam surat bertanggal 20 Agustus 1902 itu, perempuan muda ini juga menulis:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“..Di mana kebahagiaan sejati? Tak jauh, tapi sukar untuk menemukan jalan ke sana, kita tak bisa berangkat dengan trem, dengan kuda atau perahu, dan tak ada emas yang dapat membayar bea perjalanan itu. Jalan itu susah ditemukan, dan kita harus membayar ongkosnya dengan airmata dan darah di jantung serta meditasi. Di mana jalan itu? Dia ada dalam diri kita sendiri…”.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Memang ada yang klise dalam paragraf itu jika kita baca sekarang, namun jelas: Tuhan bagi Kartini bukanlah jalan lempang dan terang yang dibangun oleh akal budi melulu. Jalan itu tak henti-hentinya harus dicari kembali, oleh masing-masing diri.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam perspektif ini, Tuhan bukanlah hanya keniscayaan dari dorongan ethis, sang Otoritas Moral, yang menjadi acuan nilai-nilai universal. Tuhan adalah sebuah pengalaman batin yang unik bagi tiap saat, bagi tiap tempat dan tiap manusia. William James, yang merekam berbagai pengalaman religius, menyebut pengalaman dengan Tuhan itu sebagai 'the individual pinch of destiny'.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">6.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dia dan Akhir Hidup</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada akhirnya Kartini, yang kemudian menikah, hidup dengan seorang suami yang berkedudukan tinggi, seorang laki-laki terpelajar yang mencintainya dan setia mendukung ide-idenya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dkl: ia mengambil jalan seperti kebanyakan orang yang terlibat dalam proyek ‘pencerahan': “…sebuah kerja harus dilakukan, seraya Tuhan sudah rapi tersimpan dalam iman, sebuah iman yang dapat dipergunakan bagaikan sebuah peta…”.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan, wajar juga bahwa surat terakhir Kartini beberapa minggu sebelum ia meninggal memang hanya menyentuh soal-soal yang dihadapi seorang ibu muda sehari-hari: rok untuk bayi yang belum bisa dikenakan, tempat tidur yang baru datang, parfum beraroma buah, basa-basi persahabatan, dan pelbagai hal remeh temeh lainnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">7.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebuah Pencerahan: Cherchez la femme!</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kebebasan berarti tanggung jawab. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Itulah sebabnya mengapa kebanyakan orang takut kepadanya!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">George Bernard Shaw (1856-1950)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kartini jelas adalah seorang perempuan. Kata perempuan sendiri mempunyai akar katanya, ‘empu’, arti idealnya yakni seorang guru kehidupan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi realnya, banyak orang mengidentikkan kaum per’empu’an melulu dengan stereotif 3 m (macak/dandan, masak, manak/melahirkan), 3 ur (dapur, sumur dan kasur), 4 wa (wadah, wadi, waduk, wadon) serta 5 ah, yaitu: tunggu omah, olah-olah, momong bocah, asah-asah, mlumah (jaga rumah, masak, asuh anak, menyuci, melayani suami).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kalau begitu adanya, bagaimana dengan pepatah lama, surga ada di bawah telapak kaki ibu? Di sini nyata adanya ‘gender inequalities culture’ – budaya ketidakadilan gender yang sudah mentradisi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di lain matra, sebetulnya ada perbedaan mencolok antara kekuasan lelaki dan perempuan. Kekuasaan pria itu power over, sifatnya merusak-menindas, sedangkan kekuasaan perempuan itu power to, membagi dan konstruktif.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Idealnya, seorang perempuan mempunyai tempat dalam masyarakat, bukan melulu karena keperempuannya yang demikian khas, tapi karena kepribadiannya sebagai seorang manusia dan warga masyarakat, dan lebih penting lagi karena nilai dari tugas-tugas bermanfaat yang berhasil diselesaikannya, begitulah ujaran seorang tokoh feminis Rusia, Aleksandra Mikhailovna.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esensi perempuan juga, menurut Romo Mangun, ada pada rahim dan sikap serta cita rasanya menghadapi suami, anak-anak dan kehidupannya. Kerahiman perempuan adalah salah satu lambang religiositas, karena rahim itu mengemban dan menumbuhkan benih kehidupan. Jelas, bahwa kaum perempuan adalah roh pengemban kehidupan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka, kalau dulu, ada sebuah slogan khas Perancis, Cherchez la femme: carilah perempuan! Di mana, perempuan dicari untuk menjadi (dijadikan) biang keladi-semacam kambing hitam bagi setiap konflik dalam masyarakat patriarkal.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi kini, paling tidak lewat membaca kembali surat-surat Kartini dan zamannya, kita diajak lagi untuk bersama-sama berkata, Cherchez la femme ! Kita mencari perempuan bukan lagi sebagai problem maker, tapi karena para perempuan itu sungguh bisa menjadi problem solver.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tulisan ini saya tutup dengan syair terkenal dari Matthew Henry: </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Woman was created, from the rib of man. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Not from his head: To be above him. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Not his feet: To walked upon. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">But from his side: To be equal. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Near his arm: Tobe protected. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">And close to his heart: To </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> beloved. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">#HappyWomensDay</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salam HIKers,</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light -</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadilah Terang!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(Gen 1:3)</span><br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-59482044218352049502017-03-07T21:14:00.000-08:002017-03-09T21:14:31.770-08:00St. Perpetua dan Felicitas.<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">7 Maret, </span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-rZEOJolSUJQ/WMI2EcDCj8I/AAAAAAAADh8/zxKzrqfB9p8D-hR6L1S53k6g889LEw2xACLcB/s1600/pp.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="385" src="https://2.bp.blogspot.com/-rZEOJolSUJQ/WMI2EcDCj8I/AAAAAAAADh8/zxKzrqfB9p8D-hR6L1S53k6g889LEw2xACLcB/s400/pp.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perpetua dan Felicitas adalah dua wanita Kristen yang dibunuh sebagai martir pada abad ketiga dan dinobatkan sebagai Santa. Mereka berdua berasal dari Kartago, Afrika Utara.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saat itu, kekuasaan politik dipegang kaisar Romawi Septimus Severus yang mewajibkan seluruh penduduk di setiap wilayah kekuasaan Romawi untuk menyembah dan memberikan persembahan kepada dewa-dewi.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perpetua adalah seorang dari keluarga bangsawan berusia 22 tahun yang telah menikah, sementara Felicitas adalah budaknya yang sedang mengandung.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Felicitas kemudian melahirkan seorang anak laki-laki.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perpetua dan Felicitas teguh berpegang pada iman dan dibaptis di dalam penjara.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perpetua dan Felicitas menolak menyembah dan memberikan persembahan kepada dewa-dewi sebagaimana diperintahkan oleh kaisar.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ayah dari Perpetua sudah berkali-kali membujuknya untuk mengikuti perintah tersebut supaya ia selamat, namun Perpetua menolak. Konsekuensinya, mereka harus menjalani hidupnya di dalam penjara. Selain itu, mereka juga disiksa dengan dimasukkan ke dalam sebuah arena melawan binatang buas. Mereka terluka hebat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Konon, ketika Felicitas akan diterkam oleh binatang buas, Perpetua melemparkan jubahnya ke arah binatang buas tersebut, lalu seketika binatang tersebut mundur dan tidak ingin melawan mereka lagi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Akhirnya, mereka menjalani penderitaan terakhir, yaitu dipancung dengan pedang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada 7 Maret 203 (Perpetua genap berusia 26 tahun), mereka wafat sebagai martir.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam HIKers,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan berkati & Bunda merestui</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-33996155369776922132017-02-24T10:25:00.002-08:002017-03-09T21:10:54.887-08:00De AHOK Numquam Satis<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-tlwUgTSDYmg/WLB57iizkXI/AAAAAAAADhg/4fd9SvsYcPMB0rSLmRoCAMgGF7AtDAi2wCLcB/s1600/huh.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-tlwUgTSDYmg/WLB57iizkXI/AAAAAAAADhg/4fd9SvsYcPMB0rSLmRoCAMgGF7AtDAi2wCLcB/s1600/huh.jpg" /></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bicara Soal AHOK Seolah Tak Ada Habisnya:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Audaces fortuna iuvat!! </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nasib baik menolong mereka yang berani!! </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Kutipan karya Vergilius, Aeneid 10:284).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">VERITAS!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia dicemooh oh oh oh..</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia disergap dan dituduh, tapi tetap berdiri tegap, tanggap dan teduh.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dikepung, tapi semua kerjaan tetap rampung.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Banyak orang yang seenaknya membenci, tapi dia tidak jadi banci atau malahan jadi sok suci.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hiruk pikuk yang kikuk dan hingar bingar yang liar kerap terdengar:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Teriakan barbar menyebar dan ancaman vulgar menggelegar: </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gulingkan! </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pecat! </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Penjarakan! </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gantung mati ! </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bunuh Ahok!</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Indahnya:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bukannya sembunyi dan berlindung,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dia terus maju bernyanyi tanpa sibuk cari tempat berlindung</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dia tetap berbunyi tanpa takut disandung</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia digiring ke sidang pengadilan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tapi dia tetap nyaring atas nama keadilan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap tuduhan noda dihadapinya dengan dengan lapang dada</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Iustitia omnibus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Keadilan untuk semua</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Entah mengapa mereka begitu ingin menghancur leburkannya, </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Entah mengapa juga tak ada kata menyerah kalah malahan makin menyuburkannya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bisa jadi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Baginya: Via veritas vita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia hadir berjuang</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia tertakdir bertarung </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk menemukan :</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Via - Jalan, yang tidak asal jalan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Veritas - Kebenaran yang tidak asal benar</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Vita - Hidup yang tidak asal hidup</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jalan yang pasti</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kebenaran yang sejati</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hidup yang sepenuh hati</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bahkan matipun merupakan keuntungan baginya .. ..</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anehnya:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kepungan orang yang membencinya dihadapi satu per satu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia tidak sembunyi dan menggerutu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia tidak berlari dan sibuk mencari sekutu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia laten dan konsisten berucap:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Saya ada, saya di sini, saya Ahok .."</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia begitu berani dan meyakini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia begini tegar dan tidak berlindung di balik "pagar".</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia menjadi "martir" setiap hari, bahkan sampai ke titik akhir nadir kehidupannya yang bestari. Ia menulis dengan tinta kerja keras - keringat dan ketulusan yang liat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia percaya bahwa kebenaran selalu berpihak pada yang sungguh benar ..</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Veritas est fons vitae"</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kebenaran adalah pondasi hidup, mungkin itu gumam relung hatinya selama ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">TJAHAJA YANG PURNAMA.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Urip Iku Urup - Hidup itu nyala!” </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentulah akan lebih baik. Dalam bahasa pemazmur: "Kami berpegang teguh pada tangan-Nya, dan gelap pun menjadi TJAHAJA!" Biarlah TJAHAJA wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!” (Mz 4:7)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Itulah filosofi hidup banyak orang baik yang terlibat di ruang publik, seperti Koh Ahok yang bernama asli “Basuki Tjahaja Purnama” yang splendor veritatis – penuh dengan warna warni pelangi kemanusiaan - dan kini masih menjadi petahana sekaligus calon gubernur DKI dalam putaran kedua nanti.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dari banyak kandidat di seantero nusantara, bisa jadi KOH AHOK adalah salah satu “martir” dalam mendobrak dan meng-antitesa politik pasca-reformasi, yang senantiasa memoles kemasan agar terlihat indah, namun isi-nya sangat busuk dan berbau. Ia tampil apa adanya, “jurdil – jujur dan adil”, berpenampilan spontan dan apa adanya, berbicara apa adanya, tanpa diksi atau gaya bahasa yg indah-indah, tanpa dibuat-buat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Figur dan tuturnya “down to earth”, jauh dari sosok seorang pejabat kebanyakan dan tidak tersilaukan oleh gilang gemilang harta yang coreng moreng dan kekuasaan yang mentereng. Pendapatannya- pun kerap digunakannya untuk membantu pelbagai karya sosial dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Mungkin ia terkesan "kasar", namun sekaligus ia “besar”, sangat substantif dan hatinya mulia alias integratif.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Koh Ahok ini memang benar-benar low profile. Ia berani “blusukan” karena tidak pernah takut mati. Baginya, hidupnya itu sederhana saja: hadir dan terus mengalir. Mungkin relung hatinya kerap berkata: “Don't worry Be happy God will make a "WAY". I have special security guards. They are the "Father, the Son, and the Holy Spirit.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">SOP</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">SIMPLE OPTIMIS POSITIF</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di balik kesederhanaan sikap dan karakternya yang ceplas ceplos , hidupnya sendiri penuh keyakinan iman dan harapan yang tanggap zaman. Dari figurnya yang teruji oleh banyaknya gesekan dan tekanan dari “liane”, tertegaskan kesederhanaan salah satu prinsipnya bahwa bermimpi itu perlu dan kita harus terus berusaha untuk mewujudkan mimpi itu dengan sikap optimis, dimana ia menampilkan hati nurani yang diimani sekaligus akal sehat yang diyakini sebagai bagian integral dari perpolitikannya yang berpola trilogi “BTP” – “Bersih Transparan Profesional.” Jelasnya: "When we're dreaming alone, it's only a dream</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">When we're dreaming with others, its the beginning of reality"</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ya, lewat figur dan tuturnya yang akhir-akhir ini banyak menghiasi media, entah dipuji atau dicaci, politik janganlah menjadi banal/dangkal, tapi haruslah menggunakan hati nurani dan hati nurani sendiri juga haruslah di-“politik”-kan untuk mencapai “bonum commune/kesejahteraan bersama”, karena sejatinya politik akal sehat bukan cuma apa yang mengenyangkan "perut" dan menyamankan "mulut" tapi apa yang "mengenyangkan" nurani: otak watak dan akhlak.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selain apa adanya dan optimis, berpikir positif juga melekat pada dirinya: "Fluctuat nec mergitur" Terombang-ambing tapi tdk tenggelam. Baginya, politik itu tidak abu-abu, tidak jahat dan tidak busuk. Politik itu adalah cara-cara sportif untuk meraih kebaikan umum secara cerdas: Politik tidak kotor.Yang kotor adalah pelakunya. Politisinya. Karena itu, politik harus “dibaptis” dan tidak menjadi alat untuk korupsi, melainkan penyucian”.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"BIMA" YANG BUKAN DARI PANDAWA LIMA</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ibarat tokoh salah satu pentolan Pandawa Lima yakni "Bima" dalam cerita wayang, bisa jadi ia adalah salah satu tokoh tegas-lugas-jelas-kontras dalam pergerakan Pandawa melawan kesewenang-wenangan Kurawa, walaupun dia memang bukanlah orang Jawa. Terkenang juga sebuah pepatah bestari jawani, “Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara” - Manusia hidup di dunia itu harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak – yang seakan menjadi refrain dalam hidup kesehariannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tercandra, baginya politik itu “tremendum sed fascinosum” (menakutkan tapi menarik). Ya, meski para pelaku politik cenderung membuat politik menjadi sesuatu yang negatif di mata masyarakat, sesungguhnya politik itu (pada dirinya sendiri) bagus, dan lewat “interupsi” yakni kehadiran keterlibatan seorang “double minority” (kristen dan tionghoa), kita sebagai orang Indonesia apapun agama dan suku budayanya diajak untuk bekerjasama secara tuntas - “kerja keras-kerja cerdas-kerja ikhlas” - menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik guna mencapai masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Disinilah, sang "Bima" dari Belitung, negerinya "Laskar Pelangi" ini mengajak kita melihat politik secara positif dan arif, berani sekaligus memaknainya sebagai “sakramen”: tanda dan sarana keselamatan. Mungkin saja, tanpa ia sadari, ia juga mengejawantahkan ungkapan Jawa tentang kekuasaan, yakni “manunggaling kawula-Gusti” (kesatuan hamba dan Rajanya yakni Tuhan).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Persis! Keutamaan dasar inilah yang juga ditawar-segarkan oleh kehadirannya yang josss di tengah hingar-bingarnya dunia perpolitikan di kota Jakarta pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Ya, salah satu kriteria sang pemimpin adalah leburnya tubuh jasmani dengan batinnya: “ Kang ingaran urip mono mung jumbuhing badan wadag lan batine pepindhane wadhah lan isine.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Baginya, jabatan adalah anugerah Tuhan, karena hal yang mulia ini menantangnya untuk selalu “bersih - transparan - profesional”, bersadar diri dan berjuang total dalam memberi kesaksian iman kepada masyarakat umum karena iman baginya adalah tindakan yang membuat manusia menjadi lebih manusia, menjadi lebih punya hati nurani, menjadi lebih budiman/berbudi dan beriman, menjadi lebih berbudaya/berbudi dan berdaya. Jelasnya: sebuah kerja nyata dan tidak hanya kata-kata hampa haruslah terus dilakukan seraya Tuhan sudah rapi tersimpan dalam sebuah iman yang dpt digunakan bagaikan sebuah peta perjalanan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bisa jadi, pesan Mgr. Soegijapranata mendapatkan aktualitasnya lewat kesaksian dan kehadiran seorang bernama Koh Ahok ini: “Kita memang bukan bagian yang lebih besar (pars major), tetapi kita harus berusaha menjadi bagian yang lebih baik (pars sanior).”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>SEBUAH AJAKAN : </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>"PAS" - "POLITIK AKAL SEHAT"</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Akhirnya: </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saya bukan tim sukses pilkada, dan tak pernah berminat untuk menjadi tim sukses pilkada. Saya juga bukan simpatisan atau kader salah satu partai politik tertentu. Saya juga bukan konsultan politik yang dibayar untuk memenangkan kandidat tertentu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun...</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai warga negara di republik “kaya raya” – tanah air beta yang gemah ripah loh jinawi, dan sangat kami cintai ini, saya berkentingan: berharap, berdoa dan turut berusaha, agar "orang-orang baik dengan niat baik" mendapatkan kesempatan dan menemukan momentum untuk dapat memimpin daerah, juga dapat meraih momentum emas untuk memimpin daerahnya, bangsanya dan rakyatnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di lain matra, ada banyak orang yang terlalu lelah, dan nyaris putus asa, karena kerap hidup di “republik bandit”, yang kadang dipimpin oleh orang-orang jahat, rampok, maling, garong, preman yang terpilih karena dikemas dengan berbaju malaikat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bisa jadi, dulunya mereka terpilih karena membeli suara rakyat dengan menggunakan uang rampokan, yang mereka peroleh dari merampok uang rakyat: “Remota itaque iustitia quid sunt regna nisi magna latrocinia - Negara yang tidak menyelenggarakan pemerintahannya secara jujur dan adil adalah seperti komplotan bandit atau rampok bagi rakyatnya.” Dalam bahasa Butet Kertaredjasa: “Menjadi politikus busuk itu sulit, .....saya harus pura-pura tuli-meski telinga saya sehat. Kan susah, punya pendengaran bagus, tapi harus terus menerus pura-pura tidak mendengar aspirasi rakyat” (Butet Kertaredjasa, "Monolog Tukang Kritik", Tuan Politikus Sowan Raja Jin, hal.151).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nah, bukankah, kita harus senantiasa menciptakan setiap momentum agar ada kesempatan bagi "orang-orang baik, dengan niat baik untuk bangsa dan rakyat", dapat memimpin kota ini. Kewajiban kita adalah menaruh "hati yang hangat dan budi yang sehat" dalam kehidupan bersama karena politik tanpa "hati dan budi" adalah malapetaka bagi bangsa besar ini</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Janganlah cuma terbang bergoyang seperti seekor ayam kalau kita mampu terbang tinggi melayang seperti seekor rajawali, yang punya jiwa dan punya nyali. “V A M O S” (Bhs Spanyol: “mari kita pergi”). Kita sebagai satu bangsa juga mesti “VAMOS”, “pergi“ dari “will to affair” ke “will to fair” dan dari “will to power” ke “will to truth”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lenyapkanlah jalan-jalan yang menjadi buruk karena ditaburkan oleh penyebar kebencian. Terangilah jalan-jalan yang akan menjadi baik dengan “TJAHAJA” yang ditabur subur-penuh-utuh, “purnama” dan paripurna dalam hati-budimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan biarkan hidup kita menjadi sia-sia Jadilah manusia yang berguna, yang nyala, yang “urup”. Tinggalkan jejak tapak tjahaya. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pancarkan terus teduhnya sinar purnama harapan iman dan kasih</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga kita mau menghidup-kembangkan iman sebagai "interupsi" (keterlibatan - keberpihakan)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga kita mencari Tuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga kita menemukan Tuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga kita mencintai Tuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga muncullah orang-orang yang sungguh benar benar mencintai negaranya, dan dari rasa cinta tersebut sungguh benar benar berani bicara sebagai "hati nurani bangsa", bukan yang berpola “isis – ikut sana ikut sini” tapi yang “taktis” - punya otak watak dan sungguh humanis sekaligus kritis:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dalam ruang dan waktu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dalam hidup yang bersekutu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dalam pilihan yang bermutu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">KOH AHOK adalah ARUS BARU POLITIK:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ARUS POLITIK AKAL SEHAT.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ORANG BAIK DENGAN NIAT BAIK HARUS DIBANTU UNTUK MENJADI YANG TERBAIK.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">POLITIK AKAL SEHAT MENGALAHKAN SI JAHAT</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">POLITIK YANG PUNYA ESENSI DAN SUBSTANSI MENGALAHKAN </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">POLITIK YANG PENUH IMITASI DAN DEKORASI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">POLITIK DEMI KESEJAHTERAAN SEMUA INSAN</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">MENGALAHKAN POLITIK KEMASAN.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selamat ber- PILKADA kembali</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PIL ih calonmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">KA sih suaramu </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">DA mai negrimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Membangun Jiwa Membangun Raga</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light -</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah Terang!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Gen 1:3)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>NB:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Politik Hati Nurani dan Politik Akal Sehat</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>(Belajar dari Sikap Politik Romo Mangun, "Si Burung Manyar")</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Pemahaman Politik Mangunwijaya</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selama hidupnya, Romo Mangun memang banyak terlibat dalam persoalan-persoalan dalam masyarakat. Ia berkiprah di banyak tempat demi hidup masyarakat yang lebih baik. Pengalaman hidupnya di Code, Yogyakarta; Gigrak, Gunungkidul; Kedungombo, Boyolali mengungkapkan betapa ia peduli terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan. Ia hanya ingin terlibat dalam mengangkat harkat dan martabat manusia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hasratnya untuk terlibat dalam mengangkat harkat dan martabat manusia membuatnya tidak dapat melepaskan diri dari persoalan-persoalan kehidupan orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian, dia pun berpolitik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Komentar dalam buku Politik Hati Nurani mengatakan demikian:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Romo Mangun memang berpolitik, tapi bukan politik dalam arti mencari kekuasaan dan mempertahankannya dengan segala cara. Ia menampilkan hati nurani sebagai bagian integral dari perpolitikannya. Politik harus menggunakan hati nurani dan hati nurani sendiri juga harus dipolitikkan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat luas dan demi keadian bagi seluruh lapisan.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Komentar ini nampaknya ingin menegaskan apa yang diyakini dan dihidupi oleh Romo Mangun. Romo Mangun pun mempunyai pandangan tersendiri mengenai politik. Ia nampaknya mempunyai pemahaman politik menurut artinya yang paling tradisional seperti diungkapkan oleh Aristoteles.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menurut Aristoteles, manusia menurut kodratnya merupakan zôoon politikon: makhluk yang hidup dalam polis . Berinspirasi dari pemahaman tersebut, Romo Mangun menuliskan pandangannya mengenai politik:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Memanglah ada dua paradigma dan pengARTIan dasar politik. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang pertama lebih terkenal dan biasanya dikira satu-satunya, yakni politik dalam aspek kekuasaan. Penyelenggaraan kekuasaan, pemilihan, pertahanan, perebutan, penikmatan, pelestarian, status-quo kekuasaan, dst., pendek kata segala yang menyangkut power atau might, kekuasaan (PK- Politik Kekuasaan). Termasuk kekuasaan mental, spiritual, rohani, agama, yakni yang berciri pemaksaan atau hegemoni kehendak oleh pihak yang lebih kuat kepada yang nisbi lemah. Lazimnya khalayak ramai mengartikan politik melulu dalam arti pertama ini. Sehingga ada ucapan yang terbang di mana-mana: ‘politik itu kotor.’</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun bagi orang terpelajar, ada politik berparadigma ke-2 yang sebenarnya lebih asli dan otentik, bisa ilmiah tetapi dengan praksis, ataupun sesuai koderat alam manusia dan masyarakat, (tetapi kurang terkenal populer) yakni politik dalam arti: segala usaha demi kepentingan dan kesejahteraan umum. Jasmani rohani. Bukan untuk kepentingan golongan saya atau faksi dia atau partai itu atau umat agama tertentu, akan tetapi demi kepentingan dan kesejahteraan umum, semua warga bahkan universal semua bangsa, tanpa pandang siapa dan golongan, luas, misalnya sila ke-2, kemanusiaan yang adil dan beradab, sila ke-5, keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Juga demi perdamaian, kemerdekaan dan nilai-nilai moral, kebenaran, dsb. demi tata hidup bersama yang membangun iklim budaya mulia, budi pekerti tinggi, yang menyemarakkan kesetiakawanan dan menumpas egoisme, individualis maupun kolektivisme yang mencekik serta penghapusan hukum rimba survival of the fittest, dsb. dst.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ini politik dalam arti asli kodrat alami, demi kehidupan dan penghidupan bersama yang sejahtera umum atau politik dalam dimensi moral (dan iman).”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam pandangan itu, Romo Mangun mengungkapkan bahwa semua orang harus terlibat dalam politik dalam arti yang kedua. Politik tidak hanya ditujukan untuk orang-orang tertentu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Melalui artikel “Rohaniwan Tak Boleh Berpolitik?” ini, Romo Mangun secara khusus menyoroti tentang pengecaman keterlibatan Uskup Belo sebagai rohaniwan Katolik dalam medan politik di Timor-Timur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia berpandangan bahwa rohaniwan Katolik harus berpolitik dalam arti yang kedua “demi kesejahteraan bersama”.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam artikel yang sama, ia menyitir kisah Mgr. Soegijapranata, imam pribumi pertama yang menjadi Vikariat Apostolik Semarang, yang benar-benar aktif dalam kancah politik pada masa revolusi . Kisah tersebut mengungkapkan bahwa Mgr. Soegija tidak hanya berjuang untuk memelihara umat Katolik, tetapi berjuang untuk kesejahteraan bersama, yaitu kesejahteraan bangsa Indonesia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Keterlibatan seluruh orang dalam hal politik ini didasarkan pada pengajaran agamanya masing-masing. Bagi orang Katolik, keterlibatan itu didasarkan pada ajaran Yesus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam artikel yang sama, ia menuliskan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Dan memang Nabi Isa mengajar para penganutnya demikian. Jangan pakai pedang, tetapi lewat kebenaran, iman, harapan, cintakasih. Karena yang didambakan masyakarat umum yang normal sejati, apalagi yang berkeTuhanan, berPancasila, akhirnya dan akhirnya justru inilah, tata negara dan masyarakat yang berpijak pada moralitas dan etika fair play (serta iman) dalam arti luas di atas.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hati Nurani: Sumber dan Dasar Keterlibatan Politik sebagai Wujud Penghayatan Iman</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ignatius Haryanto, dalam kata pengantar buku Politik Hati Nurani mengatakan bahwa pemilihan judul Politik Hati Nurani itu dilakukan dengan berbagai alasan. Salah satu alasan yang mendasar bersumber pada penangkapan penyunting atas nilai yang diperjuangkan oleh Romo Mangun. Ia menulis:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Sosok Mangunwijaya yang pasti bukanlah seorang politikus dalam arti seorang yang memimpin partai, memimpin sekelompok massa, dan memperjuangkan suatu kepentingan bersama. Romo Mangun mengerti soal politik, dan dalam arti luas, ia juga berpolitik, namun ia mendasari politiknya lewat pengabdian pada kemanusiaan. Profesinya sebagai seorang rohaniwan mau tidak mau mempengaruhi option yang dipilihnya tersebut. Dengan seluruh karya sosialnya, Mangun menunjukkan bahwa ia bergerak atas dasar panggilan nurani kemanusiaan...</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hati Nurani Politik merupakan suatu pesan tersendiri yang hendak disampaikan, bahwa perpolitikan sungguhpun berkaitan dengan usaha yang mulia memperjuangkan kesejahteraan umum, memajukan masyarakat dan melaksanakan keadilan sosial, kerapkali jatuh pada cara-cara yang menghalalkan segala cara. Landasan moral, nilai-nilai, hati nurani, seringkali tak menjadi perhitungan dalam langkah-langkah politik</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Justru kondisi demikian yang hendak dikritik di sini. Politik sebenarnya adalah usaha pendapaian tujuan dengan berbasis pada nilai-nilai, hati nurani, dan moralitas juga.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para politikus dapat tetap mengerjakan tugasnya, tanpa mengabaikan hal tentang nilai atau hati nurani. Hati nurani bukanlah hal yang terpisah dari kehidupan politik, bahkan justru kegiatan politik harus memiliki Hati Nurani jika perpolitikan hendak berlangsung abadi dan mendapatkan simpati dari rakyat.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam setiap tulisan atau karya yang dibuat Romo Mangun, unsur hati nurani yang diwujudkan melalui keberpihakan kepada nilai-nilai universal ini secara nyata dinampakkan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia mengatakan, “Yang utama adalah berbuat adil untuk membela orang kecil dan solider terhadap yang menderita... demi perdamaian dunia, kemanusiaan, keadilan sosial, dan kemerdekaan.” Menurutnya, iman adalah tindakan. Tindakan yang membuat manusia menjadi lebih manusia .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hati nurani sebenarnya bukan hanya sumber dan dasar tindakan politik manusia saja, tetapi harus menjadi sesuatu yang integral dalam diri manusia dan menjadi sumber seluruh tindakan manusia. Hati nurani merupakan unsur yang perlu dimekarkan dalam kehidupan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Romo Mangun memasukkan unsur hati nurani ini sebagai salah satu daya yang harus dimekarkan dalam pendidikan. Sebagai seorang pendidik, ia berpendapat bahwa ada lima macam daya yang harus dikembangkan, yaitu daya kognitif atau daya nalar; cita rasa dan kemampuan afektif yaitu rasa, intuisi dan hal-hal yang berhubungan dengan perasaan; kemampuan untuk saling berkomunikasi, bergaul, bekerjasama, teratur, tenggang rasa; kesehatan raga; dan hati nurani, sikap atau semangat tolong menolong, setia kawan, sopan, dan cinta kasih .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pemekaran hati nurani ini akan membuahkan kehidupan yang subur dan berbuah . Pendidikan hati nurani itu dapat dilakukan melalui komunikasi iman – bukan agama – dalam kehidupan, dialog, percakapan, dan lebih-lebih perbuatan. Tujuan komunikasi iman ini adalah untuk menumbuhkan sikap dasar yang benar, hati nurani yang peka terhadap segala yang baik, adil, benar, senang menolong, dan membuat orang lain gembira, sekaligus memekarkan watak yang menolak segala yang buruk, menghina teman yang miskin, cacat, atau lambat belajar . </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pemekaran hati nurani ini menjadi sebuah modal untuk terlibat dalam kehidupan masyakarat. Hati nurani yang mampu mempertimbangkan baik buruk, bersikap adil, suka menolong menjadi sebuah dasar untuk bertindak dalam masyarakat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang menjadi patokan dalam bertindak bukanlah sikap suka atau tidak suka, tetapi unsur-unsur keadilan, kemanusiaan, perdamaian dan kemerdekaan: apakah tindakan yang aku buat membantuku dan orang lain untuk mewujudkan nilai-nilai itu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pastinya,tindakan politik Romo Mangun didasari pengalaman mistiknya dengan Allah. Ia tidak melakukan politik-politikan, tetapi ia sungguh-sungguh berpolitik, membangun negara yang demokratis. Ia ingin betul-betul tidak ada orang yang disingkirkan dalam pembangunan negara. Artinya, melibatkan semua orang berpartisipasi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Romo Mangun tidak pernah lepas dari suara kenabian Gereja. Apa yang dilakukan Romo Mangun adalah tanggapan kenabian terhadap kenyataan yang bobrok . Dan kiranya tidak berlebihan kalau Jennifer Lindsey menilai bahwa Romo Mangun adalah hati nurani bangsa. “Orang agung yang bijak di dunia ini memang jarang dan Romo Mangun adalah salah satu di antaranya. Beliau adalah salah seorang cendekiawan Indonesia terbesar, seorang yang amat mencintai negaranya dan dari rasa cinta tersebut berani bicara sebagai hati nurani bangsa” .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Memperhatikan Rakyat, terutama Yang Kecil, Lemah, Miskin dan Tersingkir</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam seluruh hidup Romo Mangun, satu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah pilihan keberpihakannya kepada rakyat, terutama kaum miskin, lemah, miskin, dan tersingkir. Sejak awal, sikap ini menjadi pilihan hidupnya. Pilihan keberpihakan ini diawali dengan pengalamannya di kota Malang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Waktu itu, ada perayaan penyambutan Tentara Indonesia. Semua mengelu-elukan tentara sebagai pahlawan. Lalu Mayor Isman mendapat giliran berpidato. Pidato itu bagaikan halilintar di siang bolong bagi Mangun. Mayor Isman mengatakan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Kami bukan pahlawan. Kami bukan bunga bangsa. Kami bukan madu bagi rakyat. Karena kami sudah membunuh, kami sudah membakar, kami sudah berlumuran darah dan melakukan hal-hal yang kejam... Sebetulnya kami ini bukan pahlawan. Yang pahlawan adalah rakyat jelata, petani-petani yang menghidupi kami. Jika Belanda datang, kami lari. Memang bukan karena pengecut, melainkan karena kekuatan tidak seimbang. Tapi rakyat tidak bisa lari. Mereka yang menjadi korban diperkosa, dibakar rumahnya, ditembak. Mereka yang berkorban, tetapi yang menjadi pahlawan bukan rakyat.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pengalaman ini membuat Romo Mangun tergugah untuk membalas budi kepada rakyat. Usaha pembalasan budi kepada rakyat itu ditempuhnya dengan menjadi imam praja. Ia lebih memilih menjadi imam praja karena ia ingin bekerja langsung di tengah rakyat jelata. Bagi Mangun, menjadi imam adalah sebuah cara untuk berusaha menjadi link – ex officio – antara manusia dan Tuhan. Seorang imam harus menyuarakan hati nurani kolektif, sabda, wahyu ilahi, kemanusiaan, dan jawaban manusia. Imam akan hancur kalau dia menjadi birokrat agama, apalagi kalau berkolaborasi dengan penguasa .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam sebuah wawancara, Romo Mangun mengakui bahwa status imamat memang memberi banyak kemudahan baginya, tapi ia ingin menjadi manusia biasa saja. “Yang berat justru untuk tetap bertahan sebagai manusia biasa. Sebab pastor itu ‘kan seolah-olah kasta tersendiri. Mudah membuat orang menjadi sombong. Karena itulah orang seperti kami harus selalu aware jangan sombong.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tindakan keberpihakan Romo Mangun pada kaum kecil ini menjadi perwujudan imannya kepada Yesus Kristus. Romo Mangun hanya ingin meneladan Yesus. “Suri teladan Yesus yang menampakkan diri sebagai Putra Allah yang memilih lahir dalam pangkuan orang-orang dina, lemah, miskin di Betlehem, mengungsi ke Mesir akibat kesewenang-wenangan sang penguasa dunia, kemudian merendah di desa kecil, Nasareth... Hidup publik selanjutnya dari Yesus di Galilea, Samaria, Yudea, ternyata lebih dipersembahkan kepada yang justru di bawah, yang menderita, yang tergusur dan terbuang.” Yesus telah menempatkan hatinya untuk orang miskin.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Demikianlah dari awalmula, pembelaan kaum kecil yang tidak dimanusiawikan selalu menjadi bagian yang melekat pada spiritualitas murid Yesus. Tradisi Kristiani memang selalu mengoreksi dan kritis bahkan sering berkonflik melawan para penguasa dunia yang cenderung mengekploitasi manusia bawahan sebagai alat untuk menguntungkan dan memuliakan diri atasan . Inilah tantangan yang dihadapi oleh para murid Kristus pada zaman ini: bagaimana mewujudkan keadilan, perdamaian, kemanusiaan, dan kemerdekaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pilihan keberpihakan kepada rakyat itu dengan gigih disuarakan oleh Romo Mangun kepada semua pihak. Sebagai warga negara Indonesia, dia menyerukan suaranya kepada pemerintah dan masyarakat. Ia menulis demikian:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“RI 17 Agustus 1945 itu kan pada hakikatnya dimaksud untuk membela rakyat kebanyakan yang kalah menghadapi kelompok kecil yang mengeksploatasi si dina miskin . Nasionalis itu pecinta rakyat negeri. Yang sepantasnya kita cintai itu kan justru rakyat kecil lemah miskin yang mayoritas dan tak berdaya itu. ”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Kita harus berani percaya kepada kekuatan dan kemampuan serta bakat-bakat dan kearifan praktis dari rakyat yang paling dina sekalipun. Tanpa kepercayaan yang tebal seperti itu, kita sudah kandas sebelum mulai. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Untuk itu, kita harus meninggalkan mental ingin menjadi pemimpin yang merasa diri lebih pandai dan lebih tahu daripada rakyat. Terutama para mahasiswa dan cerdik-pandai, tetapi seumumnya yang punya bakat “kepemimpinan” dan bermurah budi untuk berkorban demi rakyat. Pendek kata, kita semua harus kembali kepada rakyat, di tengah-tengah rakyat, dan bersama dengan rakyat. Sekali lagi bukan sebagai pemimpin, pembina atau penuntun, akan tetapi sebagai kawan atau saudara.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia pun dengan lantang menyerukan suara kemanusiaan ini kepada seluruh warga Gereja:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Di Asia, khususnya di Indonesia, manusia kecil, lemah, miskin umumnya tidak dihargai. Yang dihargai ialah mereka yang kaya dan berkuasa... Hukum rimba: diapa kuat, dia menang. Hukum ini nyata hidup dalam keseharian manusia, yang juga masih dianut oleh umat Katolik Indonesia.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Kelakar adalah kelakar, tidak perlu diambil serius 100 %. Namun, setiap rohaniwan gereja Katolik (yang notabene terkenal sebagai agama yang kaya raya dan kuasa) sedikit banyak telah “terperangkap” dalam suatu sistem yang memang memberinya kesempatan dan fasilitas besar untuk memberi kepada kaum miskin, tetapi sangat menghalangi dia untuk menjadi kaum miskin.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Keberpihakan Romo Mangun kepada kaum miskin adalah sesuatu yang digulatinya terus-menerus. Hidup Romo Mangun seakan-akan menjadi sebuah usaha yang tiada henti untuk memperjuangkan kaum miskin, lemah, kecil, dan tersingkir ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tentang perjuangan Romo Mangun untuk kaum miskin ini, Mgr. Julius Darmaatmaja, S.J. menuliskan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Cinta dan perhatian beliau kepada kaum papa dan terhadap masalah kemanusiaan seluas kemanusiaan itu sendiri. Inilah yang menyebabkan beliau tak terkurung olehs ekat perbedaan agama, suku, dan budaya. Inilah yang membuat beliau berjuang melawan ketidakadilan bagi siapapun, inilah yang membuat beliau berjuang melawan kemiskinan, melawan segala bentuk penderitaan manusia, menjadi dasar dan kekuatan bagi perjuangan beliau di hampir segala bidang kehidupan.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Banyak komentar yang terungkap atas perjuangan Romo Mangun untuk kaum miskin. Ia adalah Bapak Kaum Papa; Pembela Kaum Miskin; Kawan dan Tetangga Kaum Miskin. Sebutan-sebutan ini merupakan bukti bahwa banyak orang menangkap di mana ia berpihak.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Penutup</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kehidupan Romo Mangun menunjukkan bagaimana ia berpolitik dalam arti sesungguhnya, terlibat dalam masyarakat demi kesejahteraan bersama. Ia telah menunjukkan kesadarannya untuk menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan Gereja Katolik Indonesia. Pergumulan pemikiran, karya, dan tindakannya menjadi wujud kepeduliannya untuk menyumbangkan sesuatu bagi lingkungan sekitarnya .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita melihat bahwa kehidupannya sebagai orang Katolik telah menyumbangkan sesuatu kepada bangsa dan negara Indonesia. Ia telah mencoba membayar utangnya kepada rakyat. Melalui kehidupan Romo Mangun, kita pun diingatkan kembali kepada pertanyaan Mgr. Soegijapranata: apakah Gereja beserta umatnya sungguh-sungguh mempunyai manfaat bagi negara dan rakyat Indonesia?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga semakin banyak orang tergerak berbuat dan menyumbangkan sesuatu bagi kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-9102140434965543442017-02-17T08:34:00.001-08:002017-02-17T08:34:15.361-08:00Tujuh Santo Pendiri Ordo Servit (Pelayan Maria)<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>17 Februari</b></span><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-rnZEv4wdO2Q/WKclxR-A7tI/AAAAAAAADhQ/0hMPHsw-pvYXp0QRsj5i7gmSVHPXBzT9wCLcB/s1600/7%2Bsanto.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-rnZEv4wdO2Q/WKclxR-A7tI/AAAAAAAADhQ/0hMPHsw-pvYXp0QRsj5i7gmSVHPXBzT9wCLcB/s320/7%2Bsanto.jpg" width="286" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bonfilio dan kawan-kawannya: Yoanes Bonagiunta, Gerard, Amadeus, Hugo, Sostenes dan Alexius Falkonieri adalah anggota suatu perkumpulan dagang di kota niaga Firenze. Pada pesta Maria diangkat ke Surga, 15 Agustus 1233, tujuh sekawan ini bersama-sama berdoa dan mengikuti perayaan Ekaristi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pada waktu itu terjadilah suatu peristiwa ajaib atas mereka: Bunda Maria menampakkan diri kepada mereka dan menyuruh mereka untuk memulai suatu cara hidup baru yang lebih khusus bagi pengabdian kepadanya. Peristiwa ini segera mereka tanggapi dengan meninggalkan segala harta miliknya dan membagikannya kepada orang-orang miskin. Pakaian mereka yang mewah dahulu diganti dengan pakaian yang serba sederhana.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam penampakan yang berikutnya Bunda Maria menyebut mereka “Hamba-hambanya dan menganjurkan agar mengenakan pakaian yang berwarna hitam, sebagai kenangan akan penderitaan yang menimpa Yesus, puteranya. Mereka segera menyambut baik anjuran itu dan mendirikan sebuah ordo baru yang disebut ordo Hamba-hamba Maria atau Ordo Servit.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bonfilio bersama kawan-kawannya menolak jabatan-jabatan yang tinggi dalam gereja. Mereka mengundurkan diri dari kesibukan dagang di kota yang ramai kepada kesunyian di pegunungan. Ordo Servit yang mereka dirikan mengutamakan doa bersama dan penghormatan kepada Maria. Para anggotanya berkarya sebagai pengkhotbah, pekerja sosial dan seniman. Mereka mengutamakan suasana tenang dan berdoa dalam satu biara.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari tujuh sekawan itu, Alexius Falkonieri mempunyai keistimewaan. Ia menolak tabhisan imamat karena lebih suka mengerjakan tugas-tugas yang hina dan lebih mengutamakan karya penyebaran devosi kepada Bunda Maria.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari antara kawan-kawannya dialah yang meninggal terakhir. Ia wafat pada tahun 1310. Sebelum meninggal ia berkata: Berbahagialah orang-orang yang dengan setia mengabdikan diri kepada Yesus dan Ibunda Nya Maria.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Marilah Berdoa:</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">O Bundaku yang berdukacita! Ratu para martir dan sengsara, adakah engkau menangisi Putramu dengan pilu, yang wafat demi keselamatanku? Tetapi, apakah gunanya air matamu itu bagiku jika aku sesat? Karenanya, berkat dukacitamu, perolehkanlah bagiku tobat sejati atas dosa-dosaku, dan keteguhan hati untuk mengubah hidupku, bersama dengan belas kasihan yang lembut dan terus-menerus demi sengsara Yesus dan demi dukacitamu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan, apabila Yesus dan engkau, yang tak berdosa, telah menderita begitu banyak demi kasih kepadaku, perolehkanlah bagiku agar setidak-tidaknya aku, yang layak menerima hukuman neraka, boleh menderita demi kasih kepada-Mu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">O Bunda, bersama St. Bonaventura aku hendak mengatakan, “jika aku telah menghina engkau, demi keadilan lukailah hatiku; jika aku telah melayani engkau, sekarang aku mohon ganjarilah aku dengan luka-luka pula. Sungguh memalukan bagiku melihat Tuhan Yesus-ku penuh luka, dan engkau terluka bersama-Nya, sementara aku sendiri bersih tanpa suatu luka pun.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">O Bundaku, melalui dukacita yang engkau derita saat menyaksikan Putra-mu menundukkan kepala-Nya dan wafat di kayu salib dalam siksa sengsara yang begitu keji, aku mohon kepadamu agar memperolehkan bagiku kematian yang bahagia. Ah, janganlah berhenti, O pembela para pendosa, menopang jiwaku yang menderita di tengah pertarungan yang harus dilaluinya dalam perjalanan panjangnya menuju ke keabadian.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan, sementara mungkin bagiku kehilangan kemampuan berkata-kata, kehilangan kekuatan untuk menyerukan namamu dan Nama Yesus, yang adalah seluruh pengharapanku, maka aku melakukannya sekarang; aku berseru kepada Putramu dan kepadamu untuk menolongku di saat-saat terakhir. Karenanya aku berkata, Yesus dan Bunda Maria, kepada-Mu kuserahkan jiwaku. Amin.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salam HIKers,</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light -</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadilah Terang!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(Gen 1:3)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>NB:</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Tujuh Dukacita Maria (Buku "MOM", RJK)</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Episode paling menyakitkan dalam kehidupan Maria telah mengilhami sejumlah gambar seni tradisional.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Maria Berdukacita”, atau “Mater Dolorosa”, berbagai nama lain, termasuk “Tujuh Dukacita Maria”.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Disebutkan dalam liturgi Gereja Ortodoks Timur dari awal Abad Pertengahan, devosi kepada "Bunda Berdukacita" belum meluas sampai abad ketiga belas.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Salah satu praktek yang paling intens menghormati "tujuh kesengsaraan" Maria diprakarsai oleh Servite, anggota Ordo Pelayan Maria, yang didirikan di Italia pada 1233 di Florence.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ini adalah komunitas biarawan kontemplatif yang memusatkan ibadah mereka pada Maria dan terutama pada penderitaannya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka menciptakan sebuah rosario khusus yang terbuat dari tujuh seri dari tujuh manik-manik, yang dipergunakan kala membacakan tujuh duka, mengingat kata-kata Simeon kepada Maria di Bait Allah, yaitu :</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pembantaian terhadap yang tak bersalah,</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pelarian ke Mesir,</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kejadian Yesus hilang dan ditemukan di Bait Allah,</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maria di sepanjang Jalan Salib Yesus,</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maria berdiri di kaki salib Kristus, </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maria memeluk tubuh Putranya setelah diturunkan dari palang salib, dan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maria di makam Yesus.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam banyak gambaran baik patung maupun lukisan, duka ini sering diwakili oleh tujuh belati atau pedang yang menusuk hati Maria.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hari raya perayaan Maria Berdukacita adalah setiap tanggal lima belas September.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-84198591785971721212017-02-17T08:27:00.000-08:002017-02-17T08:34:52.634-08:00SPBU: Salib, Perisai, Bintang dan Ursulin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-WJVBRkBKmB0/WKcjlzDYwfI/AAAAAAAADhA/duB1Mp1X0Mw864ZJraphqnGT6ZbDWmq6gCLcB/s1600/spbu.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-WJVBRkBKmB0/WKcjlzDYwfI/AAAAAAAADhA/duB1Mp1X0Mw864ZJraphqnGT6ZbDWmq6gCLcB/s320/spbu.jpg" width="219" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Untuk memahami dan menghayati “HIK” ala Santa Angela, kita perlu mengenal “historia domus”, atau “curiculum vitae”-nya, semacam sejarah kehidupannya: kisah dan panggilannya serta kata-kata atau nasehat bijak bestari yang diwariskannya kepada kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Memahami dan menghayati “HIK” Santa Angela penting bagi kita sebagai “putera-puteri”nya, karena kita “berkarya”, mengikuti Kristus melalui dan bersama dengan komunitas yang sarat dan erat dengan figur St Angela sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Spiritualitas “HIK” Santa Angela sungguh amat kaya. Sangat disayangkan kalau kita tidak menimbanya dengan baik dan menghayatinya dengan setia. Oleh karena itu baiklah pada kesempatan ini, kita mendalami beberapa segi spiritualitas yang menurut saya merupakan aspek-aspek penting dalam kehidupan Santa Angela.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>MENU PERTAMA:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>1. MISTIK DALAM DUNIA</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertanyaan:”Bila mendengar kata “mistik” , pikiran apa yang muncul dalam benak kita? Santa Angela ketika berada di bawah kaki Yesus, tahu tentang dirinya sebagai seorang yang merendahkan diri dengan penuh kerendahan hati, tetapi bukannya tanpa suatu kegembiraan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela memiliki hati yang ramah. Keramahan ini mengalir dari persatuannya yang sangat erat dengan Tuhan yang dicintainya. Ia mencari dan menemukan Tuhan dalam rahasia hatinya. Sebuah rahasia yang tidak mungkin dimenngerti dengan akal budi tetapi terutama dengan hati juga. Pertemuan dua hati yang ramah yaitu HATI TUHAN dan HATI ANGELA melahirkan kegembiraan yang mendalam di dalam diri Angela.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selanjutnya hati yang ramah dan gembira , memampukan Angela untuk terbuka terhadap semua orang. Berulangkali di dalam tulisannya Angela selalu menekankan kegembiraan dan kesetiaan. Kedua hal ini muncul apabila ada keramahan dan kegembiraan di dalam hati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berdoa bagi Angela tidak pernah pasif. Berdoa baginya adalah mempersatukan kehendaknya dengan kehendak Tuhan. Persatuan dua kehendak pasti mengarahkan keterbukaan akan sesuatu yang hidup, dinamis,dan mengarah kepada yang lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kontemplasinya berkaitan dengan kehidupan nyata, dengan alam ciptaan Tuhan, sesama manusia, dan dengan Tuhan sendiri. Persatuannya yang erat dengan Tuhan, tidak hanya demi kesenangan sendiri tetapi justru terbuka terhadap berbagai peristiwa yang menyedihkan seperti: dosa dan peperangan, kemiskinan dan kelaparan, kegagalan, sakit dan kematian. Dengan kata lain, Angela dipanggil untuk bersatu dengan Tuhan tetapi sekaligus hadir dan berbuat sesuatu bagi dunia. Kontemplasi Angela berada di antara yang ilahi dan yang insani. Angela adalah seorang wanita yang ramah dalam hatinya. Doa baginya merupakan permenungan kehendak Allah dan ia mencoba meleburkan kehendaknya sendiri di dalam kehendak Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ada dua cara berdialog dalam doa: </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Mendengarkan dan merenungkan kehendak Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Mendengarkan dan merenungkan rahasia hati kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mistik Kemempelaian</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hidup Angela adalah hidup Yesus. Hidup Yesus adalah hidup Angela. Kita ingat akan mistik kemempelaian. Barangkali istilah ini masih terasa asing karena belum terbiasa memakainya dalam hidup sehari-hari. Hidup mistik Angela terletak pada “ personal loving relationship with God” (relasi cinta pribadi dengan Tuhan).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ciri-ciri Mistik</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Aktif dan terlibat dengan banyak orang</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Hati selalu terpusat pada Tuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Selalu hidup dalam cinta relasi pribadi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Tidak berdasarkan emosi atau afeksi tetapi berkaitan dengan aksi yang penuh refleksi dan kontemplasi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kesimpulan :</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mistik adalah pusat perjalanan rohani. Tanpa pengalaman mendalam akan relasi cinta dengan Allah, perjalanan rohani kita terasa hambar dan datar, banal dan dangkal.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertanyaan refleksi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagaimana saya telah mengalami dipanggil menjadi seorang "yang mistik” dalam dunia dewasa ini?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>MENU KEDUA:</b></span><br />
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2. WOMEN WITH A PILGRIM HEART ( Wanita Peziarah Batin)</b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai seorang perempuan, Angela tidak memiliki sesuatu pun, kecuali sebuah rumah. Itulah sebabnya ia memulai sebuah peziarahan. Ia mencoba membuka hatinya akan kehendak Allah di dalam kehidupannya sehari-hari. Dikatakan sangat lazim bagi seorang wanita mengadakan ziarah pada zaman Angela. Ia berpindah-pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam peziarahannya ia selalu menyambut segala sesuatu yang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Ia mampu menuntun banyak orang untuk mengalami kehadiran Tuhan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada saat yang sama ia bertumbuh dalam perjalanan rohaninya. Tuhan berbicara kepadanya dan ia sudah berada pada bagian “dalam “hidupnya, bukan hanya pada bagian permukaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela menemukan pelariannya di bawah kaki Yesus Kristus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sahabatnya adalah Roh Kudus. Angela sering berdansa dengan Roh Kudus. Bayangkan kalau dua orang berdansa. Supaya bisa menari dengan baik dan bagus kedua orang perlu bekerja sama dan saling menyesuaikan diri satu sama lain agar gerakan-gerakan semakin lentur dan indah. Jika salah satu partner kaku maka tidak akan terjadi tarian yang indah mempesona. Jadi, ada bayangan bayangan dalam berdansa:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Relasi yang baik dengan Roh Kudus. Roh Kudus menjadi partner hidupnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Dua partner perlu berkomunikasi, saling mendengarkan, kontak pribadi, saling menyesuaikan, menyadari kebutuhan partner. Kita akan mengetahui kehendak Tuhan hanya dengan Roh Kudus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Membutuhkan kepercayaan yang mendalam terhadap partner. Membutuhkan waktu untuk diam bersama.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Angela adalah salah satu peziarah dalam Roh Tuhan. Dia membutuhkan waktu yang lama untuk tinggal dengan Roh Kudus di dalam doa, permenungan. Ia menjadi wanita pendamai dan pendoa berjam-jam.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Di dalam kehidupan sehari-hari kita juga menemukan diri sebagai seorang peziarah dalam perjalanan yang panjang. Baiklah kita melihat kembali awal hidup dan karya kita. Bagaimana kita memulai peziarahan hidup kita?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Pada saat-saat krisis, saat frustrasi, saat kehilangan kontak dengan sumber hidup atau pada saat kita mulai menebar berbagai pertanyaan yang lebih mendalam yang membuat kita beristirahat dalam peziarahan yang panjang , datanglah ke pada pusat kita dan berelasi dengan rahasia hidup kita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Kita ingat bagaimana Tuhan banyak bertindak pada masa lalu, masa kini , dan pada masa yang akan datang. Lalu kita mengumpulkan keberanian, kesetiaan dan kegembiraan di dalamnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dewasa ini kita dipanggil untuk untuk menjadi peziarah. Siapkan waktu untuk berdoa, refleksi, untuk meneruskan ziarah batin menuju tempat suci di dalam batin kita. Angela telah memberikan teladan bagaimana kita harus mengarungi ziarah batin sebagai putera-puterinya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>MENU KETIGA:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>3.ANGELA CULTIVATOR OF RELATIONSHIPS( Pengolah Hubungan)</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yesus bagi Angela adalah sumber, model semua relasi yang benar</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia menekankan bagaimana kita harus hidup dengan orang lain. Bahkan ia mengajarkan kepada kita tentang kehidupan bersama dengan yang lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam nasihat ke –V : Angela setia dengan janjinya. Ia akan selalu berada bersama kita. Ia benar-benar berbuat dan telah menghasilkan banyak buah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela mempunyai kemampuan untuk berada bersama orang lain. Ia menarik berbagai orang dari berbagai umur, berbagai golongan, dan berbagai bangsa. Bagaimana dengan kita? Apakah kita berada bersama orang lain dan menarik mereka dengan keberadaan kita sehari-hari. Kita telah menampakkan sesuatu kepada orang lain? Inilah salah satu cara menghidupi spiritualitas Santa Angela. Ia selalu menunjukkan bahwa Tuhan ada di sini. Angela memiliki kesucian dan kesucian itu selalu menarik orang lain kepada sang sumber kesucian.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam kehidupannya, ada tiga sahabat laki-laki yang sangat dekat dengan Angela: Agostino Galoi, Antonio Romano, dan Cozano.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Agostino Galo : teman cukup lama. Dalam perjalanan ke Cremona pada tahun 1529 ia menulis :” Angela berbicara kepada saya dengan sangat ramah selama perjalanan. Saya merasa dijerat olehnya , untuk itu saya tidak bisa hidup lagi tanpa dia, tidak hanya itu, tetapi isteri saya dan seluruh keluarga saya. Saudari saya, pada kenyataannya, sudah mengunjungi dan ketika suaminya masih hidup, ia bahkan menjadi lebih dekat kepada Angela dari pada suaminya sendiri pada tahun 1528.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Antonio Romano</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela tinggal selama 14 tahun di rumahnya. Angela bertemu dengan dia di rumah Caterina Patengola di Brescia. Ia mengatakan:” ..... Saya menjadi sangat berkesan kepada Madre Suor Angela dan dia setuju untuk datang dan tinggal di rumah saya. Antonio Romano masih bujang pada usia 20 dan Angela pada waktu itu berusia hampir 40-an.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Cozano</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela dapat berbicara dengan bebas kepada Cozano, dan dapat membagikan segala rencana dan pikirannya. . Angela menilai Cozano sebagai seorang teman yang bisa dipercaya. Angela benar-benar menaruh kepercayaan penuh kepada Cozano sebagai teman dekatnya. Seperti kita tahu, menjelang kematiannya, Angela mendiktekkan segala perkataannya kepada Cozano untuk ditulis.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan para susternya, Angela dalam membina relasi selalu menggunakan kata-kata penuh cinta .Ia tidak pernah memaksa . Kata-kata yang digunakan adalah menganjurkan, mengundang, menasihati. Ia menggunakan kata-kata yang tepat untuk setiap pribadi, lebih bersifat mendorong,penuh kelembutan dan keramahan serta peneguhan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela memberikan contoh kepada kita bagaimana membina relasi yang bermutu dalam kehidupan bersamaan. Seperti kebanyakan wanita, Angela adalah wanita yang penuh dengan konsolasi yang mengalami rahmat cinta Tuhan dan ingin dikomuni8kasikan kepada orang lain. Angela memiliki perhatian terhadap orang lain, rahmat yang menarik orang lain dengan kebaikan yang ia punyai.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sadarilah Angela sebagai sahabatmu. Bukalah dirimu terhadap persahabatannya. Berbicaralah kepadanya seperti sahabat dekat. Sediakan waktu untuk hadir bersamanya. Biarkan dia tahu tentang kebutuhan dan keinginanmu. Nikmatilah persahabatannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>MENU KEEMPAT:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>4.WOMEN OF MISSION ( Wanita Perutusan )</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela Merici adalah wanita perutusan dengan sebuah ziarah batin. Dikatakan meskipun Angela tidak pernah menggunakan kata apostolis atau misi dalam tulisannya, dia pasti mengerti dengan sangat baik arti kata melayani (Prakata regula :” Allah telah memberikan rahmat kepada Anda... dan telah mengumpulkan anda untuk pelayanan Tuhan Yang Maha Agung...”).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa isi regula adalah pendalaman dan perluasan dari teks ini: kekhasan rahmat panggilan, dasar-dasar yang mendukung persatuan dan keselarasan di dalam komunitas dan tujuan mulia melayani Tuhan. Tujuan Angela untuk “kompani”-nya adalah meyakinkan hidup baru untuk pengikut-pengikutnya, “keperawanan” untuk melayani Allah (totalitas) tetapi hidup di dalam dunia (realitas), di luar biara, tanpa mengucapkan kaul atau mengenakan busana biara.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">... Prakata art.7-8 : ... karena anda telah dipilih menjadi mempelai yang setia dan suci dari putera Allah, pertama-tama hendaknya anda mau menyadari arti dan konsekuensinya dan menyadari betapa barunya dan mengagumkan keluhuran panggilan ini. Setiap anggota dapat memiliki martabat ini tidak dengan kehebatan dalam kerasulan atau jabatan tetapi melalui kebaikan hati, selalu berusaha untuk dekat dengan Tuhan, dan dengan demikian lebih bebas melayani Dia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ini bukan berarti Angela tidak memiliki perhatian terhadap kerasulan seperti yang kita punyai dewasa ini dengan seabrek karya pendidikan. Kita hanya bisa memandang doanya yang teratur dan perbuatan baiknya di mana menarik setiap orang yang mendengarkan, tetapi di atas semuanya itu, Ia berkata :” Tuhan ada di sini.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Melalui perkataan dan perbuatannya , banyak orang tertarik kepadanya. Angela mempunyai kehangatan dan pendekatan manusiawi.” Perkataannya bersungguh-sungguh, mengena dan lembut, dan kedengaran agak mendesak bahwa setiap orang harus mengakui, Tuhan ada di sini.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela hanya memiliki satu cinta, satu mutiara dalam hidupnya: Yesus. Dan satu tujuan dalam hidupnya adalah membuat cinta ini, mutiara ini diketahui dan dialami oleh setiap orang yang ia jumpai. Itu dilakukan melalui perwujudan karismanya kepada Tuhan dan kesaksian yang benar dari perkataannya dan cara hidup yang membuat setiap orang mengakui dan berkata :” Tuhan ada di sini” bila ia ada.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tantangan bagi kita sekarang ini :</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dunia kita tidak berbeda dari zaman Angela. Orang zaman ini membutuhkan kesaksian perkataan dan perbuatan yang meyakinkan dari mereka yang mewartakan dengan kehidupan yang benar dan transparan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bahan Refleksi </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1. Siapakah yang telah mempengaruhi saya melalui doa dan perbuatan baiknya? Bagaimana orang ini membantu saya bertumbuh?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2. Dengan cara apa Roh memanggil saya untuk lebih hadir bagi orang</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">lain?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">3. Anugerah apa yang dapat saya gunakan dalam melayani sesama?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saran untuk doa pribadi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Temani Angela ketika dia melayani orang-orang yang membutuhkan. Amatilah pendekatannya, jangkauannya, belas kasihnya. Dia menerima setiap orang seakan-akan mereka sendirian. Lihat sentuhan lembutnya dan cintanya. Mintalah padanya agar mengajarkan kalian menjadi pelayan yang berbelaskasih.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>MENU KELIMA:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>5.HARMONY/INSIEME ( Keserasian / Kebersamaan)</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kata “insieme” atau “bersama-sama” muncul sepuluh kali dalam tulisan Angela. Dalam Regula 2 kali, dalam Nasehat satu kali, dan dalam Wasiat sebanyak 7 kali... Angela memandang begitu pentingnya kebersamaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kunci untuk mengerti tentang Kompani: Tuhan--- telah memberikan anda rahmat --- dan menarik anda dari kegelapan dunia --- dan mengumpulkan anda bersama--- melayani Tuhan yang Maha agung.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sangat jelas Visi Angela:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Berdasar pada sebuah kesatuan (unitas)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Bertumbuh dengan kebersamaan dengan yang lainnya </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(komunitas)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Berbuah pada sikap nyata melayani Tuhan dan sesama (caritas)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sesungguhnya inti dari semua tulisan mengatakan kepada semua putera-puterinya bahwa mereka harus menghayati anugerah yang satu ini dan mendorong para pemimpin bagaimana harus memperkenalkan struktur “insieme” dari Kompani.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Insieme” hanya disebut satu kali tetapi menjadi sangat kuat dalam nasehat terakhir: Kata-kata terakhir kusampaikan kepadamu dan kuanjurkan dengan segenap jiwaku ... hiduplah dalam keserasian, terikata satu sama lain, satu hati dan satu kehendak.....</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela memiliki pengertian yang sangat mendalam tentang insieme: hidup dalam keserasian, terikat satu sama lain, satu hati, satu kehendak. Angela memusatkan seluruh pikirannya tentang kesatuan bersama dalam kata “insieme”: saling mengasihi, dan hidup dalam keserasian adalah tanda bahwa kita berjalan pada jalan yang benar dan menyenangkan hati Tuhan, memperjuangkan kesatuan dan persatuan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela menganggap penting sekali kesatuan dan persatuan dalam kompani. Dia menyadari sungguh-sungguh, tanpa persatuan dan kesatuan yang kokoh, kompani tidak akan bertahan. Landasan persatuan dan kesatuan hanyalah satu yaitu kasih dan pengertian penuh kesabaran. Ia menekankan dalam regula bab 9: 21-22: Kata-kata, tindak tanduk dan sikap kita selalu menjadi contoh dan teladan bagi smeua yang beurusan dengan kita ,selalu menjaga kelangsungan api cinta kasih yang menyala dalam hati kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wasiat terakhir 10-16 :”... Lihatlah betapa pentingnya persatuan dan keserasian, maka dambakanlah, carilah, peluklah, pertahankan itu sekuat tenaga. Karena saya berkata kepadamu , jika anda semua hidup bersatu hati anda seperti benteng yang kuat, menara yang tak tergoyahkan, melawan segala kejahatan dan serangan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ide Angela tentang persatuan tidak dimaksudkan menjadi keseragaman. Visinya tentang kesatuan selalu memberi ruang bagi perbedaan, persatuan diperkaya oleh perbedaan. Angela menjunjung tinggi kehendak bebas setiap pribadi. Wasiat 3: 8-9 :” Di atas segalanya itu, hati-hatilah supaya tidak menggunakan kekerasan karena Allah telah memberikan kehendak bebas kepada semua orang dan tidak memaksa siapa pun melainkan hanya menunjukkan, mengundang, dan memberi nasihat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela melihat puteri-puterinya dalam Wasiat ke -2 : 2-3 : Bukan hanya nama mereka, melainkan latar belakang dan keperibadian mereka, dan setiap hal mengenai mereka. Selanjutnya dalam Regula 12:24 Angela menekankan kepaa semua pemimpin untuk membantu saudara-saudari sesuai dengan kebutuhan saat itu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Angela memiliki sedemikian iman dalam setiap puterinya, mereka yang buta huruf, mereka yang memiliki jabatan. Dia percaya akan penilaian baik mereka dan semangat doa dari anggota biasa dari compani untuk mengetahui jika ada perubahan yang akan dilakukan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ini adalah balasan pelayanan doa dan sharing anugerah yang berbeda yang membantu Kompani yang didirikan Angela dapat hidup dalam keanekaragaman.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertanyaan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagaimana anda mengalami persatuan dalam keanekaragaman yang menjadi keinginan Angela?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dari pengalaman sendiri, apakah yang menyuburkan semangat insieme, kesatuan dalam kebersamaan dan dengan mereka yang kita jumpai dalam hidup sehari-hari?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apakah anda mengalami ancaman semangat keserasian atau insieme , khususnya dalam hidup bersama?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>MENU KEENAM:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>6. PROPHET OF THE WORD( Nabi Sabda Allah )</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">A.Pengantar</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tulisan St. Angela terdiri dari 3 bagian, seperti yang telah kita ketahui, yaitu:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Regula ditujukan kepada para perawan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Nasihat ditujukan kepada para pemimpin</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Wasiat ditujukan kepada para janda yang membantu para perawan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">B. Angela adalah wanita kitab suci. Semua tulisan didasarkan atas kitab suci. Banyak Kutipan kitab suci yang digunakan terutama tentang saba bahagia dalam Perjanjian Baru. Jadi, tulisan Santa Angela bersifat biblis. Ia mendasarkan segala perkataannya pada Sabda Yesus. Mengagumkan, luar biasa. Angela tidak bisa membaca tetapi tahu dan paham tentang Kitab suci, bahkan mampu menafsirkannya dengan sangat baik dan tepat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">C. Angela menginginkan agar semua kita merenungkan dan menghayati semangat Yesus. Inti kehidupan kita adalah Yesus. Angela mau menunjukkan kepada kita bahwa Yesus adalah segala-galanya. Dia mendorong kita agar menjadikan kitab suci pusat hidup kita. Kita perlu menghayatinya dengan penuh kegembiraan dan kesetiaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lihat :</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Luk.2: 28 Mat.6:19</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Yoh.5: 20 Luk.10:16</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">D. Angela adalah seorang wanita yang penuh dengan pembedaan roh. Itu luar biasa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">E. Angela sangat peka akan karya Roh Kudus. Baginya kepekaan terhadap Roh Kudus merupakan kunci baginya untuk membuat segala keputusan dengan bijaksana. Regula 8: 14,16 dikatakan bahwa:” Di atas semuanya itu anda harus mentaati nasehat dan ilham yang disampaikan oleh Roh Kudus secara terus menerus ke dalam hati kita ( 14 ). .....karena Roh Kudus adalah Dia yang mengajarkan kita seluruh kebenaran...( 16 )</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">F. Angela meletakkan kompaninya di atas perjalanan yang besar seperti percikan nyala api ke berbagai negeri menjadi nabi dunia, mewartakan kabar gembira tentang Yesus Kristus, menyentuh hati dan jiwa dengan cinta Yesus Kristus, menuntun mereka untuk menyentuh setiap benua.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">G. Pada jamannya Angela berbicara terang-terangan kepada orang-orangnya dan mengerahkan segala kekuatan dan dengan setia mengangkat dan membaharui masyarakatnya dalam iman.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita menemukan isu dan kesulitan-kesulitan :</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Ketidakadilan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Kekerasan terhadap hak asasi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Kemiskinan berhadapan dengan kekayaan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Pembagian sumber bumi yang tidak adil</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Perbedaan kelas sosial</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Keterpecahan di dalam Gereja sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Keinginan akan kebebasan dan individualistis</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">• Perampasan kesempatan pendidikan khususnya untuk perempuan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertanyaan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai putera-puteri Santa Angela, “nabi sabda Allah, dalam hal apa kita dipanggil untuk menanggapi penderitaan sesama dan semesta kita? Bagaimana pandangan hidup Angela dengan terang injil membantu saya dalam situasi kehidupan sehari-hari?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam HIKers,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light -</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah Terang!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Gen 1:3)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>NB”:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>"HIK - HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI" </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ini adalah suatu "warung iman/cafe rohani" yang bercikal bakal dari "SOLO - Spirit Of Loving Others" dengan trilogi menu dasarnya :</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">HIK - Harapan, Iman dan Kasih, dimana mengacu pada trilogi ensiklik kepausan yang terbaru, yakni:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Deus caritas est" / Allah adalah "KASIH",</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Spes salvi" / "HARAPAN" keselamatan, dan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Lumen fidei" / Cahaya "IMAN".</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Inilah sebuah proyek pencerahan sederhana yang terbuka untuk semua orang yang merindukan "puncta", semacam titik-titik permenungan hidup berdasarkan pesan bijak bestari para tokoh serta aneka doa bestari dan penanggalan liturgi harian gereja.</span><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-43065498985787213792017-02-17T08:17:00.001-08:002017-02-17T08:19:06.905-08:00Rencana Tuhan ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-6Dlj9yGtyWI/WKchcVaMH5I/AAAAAAAADg0/HapzXwoFt8AlUT756bfE7PGWLVrAGlmdwCLcB/s1600/aca.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="316" src="https://4.bp.blogspot.com/-6Dlj9yGtyWI/WKchcVaMH5I/AAAAAAAADg0/HapzXwoFt8AlUT756bfE7PGWLVrAGlmdwCLcB/s320/aca.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PUTARAN PERTAMA</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Posisi saat ini: 18-42-40</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PUTARAN KEDUA</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Skenario 1 : (42+18) vs 40</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Skenario 2 : 42 vs (40+18)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Skenario 3 : ....?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dum spiro spero. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku berharap selagi aku masih bernafas.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>NB: </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">AHOK YANG TERLALU PERCAYA DIRI</span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sejak awal, ketika akhirnya PDIP mendukung Ahok, banyak teman2 yang membuat status, "selesai sudah pertandingan.."</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bersandingnya nama besar Ahok digabung dengan nama besar PDIP, membangun kepercayaan diri yang sangat kuat di para pendukung Ahok. Kepercayaan diri yang terlalu tinggi itu membuat mereka tidak menerima jika ada yang mengingatkan, "hati-hati kekuatan lawan.."</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perjalanan selama proses kampanye, saya banyak menemukan aura kepercayaan diri yang sangat tinggi di barisan relawan. Saya selalu mengingatkan, "Optimis boleh, tapi kita harus juga realistis.."</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saya kadang tidak sampai hati ketika harus mengingatkan, "Pilgub DKI ini dua putaran.." Suara saya tenggelam di riak euforia dan kebanggaan akan prestasi Ahok yang diangkat sebagai jualan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saya jadi teringat apa yang Jokowi katakan ketika ia menjadi Capres saat pilpres 2014. Ketika itu euforia terjadi di kalangan pendukungnya. Ia mengatakan. "Jangan memandang remeh lawan. Lawan kita itu tangguh dan kuat secara finansial.."</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak memandang remeh lawan bukan berarti takut kalah, tetapi memunculkan kewaspadaan yang tinggi. Dengan kewaspadaan yang tinggi, kita bisa memperkirakan "pada titik mana lawan akan memainkan kecurangan.."</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan dari banyaknya info yang masuk, ternyata lawan memainkan peranan disaat akhir melalui surat suara. Banyak yang tidak terdaftar dan akhirnya ditolak untuk menggunakan hak suaranya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Alasan "surat suara sudah habis, hanya disediakan 20 sebagai cadangan.." adalah gerakan massif yang terjadi dimana-mana. Video-video amatir menunjukkan keributan yang terjadi di TPS karena kehilangan suara.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hal seperti ini seharusnya sudah bisa diantisipasi sejak awal. Para relawan yang terbentuk di setiap RT/RW sejak awal sudah bisa mengawal para pendukung Ahok dan memastikan mereka punya hak suara dan tidak terlambat sampai TPS.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Edukasi2 teknis perlu terus disampaikan daripada sekedar goyang2 badan di rumah Lembang. Selain edukasi teknis ke warga, gerakan di RT/RW perlu terus di kawal. Persempit celah para panitia melakukan kecurangan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan yang terakhir, jangan pelit untuk membayar para relawan2 yang bertugas kesana kemari, masuk ke kampung2 untuk melakukan pengawalan dari pendaftaran sampai penghitungan suara. Mereka bukan orang yang berlebih, hargai waktu mereka dengan membayar keringat mereka. Meski menamakan diri relawan, tapi anak istri mereka juga butuh makan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itu saya tidak begitu bangga ketika Ahok mengembalikan dana kampanye sekian miliar rupiah. Saya lebih bangga ketika dana yang berlebih itu dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan dasar para relawan sehingga mereka bisa bekerja tanpa ada kendala keuangan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Perjuangan juga butuh logistik", begitu kata kawan saya yang mendukung Ahok dan bersedia berpanas2 di jalan yang terpaksa merogoh kantung sendiri sekedar untuk makan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Putaran kedua adalah pertarungan yang lebih berat. Selisih yang tidak begitu besar membuat ada kekhawatiran.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kekhawatiran itu bagus, dengan begitu menjadi lebih waspada. Lebih baik merasa akan kalah sehingga bertarung lebih sengit, daripada merasa menang sehingga minim persiapan..</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ada waktu 2 bulan untuk mempersiapkan diri. Tanggal 19 April, kita akan bertarung di TPS lagi. Semoga Ahok juga tetap bisa menjaga diri, supaya tidak diserang sisi terlemahnya lagi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mau secangkir kopi ? Seruput dulu...</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">www.dennysiregar.com</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">PERSIAPAN PUTARAN KEDUA AHOK vs ANIES</span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengetahui adanya kecurangan dalam Pilkada maupun Pilpres sangatlah menjengkelkan. Kecurangan kecurangan tersebut biasanya dilakukan oleh mereka yang takut akan kekalahan bahkan sudah mengetahui akan kalah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kecurangan dalam Pilkada maupun Pilpres adalah suatu hal biasa. Jangankan di Indonesia, bahkan di negara US pun kecurangan pada Pilpres juga terjadi belum lama ini dimana terdapat lebih dari 3 juta orang Non US Citizen ikut memilih. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seluruh suara mereka sudah dapat ditebak untuk pasangan calon yang Pro Illegal. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Syarat utama Pilkada dan Pilpres di US adalah si pemilih HARUS Warganegara Amerika (bukan Green Card, bukan Asylum, apalagi penduduk illegal).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hukuman bagi mereka para Illegal yang tertangkap memalsukan kartu identitas dan ikut pada Pilpres kemarin adalah 8 tahun penjara di US setelah itu dideportasi ke negara asal mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Membaca postingan sedih bercampur marah para pendukung Ahok Djarot karena terdapat banyaknya pendukung Ahok Djarot "dihilangkan" hak suaranya oleh petugas KPUD setempat terutama di daerah yang memang basis pendukung paslon nomor 2 ini membuat kita semua diajak untuk berpikir lebih bijaksana.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan didukung 4 Parpol yang membantu ikut mengawasi jalannya pemungutan dan perhitungan suara saja sudah cukup banyak kecurangan yang kalian alami, apalagi kalau Teman Ahok bekerja tanpa bantuan Parpol ada kemungkinan Ahok Djarot tereliminasi pada putaran pertama. Padahal anggota Parpol adalah orang orang yang memang sudah terbiasa dan berpengalaman dengan hal hal semacam ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagaimanapun juga janganlah terlalu larut dalam kesedihan pada masa masa seperti ini karena masih ada Putaran Ke-2 dimana kita bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Satu hal yang pasti, seandainya Tuhan sudah berkehendak Ahok Djarot menang, jangankan "7 juta" pasukan muncul di Monas bahkan "70 juta" pasukan pun mereka kerahkan, Ahok Djarot akan tetap menang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mau contoh, Donald Trump yang dengan nyata nyata dicurangi saja bisa tetap menang melalui Electoral College System, padahal 3 juta Illegal memilih Hillary.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lantas bagaimana bila Ahok Djarot kalah di putaran kedua ??</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggap saja Tuhan sudah memiliki rencana yang lebih indah daripada hanya sekedar kemenangan Pilkada tersebut.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam sejahtera dan sehat selalu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Raymond Liauw.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-54408261496448857142017-02-17T08:10:00.001-08:002017-02-17T08:10:18.254-08:00News from "Chile" <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-dYKOA3EL0UM/WKcgTCEO7VI/AAAAAAAADgo/eVoXC68_THwSqIrJzcWg0FzWkwBOxKxHwCLcB/s1600/chile.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://4.bp.blogspot.com/-dYKOA3EL0UM/WKcgTCEO7VI/AAAAAAAADgo/eVoXC68_THwSqIrJzcWg0FzWkwBOxKxHwCLcB/s640/chile.jpg" width="480" /></a></div>
<b><br /></b>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Veni Vidi Vici </b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>"Cililitan" - "Kecil kecil libas kejahatan"</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Esensi dari wakil rakyat, yaitu “hoi aristoi", atau para bangsawan muliawan pilihan rakyat yang terpilih bukan karena asal-usulnya, melainkan karena luhurnya budi pekerti, perhatian, kemampuan, kepekaan, kesusilaannya. Karenanya harus tanggap terhadap sifat dan keadaan bangsa serta tanah airnya, paham terhadap pemerintahan, paham dan mendalami panas-perih, kesulitan dan penderitaan bangsa, paham terhadap gejolak nasional dan internasional, meyakini kewajiban dan tanggung jawabnya, penuh kesetiaan terhadap kesanggupan dan sumpahnya”.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">NB:</b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Audaces fortuna iuvat!! </b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Nasib baik menolong mereka yang berani!! </b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(Kutipan karya Vergilius, Aeneid 10:284).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Urip Iku Urup - Hidup itu nyala!” Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentulah akan lebih baik. Dalam bahasa pemazmur: "Kami berpegang teguh pada tangan-Nya, dan gelap pun menjadi cahaya!" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!” (Mz 4:7)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Itulah filosofi hidup banyak orang baik yang terlibat di ruang publik, seperti Koh Ahok yang bernama asli “Basuki Tjahaja Purnama” yang splendor veritatis – penuh dengan warna warni pelangi kemanusiaan - dan kini masih menjadi petahana sekaligus calon gubernur DKI dalam putaran kedua nanti.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari banyak kandidat di seantero nusantara, bisa jadi KOH AHOK adalah salah satu “martir” dalam mendobrak dan meng-antitesa politik pasca-reformasi, yang senantiasa memoles kemasan agar terlihat indah, namun isi-nya sangat busuk dan berbau. Ia tampil apa adanya, “jurdil – jujur dan adil”, berpenampilan spontan dan apa adanya, berbicara apa adanya, tanpa diksi atau gaya bahasa yg indah-indah, tanpa dibuat-buat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Figur dan tuturnya “down to earth”, jauh dari sosok seorang pejabat kebanyakan dan tidak tersilaukan oleh gilang gemilang harta yang coreng moreng dan kekuasaan yang mentereng. Pendapatannya- pun kerap digunakannya untuk membantu pelbagai karya sosial dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mungkin ia terkesan "kasar", namun sekaligus ia “besar”, sangat substantif dan hatinya mulia alias integratif. Koh Ahok ini memang benar-benar low profile. Ia berani “blusukan” karena tidak pernah takut mati. Baginya, hidupnya itu sederhana saja: hadir dan terus mengalir. Mungkin juga, relung hatinya kerap berkata: “Don't worry Be happy God will make a "WAY". I have special security guards. They are the "Father, the Son, and the Holy Spirit.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Optimis. Itulah kesan yang lain. Di balik kesederhanaan sikap dan karakternya yang ceplas ceplos , hidupnya sendiri penuh keyakinan iman dan harapan yang tanggap zaman. Dari figurnya yang teruji oleh banyaknya gesekan dan tekanan dari “liane”, tertegaskan bahwa bermimpi itu perlu dan kita harus terus berusaha untuk mewujudkan mimpi itu dengan sikap optimis, dimana ia menampilkan hati nurani yang diimani sekaligus akal sehat yang diyakini sebagai bagian integral dari perpolitikannya yang berpola trilogi “BTP” – “Bersih Transparan Profesional.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya, lewat figur dan tuturnya yang akhir-akhir ini banyak menghiasi media, entah dipuji atau dicaci, politik janganlah menjadi banal/dangkal, tapi haruslah menggunakan hati nurani dan hati nurani sendiri juga haruslah di-“politik”-kan untuk mencapai “bonum commune/kesejahteraan bersama”, karena sejatinya politik akal sehat bukan cuma apa yang mengenyangkan "perut" dan menyamankan "mulut" tapi apa yg "mengenyangkan" nurani: otak watak dan akhlak.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain apa adanya dan optimis, berpikir positif juga melekat pada dirinya: "Fluctuat nec mergitur" Terombang-ambing tapi tdk tenggelam. Baginya, politik itu tidak abu-abu, tidak jahat dan tidak busuk. Politik itu adalah cara-cara sportif untuk meraih kebaikan umum secara cerdas: Politik tidak kotor.Yang kotor adalah pelakunya. Politisinya. Karena itu, politik harus “dibaptis” dan tidak menjadi alat untuk korupsi, melainkan penyucian”.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ibarat tokoh Bima dalam cerita wayang, bisa jadi ia adalah salah satu tokoh tegas-lugas-jelas-kontras dalam pergerakan Pandawa melawan kesewenang-wenangan Kurawa, walaupun dia memang bukanlah orang Jawa. Terkenang juga sebuah pepatah bestari jawani, “Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara” - Manusia hidup di dunia itu harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak – yang seakan menjadi refrain dalam hidup kesehariannya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tercandra, baginya politik itu “tremendum sed fascinosum” (menakutkan tapi menarik). Ya, meski para pelaku politik cenderung membuat politik menjadi sesuatu yang negatif di mata masyarakat, sesungguhnya politik itu (pada dirinya sendiri) bagus, dan lewat “interupsi” yakni kehadiran keterlibatan seorang “double minority” (kristen dan tionghoa), kita sebagai orang Indonesia apapun agama dan suku budayanya diajak untuk bekerjasama secara tuntas - “kerja keras-kerja cerdas-kerja ikhlas” - menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik guna mencapai masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Disinilah, ia mengajak kita melihat politik secara positif dan arif sebagai “sakramen”: tanda dan sarana keselamatan. Mungkin saja, tanpa ia sadari, ia juga mengejawantahkan ungkapan Jawa tentang kekuasaan, yakni “manunggaling kawula-Gusti” (kesatuan hamba dan Rajanya yakni Tuhan).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persis! Keutamaan dasar inilah yang juga ditawar-segarkan oleh kehadirannya di tengah hingar-bingarnya dunia perpolitikan di kota Jakarta pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Ya, salah satu kriteria sang pemimpin adalah leburnya tubuh jasmani dengan batinnya: “ Kang ingaran urip mono mung jumbuhing badan wadag lan batine pepindhane wadhah lan isine.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baginya, jabatan adalah anugerah Tuhan, karena hal yang mulia ini menantangnya untuk selalu “bersih - transparan - profesional”, bersadar diri dan berjuang total dalam memberi kesaksian iman kepada masyarakat umum karena iman baginya adalah tindakan yang membuat manusia menjadi lebih manusia, menjadi lebih punya hati nurani, menjadi lebih budiman/berbudi dan beriman, menjadi lebih berbudaya/berbudi dan berdaya. Jelasnya: sebuah kerja nyata dan tidak hanya kata-kata hampa haruslah terus dilakukan seraya Tuhan sudah rapi tersimpan dalam sebuah iman yang dapat digunakan bagaikan sebuah peta perjalanan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bisa jadi, pesan Mgr. Soegijapranata mendapatkan aktualitasnya lewat kesaksian dan kehadiran seorang bernama Koh Ahok ini: “Kita memang bukan bagian yang lebih besar (pars major), tetapi kita harus berusaha menjadi bagian yang lebih baik (pars sanior).”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akhirnya:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aku bukan tim sukses pilkada, dan tak pernah berminat untuk menjadi tim sukses pilkada. Aku juga bukan simpatisan atau kader salah satu partai politik tertentu. Aku juga bukan konsultan politik yang dibayar untuk memenangkan kandidat tertentu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun...</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai warga negara di republik “kaya raya” – tanah air beta yang gemah ripah loh jinawi, dan sangat kucintai ini, aku berkentingan: berharap, berdoa dan turut berusaha, agar "orang-orang baik dengan niat baik" mendapatkan kesempatan dan menemukan momentum untuk dapat memimpin daerah, juga dapat meraih momentum emas untuk memimpin daerahnya, bangsanya dan rakyatnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di lain matra, ada banyak orang yang terlalu lelah, dan nyaris putus asa, karena kerap hidup di “republik bandit”, yang kadang dipimpin oleh orang-orang jahat, rampok, maling, garong, preman yang terpilih karena dikemas dengan berbaju malaikat. Bisa jadi, dulunya mereka terpilih karena membeli suara rakyat dengan menggunakan uang rampokan, yang mereka peroleh dari merampok uang rakyat: “Remota itaque iustitia quid sunt regna nisi magna latrocinia - Negara yang tidak menyelenggarakan pemerintahannya secara jujur dan adil adalah seperti komplotan bandit atau rampok bagi rakyatnya.” Dalam bahasa Butet Kertaredjasa: “Menjadi politikus busuk itu sulit, .....saya harus pura-pura tuli-meski telinga saya sehat. Kan susah, punya pendengaran bagus, tapi harus terus menerus pura-pura tidak mendengar aspirasi rakyat” (Butet Kertaredjasa, "Monolog Tukang Kritik", Tuan Politikus Sowan Raja Jin, hal.151).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nah, bukankah, kita harus senantiasa menciptakan setiap momentum agar ada kesempatan bagi "orang-orang baik, dengan niat baik untuk bangsa dan rakyat", dapat memimpin kota ini. Kewajiban kita adalah menaruh "hati yang hangat dan budi yang sehat" dalam kehidupan bersama karena politik tanpa "hati dan budi" adalah malapetaka bagi bangsa besar ini</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Janganlah cuma terbang bergoyang seperti seekor ayam kalau kita mampu terbang tinggi melayang seperti seekor rajawali, yang punya jiwa dan punya nyali. “V A M O S” (Bhs Spanyol: “mari kita pergi”). Kita sebagai satu bangsa juga mesti “VAMOS”, “pergi“ dari “will to affair” ke “will to fair” dan dari “will to power” ke “will to truth”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lenyapkanlah jalan-jalan yang menjadi buruk karena ditaburkan </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">oleh penyebar kebencian. Terangilah jalan-jalan yang akan menjadi baik dengan “TJAHAYA” yang ditabur subur-penuh-utuh, “purnama” dan paripurna dalam hati-budimu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jangan biarkan hidup kita menjadi sia-sia Jadilah manusia yang berguna, yang nyala, yang “urup”. Tinggalkan jejak tapak tjahaya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pancarkan terus teduhnya sinar purnama harapan iman dan kasih</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga kita mau menghidup-kembangkan iman sebagai "interupsi" (keterlibatan - keberpihakan)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga kita mencari Tuhan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga kita menemukan Tuhan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga kita mencintai Tuhan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga muncullah orang-orang yang sungguh benar benar mencintai negaranya, dan dari rasa cinta tersebut sungguh benar benar berani bicara sebagai "hati nurani bangsa", bukan yang berpola “isis – ikut sana ikut sini” tapi yang “taktis” - punya otak watak dan sungguh humanis sekaligus kritis:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dalam ruang dan waktu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dalam hidup yang bersekutu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dalam pilihan yang bermutu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">KOH AHOK adalah ARUS BARU POLITIK:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ARUS POLITIK AKAL SEHAT.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ORANG BAIK DENGAN NIAT BAIK HARUS DIBANTU UNTUK MENJADI YANG TERBAIK.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">POLITIK AKAL SEHAT MENGALAHKAN SI JAHAT</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">POLITIK YANG PUNYA ESENSI DAN SUBSTANSI MENGALAHKAN POLITIK YANG PENUH IMITASI DAN DEKORASI</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">POLITIK DEMI KESEJAHTERAAN SEMUA INSAN</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">MENGALAHKAN POLITIK KEMASAN.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selamat ber- PILKADA kembali</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PIL ih calonmu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">KA sih suaramu </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">DA mai negrimu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Membangun Jiwa Membangun Raga</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">When we're dreaming alone, it's only a dream</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">When we're dreaming with others, its the beginning of reality</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light -</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadilah Terang!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(Gen 1:3)</span><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-47528507729827259672017-02-17T08:04:00.004-08:002017-02-17T08:04:46.788-08:00Bicara soal "KOH AHOK"<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-XUAxiDR9CZU/WKcfAzaenII/AAAAAAAADgc/LvaGLXfZo5wlvkmmC_JOeoEk2yCsGPbcACLcB/s1600/ahok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-XUAxiDR9CZU/WKcfAzaenII/AAAAAAAADgc/LvaGLXfZo5wlvkmmC_JOeoEk2yCsGPbcACLcB/s320/ahok.jpg" width="297" /></a></div>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selayang Pandang</b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Audaces fortuna iuvat!! </i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Nasib baik menolong mereka yang berani!! </i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(Kutipan karya Vergilius, Aeneid 10:284).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Urip Iku Urup - Hidup itu nyala!” Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentulah akan lebih baik. Dalam bahasa pemazmur: "Kami berpegang teguh pada tangan-Nya, dan gelap pun menjadi cahaya!" Biarlah cahaya wajah-Mu menyinari kami, ya TUHAN!” (Mz 4:7)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Itulah filosofi hidup banyak orang baik yang terlibat di ruang publik, seperti Koh Ahok yang bernama asli “Basuki Tjahaja Purnama” yang splendor veritatis – penuh dengan warna warni pelangi kemanusiaan - dan kini masih menjadi petahana sekaligus calon gubernur DKI dalam putaran kedua nanti.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dari banyak kandidat di seantero nusantara, bisa jadi KOH AHOK adalah salah satu “martir” dalam mendobrak dan meng-antitesa politik pasca-reformasi, yang senantiasa memoles kemasan agar terlihat indah, namun isi-nya sangat busuk dan berbau. Ia tampil apa adanya, “jurdil – jujur dan adil”, berpenampilan spontan dan apa adanya, berbicara apa adanya, tanpa diksi atau gaya bahasa yg indah-indah, tanpa dibuat-buat.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Figur dan tuturnya “down to earth”, jauh dari sosok seorang pejabat kebanyakan dan tidak tersilaukan oleh gilang gemilang harta yang coreng moreng dan kekuasaan yang mentereng. Pendapatannya- pun kerap digunakannya untuk membantu pelbagai karya sosial dan kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Mugkin ia terkesan "kasar", namun sekaligus ia “besar”, sangat substantif dan hatinya mulia alias integratif. Koh Ahok ini memang benar-benar low profile. Ia berani “blusukan” karena tidak pernah takut mati. Baginya, hidupnya itu sederhana saja: hadir dan terus mengalir. Mungkinn relung hatinya kerap berkata: “Don't worry Be happy God will make a "WAY". I have special security guards. They are the "Father, the Son, and the Holy Spirit.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Optimis. Itulah kesan yang lain. Di balik kesederhanaan sikap dan karakternya yang ceplas ceplos , hidupnya sendiri penuh keyakinan iman dan harapan yang tanggap zaman. Dari figurnya yang teruji oleh banyaknya gesekan dan tekanan dari “liane”, tertegaskan bahwa bermimpi itu perlu dan kita harus terus berusaha untuk mewujudkan mimpi itu dengan sikap optimis, dimana ia menampilkan hati nurani yang diimani sekaligus akal sehat yang diyakini sebagai bagian integral dari perpolitikannya yang berpola trilogi “BTP” – “Bersih Transparan Profesional.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya, lewat figur dan tuturnya yang akhir-akhir ini banyak menghiasi media, entah dipuji atau dicaci, politik janganlah menjadi banal/dangkal, tapi haruslah menggunakan hati nurani dan hati nurani sendiri juga haruslah di-“politik”-kan untuk mencapai “bonum commune/kesejahteraan bersama”, karena sejatinya politik akal sehat bukan cuma apa yang mengenyangkan "perut" dan menyamankan "mulut" tapi apa yg "mengenyangkan" nurani: otak watak dan akhlak.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain apa adanya dan optimis, berpikir positif juga melekat pada dirinya: "Fluctuat nec mergitur" Terombang-ambing tapi tdk tenggelam. Baginya, politik itu tidak abu-abu, tidak jahat dan tidak busuk. Politik itu adalah cara-cara sportif untuk meraih kebaikan umum secara cerdas: Politik tidak kotor.Yang kotor adalah pelakunya. Politisinya. Karena itu, politik harus “dibaptis” dan tidak menjadi alat untuk korupsi, melainkan penyucian”. Ibarat tokoh Bima dalam cerita wayang, bisa jadi ia adalah salah satu tokoh tegas-lugas-jelas-kontras dalam pergerakan Pandawa melawan kesewenang-wenangan Kurawa, walaupun dia memang bukanlah orang Jawa. Terkenang juga sebuah pepatah bestari jawani, “Memayu Hayuning Bawana, Ambrasta dur Hangkara” - Manusia hidup di dunia itu harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak – yang seakan menjadi refrain dalam hidup kesehariannya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tercandra, baginya politik itu “tremendum sed fascinosum” (menakutkan tapi menarik). Ya, meski para pelaku politik cenderung membuat politik menjadi sesuatu yang negatif di mata masyarakat, sesungguhnya politik itu (pada dirinya sendiri) bagus, dan lewat “interupsi” yakni kehadiran keterlibatan seorang “double minority” (kristen dan tionghoa), kita sebagai orang Indonesia apapun agama dan suku budayanya diajak untuk bekerjasama secara tuntas - “kerja keras-kerja cerdas-kerja ikhlas” - menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik guna mencapai masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Disinilah, ia mengajak kita melihat politik secara positif dan arif sebagai “sakramen”: tanda dan sarana keselamatan. Mungkin saja, tanpa ia sadari, ia juga mengejawantahkan ungkapan Jawa tentang kekuasaan, yakni “manunggaling kawula-Gusti” (kesatuan hamba dan Rajanya yakni Tuhan). Persis! Keutamaan dasar inilah yang juga ditawar-segarkan oleh kehadirannya di tengah hingar-bingarnya dunia perpolitikan di kota Jakarta pada khususnya dan di Indonesia pada umumnya. Ya, salah satu kriteria sang pemimpin adalah leburnya tubuh jasmani dengan batinnya: “ Kang ingaran urip mono mung jumbuhing badan wadag lan batine pepindhane wadhah lan isine.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Baginya, jabatan adalah anugerah Tuhan, karena hal yang mulia ini menantangnya untuk selalu “bersih - transparan - profesional”, bersadar diri dan berjuang total dalam memberi kesaksian iman kepada masyarakat umum karena iman baginya adalah tindakan yang membuat manusia menjadi lebih manusia, menjadi lebih punya hati nurani, menjadi lebih budiman/berbudi dan beriman, menjadi lebih berbudaya/berbudi dan berdaya. Jelasnya: sebuah kerja nyata dan tidak hanya kata-kata hampa haruslah terus dilakukan seraya Tuhan sudah rapi tersimpan dalam sebuah iman yang dpt digunakan bagaikan sebuah peta perjalanan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bisa jadi, pesan Mgr. Soegijapranata mendapatkan aktualitasnya lewat kesaksian dan kehadiran seorang bernama Koh Ahok ini: “Kita memang bukan bagian yang lebih besar (pars major), tetapi kita harus berusaha menjadi bagian yang lebih baik (pars sanior).”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akhirnya:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aku bukan tim sukses pilkada, dan tak pernah berminat untuk menjadi tim sukses pilkada. Aku juga bukan simpatisan atau kader salah satu partai politik tertentu. Aku juga bukan konsultan politik yang dibayar untuk memenangkan kandidat tertentu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Namun...</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai warga negara di republik “kaya raya” – tanah air beta yang gemah ripah loh jinawi, dan sangat kucintai ini, aku berkentingan: berharap, berdoa dan turut berusaha, agar "orang-orang baik dengan niat baik" mendapatkan kesempatan dan menemukan momentum untuk dapat memimpin daerah, juga dapat meraih momentum emas untuk memimpin daerahnya, bangsanya dan rakyatnya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Di lain matra, ada banyak orang yang terlalu lelah, dan nyaris putus asa, karena kerap hidup di “republik bandit”, yang kadang dipimpin oleh orang-orang jahat, rampok, maling, garong, preman yang terpilih karena dikemas dengan berbaju malaikat. Bisa jadi, dulunya mereka terpilih karena membeli suara rakyat dengan menggunakan uang rampokan, yang mereka peroleh dari merampok uang rakyat: “Remota itaque iustitia quid sunt regna nisi magna latrocinia - Negara yang tidak menyelenggarakan pemerintahannya secara jujur dan adil adalah seperti komplotan bandit atau rampok bagi rakyatnya.” Dalam bahasa Butet Kertaredjasa: “Menjadi politikus busuk itu sulit, .....saya harus pura-pura tuli-meski telinga saya sehat. Kan susah, punya pendengaran bagus, tapi harus terus menerus pura-pura tidak mendengar aspirasi rakyat” (Butet Kertaredjasa, "Monolog Tukang Kritik", Tuan Politikus Sowan Raja Jin, hal.151).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Nah, bukankah, kita harus senantiasa menciptakan setiap momentum agar ada kesempatan bagi "orang-orang baik, dengan niat baik untuk bangsa dan rakyat", dapat memimpin kota ini. Kewajiban kita adalah menaruh "hati yang hangat dan budi yang sehat" dalam kehidupan bersama karena politik tanpa "hati dan budi" adalah malapetaka bagi bangsa besar ini</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Janganlah cuma terbang bergoyang seperti seekor ayam kalau kita mampu terbang tinggi melayang seperti seekor rajawali, yang punya jiwa dan punya nyali. “V A M O S” (Bhs Spanyol: “mari kita pergi”). Kita sebagai satu bangsa juga mesti “VAMOS”, “pergi“ dari “will to affair” ke “will to fair” dan dari “will to power” ke “will to truth”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lenyapkanlah jalan-jalan yang menjadi buruk karena ditaburkan </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">oleh penyebar kebencian. Terangilah jalan-jalan yang akan menjadi baik dengan “TJAHAYA” yang ditabur subur-penuh-utuh, “purnama” dan paripurna dalam hati-budimu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jangan biarkan hidup kita menjadi sia-sia Jadilah manusia yang berguna, yang nyala, yang “urup”. Tinggalkan jejak tapak tjahaya. </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pancarkan terus teduhnya sinar purnama harapan iman dan kasih</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga kita mau menghidup-kembangkan iman sebagai "interupsi" (keterlibatan - keberpihakan)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga kita mencari Tuhan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga kita menemukan Tuhan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga kita mencintai Tuhan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga muncullah orang-orang yang sungguh benar benar mencintai negaranya, dan dari rasa cinta tersebut sungguh benar benar berani bicara sebagai "hati nurani bangsa", bukan yang berpola “isis – ikut sana ikut sini” tapi yang “taktis” - punya otak watak dan sungguh humanis sekaligus kritis:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dalam ruang dan waktu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dalam hidup yang bersekutu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">dalam pilihan yang bermutu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">KOH AHOK adalah ARUS BARU POLITIK:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ARUS POLITIK AKAL SEHAT.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">ORANG BAIK DENGAN NIAT BAIK HARUS DIBANTU UNTUK MENJADI YANG TERBAIK.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">POLITIK AKAL SEHAT MENGALAHKAN SI JAHAT</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">POLITIK YANG PUNYA ESENSI DAN SUBSTANSI MENGALAHKAN </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">POLITIK YANG PENUH IMITASI DAN DEKORASI</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">POLITIK DEMI KESEJAHTERAAN SEMUA INSAN</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">MENGALAHKAN POLITIK KEMASAN.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selamat ber- PILKADA kembali</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">PIL ih calonmu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">KA sih suaramu </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">DA mai negrimu</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Membangun Jiwa Membangun Raga</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">When we're dreaming alone, it's only a dream</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">When we're dreaming with others, its the beginning of reality</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light -</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jadilah Terang!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(Gen 1:3)</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-28679126909547053072017-01-28T11:22:00.000-08:002017-01-28T11:26:24.141-08:00MISA IMLEK: Inkulturasi danTradisi <span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Sin Cun Kiong Hie</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Semoga semua makhluk berbahagia</i></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-p0bNvRLBIgU/WIzvI4S7UoI/AAAAAAAADe0/EK1Jkt9Q3z4SaJSvLZ2O7VQQGf89lLWFgCLcB/s1600/imlek.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-p0bNvRLBIgU/WIzvI4S7UoI/AAAAAAAADe0/EK1Jkt9Q3z4SaJSvLZ2O7VQQGf89lLWFgCLcB/s400/imlek.jpg" width="400" /></a></div>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></b>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">DIA.LO.GUE:</b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>MISA IMLEK: INKULTRASI DAN TRADISI </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>“IMLEK” - “Ikuti Maria Lewat Ekaristi Kudus” </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Daun waru daun kucai</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Met taun baru gong xi fa cai</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menyitir filsuf Prancis, Ernst Cassier, homo est animal symbolicum (manusia adalah makhluk yang penuh tanda), seperti tradisi Katolik yang penuh dengan “tanda” (lilin, warna liturgi, patung, dupa-wiruk, abu, lonceng, gong, goa natal, jalan salib dsbnya), budaya Tionghoa juga mempunyai banyak “tanda”.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai contohnya, apakah kita tahu bahwa ikan louhan itu simbol murid sang Budha? Apakah kita juga mafhum bahwa dalam tradisi Tionghoa ada 100-an nama yang menandakan para dewa? Ada dewa To Pe Kong-dewa penguasa dapur, Ada juga dewi Kwan Im, sang dewi belas kasih-yang membebaskan kera sakti ‘Sun Go Kong’ dari hukuman terjepit dua gunung, dsbnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengacu pada bingkai historiografi, sejak tumbangnya Orde Baru, terutama mulai dengan duet Gus Dur-Megawati yang kala itu duduk di kursi kepresidenan, pelbagai hal yang menjadi tanda orang Tionghoa, yang selama sekian waktu (di)hilang(kan), mulai muncul lagi ke permukaan. Pada hari Selasa, 18 Januari 2000 persisnya, pemerintah mengumumkan Keputusan Presiden (Keppres) no. 6/2000 yang mencabut Instruksi Presiden (Inpres) no. 14/1967. Sejak hari itu, masyarakat Tionghoa di Indonesia dinyatakan bebas kembali menjalankan acara-acara agama, kepercayaan, dan adat-istiadat mereka. Bahkan, Tahun Baru mereka yang biasa disebut dengan istilah Imlek secara resmi dinyatakan sebagai hari libur nasional. Walahualam!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan, medio Februari tahun 2014 lalu, saya diminta untuk memberikan retret tahunan bagi para biarawati kontemplatif Claris di Singkawang sekaligus berkesempatan melihat perayaan Imlek dan Cap Go Meh disana. Imlek pastinya semarak dengan banyaknya samsie, hung bao (angpau), pertunjukan liong-barongsai, aneka kue keranjang-kue mangkok, tebaran hio, buah jeruk, kwaci, kembang api, lampion kertas. Ada juga chiongsam merah; thau-cang (kuncir panjang yang seperti sering kita lihat dalam film-film kungfu ala Jet Lee, yang sebenarnya merupakan gaya rambut orang Manchu yang dipaksakan kepada setiap lelaki Cina pada saat Manchu menguasai Cina pada abad 17-18), atau aneka hiasan bermotif burung hong dan liong, serta masih banyak lagi tanda yang lainnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan, bagi kita sebenarnya, bukan soal peruntungan atau aneka-ria ramalannya, tapi Imlek di tahun “ayam api” yang kita ikut kenangkan bersama segenap umat Tionghoa terlebih yang beriman kristiani ini, juga bisa memiliki arti dasar, yakni: “Ikuti Maria Lewat Ekaristi Kudus.” Mengapa?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Pertama, Maria yang bersyukur (Luk 1:46-47).</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukacita karena Allah penyelamatku”. Kitapun diajak bersyukur. Bagaimana tidak, dalam satu bulan di tahun yang sama, kita bisa merayakan tahun baru dalam ekaristi. Pertama: Tahun Baru Matahari (1 Januari) dan kedua, Tahun Baru Bulan (28 Januari).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ya, di hari pertama bulan Januari, kita merayakan “tahun baru matahari” dan di hari terakhir bulan Januari, kita merayakam “tahun baru bulan. Bicara soal rasa syukur, saya juga teringat sebuah sms dari seorang umat setiap kali perayaan Imlek datang: “Ada rayap makan bakpao - mohon maaf ‘nggak ada angpau. Kucing bengek makan bakpia - biar bokek yang penting sincia. Daun waru daun kucai - met taun baru gong xi fa cai”. Bukankah sms sederhana ini juga sebuah undangan untuk bersyukur?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seperti Maria yang bersyukur dalam kidung Magnificat-nya, bukankah Ekaristi (eucharistia) arti dasarnya juga adalah beryukur? Bukankah Ekaristi juga bisa berarti “Elok KArena kRIStus ada di haTI”. Semper Gaude-Bersyukurlah senantiasa!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Kedua, Maria yang berbagi. </b>Ia bagikan kehadiran dan peneguhannya dengan mengunjungi sanak saudaranya yang sedang “sakit” karena hamil tua, yakni Elisabeth (Luk 1:39), “Berangkatlah Maria dan bergegas menuju sebuah kota di pegunungan Yehuda”.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengacu pada kultur Tiongkok, Imlek kadang juga diartikan sebagai tanda hiperbolis untuk menghasut To Pe Kong, sang dewa dapur (seorang dewa sakti yang berasal dari seekor kecoa suci, berpakaian merah, megah dan menawan), supaya memberi laporan yang baik kepada ‘Tuhan’, (Khing Tie Kong-Kaisar langit, Dewa Langit-Thian), dengan cara membagi/mengolesi madu pada bibir dewa To Pe Kong dan membagikan aneka makanan yang lezat-lezat. Ya, pada prakteknya: Imlek yang biasanya berlangsung 15 hari, memungkinkan setiap keluarga untuk berkumpul kembali dan saling berbagi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam konteks kristiani, terlebih pada ekaristi syukur, bahkan antar keluarga setelah misa bisa lebih saling berbagi. Kalau saya mengamati setelah perayaan ekaristi, kita bisa saja saling berbagi sapaan dan hadiah kue manis, ‘nian gao’, kue keranjang, jeruk, sambil bersama keluarga yang lain melihat aktraksi seni di pelataran gereja. Menjadi jelas bahwa sukacita Imlek itu ada untuk dibagikan. Ini soal berbagi sukacita, berbagi rahmat. Ibarat cermin, tugas setiap dari kita, yakni memantulkan cahaya ilahi yang kita terima ke sudut-sudut yang paling gelap sekalipun. Kita semua diajak untuk mau saling berbagi sinar yang kita terima untuk menerangi juga saat-saat sedih pedih dari pengalaman hidup kita. Donato ergo sum-Aku berbagi maka aku ada!”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Ketiga, Maria yang berpeduli (Yoh 2:3)</b>, “Yesus, mereka kehabisan anggur”. Dalam ekaristi, kita bisa belajar untuk lebih berpeduli: mendoakan agar orangtua panjang umur dan keluarga rukun, bisa saling memberi salam, “hung bao/angpau” dsbnya. Bahkan kadang dimunculkan sebuah tradisi, adanya penyalaan petasan untuk mengusir roh jahat dalam keluarga. Bukankah itu sebuah usaha kepedulian terhadap orang lain, terlebih terhadap keluarga kita masing-masing? “Caritas in fraternitas-cintakasih dalam semangat persaudaraan!”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Keempat, Maria yang berharap (Yoh 2:5)</b>, “Apa yang dikatakanNya kepadamu, buatlah itu”. Dalam setiap Ekaristi syukur, dalam rangka Tahun Baru Imlek kita sebagai satu keluarga, bersama dengan para leluhur/arwah orang beriman yang sudah meninggal, yang juga kita doakan, kita diundang juga untuk mempunyai niat baru, impian baru, semangat baru, dan aneka resolusi baru.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Intinya: kita diajak terus berharap, bukankah harapan berarti mimpi dan bukankah setiap mimpi berarti pekerjaan? “Dum spiro, spero-Selama masih bernafas, aku tetap berharap!”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai epilog, dahulu hiduplah seorang bijak, bernama Lao Tze, usianya dua ratusan tahun, ia suka menulis dan membaca, dan ia juga sangat suka naik kerbau. Salah satu karyanya yang termashyur, adalah kitab Tao Te Cing. Dalam Tao Te Cing (Tao: alami, Te: wisdom/kebajikan, Ching: buku), dikatakan: “negara yang baik tersusun atas masyarakat yang baik, masyarakat yang baik tersusun atas keluarga yang baik…”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jelasnya, bahwa kunci perubahan itu ada dalam setiap keluarga sebagai gereja mini (basic eccelesia). Analog dengan ucapan Bunda Teresa dari Calcutta, jika ingin mengubah dunia-mulailah semuanya dari keluarga kita masing-masing. Disinilah satu pemaknaan yang baik untuk dikenangkan bahwasannya Imlek (Im= bulan, lek: penanggalan) bukan hanya berhenti dimaknai secara lahiriah, yakni pergantian dari musim dingin ke semi, dari musim yang penuh salju ke musim yang penuh bunga yang bersemi (dalam kacamata Konghucu: musim yang serba putih: dingin/"air" menjadi musim yang serba merah: hangat/"anggur").</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tapi, Imlek (Im= bulan, lek: penanggalan) seharusnya juga dimaknai secara batiniah dan bahkan imaniah, bahwasannya: kita tidak cuma wajib memakai baju baru, memakan kue baru, mendapat angpau, rumah dibersihkan, kumpul bersama keluarga, mendapat hoki, chie yang bagus, tapi terlebih seperti Maria, “sang pendoa-perantara dan pembela” (yang selalu menjadi jembatan ulung bagi Tuhan untuk menjumpai manusia, dan bagi manusia untuk lebih mudah menjumpai Tuhan, kita juga diajak untuk mau mengganti hati yang beku, iri, dingin dan kaku menjadi hati yang hangat, penuh cinta yang bersemi dan bersahabat dengan empat sila imannya, “bersyukur, berbagi, berpeduli dan berharap” yang bisa dimulai dari keluarga kita sendiri, karena bukankah benar bahwa Imlek juga bisa berarti “Ikuti Maria Lewat Ekaristi Kudus?”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gong Xi Fat Chai</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam HIKers,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light -</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah Terang!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Gen 1:3)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>NB:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Katekese Seputar Imlek dan Kristianitas.</span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>PENGANTAR</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebelum Konsili Vatikan II, istilah inkulturasi belum dikenal dalam lingkup Gereja. Meskipun demikian, sejak awal kekristenan inkulturasi sudah dijalankan oleh Gereja. Kotbah Santo Paulus kepada orang Yunani di Aeropagus di Atena (Kis 17:22-33) merupakan salah satu usaha inkulturasi. Meskipun akhirnya dia ditertawakan dan ditolak karena mulai masuk ke dalam inti iman: kebangkitan orang mati. Namun usaha inkulturasi tidak berhenti di sini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dari lingkungan Yahudi, Gereja lambat laun bergeser masuk ke dalam lingkungan Greco-Romawi dan memakai kebudayaan ini seiring dengan ekspansi Kerajaan Romawi. Melalui usaha St. Sirilus dan Metodius, Gereja abad IX berkenalan dan masuk ke dalam budaya Slavia dengan meninggalkan gaya Greco-Romano.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sayangnya, sesudah itu gerakan Gereja yang dinamis seakan-akan menjadi agak kaku, teristimewa setelah Konsili Trente (1545-1563), karena pelbagai latar belakang, terutama yang mengancam kesatuan Gereja.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Penemuan daerah baru melalui penjelajahan di Amerika dan Asia membuka kesempatan baru bagi Gereja untuk mewartakan Injil kepada bangsa-bangsa di Amerika dan Asia. Secara khusus, pewartaan Injil di Asia mengalami pergulatan besar, karena para misionaris (yang berasal dari Eropa dengan kebudayaannya) harus berhadapan dengan bangsa yang sudah memiliki budaya, tradisi dan agamanya sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Benturan kebudayaan pun terjadi, baik di India (kontroversi ritus Siro-Malabar) pada abad XVIII, maupun di China (kontroversi ritus China) dari abad XVII-XVIII. Dalam ketegangan seperti ini, misi Gereja seakan-akan terhenti. Secara khusus di China, kontroversi ini malahan membuat Gereja ditolak kehadirannya oleh Kaisar Kangxi. Perbedaan persepsi tentang kebudayaan membuat Paus Klemens XI mengambil keputusan yang membuat Kaisar Kangxi sangat tersinggung yang akhirnya menolak kehadiran Gereja.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>PERAYAAN MUSIM</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam masyarakat Tionghoa, ada perayaan yang dapat digolongkan sebagai pesta rakyat dan perayaan keagamaan. Pesta rakyat biasanya dihubungkan dengan perayaan musim. Kedua perayaan ini kerap kali bersinggungan, atau sering diadakan dalam satu rangkaian kesatuan, sehingga kerap kali sulit dibedakan antara perayaan agama atau pesta musim / rakyat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Beberapa perayaan yang dapat digolongkan sebagai pesta rakyat adalah: </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Chunjie (Tahun Baru Imlek), Yuanxiao Jie (Cap Go Me), Qingming Jie (Mendoakan Arwah), Duanwu Jie (Bacang), Zhongqiu Jie (Pesta Musim Panas), Tongzhi Jie (Pesta Ronde).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di dalam pesta-pesta ini, selain pesta musim, juga disertai dengan pesta atau peringatan peristiwa penting dalam sejarah. Sementara itu, peringatan-peringatan yang lebih bersifat keagamaan, dan sangat sedikit, seperti Zhongyuan yang biasanya dirayakan pada pertengahan bulan tujuh Imlek untuk memberi makan arwah-arwah kelaparan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Melihat sifatnya, perayaan Tahun Baru Imlek lebih merupakan pesta rakyat untuk menyambut musim semi baru. Tahun baru Imlek adalah hari raya tradisional orang Tionghoa yang paling utama. Perayaan ini berlangsung selama limabelas hari, mulai dari hari pertama bulan Imlek sampai dengan Festival Lampion yuánxiâojié. Sepanjang dua pekan ini rumah-rumah dihiasi dengan pelbagai pernak pernik, dan orang-orang saling mengucapkan “selamat” satu sama lain, karena mereka dengan selamat telah melewati satu tahun yang baru lampau, saat untuk meninggalkan yang lama dan menyambut yang baru.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dua ungkapan yang senantiasa muncul untuk menyebutkan masa ini adalah guònián yang menyatakan bahwa tahun yang lama telah berlalu dan bàinián untuk menyambut tahun yang baru.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>SIMBOL DAN RAHMAT ALLAH DALAM MISA IMLEK</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tentunya perayaan suatu masyarakat muncul dari penghayatan akan nilai-nilai tertentu. Nilai-nilai perayaan itu kemudian disakralkan dengan upacara keagamaan, agar masyarakat yang merayakannya tidak hanya jatuh pada pesta pora kegembiraan, tetapi mempersiapkan manusia yang merayakannya dalam lingkup yang lebih rohani. Di sinilah rakyat atau masyarakat diikat dalam kesatuan suci yang membentuk mereka menjadi umat kudus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hal yang sama terjadi dengan perayaan tahun baru Imlek. Apalagi perayaan ini adalah perayaan tahun baru menurut penanggalan Imlek, maka mereka yang merayakannya merasa perlu memasuki tahun yang baru dalam keadaan penuh berkat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Suatu Ketegangan:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Boleh tidaknya merayakan Imlek kerap kali menjadi dilema bagi umat Kristiani Tionghoa. Mereka dihadapkan pada pilihan antara tetap merayakan Tahun Baru Imlek ataukah meninggalkannya karena sudah menerima Kristus. Kedua hal ini sebenarnya tidak perlu dipertentangkan. Orang tidak perlu dipaksa untuk memihak yang satu dan menolak yang lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang lebih utama adalah apakah tradisi itu bisa semakin memantapkan imannya pada Kristus. Disini, Gereja dapat menjadi jembatan penghubung yang ampuh melalui pemahaman yang tepat akan tradisi ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertanyaan dari sebagian umat “mana lebih utama, iman atau adat?” akan membawa kita kepada persepsi yang salah, dan “memaksa” kita harus berpihak: iman atau adat. Padahal tidak semua perayaan dalam tradisi itu jelek dan bertentangan dengan iman. Bagaimana mungkin pewartaan Injil akan berjalan dengan baik bila belum apa-apa justru sudah menghakimi suatu tradisi tanpa mempelajari dan mengerti tradisi tersebut.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang perlu diperhatikan adalah apakah dengan mengadakan Misa Imlek itu umat semakin dekat pada Kristus sendiri, ataukah sebaliknya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>“Passover” – “Melewati”</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perayaan Tahun Baru Imlek dalam kehidupan menggereja tidak perlu sampai menimbulkan ketegangan baru. Secara sekilas, Tahun Baru Imlek memiliki kemiripan dengan praktek paskah, “passover” Yahudi, meskipun konteks dan teologinya sangat berbeda.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun hal itulah yang menggelitik untuk dilihat secara bersamaan, ditambah lagi Buku Misa yang mendapat imprimatur dari Komisi Liturgi Konferensi Uskup Taiwan memakai kutipan perjamuan Paskah bangsa Yahudi sebagai bacaan pertamanya. Di sana ditemukan unsur-unsur yang sama, misalnya ada yang lewat / berlalu, ada makan bersama dalam keluarga, warna merah (darah) di depan rumah, dan lain-lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Barangkali di sinilah letak inkulturasi Gereja di Taiwan untuk membawa orang lebih mengimani Kristus. Kebanyakan proses atau upaya inkuluturasi di Indonesia berhenti hanya pada hal-hal lahiriah, dengan penggunaan simbol-simbol tradisional, namun tidak menyentuh esensi dan masuk ke dalam nilai-nilainya sendiri. Lebih menyedihkan lagi kalau inkulturasi dijalankan hanya bertujuan demi inkulturasi itu sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka bila Gereja Indonesia hendak merayakan Imlek, beberapa aspek ini hendaklah menjadi pertimbangan, agar jangan sampai para petugas pastoral jatuh pada semacam eforia perayaan Imlek yang datar dan sekadar di permukaan saja.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ungkapan yang biasa diucapkan dalam merayakan Imlek adalah guònián yang artinya adalah nián lewat. Nián dalam bahasa Mandarin adalah tahun. Karena itu pada hari pertama Imlek, orang-orang mengatakan bahwa nián telah lewat, tahun yang lama sudah berlalu. Inilah ungkapan kegembiraan bahwa manusia sudah melewati satu tahun perjalanan hidupnya, baik dalam “kegembiraan, kesusahan, keberhasilan maupun kegagalan”, dan saatnyalah memulai hidup yang baru dengan semangat yang baru. Yang sudah berlalu dapat menjadi pelajaran yang berharga untuk menapak ke masa depan yang lebih baik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita bisa melihat sedikit gambaran pada perayaan Paskah dalam tradisi Yahudi. Pada malam sebelum Paskah mereka semua bersiap-siap menantikan Allah melewati tanah mesir (bdk. Kel 12:12) untuk membebaskan mereka dari perbudakan, dan membebaskan mereka menuju ke Tanah Terjanji, ke masa depan yang lebih baik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Meskipun keduanya berbeda, tidak disangkal bahwa ada konteks melewati yang memberi harapan kepada manusia. Sambil menunggu dan berjaga-jaga orang diajak untuk mengarahkan diri kepada sesuatu di masa depan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Makan Bersama</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada malam hari sebelum Imlek, seluruh keluarga akan berkumpul di rumah orangtua untuk makan bersama. Kiranya pada waktu makan di sana terciptalah suasana yang hangat dan saling berbagi. Dengan menikmati makanan yang sama dari meja yang sama pula, dengan berbagi, seperti perjamuan paskah Yahudi, di mana bila satu keluarga tidak dapat menghabiskan seekor domba, dia dapat mengajak tetangganya (bdk. Kel 12:4), semua perbedaan antar anggota keluarga menjadi lebur. Mereka yang mungkin pernah tidak saling menyapa dan bermusuhan kini membina kembali hubungan keluarga yang indah ini di depan orangtua.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Alangkah indahnya kalau makanan jasmani yang dinikmati di malam sebelum Tahun Baru Imlek diarahkan pada makanan yang tidak dapat binasa dalam Ekaristi pada keesokan harinya. Pada saat di mana saudara-saudara yang belum percaya kepada Kristus, namun pagi-pagi sudah bersembahyang di klenteng-klenteng memohonkan berkat, Gereja juga mengajak putera-puterinya untuk bertemu dengan Kristus dan bersatu dengan-Nya melalui santapan roti para malaikat, yang menguatkan jiwa dan jaminan hidup abadi (bdk. Yoh 6:1-59).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Warna Merah</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bangsa Yahudi memakai darah anak domba untuk memberi tanda di depan rumah mereka sebagai tanda agar Tuhan melewati rumah mereka dan tidak mendatangkan bencana. Demikian juga warna merah menjadi tanda untuk orang Tionghua. Bahkan dapat dikatakan bahwa warna merah menjadi warna kesukaan orang Tionghua, karena menampakkan kegembiraan. Orang menikah, pesta ulang tahun, dan semua yang bersifat pesta kegembiraan selalu didominasi dengan warna merah. Yang paling mencolok adalah pemberian amplop kecil berisi uang yang disebut hóngbâo atau angpao.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Biasanya mereka yang sudah berkeluarga (orangtua) yang memberikan hóngbâo kepada mereka yang belum menikah (anak-anak) sebagai tanda berkat dan bekal kepada orang muda untuk memasuki tahun yang baru. Alangkah indahnya bagi orang Kristen agar tidak hanya memberikan uang dalam hóngbâo kepada anak-anak, melainkan mengisinya dengan ayat-ayat Kitab Suci sebagai bekal bagi mereka memasuki Tahun Baru Imlek.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Hiasan-hiasan dalam Gereja</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam konteks Misa Imlek, ide utama dalam Misa adalah bahwa pada hari itu umat Katolik diundang untuk bersatu lebih erat lagi dengan Kristus. Bila saudara-saudaranya yang tidak seiman pergi berdoa di klenteng untuk memohonkan berkat pada tahun yang baru dan mengenyahkan bencana, maka bagi umat Kristiani mereka datang ke gereja untuk bersatu dengan Kristus. Perhatian utama dalam Misa Imlek bukan lagi takut akan “nasib buruk” di tahun yang baru, melainkan adalah bahwa umat dengan mantap “melangkah bersama Kristus” memasuki tahun baru.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hiasan-hiasan dalam gereja pada hari-hari raya bermaksud memberi warna istimewa, bahwa hari itu adalah hari khusus, di mana orang semakin diajak untuk merenungkan lebih mendalam lagi misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus, dan semakin meneguhkan iman kita. Secara khusus pada Misa Imlek, biasanya gereja-gereja didekorasi begitu indah untuk menciptakan suasana oriental. Namun kerap kali yang terjadi malahan dekorasi itu mengacaukan konsentrasi umat, dan mengalihkannya dari Kristus yang menjadi pusat perayaan. Maka hendaknya hiasan-hiasan khas oriental itu tidak dibuat berlebihan. Atau dengan bahasa gamblangnya “tidak memindahkan klenteng ke dalam gereja,” supaya umat dapat dengan mudah mengarahkan perhatiannya Yesus Kristus yang hadir dalam seluruh perayaan Ekaristi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Pantang dan Puasa</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kalau melihat kalender liturgi, Masa Prapaskah biasanya jatuh pada bulan Februari. Sementara itu Imlek bisa saja jatuh sekitar bulan Februari. Beberapa tahun terakhir yang lalu, Imlek jatuh pada hari-hari di sekitar Rabu Abu, bertepatan dengan Masa Prapaskah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menanggapi umat yang merayakan Imlek, demi alasan pastoral dan inkulturasi, beberapa keuskupan merasa perlu memberikan dispensasi dari kewajiban pantang dan puasa di hari Rabu Abu bila Imlek jatuh pada hari Rabu Abu, dan menggesernya ke hari yang lain. Keputusan yang demikian ini amat disayangkan, karena justru lebih mengikuti trend dan salah kaprah, yang menganggap bahwa Tahun Baru Imlek baru mempunyai makna bila disertai dengan pesta dan makan-makan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bila dilihat dari persiapan menyambut Tahun Baru Imlek, nyatalah bawa perayaan ini didahului dengan acara membersihkan rumah dan diri. Pakaian baru juga disiapkan untuk dipakai pada tahun yang baru. Semuanya ini memiliki makna simbolik, yakni bahwa pada tahun baru semuanya harus baru. Membersihkan seluruh rumah merupakan tanda lahir dari sikap membersihkan diri. Sebagai kelanjutannya mereka yang beragama Budha justru berpantang daging selama tujuh hari Imlek sebagai tanda askese dan pembersihan diri. Maka menjadi sangat aneh bila Gereja justru “mengalahkan” Rabu Abu yang sungguh bermakna pertobatan hanya demi “menghormati” tradisi Imlek. Bukankah kebiasaan menyambut Tahun Baru Imlek dengan “bersih-bersih” ini menjadi semakin mendalam lagi dalam penghayatan Rabu Abu dan Masa Prapaskah? Barangkali ini tradisi yang demikian dapat menjadi guru katekese yang baik bagi penghayatan hidup rohani umat Kristiani yang merayakan Imlek dan mempersiapkan diri merayakan Paskah Kristus.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>PENUTUP</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jalan menuju inkulturasi masih panjang, apalagi menyangkut Misa Tahun Baru Imlek. Lingkungan di sekitar ikut mempengaruhi pemahaman yang tepat akan suatu tradisi. Gereja Indonesia tidak luput dari ketegangan, antara mengakomodasi kebutuhan umat Katolik yang masih merayakan Imlek dengan mereka yang sudah tidak merayakan Imlek di satu sisi, dan akan tradisi lain di bumi Nusantara. Jangan karena upaya ini Gereja dianggap sudah dimonopoli oleh kelompok tertentu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apa pun yang dirayakan dalam Misa, hendaknya selalu diingat bahwa Misa adalah perayaan syukur, suatu eucharistia, yang berfokus dan berpuncak pada Yesus Kristus. Pada-Nya-lah seluruh liturgi Gereja berpusat. Apakah namanya Misa Imlek, Misa Karismatik, atau pun Misa-misa lain yang memakai budaya tertentu, Misa tetaplah merupakan kenangan akan sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus Yesus. Dan Gereja menjamin bahwa setiap umat mendapatkan hak dan kesempatan yang sama untuk menyambut Tubuh dan Darah Kristus, jaminan keselamatan manusia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>2.</b></span><br />
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">A.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wawancara dengan Bapa Uskup Surabaya, dimuat di Jawa Pos </span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>‘Monsiyur yang "Larang" Misa Imlek’</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Bukan salah bunda mengandung, tapi salah bapak nggak pakai sarung,” celetuk Uskup Surabaya Monsigneur Vincentius Sutikno Wisaksono tentang ke-Tionghoa-annya. Dia lantas tertawa kencang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ya, pemimpin gereja Katolik yang meliputi 15 kota di Jatim plus dua kabupaten di Jateng itu memang berdarah Tionghoa. Tapi, sejak kecil dia tak menerapkan tradisi leluhurnya secara sakelijk (baca: saklek). Bahkan, saat ditemui di kantor Keuskupan Surabaya, Jalan Polisi Istimewa, Monsinyur Tik berterus terang bahwa dia kurang antusias berbincang soal Imlek yang jatuh hari ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kegairahan tahun baru Tionghoa itu memang tak meletup-letup dalam diri Sutikno. Sejak umur lima tahun, dia mengaku tak lagi disentuhkan dengan tradisi Tionghoa. “Masiyo Tionghoa aku blas nggak iso ngomonge. Nggak tahu diuruki. (Meskipun orang Tionghoa, saya tidak bisa berbahasa Tionghoa. Tidak pernah diajari),” katanya. Dia lantas tertawa lagi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di samping itu, Sutikno juga menganggap bahwa dia sudah nggak cocok jadi Tionghoa. “Kulitku nggak putih, mripatku yo nggak sipit-sipit banget (kulit saya tidak putih, mata saya juga tidak sipit, Red),” imbuhnya sambil menarik kelopak mata dengan telunjuknya agar terlibat lebih sipit.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suktikno lalu mengambil secarik kertas. Dia lalu menuliskan: Oei Tik Haw. “Ini nama Tionghoa saya. Sekarang jadi Sutikno Wisaksono,” kata arek Suroboyo asli yang terkenal sangat ceplas-ceplos itu. Sutikno lalu menuliskan nama kedua orang tuanya. Yakni Oei Tik Tjia, ayahnya dan Kwa Siok Nio, ibunya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Meski benar-benar berasal kalangan Tionghoa, Sutikno mengaku tidak berperan banyak untuk kebudayaan Tionghoa. Bahkan dengan ketegasannya sebagai Uskup, pemangku gereja, Sutikno menegaskan peraturan yang dia sadari bisa memancing cibiran umat dari kalangan Tionghoa. Yakni, membebaskan liturgi (tata perayaan) Katolik dari pernik-pernik Imlek.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Memang, sejak Sutikno ditahbiskan menjadi Uskup Surabaya pada 29 Juni 2007, tidak ada lagi gereja-gereja Katolik di bawah Keuskupan Surabaya yang berani memasang pernik-pernik khas Imlek. Tentu saja sudah tidak ada lagi misa Imlek. “Sudah saya larang keras. Sekarang sudah bersih,” katanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pria 56 tahun itu lalu menceritakan, sebelum dia menjabat Uskup, ada beberapa gereja Katolik yang terang-terangan mengadakan misa Imlek. Perayaannya pun terkesan megah. Misalnya ada tarian-tarian barongsai, kolekte (persembahan, Red) pun dengan barang-barang wah. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selain itu, bagi-bagi angpau juga dilakukan di dalam gereja. “Masak waktu misa ada tari-tariannya. Sing siao se sa saui,” katanya menirukan logat Tionghoa awur-awuran. Sutikno lalu berdiri, tangannya digerak-gerakkan mencoba menirukan gerakan tarian Barongsai. “Kan nggak ada hubungannya dengan Ekaristi (misa). Nek kecekluk piye,” imbuhya lalu tertawa kencang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia lalu menyempatkan masuk ke ruangannya untuk mengambil buku. Buku hijau itu berjudul Redemtionis Sacramentum yang berarti Sakramen Penebusan. Mengenakan kacamata bacanya, Sutikno meneliti daftar isi. “Mmmm mana ya,” gerutunya sambil memicingkan mata. “Nah ini dia halaman 44,” ucapnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setelah menemukannya dia lalu membacakan isi buku. “Tidak diizinkan mengaitkan misa dengan peristiwa-peristiwa profan atau duniawi atau mengaitkan dengan situasi-situasi yang tidak dengan sepenuhnya sesuai dengan ajaran Gereja Katolik. Juga perlu dihindarkan suatu Perayaan Ekaristi yang hanya dilangsungkan sebagai pertunjukan atau menurut upacara-upacara lain,” tuturnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Nah sudah jelas kan?” imbuhnya. Sutikno menerangkan bahwa pelarangan misa Imlek bukanlah tanpa dasar. Tapi itu sudah diatur dalam peraturan Gereja Katolik. Aturan itu dikeluarkan oleh Kongregasi Ibadat dan Tata Tertib Sakramen pada Hari Raya Kabar Sukacita kepada Santa Perawan Maria pada 25 Maret 2004.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebenarnya, Sutikno bukan anti kebudayan Tionghoa. Dia sangat menghargai dan mendukung perayaan Imlek oleh orang yang merayakan. Tapi itu tidak boleh dicampuradukkan dengan urusan Gereja Katolik. Dia mempersilakan umatnya untuk merayakan Imlek di luar gereja..</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tak hanya urusan peribadatan saja yang pernah membuat Sutikno menuai cibiran. Berkaitan statusnya yang Tionghoa, Sutikno dicap sebagai Uskup yang pelit dan sangat perhitungan dalam hal keuangan. “Oh pantes lha wong Uskupe Tionghoa,” ucap Sutikno menirukan beberapa pihak yang menggerutu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menurutnya, saat kursi Uskup Surabaya kosong beberapa tahun lalu, laporan keuangan gereja-gereja Keuskupan Surabaya sangat amburadul. Bahkan beberapa gereja tidak pernah melaporkan keuangannya ke keuskupan. “Padahal itu kan uang umat yang harus dipertanggungjawabkan,” katanya. “Katanya saya mata duiten lah, mau cari untung lah. Tapi cuek saja. Yang penting saya benar. Ini untuk dipertanggungjawabkan ke umat,” kata Uskup yang ditahbiskan menjadi imam pada 21 Januari 1982 itu. “Mungkin ini untungnya punya uskup Tionghoa. Teliti masalah keuangan,” imbuhnya. Kembali, tawanya meledak.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sutikno menceritakan sejak kecil, dirinya tidak pernah dicekoki kedua orang tuanya tentang kebudayaan Tionghoa. Sebab, kata Sutikno, meski keturunan Tionghoa asli, latar pendidikan kedua orang tuanya lebih mengarah ke budaya Belanda. Ayahnya yang bernama Indonesia Widiatmo Wisaksono dulu bersekolah di sebuah SMK milik Belanda yang terletak di kawasan Pasar Turi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bahkan kedua orang tuanya lebih kuat menanamkan kebudayaan Indonesia kepada Sutikno. “Kita ini orang Indonesia yang hidup dari Indonesia dan harus berbuat banyak untuk negara Indonesia,” tutur Sutikno menirukan wejangan ayahnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menurutnya Tionghoa, Jawa, Betawi dan ras lainnya hanyalah sebuah kebetulan yang sudah ditentukan oleh Tuhan. “Tapi pada hakikatnya kita adalah manusia yang sama di mata Tuhan,” terangnya. “Jadi saya menjadi Tionghoa bukan karena salah bunda mengandung, tapi salah bapak nggak pakai sarung,” selorohnya. Uskup itu lantas cekikikan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>B.</b></span><b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tanggapan:</b><br />
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></b>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika Bapa Uskup, Mgr Sutikno telah melarang diadakannya Misa Imlek, maka sebagai umat Katolik (baik imam maupun awam) yang berdomisili di keuskupan Surabaya wajib menaatinya. Mari kita menghargai kebijaksaan Bapa Uskup yang mungkin bermaksud mencegah terjadinya percampuran budaya yang simpang siur, di mana ada barongsai masuk gereja, yang tentu tidak sesuai dengan ajaran Kristiani.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di lain pihak, kita mengetahui di beberapa negara yang merayakan Imlek, seperti di Singapura, dan China, umum dilakukan Misa untuk merayakan Imlek. Imlek di sini dianggap semata- mata hanya perayaan syukur, apalagi di China sana, Imlek itu juga berkonotasi dengan musim semi. Jadi datangnya musim semi ini dirayakan sebagai tanda syukur kepada Tuhan. Jika ini motivasinya, maka tidak bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik, karena perayaan Ekaristi intinya juga adalah ucapan syukur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun demikian, terjadi pertentangan kalau dimasukkan unsur- unsur budaya seperti barongsai/ tarian naga, dst, yang memang rancu, karena di Kitab Suci, naga menggambarkan Iblis (lih. Why 12). Dan demikian jadi aneh dan tidak pada tempatnya, jika naga menari-nari di dalam gereja.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun perayaan Misa Imlek di Singapura, tidak selalu melibatkan tarian barongsai ataupun dekorasi lampion. Misanya sederhana saja, seperti pada hari Minggu biasa, paling-paling ada dekorasi dengan kain merah dan bunga- bunga. Setelah Misa selesai, umat menerima jeruk, sebagai tanda syukur atas berkat Tuhan. Jadi jika di keuskupan lain Uskup memperbolehkan diadakannya Misa Imlek, maka silakan saja bagi yang merayakannya untuk mengikutinya. Hanya saja memang perlu dicermati, agar di dalam Misa tidak dicampuradukkan budaya yang tidak pada tempatnya. Tidak perlu gereja “disulap” dengan lampion seperti klenteng, ataupun ada tari- tarian barongsai di Misa. Jika sampai mau diadakan pembagian jeruk, silakan dilakukan setelah Misa selesai, setelah berkat dan lagu penutup.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kesimpulannya, mari kita menaati apa yang telah ditetapkan oleh pemimpin Gereja Katolik, di mana kita berada. Kita percaya, para Uskup memutuskan segala sesuatu sesuai dengan keadaan umat di wilayahnya, dan mari kita dengan lapang hati menaatinya.</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-44544166391672696212017-01-17T18:31:00.002-08:002017-01-17T18:32:17.490-08:00 We Love because God first Loved us<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-saNS8QfOJvs/WH7THN5roTI/AAAAAAAADek/Z0dXM36a0zgcK8mXJyXVtvi5efTl3g62ACLcB/s1600/pope.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="332" src="https://4.bp.blogspot.com/-saNS8QfOJvs/WH7THN5roTI/AAAAAAAADek/Z0dXM36a0zgcK8mXJyXVtvi5efTl3g62ACLcB/s400/pope.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Mari, jadilah cahaya bagi-KU”</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>"C A H A Y A"</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>CA ri Tuhan</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>HA dapi cobaan</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>YA kini iman</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Dari Tangerang ke Taman Sari</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Jadilah terang setiap hari</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">We Love because God first Loved us</b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Memang kesempatan yang luar biasa dapat bertemu langsung dan bercakap-cakap dengan pendiri LOJF - Light of Jesus Family, Eugenio Isabelo Tomas Reyes Sanchez Jr. atau yang kita kenal dengan Bo Sanchez, yang juga merupakan best-selling author, entrepreneur yang terkenal, pembicara dan motivator rohani yang lahir dan tinggal di Filipina. Dia juga sering dikenal dengan "Preacher in Blue Jeans". Bo Sanchez lahir pada 11 Juli 1966 dan memiliki 5 orang kakak perempuan.</span><br />
<a name='more'></a><b style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;"><br /></b>
<b style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;">Q: Bagaimana pendapat Bo Sanchez mengenai “Grand Feast” di Indonesia?</b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">A: Saya tak henti mengucap syukur kepada Tuhan atas lawatanNya di acara Grand Feast sehingga5000an orang yang kebanyakan terdiri dari anak-anak muda kristiani merasakan jamahan Tuhan di acara Grand Feast. Mereka begitu lapar akan Tuhan dan haus akan Firman Tuhan serta begitu penuh energi mengikuti acara pujian penyembahan yang diiringi orkestra.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Q: Bagaimana perjalanan Bo Sanchez dalam mengenal Yesus? </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">A: Saya mulai mengenal Yesus secara mendalam pada usia 12 tahun, dan memulai menjadi pembicara rohani di umur 13. Dengan dukungan keluarganya serta nubuat Ibu ketua persekutuan doa dengan pesan: “Bo, Tuhan telah memberikan kamu talenta untuk menjadi pembicara”.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Q: Bagaimana riwayat awal dari komunitas LOJF - Light of Jesus Family? </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">A: Di usia saya yang ke 14 tahun, saya memulai komunitas Light of Jesus yang bermula di Manila dengan jumlah anggota sebanyak 30 orang, hingga 2 tahun jumlah anggota masih sama, namun kemudian bertumbuh hingga mencapai 2.000 orang, tetap sempat mengalami masa dimana jumlah anggota stabil selama 15 tahun. Untuk berkembang, saya sadar bahwa saya harus belajar dari sekelilingnya, dan juga mempertajam visi dengan membuka diri dan mengundang anak-anak muda yang hatinya telah jauh dari Tuhan, jarang ke gereja atau bahkan sudah tidak pernah ke gereja (unchurch). Perubahan bukanlah suatu yang mudah, gereja yang sudah terbiasa dengan liturgi dan lagu nyanyian katolik harus berubah haluan dengan cara pendekatan yang berbeda kepada umat yang tidak terbiasa dengan gereja.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nama Komunitas Light of Jesus sendiri lahir dari doa ibu saya dan pembimbing rohani saya. Mereka mendapatkan visi dengan gambaran mercusuar tinggi, lampunya menerangi sekelilingnya yang gelap. Itulah yang menjadi landasan dasar komunitas ini, Light of Jesus terbuka untuk siapapun yang ingin mengenal Tuhan, bertumbuh dalam iman dan merasakan kasih Kristus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Q: Saat ini komunitas Light of Jesus sudah ada dimana saja? </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> A: Saat ini sudah terdapat 143 Feast dan Indonesia akan menambah jumlah tersebut, dimulai dari Jakarta, yang nantinya akan terbentuk 3 feast baru yaitu di daerah Jakarta Pusat, Kemang dan Kelapa Gading. Ada hal yang menarik pada feast di belahan bumi yang lain, yaitu seperti di Dubai, Sydney, California, dimana feast dilakukan tanpa feast builder. Mereka mengadakan sesi praise and worship, kemudian menonton video kami dengan menggunakan layar lebar.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Q: Bagaimana Bo Sanchez bisa terpanggil menjadi seorang entrepreneur?</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"> A: Hal ini terjadi ketika muncul tantangan baru saat usia saya mencapai 30 dimana aaya memutuskan untuk berkeluarga, saat itu juga saya memutuskan untuk menjadi seorang entrepreneur yaitu untuk memiliki kondisi finansial yang mendukung. Alasan saya untuk belajar dan mempunyai kehendak yang kuat untuk sukses di bidang finansial adalah keluarga, saat saya menikah pada usia 32, saya percaya bahwa saya harus memberikan kecukupan hidup. Alasan yang kedua adalah untuk membantu kondisi finansial orang lain, 50 persen dari orang datang kepada saya minta didoakan untuk kondisi finansialnya dan saya merasa harus ada langkah untuk memberikan pengajaran untuk itu. Tidak hanya dengan doa. Dari situ saya belajar bagaimana mengembangkan finansial, dengan pertimbangan setelah sukses dengan keuangan, saya bisa mengajarkan pada orang lain. Salah satu buku yang menggugah untuk dilihat adalah “My Maid Invests in the Stock Market… And Why You Should, Too!” Dalam buku ini, saya mengajarkan untuk setiap bulannya, pembantu-pun bisa diajarkan untuk menginvestasikan uangnya. Saya juga membekali orang-orang yang bekerja dengan saya dengan pengetahuan investasi .</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Q: Bagaimana Bo Sanchez dapat mengelola waktunya ditengah kesibukannya?</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">A: Bagi saya, hal mendasar yang tetap memberi semangat setelah seharian penuh melayani (menjadi pembicara secara penuh setiap hari Minggu) adalah adanya dukungan keluarga selain Tuhan. Saya tetap meluangkan waktu bersama dengan anak-anak, makan malam dengan keluarga, dan untunglah karena saya mencintai profesi ini, waktu pribadi merupakan apa yang saya kerjakan saat ini. ASaya menikmati dan ber-passionate dengan semua yang saya lakukan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Q: Apa yang menjadi ayat favorit? </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">A: 1 Yohanes 4:19 “We love because He first loved.” Kata-kata yang sangat indah dan sarat dengan makna, tanpa kepenuhan dari cinta Tuhan kita tidak dapat membagikan cinta kasih pada sesama kita. Bagi saya, yang mendasari suksesnya hidup adalah adanya sebuah relasi yang didasari cinta kasih. Relasi, memberikan arti di dalam semua sektor kehidupan. Apakah itu dengan Tuhan, hubungan orang tua dan anak, pertemanan, bahkan untuk masalah bisnis dan pekerjaan pun, semua bukan tentang uang. Menurut saya, letak kunci keberhasilannya adalah dengan membangun relasi yang baik. Inilah kekhasan adanya hubungan yang indah antara duniawi dan rohani, dimana jika semuanya dapat saling mengisi. Apakah masing-masing dari kita dapat membuat suatu relasi yang baik?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fiat Lux!</span><br />
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-237913403424785422017-01-17T02:53:00.001-08:002017-01-17T02:55:15.608-08:00Katekisis Pakamios<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><b>Buka mata telinga hati</b></i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><b>Saya percaya bahwa segala sesuatu terjadi karena suatu alasan, bahkan ketika kita tidak cukup bijak untuk melihatnya.</b></i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><b>Lihat - Dengar - Rasa</b></i></span><br />
<b><br /></b>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-7TRW9CIT5vs/WH33iXtsZVI/AAAAAAAADeU/QLDwPBOfm1UMXDnv2Nr3zFPE2lWcSYlKgCLcB/s1600/katekesis.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://1.bp.blogspot.com/-7TRW9CIT5vs/WH33iXtsZVI/AAAAAAAADeU/QLDwPBOfm1UMXDnv2Nr3zFPE2lWcSYlKgCLcB/s400/katekesis.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>KATEKESIS PAKOMIUS: PENGANTAR</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam hidup senobit pakomian, pelayanan paternitas rohani diwujudkan pertama-tama dengan katekesis (=pengajaran, Yun), yang dengannya dibicarakan nilai-nilai hidup bersama. Keengganan seorang saudara untuk mengampuni sesama saudaranya dan bahkan menyimpan dendam, merupakan sikap hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut: ‘Tersedia dua Jalan’ (lih. Katekesis Pakomius [selanjutnya disingkat: KPak.] 1). </span><span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif;">Karena itu Pakomius mengajarkan bagaimana semestinya hidup bersama dalam satu komunitas.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Pakomius</b>, yang dipandang sebagai Bapa para senobit, menekankan agar berusaha hidup seperti para kudus dalam Kitab Suci yang tekun mengikuti Jalan Allah. Ia menggunakan Kitab Suci untuk menguraikan bagaimana hal itu dapat dihayati. Dengan lain kata, nasihat-nasihatnya merupakan cerminan dari pengalamannya akan hadirat ilahi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menurut penelitian ilmiah, kiranya teks Katekesis Pakomius ini disusun bukan oleh Pakomius, melainkan oleh seorang muridnya. Ia setia kepada ajaran pakomian; dan, selain itu dipengaruhi juga oleh kotbah-kotbah Athanasius, Uskup Aleksandria (lih. KPak 49-51). Tentunya waktu itu situasinya sangat sulit. Gereja Aleksandria sedang menghadapi ajaran sesat arianisme sedemikian sehingga Athanasius sendiri beberapa kali diasingkan dari wilayah keuskupannya. Situasi ini dilukiskan sebagai pertempuran melawan roh-roh jahat (KPak 10). Di dalam komunitas-komunitas pakomian sendiri situasinya tidak lebih baik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setelah Pakomius wafat (346), komunitas-komunitas berkembang menjadi semakin kaya, sehingga memicu ketegangan/pertengkaran antara para saudara atau antar komunitas (lih. KPak 52). Atau, KPak 60 menggambarkannya sebagai berikut:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saudaraku, marilah bertempur melawan diri sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kegelapan tiba di setiap sisi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jemaat dipenuhi orang berbantah-bantah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan sejumlah komunitas monastik mencari kehormatan dan kekayaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak seorangpun melayani dalam kasih;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebaliknya, setiap orang menyerang sesama saudaranya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita ditenggelamkan oleh kesulitan dan rasa sakit.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak ada nabi atau orang bijaksana,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">setiap orang berhati membatu tanpa belarasa begi sesamanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka yang mengerti berdiam diri, karena kini waktu yang sulit (Am 5.13).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap orang adalah tuan atas dirinya sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka melecehkan yang lain dan bertindak tanpa hormat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka, setiap saudara dan setiap komunitas dianjurkan agar sungguh-sungguh</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bersemangat diam diri untuk menjaga kedamaian dan kasih (KPak 40). Lebih dari itu sangat ditekankan semangat humilitas dan mati seperti Kristus untuk dibangkitkan dan menerima mahkota kemenangan (KPak 57).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pakomius mengawali nasihatnya dengan mengatakan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga Damai Allah beserta kamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga berkat Allah dan para kudus menaungi kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga kita sekalian sampai pada keselamatan. Amin.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kemudian ia melanjutkan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku: dengarkanlah dan jadilah bijaksana (Ams 23.19):</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">terimalah ajaran yang benar (Sir 16.24).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tersedia dua jalan. (Didache 1-6).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu bisa memilih:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bertahan pada hatimu yang pahit,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau mulai belajar bertindak sesuai kehendak Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ikutilah teladan para bapa kita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah taat kepada Allah seperti Abraham.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abraham meninggalkan tanah asalnya untuk pergi ke tanah asing.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sementara di sana ia tinggal di tenda di tanah itu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang dijanjikan Allah akan diberikan kepadanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi baginya itu tanah asing (Hbr 11.9).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abraham melakukan yang dikatakan Allah dan merendahkan dirinya di hadirat Allah. Karena itulah Allah menjanjikan kepadanya banyak keturunan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah mencobainya: Ia meminta anaknya Ishak.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abraham berani. Ia menyerahkan anaknya untuk Allah (Kej 22).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itu, Allah menyebutnya sahabat (Yak 2.23).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">3.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ikutilah teladan Ishak: ia berhati murni.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia melakukan yang dikatakan ayahnya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan merelakan diri diserahkan kepada Allah sebagai korban,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seperti seekor domba jinak.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">4.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ikutilah teladan Yakub.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia merendahkan dirinya, ia taat, ia sabar.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kemudian Yakub penuh dengan terang (Kej 32.30,31)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan melihat Allah, Bapa seluruh semesta.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah memberinya nama Israel (Kej 35.9,10)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">5.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lagi, ikutilah teladan Yusuf.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia juga taat. Ia bijaksana (Kej 39-41).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertempur dalam kastitas dan pelayanan sampai akhirnya memerintah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bangkitlah! Jangan tinggal bersama yang mati</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">6.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, lakukanlah perbuatan baik seperti para sahabat Allah (Hbr 6.12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Janganlah tidur: bertindaklah!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan buatlah sesama saudaramu melakukan perbuatan baik,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kamu bertanggungjawab atasnya (Ams 6.1-6).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bangunlah! Jangan tinggal bersama yang mati,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Kristus akan memberimu terang (Ef 5.14)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan rahmat akan berkembang dalam dirimu (2Kor 4.16,17).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">7.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketahuilah, kamu akan mengenali semua kebaikan Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi mesti sabar.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para kudus berbangga melakukan hal ini</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">maka mereka dianugerahi yang telah Allah janjikan (Hbr 6.15).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan kesabaran kamu akan termasuk keluarga para kudus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan kamu akan dianugerahi mahkota kemuliaan abadi (1Petr 5.4).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">8.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika suatu pikiran mengganggumu, bertahan dan bersabarlah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sambil menantikan Allah mengembalikan kedamaianmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika berpuasa, jangan dikalahkan oleh rasa laparmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika berdoa, tinggallah di kamarmu sendirian kecuali bersama Allah (Mt 6.6).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bersatu-hatilah dengan saudara-saudaramu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah utuh tubuhmu, utuh dalam pikiran,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">murni tubuhmu dan murni hatimu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaklah kepalamu tunduk, hatimu rendah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaklah lembut waktu marah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">9.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika suatu pikiran jahat menabrak dirimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jangan patah melainkan bertahanlah kuat dengan semangat baik</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sambil berkata: Mereka mengelilingi aku seperti lebah!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam nama Tuhan aku menghancurkan mereka (Mz 118.11,12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Serta-merta Allah akan datang menolongmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bersama-Nya kamu akan melontarkan mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Keberanian akan mengelilingi kamu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kemuliaan Tuhan berjalan bersamamu;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Tuhan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering (Yes 58.11).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena jalan Tuhan adalah kerendahan-hati dan kelemah-lembutan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dikatakan: siapakah yang kuperhatikan?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dialah yang rendah-hati dan lemah-lembut (Yes 66.2).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu berjalan di jalan Tuhan (Mz 128.1)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan menjagamu dan memberimu kekuatan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan memenuhimu dengan pengetahuan dan kebijaksanaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan akan mengingatmu senantiasa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan membebaskanmu dari si Jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan di saat kematian Ia menganugerahimu damai-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, janganlah tidur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">10.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, aku minta berjaga-jagalah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan jangan tidur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka yang membenci kamu diam-diam mengawasi kamu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka adalah roh-roh jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka berjalan beriringan dua atau tiga bersama-sama.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Inilah mereka:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">roh ketakutan dan roh ketidakpercayaan;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">roh ketidakjujuran dan roh kepalsuan;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">roh cinta akan uang dan roh keserakahan;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">roh ketidaksetiaan dan roh penipuan dan roh iri hati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Juga berjalan bersama roh kesombongan dan roh kerakusan;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">roh fornicatio dan roh impuritas ;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">roh permusuhan dan roh pemurung (lih. Why 21.8).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka ketika roh-roh jahat ini mulai tinggal di dalam diri seseorang,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">betapa tidak bahagianya dia!.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka lebih kuat dari padanya dan menjauhkannya dari Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia memang mampu bertempur di sini atau di sana,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tapi roh-roh jahat itu membelenggunya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan akhirnya merenggutnya dari Allah untuk selamanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengarkanlah pengalamanku</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">11.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, lakukanlah yang kukatakan. Jangan lengah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jagalah agar matamu tidak tertidur, kelopak matamu tidak terlelap,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga kamu mampu berlari bebas bagaikan rusa dari jerat penangkap. (Ams 6.4,5).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, sejak masa mudaku</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semua roh jahat telah menyerangku berkali-kali.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ketika aku di padang gurun mereka sangat menylitkan aku</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga aku hampir putus asa. Aku berkata kepada diriku:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku tak mampu membalas serangan-serangan Roh Jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Begitulah, ia menyulitkan aku dengan segala cara.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika aku bersama orang-orang lain</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">roh-roh jahatnya menyala menyerangku;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jika aku tinggal sendirian ia mencaci-maki aku.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kerapkali hatiku susah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku berbalik dari sudut ke sudut dan tak ada kedamaian.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku berlari kepada Allah sambil menangis dengan rendah hati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku berpuasa dan tidak tidur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kemudian pemuka roh-roh itu, dan semua mereka,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menjadi lemah di hadapanku.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah memenuhi aku dengan api-Nya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan serta-merta kurasakan kekuatan-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ya, Allah adalah baik dan menampakkan pada anak-anak manusia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bahwa Ia kuat dan mampu menolong mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah kecil dalam pandanganmu sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">12.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, jangan pernah mencemoohkan seseorang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu melihat saudaramu diberi penghormatan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jangan berkata, ‘Orang itu telah memperoleh upahnya’ (Mt 6.5).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jagalah dirimu terhadap pemikiran seperti itu, karena hal itu sangat jahat. Orang yang hanya memuji dirinya sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan memandang rendah saudaranya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia dibenci Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika seseorang menyangka bahwa ia berarti</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">padahal ia tak berarti sama sekali,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia keliru dan tidak menyadarinya (Gal 6.3).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Siapa yang dapat menolongnya dalam kesombongan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ketika ia membuat dirinya sama seperti Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan berkata, ‘Tidak ada orang yang setara denganku?’.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan segera mendengar Allah berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Kamu akan turun ke neraka, kamu akan ditaruh bersama dengan orang mati, dagingmu akan membusuk</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan cacing akan menggerogoti tubuhmu’ (lih. Yes 14.11).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebaliknya, seseorang yang rendah hati</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">hanya akan menghakimi dirinya sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia berkata, ‘Dosaku lebih besar dari pada dosa orang lain manapun’.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia tidak menghakimi dan tidak memandang rendah seorangpun.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Siapakah kamu sehingga menghakimi hamba orang lain?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sesungguhnya Tuhan mampu menegakkan kembali</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">setiap orang yang jatuh’ (Rom 14.4).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah atas dirimu, dan jangan memandang rendah seorangpun. Rasakanlah nikmatnya keutamaan-keutamaan dan bertahanlah dengannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Carilah makananmu pada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">13.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apakah kamu seorang asing? Tetaplah tinggal sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan minta apa pun dari penduduk setempat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan lakukanlah tugasmu sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apakah kamu miskin? Jangan kecil hati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan sampai dikatakan tentangmu:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Miskin adalah buruk</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menurut anggapan kaum fasik (Sir 13.24).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan jangan sampai dikatakan kepadamu:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Kamu tidak makan dan akan menjadi gila</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan akan mengutuk atasan dan ayahmu’. (Yes 8.21).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah ketika tidak mempunyai cukup makanan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga tidak ditaklukkan oleh si Jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan berkecil-hati melainkan bertakwalah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah tentu mempunyai rencana bagimu yang tidak kauketahui.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah akan nabi Habakuk di Yudea</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Daniel di Kaldea.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ada jarak satu hari perjalanan diantara keduanya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Daniel telah dilemparkan ke sumur sebagai makanan singa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi nabi Habakuk membawakan makanannya (Dan 14.33-38).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah Elia di padang gurun</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan janda di Sarfat (1Raj 19).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Waktu itu tidak ada hujan atau pun makanan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wanita ini menderita sakit karena kelaparan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi ia tidak berkecil-hati:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia bertahan dan menerima ganjarannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah memberikan, seperti dijanjikan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia dan anaknya memperoleh semua makanan yang diperlukan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu membagikan roti ketika memilikinya cukup banyak</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">apakah kamu sungguh baik?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan jika kamu patah ketika kamu berkekurangan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu tidak sungguh miskin dalam roh.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi Kitab Suci memberi kesaksian tentang para kudus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang berkekurangan dalam segalanya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang menjalani segala kesulitan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mengalami kesesakan (Hbr 11.37).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi mereka bersukacita mengalami semua itu (Rm 5.3).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lanjutkan bertempur melawan kejahatan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lanjutkanlah bertempur, seperti dikatakan Kitab Suci.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka kamu akan dimerdekakan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Inilah yang dikatakan Rasul Paulus:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mengenai makanan dan minuman</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau mengenai hari raya, bulan baru atau hari Sabat;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">semuanya itu hanyalah bayangan dari apa yang harus datang,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sedang wujudnya ialah Kristus (Kol 2.16-17).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">14.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Meditasikan sabda Allah sepanjang hari.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tabahlah jika merasa lelah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bersyukurlah senantiasa atas segala anugerah-Nya (Ef 5.20).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hindarilah pujian manusia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kasihilah saudara, yang karena mengasihi dan menghormati Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menunjukkan kesalahan-kesalahanmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ambillah yang baik pada orang lain,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">maka kamu akan mampu bertindak baik kepada setiap orang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertahanlah pada pekerjaanmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika berbicara, jangan mengatakan yang dapat dicela.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan mengambil satu langkah ke depan dan yang lain ke belakang,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">agar Allah tidak mendapatimu tidak layak (Why 3.16; Yak 1.6,7).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hadiah diberikan bagi yang lari terus sampai tujuan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lebih-lebih lagi, ikutilah yang dikatakan Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Allah akan memberimu keselamatan (Mt 10.22).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertahanlah bersama Allah benar</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">15.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika kamu tinggal di antara para saudaramu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jangan berlaku sedemikian sehingga perkataan dan perbuatanmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">membuat mereka tertawa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sadrakh, Meshakh dan Abednego tidak mengikuti</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kesenangan Nebukadnezar (Dan 3).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itulah musik indah makanan enak rajawi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tidak memperdayakan mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka api setinggi lebih dari 45 hasta</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tidak membakar mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka tidak berlaku menyimpang seperti orang yang bengkok hatinya, tetapi teguh pada kebenaran bersama Sang Benar, yaitu Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena alasan inilah Allah membantu mereka</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mengatasi orang-orang yang melawan mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Daniel juga tidak mengikuti pikiran jahat orang-orang Kaldea.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia didapati berjaga di hadirat Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan berdoa pada waktunya (Dan 6).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka ia membungkam mulut singa (Hbr 11.33).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tanggunglah setiap kesulitan dengan sukacita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">16.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan sekarang, anakku, jika kamu berharap kepada Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan menjadi penolongmu dalam waktu kesesakan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seseorang yang menghadap Allah pertama-tama harus percaya pada hal ini: Allah hadir</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Ia mengganjar orang-orang yang mencari Dia (Hbr 11.6).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kata-kata ini ditulis bagi kita. Mengapa?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Supaya kita semua, kecil maupun besar, mampu beriman kepada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan bertempur lewat puasa, doa, dan praktek-praktek kesalehan lain. Bahkan ketika lidahmu kering karena berpuasa,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah tidak akan melupakannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Justru kebalikannya: ketika saat kematian datang</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu akan menerima ganjarannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi, buatlah dirimu kecil dalam segala hal.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertimbangkan baik-baik sebelum bicara</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bahkan jika kamu sungguh memahami isi pembicaraan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan. Sedikit-demi-sedikit,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">hal ini akan menyebabkanmu berbicara kasar kepada orang lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tanggunglah setiap kesulitan dengan sukacita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu mengenali ganjaran</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang diperoleh karenanya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu tidak akan minta kepada Allah untuk menyingkirkannya darimu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itu, berdoa dengan hati remuk-redam</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan berjaga menantikan bantuan Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">lebih bernilai bagimu dari pada memanjakan hatimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan terpenjara.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seperti kata nabi Barukh kepada saudara-saudaranya bangsa Israel,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Wahai manusia, apa yang kaulakukan di Babilon?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Itu karena kamu enggan menanggung pencobaan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan tidak berlaku benar di hadapan Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka kamu menjadi tua di tanah asing’ (Bar 3.10).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itulah, janganlah kamu memanjakan diri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">17.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mungkin sesekali kamu tidak siaga,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi ingat musuh-musuhmu tidak akan tidur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Siang malam mereka bersiap menyusun perangkap bagimu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka jangan mencari penghormatan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang sedemikian sehingga akan menjatuhkanmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang hanya akan menggembirakan musuhmu!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebaliknya, cobalah bersikap rendah hati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena siapapun yang meninggikan dirinya akan direndahkan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan yang merendahkan dirinya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">akan ditinggikan (Mt 23.12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu tidak kuat sendirian,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bergabunglah dengan saudara lain yang hidup menurut Injil Kristus. Dengannya kamu akan maju.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengarkanlah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau lakukanlah yang dikatakan saudara yang mampu mendengarkan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah kuat seperti Elia,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau taatilah saudara yang kuat, seperti Elisa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Elisa melakukan yang dikatakan Elia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan untuk itu Allah memberikan dia dua bagian dari roh Elia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebagai warisan (2Raj 2.9,15).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">18.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu memilih tinggal bersama para saudara</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ikutilah teladan Abraham, Lot, Musa, Samuel.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu mau tinggal di gurun,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">semua nabi pendahulumu telah melakukannya. Jadilah seperti mereka:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mereka mengembara di gurun dan bukit,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">di lembah, dan di gua-gua batukarang, (Hbr 11.38)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menyelami kesulitan, sakit, dan derita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lagi pula, nabi Yesaya berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu memberikan naungan bagi yang kering kepanasan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">keberanian bagi yang tersingkir</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mereka memberkati kamu (Yes 25.4)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kepada pencuri di salib, yang angkat bicara,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yesus memberikan pengampunan atas dosanya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ke surga bersamanya (Lk 23.40-43).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jagalah tubuhmu murni</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Penghormatan diberikan padamu jika kamu bertahan dalam pencobaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertempurlah melawan roh perzinahan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau roh kesombongan atau roh jahat lainnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertempurlah melawan nafsu jahat atau bujukannya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">agar tidak jatuh.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka Yesus akan memberikan ganjaran yang dijanjikan-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Awas, jangan sampai lalai.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kelalaian adalah sumber semua cacat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">19.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, jauhilah keinginan tidak baik tubuhmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Keinginan itu mengaburkan budi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menghalangimu sehingga tidak mencapai pengetahuan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tentang misteri Allah (Mt 13.11).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka membuatmu asing terhadap bahasa Roh Kudus,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga kamu tidak sanggup memanggul salib Kristus,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau memusatkan hati untuk memuji Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Janganlah makan lebihdari yang kauperlukan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau kamu tak akan mampu mencecap yang ilahi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jagalah tubuhmu murni:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kenajisan menyebabkan amarah Allah dan malaikat-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">20.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, arahkan hatimu kepada Allah dan kasihilah Dia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jauhilah roh jahat dan anggaplah hina dia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga Allah mengarahkan wajah-Nya bagimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan memberimu berkat Yehuda putera Yakub,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seperti dikatakan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yehuda, saudara-saudaramu akan memberkati kamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tanganmu akan memegang tengkuk musuh-musuhmu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan para putera bapamu akan melayanimu (Kej 49.8).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah terhadap keangkuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jauhilah keangkuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena itulah awal setiap kejahatan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan awal keangkuhan adalah menjauhi Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka hatimu akan mengeras.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun, jika kamu waspada terhadapnya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tempat istirahatmu adalah Yerusalem surgawi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika Tuhan mengasihimu dan memberimu kemuliaan dan hormat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jangan tinggikan hatimu;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebaliknya: tetaplah rendah hati</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kamu akan tetap tinggal dalam kemuliaan yang telah Allah berikan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah sepanjang waktu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah atas dirimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena ada tertulis: Berbahagialah hamba</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang didapati tuannya sedang berjaga (Mt 24.46-47),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ia akan memasuki Kerajaan Surga yang penuh sukacita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para sahabat mempelai pria akanmengasihinya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena didapatinya menjaga kebuna anggurnya (Kid 7.11,12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">21.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, berbelaskasihlah dalam segala hal,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena tertulis:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lakukan yang terbaik untuk mempersembahkan dirimu bagi Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bagaikan seorang terpilih yang dengan senang hati kualitas kerjanya diperiksa dan tidak akan dipermalukan (2Tim 2.15).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pergilah ke hadirat Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seperti seorang petani yang menabur benih dan menuai gandum,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kamu akan mengumpulkan kebaikan Allah di lumbungmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan senang menampilkan diri seperti orang fasik,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">melainkan lakukanlah kehandak Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang menyelamatkanmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Milikilah hati singa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika nafsu tumbuh dalam hatimu: mata duitan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">iri hati, atau benci, atau nafsu lainnya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">berajaga-jagalah!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Milikilah hati singa, hati yang kuat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertempurlah melawan keinginan-keinginan ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bunuhlah mereka sebagaimana dulu telah dilakukan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">pada raja-raja tua Palestina: Sihon, Og, dan lainnya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang telah dibunuh (Ul 31.3-4).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga Raja Yesus, putera tunggal tercinta Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bertempur bagimu, dan semoga kota-kota musuhmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menjadi warisanmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hal ini terjadi dengan dua syarat:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jauhilah kesombongan dan yakinlah akan kebenaran tujuanmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lihatlah:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ketika Yosua bin Nun kuat dalam pertempuran (Yos 2.10,11),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah menyerahkan musuh-musuhnya ke dalam tangannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu lemah, kamu menjadi asing terhadap hukum Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu berdalih untuk tidak berbuat apa-apa,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu tidak lagi sungguh hidup.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kuatkan hatimu dan berserulah:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Siapa yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah?’ (Rom 8.35).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan berkatalah: ‘Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun manusia batiniah kami dibarui dari sehari ke sehari’ (2Kor 4.16).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Carilah pujian dari Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">22.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika kamu ragu, bertempurlah dengan senjata ini:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">doa, puasa, dan penguasaan diri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika kamu berada di antara orang banyak, bertindaklah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">cerdik laksana ular dan tulus bagaikan merpati (Mt 10.16).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika seseorang mengutuki kamu, tanggunglah dengan penuh sukacita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berharaplah bahwa Allah akan melakukan bagimu yang terbaik,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi kamu sendiri jangan mengutuki seorangpun.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena seseorang adalah gambar Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah sendirilah yang berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Barangsiapa menghormati Aku, akan Kuhormati</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi barangsiapa menghina Aku, akan dipandang rendah (1Sam 2.30).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika seseorang memujimu, jangan bergembira karenanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yesus telah berkata: Celakalah kamu jika orang memujimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi berbahagialah kamu jika orang mencela kamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mengucilkanmu dari antara mereka</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mengutuki kamu sebagai yang jahat (Lk 6.22-26).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pandanglah para bapa kita Barnabas dan Paulus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika mereka dihormati, mereka bersedih,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mengoyakkan pakaian mereka (Kis 14.14)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebagai tanda bahwa yang dikatakan orang banyak</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">melawan kemuliaan Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka menolak kemuliaan manusia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika para rasul Petrus dan Yohanes</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dihadapkan ke Sanhedrin</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">orang-orang Yahudi mengutuki mereka dan mereka bersukacita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena yakin pantaslah mereka dikutuki</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena nama kudus Tuhan (Kis 5.41).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka berharap akan kemuliaan surgawi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hindarilah pujian duniawi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">23.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, jauhilah hidup nyaman dunia ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka kamu akan bahagia di dunia yang akan datang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Janganlah lengah, dengan membiarkan hari berlalu begitu saja,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena Maut akan datang tiba-tiba</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan para hambanya, wajah-wajah mengerikan mengelilingimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan dengan bengis membawamu ke kegelapan mereka</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang penuh teror, ketakutan, dan kesakitan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan bersedih jika dikutuki orang banyak:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bersedihlah dengan sungguh-sungguh jika berdosa –</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">inilah kutukan yang sebenarnya –</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan pergi menanggung luka dosamu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">24.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dari lubuk hatiku aku mendesak kamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">agar tidak mencari kehormatan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kesombongan adalah senjata milik setan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan senjata kesombongan inilah </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia melakukan tipudaya terhadap Hawa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia berkata kepadanya:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Ambil dan makanlah buah dari pohon</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan matamu akan terbuka</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kamu akan seperti allah’ (Kej 3.5).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia mendengarkannya dan mengira bahwa hal itu benar.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia menginginkan kemuliaan karena menjadi seperti Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kemuliaan insani miliknya lenyap.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan kamu, jika kamu mencari pujian dari manusia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">hal ini akan menjauhkanmu dari pujian yang berasal dari Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tapi bagi Hawa,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tak seorangpun memperingatkannya bahwa roh jahat akan mengujinya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karenanya Sabda Allah datang</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menjadi daging dari Perawan Maria</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk membebaskan semua keturunan Hawa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi kamu telah diperingatkan akan peperangan ini</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dalam Kitab suci para kudus pendahulu kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka, saudaraku, jangan berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Saya tak pernah mendengarnya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tidak kemarin atau pun kemarin dulu’.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena ada tertulis:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suara mereka bergema ke seluruh dunia,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kata-kata mereka sampai ke ujung bumi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika yang buruk dikatakan tentang kamu, bersyukurlah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu dipuji, kuasailah hatimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan persembahkan kemuliaan kepada Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu dikutuk, bersyukurlah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kamu akan layak</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menjadi anak Allah dan warga para kudus-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bahkan Tuhanmu dikatakan sesat (lih. Mt 27.63)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">para nabi disebut tidak bermutu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan yang lainnya, dungu;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">lebih-lebih kita yang adalah debu dan abu, (lih. Sir 10.9; 17.32)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tidak perlu sedih ketika dikutuki.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Inilah jalan hidupmu:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu membiarkan diri tumbuh menjadi lengah, menangislah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena dalam Kitab Suci tertulis,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka yang biasa duduk di atas bantal kirmizi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kini terbaring di atas timbunan sampah (Rat 4.5),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena mereka tak mempedulikan hukum Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mengikuti keinginan-keinginan hati mereka yang tidak tetap.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itu, anakku, menangislah setiap saat di hadapan Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena tertulis dalam Kitab Suci,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berbahagialah orang yang Kaupilih</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Kaubawa untuk tinggal di rumah-Mu yang suci.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Engkau telah menanamkan keyakinan kuat di hatinya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dalam lembah air mata,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">suatu tempat yang layak bagi-Nya (lih. Mz 83.6-7).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah tinggal dalam kamu, kamu selayaknya tinggal pada-Nya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">25.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Carilah yang baik di setiap tempat, dan tanpa tipu daya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah seprti domba yang jinak.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka dicukur tetapi mereka tak mengatakan apa pun (Yes 53.7).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan pergi dari tempat yang satu ke tempat yang lain sambil berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saya akan temukan Allah di sini, atau di sana (Mt 24.23).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah telah berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku ada di mana-mana di surga dan di bumi (Yer 23.24).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan lagi,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu menyeberangi lautan, Aku bersamamu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gelombang lautan tak akan menelan engkau (Yes 43.2)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, sadarilah bahwa Allah di dalam kamu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga kamu beroleh hidup dalam Dia, dalam hukum dan perintah-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perhatikanlah:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">pencuri ada di salib dan pergi memasuki firdaus,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi Yudas tinggal di antara rasul-rasul</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ia menyerahkan Tuhannya kepada yang membenci-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Rahab adalah seorang pelacur</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan termasuk para kudus, (Yak 2.25)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi Hawa tinggal di firdaus,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Roh Jahat menjerumuskannya ke dalam dosa. (Kej 3)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ayub tinggal di atas onggokan kotoran hewan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan dikatakan ia seperti Tuhannya (Yak 5.11),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi Adam tinggal di taman Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan tidak melakukan seperti diperintahkan Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para malaikat tinggal di surga dan Allah mengusirnya (2Ptr 2.4),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sedangkan Elias dan Henokh tinggal di bumi,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi mereka diangkat ke surga (2Raj 2.11; Hbr 11.5).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka semestinya kita melihat Allah di setiap tempat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menharapkan bantuan-Nya setiap saat (Mz 104.4).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tirulah mereka yang berharap pada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berharaplah kepada Allah seperti Abraham:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia melakukan yang dikatakan Allah, mempersembahkan anaknya kepada Allah, dan Allah menyebutnya ‘sahabat’ (Yak 2.23).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berharaplah kepada Allah seperti Yusuf:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia bertempur melawan roh kenajisan (Kej 39.7-13)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sampai ia memerintah atas musuh-musuhnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berharaplah kepada Allah seperti Musa:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia mengikuti Tuhannya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga menjadi pemberi hukum</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan diperkenankan melihat wajah Allah (Kel 33.11).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Daniel berharap kepada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ia dianugerahi pengetahuan akan rahasia-rahasia besar,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ia diselamatkan dari mulut singa (Dan 1.17; 6.23).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketiga pemuda berharap kepada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Ia menjumpai mereka dalam api yang membasmi (Dan 3.49).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ayub menghadap Allah untuk mohon pertolongan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Allah menyembuhkan luka-lukanya (Ayb 42.14).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Susana berharap kepada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Allah menyelamatkannya dari penatua jahat (Dan 13.1-63).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yudit berharap kepada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Allah menjumpainya di tenda Holofernes (Ydt 13.1-14).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka semua berharap kepada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Allah menyelamatkannya, mereka sendiri dan juga yang lainnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">26.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka anakku,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">berapa lama lagi kamu lengah?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berapa jauh kamu lengah?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tahun ini seperti tahun yang lalu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan hari ini seperti kemarin.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selama masih lengah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu tidak akan maju.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah, angkatlah hatimu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kamu nanti harus menghadap tahta pengadilan Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu nanti harus memberikan pertanggungjawaban</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atas semua yang kamu lakukan secara diam-diam atau pun terang-terangan (Rom 14.10,12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertempurlah bagi Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu pergi bertempur, pertempuran Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">roh Allah akan mendorongmu dengan berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Janganlah tidur kini karena banyak perangkap sepanjang jalan’,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan jika roh jahat berbisik lembut:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Barangapa pun akan terjadi untuk pertama kalinya’ atau</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">‘Barangapa pun yang kausaksikan jangan disesali’,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">terus, jangan terbuai oleh tipu dayanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan sampai terjadi roh Allah meninggalkanmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga kamu lemah tanpa daya seperti Samson.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Samson membuka hatinya kepada Delilah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena inilah orang-orang asing membelenggunya dan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menjadikannya budak penggiling gandum, dan menyesal (Hak 16.17-21).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagimu juga akan sama:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mereka akan membelenggumu dan menertawakanmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka mencungkil matanya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ia tak mampu menemukan jalan ke kota.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Begitu juga akan terjadi denganmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagimu, Delilah adalah roh Jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan mengambilmu secara tiba-tiba</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kamu tidak mempedulikan kata-kata Roh Kudus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu telah melihat kesalahan Daud,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ia seorang yang kuat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia mengambil isteri Uria.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Untunglah, segera disesalinya dosanya (2Sam 11-12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu telah menyaksikan derita Ayub.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia berkata padamu, ‘Kamu telah menyaksikan kesulitanku,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">berjaga-jagalah atas dirimu (lih. Ayb 6.21).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">27.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Memang, Allah tidak mengabaikan para kudus-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun bangunlah, berpeganglah pada janjimu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menjauhi kesombongan, dan </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">lepaskanlah dirimu dari roh jahat,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena ia tidak akan melepaskan mata hatimu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga membiarkanmu buta dan tidak mampu menemukan jalan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menuju kota, tempat tinggalmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kenali kembali kota Kristus, bersyukurlah kepada-Nya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena Ia wafat bagimu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah terhadap roh jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">28.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika seorang saudara berkata kasar kepadamu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mengapa kamu menjadi marah?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengapa bagaikan binatang terhadapnya?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengapa tidak selalu ingat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bahwa Kristus wafat bagimu? (Rom 5.8; 1Kor 15.3)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi ketika yang membencimu, roh Jahat,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">membisiki telingamu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu mendengarkannya?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu membuka hatimu sehingga racun memasukinya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Manusia celaka!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saat inilah mestinya kamu bagaikan binatang marah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau menyala berkobar dan membasmi semua tipu dayanya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau dengan muak melemparkan semua kejahatan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebelum racun itu menyebar ke seluruh tubuh dan kamu mati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wahai, kamu tidak mempedulikan peringatan halus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dari seorang saudara.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi ketika yang membencimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">datang untuk memakan jiwamu (1Ptr 5.8)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">apa yang kaulakukan? Kamu membiarkannya!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak, sahabat, tidak sepantasnya kami meratapi kamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena rambutmu akan dicukur akibat tingkahlakumu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">alih-alih menerima mahkota emas (Yes 3.24).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka berjaga-jagalah atas dirimu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tanggunglah dengan sukacita jika kamu dikutuk</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan bermurah-hatilah kepada saudaramu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan takut akan kesulitan-kesulitan dunia ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">29.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perhatikanlah kata-kata Paulus yang bijaksana:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Belenggu dan pukulan menantikan kita di Yerusalem,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi tidak ragu hatiku</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tentang bagaimana hidupku akan berakhir (Kis 20.23-24)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">aku siap mati di Yerusalem</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">demi nama Tuhan Yesus Kristus (Kis 21.13).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tubuhmu adalah milik Kristus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sudah jelas bagimu, kesulitan dan pencobaan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tidak menghentikan jalan para kudus menuju Tuhan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka berani dan berimanlah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tak ada lagi ketakutan: jika ada, berasal dari yang jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ikutilah teladan para kudus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan keyakinan akan tujuan benarnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, mengapa melarikan diri dari Tuhan Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menuju perbudakan di Kaldea?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengapa kaubuka hatimu terhadap roh-roh jahat?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">30.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, jagalah dirimu terhadap roh perzinahan (1Tes 4.3)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan jangan menodai anggota tubuh Kristus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan menuruti yang dikatakan roh-roh jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tubuhmu adalah milik Kristus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka jangan menyerahkannya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menjadi tubuh perzinahan (lih. 1Kor 6.15).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah akan sakitnya hukuman,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan pengadilan Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Larilah dari hawa-nafsu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tanggalkan manusia lama dan kegiatannya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kenakanlah manusia baru. (Kol 3.9)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah selalu dahsyatnya pengadilan Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jika kamu hendak mengabaikan tubuhmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">31.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, larilah menuju Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena Ia telah menciptakanmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan bagimulah Ia menaggung derita itu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena Ia bersabda melalui nabi Yesaya:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku merelakan punggungku untuk didera</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kepalaku untuk dipukul.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku tidak memalingkan wajahku dari yang memalukan ini (Yes 50.6).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jauhilah dosa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wahai manusia, apa untungnya pergi ke Mesir</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk minum air sungai Nil? Airnya telah tercemar. (Yer 2.18)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apa manfaatnya bagimu memiliki pikiran-pikiran yang mengganggu ini</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga kamu mesti menanggung kesakitan?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lebih baik segera berbalik</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sambil menagisi dosa-dosamu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam kitab nabi Yesaya dikatakan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika ia mempersembahkan dirinya bagi korban penebus dosa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kita akan melihat keturunannya sampai generasi ketiga (Yes 53.10)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">32.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wahai manusia, kamu telah mengerti bahwa pelanggaran</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">merupakan kejahatan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan bahwa dosa merupakan sumber kesulitan dan derita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka larilah segera dar dosamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah akan maut</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kitab Suci mengatakan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">manusia bijak melihat kejahatan dan berlindung (Ams 29.8)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah bahwa Musa memilih</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tinggal bersama umat Allah yang diperlakukan tidak adil dalam kesesakannya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dari pada mengikuti kesenangan dosa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang sementara dan segera lenyap (Hbr 11.25).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu sukarela menjalani derita para kudus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mereka akan menjadi sahabatmu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mereka akan menjadi pengantaramu terhadap Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Allah akan memenuhi semua permohonan sejatimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kamu memanggul salibmu dan mengikuti Tuhanmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">33.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan mencari puji-pujian dari manusia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Allah akan melindungimu terhadap badai.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan menempatkanmu di kota agung-Nya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yerusalem surgawi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ujilah segala hal dan pilihlah yang baik (1Tes 5.21)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan mengejek orang lain</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena ia adalah gambar Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah akan hari pengadilan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah di masa mudamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">agar mencapai sikap matang di masa tuamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika tidak, semua orang akan mengadilimu di hari pengadilan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kamu akan dipermalukan ketika mereka berkata</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kami pikir kamu adalah domba</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ternyata kamu serigala (Did 16).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekarang kamu akan pergi ke tebing jurang</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jauh di kedalaman bumi dan jauh dari Allah (Yes 14.15)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Betapa dahsyat kejatuhan itu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di dunia kamu dipuji sebagai sosok mengagumkan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ketika tiba pada hari pengadilan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu ternyata telanjang</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan semua orang memandang dosa-dosamu (2Kor 5.3).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu menjijikkan bagi Allah dan manusia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Celakalah kamu!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ke mana kamu akan berpaling?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apakah kamu akan membuka mulut?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apa yang akan kamu katakan?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena dosamu, jiwamu hitam</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seperti pakaian bulu kambing.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apa yang akan kamu lakukan?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menangis? Tak seorangpun akan mendengarkannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berdoa? Permohonanmu tak akan ada yang mendengarkan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena tak berbelaskasihlah mereka yang kepadanya kamu mohon.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Celakalah kamu, ketika mendengar suara mengerikan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wahai pendosa pergilah ke neraka (Mz 9.18).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pergilah jauh dariku, wahai kamu terkutuk</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ke dalam api yang disediakan bagi si jahat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan para malaikatnya (Mt 25.41)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku akan melenyapkan semua yang berbuat jahat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dari kota Tuhan (Mz 101.8).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah adalah penolongmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">34.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anakku, gunakanlah barang-barang dunia ini dengan waspada (1Kor 7.31).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pikirkan selalu bahwa dirimu bukan apa-apa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ikutilah Tuhan dalam segalanya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga kamu aman di hari pengadilan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Biarlah dunia ini menganggapmu bukan apa-apa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan pada hari pengadilan akan nyata</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bahwa kamu berpakaian kemuliaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan mempercayai seorangpun karena kesenangan jiwa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tapi pusatkan hatimu kepada Tuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Ia akan mendukungmu (Mz 55.23).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lihatlah Elia di sungai Kerit</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ia percaya kepada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Allah memberinya makan melalui burung gagak (1Raj 17.5-6).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">35.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah sungguh-sungguh terhadap roh perzinahan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang telah melukai dan menjatuhkan banyak korban.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan berteman dengan anak muda.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan mencari wanita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jauhilah kesenangan sentuhan tubuh</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kencan akan segera berkobar seperti api.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan mengejar nafsu tubuh</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena batu yang jatuh pada besi keras memercikkan api</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang membasmi banyak.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Carilah selalu perlindungan pada Tuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">duduk dalam naungan-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena yang tinggal di bawah lindungan Yang Mahatinggi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tinggal dalam Allah mulia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan tak tergoyahkan selamanya (Mz 125.1).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah Tuhan dan pusatkan hatimu pada Yesus mulia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">maka kamu tinggal dalam berkat surgawi dan kemuliaan Allah menjagamu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Usahakan perdamaian dan jadilah suci</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">36.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah penuh perhatian atas tubuh dan hatimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Usahakan perdamaian dan jadilah suci (Hbr 12.14),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">keduanya berjalan bersama</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kamu akan melihat Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan bertengkar dengan seorangpun,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena barangsiapa melawan saudaranya melawan Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan yang berdamai dengan saudaranya damai pula dengan Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Belumkah kamu belajar</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bahwa tak ada yang lebih baik selain damai</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang memungkinkan kasih timbal balik antar saudara?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Juga seandainya kamu bebas dari setiap dosa,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tapi jika memusuhi saudaramu kamu asing terhadap Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kitab Suci mengatakan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Usahakan kedamaian dan jadilah murni,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena keduanya berjalan bersama.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan juga</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seandainya aku punya iman untuk memindahkan gunung</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tapi jika tak punya kasih tak ada artinya bagiku (1Kor 13.2-3).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kasih itu membangun (1Kor 8.2).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apa yang dapat memurnikanmu dari kenajisan (Sir 24.4)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jika kamu menaruh benci dalam hatimu atau permusuhan?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan berkata kepada kita melalui Yeremia:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu mengatakan kata-kata damai kepada saudaramu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tapi hatimu membencinya (Yer 9.8).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Atau singkatnya: dalam hatimu kaupendam permusuhan terhadapnya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka Allah berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidakkah Aku akan marah terhadap orang seperti itu?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Artinya, Allah berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Manusia yang memusuhi saudaranya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">adalah manusia tidak beriman</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan berjalan dalam kegelapan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka tidak melihat cahaya (Ef 4.17-18).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Begitu jugalah seorang yang membenci saudaranya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">berjalan gelap dan tidak mengenal Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kebenciannya membutakan matanya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan tidak melihat gambar Allah dalam diri saudaranya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yesus berkata kepadamu: Kasihilah yang membencimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">37.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan telah memerintahkan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">agar mengasihi musuh-musuh kita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan berdoa bagi yang mengutuki kita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan berbuat baik bagi yang berlaku kejam terhadap kita (Mt 5.44).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka jika kita saling membenci, kita sungguh dalam bahaya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sesama saudara adalah anak-anak Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">cabang dari pokok anggur sejati (Yoh 15.5),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sesama domba rohani yang dihimpun oleh gembala sejati (Yoh 10.14).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Untuk karya agung inilah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sang Sabda kehidupan menanggung derita (Yoh 1.1-4).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan, kamu wahai manusia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jika kamu berlaku irihati, sombong, atau serakah dan angkuh</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu melawan karya Yesus, dan asing terhadap Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lalu, apa yang kaupersembahkan kepada Kristus?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia berkata : Yang membenci saudaranya membenci Aku (Mt 25.45).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu akan pergi untuk menerima hukuman abadi (Mt 25.41)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena memusuhi saudaramu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sedangkan saudaramu akan memasuki hidup abadi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena merendahkan diri terhadapmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">demi kasihnya kepada Yesus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">38.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itu marilah memperbaiki hidup kita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebelum akhir hidup.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kasih menutupi banyak dosa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saudara terkasih marilah kita kembali kepada Injil</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">hukum sejati Allah Kristus, yang mengatakan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan mengadili maka kamu tidak akan diadili</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ampunulah maka kamu akan diampuni (Lk 6.37).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika tidak mau mengampuni</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu tidak akan diampuni.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika marah terhadap saudaramu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bersiaplah untuk dihukum karena pelanggaranmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mengikuti roh perzinahan secara sembunyi-senbunyi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tipu-dayamu, makianmu, pikiran busukmu, serakahmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang mesti dipertanggungjawabkan di hadapan Kristus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di saat itu seluruh dunia akan memandangmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para malaikat dan semua penghuni surga</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">akan hadir dengan pedang terhunus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka akan memaksamu mempertanggungjawabkan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan membuat pengakuan atas dosa-dosamu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu akan diselubungi rasa malu dan cemar.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gentar akan membungkam mulutmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu tak akan mampu berkata-kata.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Manusia celaka!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Betapa banyak yang harus kamu pertanggungjawabkan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Roh perzinahan yang kamu ikuti menjadi bagaikan kanker bagi jiwamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kenikmatan mata dan pikiran busukmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">membuatmu terhina.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tubuhmu berlumuran ucapan-ucapanmu: (Mt 15.17-20)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kata-kata kasar dan dungu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">irihati, benci, sombong, bicara sesat dan marah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu menertawakan saudaramu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mengutuk dan mengadilinya, yang adalah gambar Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan, dengan mengikuti kesenangan lidahmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu menutup diri terhadap kebaikan surgawi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Atas semua yang telah kamu perbuat ini</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kamu harus membayarnya (1Ptr 4.5)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kamu kurang mengasihi sudaramu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan berlaku tak pantas dalam kasih Allah (1Ptr 4.8).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kasih menutupi banyak dosa,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">pernahkah kamu mendengarnya?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Demikian pula Bapa surgawimu akan lakukan padamu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika setiap dari kalian tidak mengampuni sadaramu setulus hati (Mt 18.35).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">pastilah, Bapamu di surga tak akan mengampuni dosamu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah akan janji yang kauucapkan pada Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">39.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saudara terkasih, kamu tahu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bahwa kita telah mengenakan Kristus (Gal 3.27; Rm 13.14)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang adalah sahabat baik manusia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaklah jangan kita tanggalkan lagi dengan perbuatan jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita telah berjanji kepada Allah: kemurnian.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita telah berjanji menghayati hidup monastik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaknya kita melakukannya sesuai dengan janji kita,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yaitu: puasa, dan doa tanpa henti,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kemurnian tubuh dan hati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika telah menjanjikan kemurnian,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jangan sampai kita mengikuti roh perzinahan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dengan satu atau lain cara;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seperti dikatakan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka telah berlaku memalukan dengan berbagai cara (Yeh 16.26).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saudara-saudaraku, hendaknya jangan seorang pun mendapati </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kita berlaku seperti itu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaknya kita tidak menjadi lebih buruk dari pada orang lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">40.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita telah menjanjikan juga: menjadi murid Kristus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaknya kita menguasai hawa nafsu (Kol 3.5),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena penguasaan diri menakutkan roh kenajisan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekaranglah saat untuk bertempur,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan jangan melarikan diri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika lari, kita akan menjadi budak dosa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita telah dikukuhkan sebagai cahaya bagi dunia (Mt 6.14),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan jangan seorang pun sampai tersandung karenanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaknya kita kenakan semangat diam;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena dengannya banyak yang diselamatkan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">41.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saudara-saudara, berjaga-jagalah atas yang kamu lakukan;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaknya jangan berlaku tanpa belaskasih satu terhadap yang lain,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau Allah tidak berbelaskasih pada saat pengadilan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dukacita Kristus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Juga kepada kita, yang penyangkal diri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang hidup dalam keheningan dan bersahaja</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berikan pada-Ku milik-Ku beserta bunganya (Mt 25.27).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan berkata dan menuntut:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di manakah pakaian pengantinmu? (Mt 22.11-22)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di manakah cahaya lampumu? (Mt 15.15-16; 25.1-12)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu anak-Ku, di manakah kasih dan hormat?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu hamba-Ku, di manakah takwa? (Mal 1.6)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">42.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apakah kamu kekurangan ketika aku tinggal di bumi? (Lk 22.35)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bukahkah Kuberikan berkat atas tubuh dan darah-Ku</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebagai makanan kehidupan? (Yoh 6.56)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bukankah aku mengalami maut karenamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk menyelamatkanmu?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kuberikan pemahaman akan misteri-misteri surgawi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk menjadikanmu saudara dan sahabat-Ku</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kuberikan kuasa untuk menginjak-hancurkan ular dan kalajengking</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan semua kekuatan si jahat (Lk 10.39).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lebih dari satu pengobatan Kuberikan bagimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">agar hidupmu sehat dan menghantarmu ke keselamatan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Telah Kuberikan padamu pakaian tempur yang Kukenakan di dunia ini</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yaitu pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan (Yoh 14.12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengannya kamu mampu mengalahkan Goliat, yaitu Setan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengapa kamu menjadi asing bagi-Ku?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apa kekuranganmu?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ternyata kamu lengah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Itulah satu-satunya sebab yang memisahkanmu dari Allah selamanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">43.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itulah, anakku,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">hendaknya kamu menaati perintah Tuhan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kita tidak mengampuni satu terhadap yang lain,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kata-kata keras itu akan terdengar lagi dan lagi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mempelajari jalan-jalan Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita mesti berjaga-jaga terhadap diri sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mengenali anugarah-anugerah Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang akan menolong di saat kematian</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang akan membimbing dalam pertempuran keras dan menakutkan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">melawan si jahat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang merupakan kekuatan kita untuk melintasi maut menuju hidup.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertama-tama dianugerahkan iman dan pengetahuan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk mengusir keraguan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dianugerahkan juga hikmat dan kebijaksanaan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk melakukan penegasan terhadap pikiran si jahat</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menjauhinya dan membencinya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Telah diajarkan puasa, doa, dan moderasi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk menenangkan tubuh dan menguasai hawa nafsu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kemurnian-hati dan kewaspadaan dianugerahkan bagi kita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan dengannya Allah tinggal dalam diri kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia memampukan kita menanggung ketidakadilan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menjadi lemah lembut.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kita melakukan semua ini</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">akan kita warisi kemuliaan Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">44.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dianugerahkan karitas dan damai</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang handal dalam pertempuran.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Si Jahat tak akan mampu mendekati tempat tinggal mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sukacita hendaknya digunakan untuk melawan kemurungan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Diajarkan kemurahan hati dan kebaikan hati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dianugerahkan doa suci dan tekun</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang menjadikan jiwa bercahaya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dianugerahkan sikap sahaja dan tulus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk meniadakan kebencian.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kitab Suci menyatakan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">agar kita tidak menuduh dan mengadili sesama (Mt 7.1)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebagai pelindung terhadap kebohongan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berkata bohong adalah kesalahan memalukan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kita tidak mengadili kita tidak akan diadili</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">pada hari pengadilan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dianugerahkan kesabaran untuk mengatasi derita dan ketidakadilan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan tidak kelelahan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan minum anggur</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">45.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para bapa kita telah menghayati hidup mereka</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dengan berpuasa atas makanan dan minuman</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk mematikan kejahatan dalam diri mereka</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan mencapai kemurnian hidup.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Terutama mereka menghindari kebiasaan minum anggur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Anggur membuat bahkan orang bijaksana meninggalkan jalan benar.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Terlalu banyak anggur mengakibatkan kekacauan dalam tubuh</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menyebabkan kita jatuh ke dalam dosa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka hidup menjadi kecanduan akan dosa dan mandul.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kecanduan akan nikmat ini mengaburkan budi dan menjadikannya gelap.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia kehilangan suara hatinya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kehilangan kendali atas kata-katanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sukacita hadir jika kita tidak membuat duka RohKudus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dengan berlaku bagai binatang (Ef 4.19,30).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nabi Yesaya telah berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Imam maupun nabi pusing dan kacau oleh anggur (Is 28.7).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan Amsal berkata lagi:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seseorang yang banyak minum</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tidak menyadari apa yang dilakukan atau dikatakannya;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ia jatuh ke dalam dosa (Ams 20.1).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Minum anggur adalah baik hanya jika tahu batas.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu minum banyak penglihatanmu akan kabur</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan berlaku buruk</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itulah, yang belajar menjadi murid Yesus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">semestinya tidak banyak minum anggur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">46.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pengetahuan para bapa kita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">bahwa betapa dahsyat kehancuran akibat minum anggur</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">membuat mereka pantang anggur</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau minum sedikit jika sedang sakit.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Rasul Paulus menganjurkan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Timotius minum sedikit anggur karena murid ini pekerja keras,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">pencernaannya terganggu dan tubuhnya lemah (1Tim 5.23).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kepada anak muda yang kuat dan penuh bara nafsu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">apa yang akan kukatakan?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku takut berkata kepadanya: ‘Jangan minum anggur’,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena akan mengecewakan banyak orang dewasa ini,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga mereka tidak peduli terhadap keselamatan diri sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau menggerutu terhadap aku.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Meski demikian, berjaga-jaga adalah keutamaan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menguasai diri adalah baik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang berlaku demikian ini ibarat mengamankan bahtera</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dengan memasuki pelabuhan keselamatan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kamu akan mencecap keindahan surgawi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Humilitas adalah daya terbesar</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">47.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lebih dari semua itu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kita telah dianugerahi humilitas</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang adalah penjaga semua keutamaan lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Inilah kekuatan agung dan kudus yang dikenakan Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ketika datang ke dunia (Fil 2.8).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Humilitas adalah tembok penguat keutamaan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sumber semua perbuatan baik,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">pakaian pelindung untuk bertempur,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan obat penyembuh setiap luka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada waktu ‘Exodus’</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">orang-orang Hibrani membuat lenan halus dan hiasan emas</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk Tabernakel.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi atas perintah Allah mereka menyelubungi semua itu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dengan tenda bulu kambing.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Humilitas merupakan yang paling kurang dihargai manusia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi di hadirat Allah sangat berharga.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kita memilikinya kita mampu menginjak-injak</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seluruh kekuatan si jahat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dikatakan: Siapakah yang akan kuperhatikan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jika bukan yang rendah hati dan lemah lembut? (Yes 66.2).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kehidupan dewasa ini keras</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">48.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berhati-hatilah, jangan sampai hati lengah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ketika hal-hal yang penting menjadi semakin langka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Orang semakin pongah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mereka mencari pujian dan kenikmatan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mereka rakus dan memuja roh perzinahan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan semakin angkuh.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang muda tidak menghormati penatua,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang tua tidak memperhatikan anak muda.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap orang berbuat seturut kesenangannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Inilah masa, seperti diserukan nabi Mikha:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Celaka aku, jiwaku. Tiada lagi orang takwa di bumi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Orang jujur tidak mengenal Kristus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap orang menindas sesamanya (Mi 7.1,2).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">49.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saudara terkasih, bertempurlah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">saatnya sudah dekat dan hari-hari menjadi pendek.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tak ada lagi ayah yang mendidik anaknya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tiada lagi anak yang mematuhi ayahnya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hilang sudah para perawan tulus, para bapa suci telah wafat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lenyap sudah para ibu dan janda, kita bagaikan yatim-piatu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Orang kecil diinjak-injak dan yang sengsara dipukul kepalanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak lama lagi tibalah amarah Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kita akan dihukum tanpa seorangpun mampu membela kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ini semua akibat kita tak hendak mematikan kejahatan dalam diri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">50.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saudara terkasih, bertempurlah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk meraih mahkota yang telah disiapkan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tahta sudah siap, gerbang kerajaan sudah terbuka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagi pemenang akan diberikan manna suci (Why 2.17).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kita bertempur dan menang atas hawa nafsu kita</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kita akan memerintah selamanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi jika dikalahkan, kita akan meratap dan menangis pedih.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah dengan hati lembut</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Marilah betempur melawan diri sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sampai sikap tobat datang menjemput.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Marilah kita padamkan hawa nafsu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menjadi manusia baru yang murni.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Marilah mengasihi sesama, dan kita menjadi sahabat Yesus,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang adalah sahabat semua orang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">51.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita telah menjanjikan kepada Allah akan menghayati hidup monastik,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang berarti mengasihi,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menjaga kemurnian bukan hanya jasmani</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">melainkan kemurnian yang merupakan senjata melawan setiap dosa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam Injil dikatakan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">beberapa perawan ditolak karena malas;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sedangkan lainnya yang berjaga dengan tekun memasuki ruang pengantin.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga setiap dari kita akan memasukinya untuk selamanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Uang adalah perangkap</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">52.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mata duitan, itulah penyebab semua pertengkaran dan ketegangan antar kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Harta ibarat umpan yang dikaitkan nelayan pada kail;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jika ingin kaya, kamu terkait pada kail.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka, karena serakah kamu menimbun harta</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dengan kekerasan atau tipu daya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau dengan bekerja berlebihan sehingga tak ada waktu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk pelayanan bagi Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaknya ingat kata-kata Injil:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Wahai orang dungu! Malam ini kamu harus menyerahkan nyawamu;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">maka, siapa yang memiliki harta timbunanmu? (Lk 12.20).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan ingatlah kata-kata Mazmur:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia menimbun harta tanpa tahu siapa yang akan meraupnya nanti (Mz 39.7).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">53.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertempurlah, sahabatku, melawan hawa nafsu, dan berkatalah:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku akan bertindak seperti Abraham, yang berkata</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku bersumpah demi Allah mahatinggi yang menjadikan langit dan bumi,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">aku tidak akan mengambil apapun dari milikmu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tidak seutas benang atau tali sandal (Kej 14.22-23),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang amat berharga bagi orang asing.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Musa berkata kepada orang-orang Hibrani:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan mengasihi orang asing,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan memberi mereka roti dan pakaian (Ul 10.18).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lebih-lebih, berjaga-jagalah terhadap hasutan kekayaan, karena dikatakan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kumpulkanlah kekayaan untuk sedekah bagi yang kekurangan (Sir 18.25).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan tertulis juga:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lumbungmu dan segala sesuatu di dalamnya akan dikutuk (Ul 28.17).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tentang emas dan perak, Yakobus telah berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Emas dan perakmu telah berkarat,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan karatnya akan memberi kesaksian melawan dirimu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan akan memakan dagingmu seperti api (Yak 5.3).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perhatikanlah orang benar yang tidak memiliki berhala (Surat Yer 72),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang mampu melihat kesia-siaannya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena itu, sebelum Tuhan datang menjemputmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">cucilah dirimu dari kutukan harta.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karena kamu telah menaruh harapanmu pada Allah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seperti dikatakan Kitab Suci:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">semoga hatimu murni dan benar di hadirat Allah (1Raj 8.61).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hidup baru dalam Kristus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">54.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sungguh, kamu telah memilih Allah sebagai penopangmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kamu menjadi kesayangan-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hatimu telah mantap</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk berjalan pada jalan perintah Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga Allah besertamu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">semoga mata airmu menjadi sungai, dan sungaimu menjadi laut (Yes 48.18).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Memang, kamu sungguh berjerih-payah untuk menguasai diri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Cahaya ilahi bersinar di depanmu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang menunjukkan cahaya tersembunyi Roh Kudus,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang akan membimbing ucapanmu dengan kebenaran.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga Allah menganugerahkan kekuatan para kudus-Nya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga tidak ada berhala di kotamu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga kamu mampu menginjak leher pangeran kegelapan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan melihat panglima pasukanTuhan berdiri di sisi kananmu (Yos 5.13-14),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menyaksikan ditenggelamkannya Firaun dan tentaranya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan bersama umatmu mampu melintasi laut asin (Kel 14.22),</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yaitu: kehidupan ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hendaknya tetap berjaga-jaga</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">55.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Aku mendesak agar kamu tetap bertahan dalam keyakinan akan kebenaran tujuanmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika seseorang tidak lagi waspada maka roh jahat bergembira,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menyeretnya jatuh ke dalam perangkap.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka, jangan malas dan lengah untuk belajar takwa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertumbuhlah di hadirat-Nya seperti tanaman muda</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau seperti banteng muda yang menjadi kuat,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sehingga berkenan pada Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah kuat dalam tindak dan ucapan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">jangan berdoa seperti orang munafik,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau akhirnya kamu menjadi seperti mereka (Mt 24.51).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hayatilah sebaik-baiknya hari-hari hidupmu:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tiap pagi, pikirkanlah yang akan kamu persembahkan kepada Allah hari itu;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dalam keheningan saat sendirian, atau bersama orang lain</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">hadapilah dirimu sendiri seperti seorang jenderal bijaksana</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang memeriksa pikiran-pikiranmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Singkatnya, ujilah dirimu sendiri setiap hari.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lebih baik hidup bersama dengan seribu orang lain</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menjadi rendah hati,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dari pada hidup menyendiri di sarang serigala dan menjadi sombong.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Diceritakan tentang Lot,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang tinggal di Sodom, kota yang penuh orang berdosa,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan ia orang baik dan bertakwa (2Ptr 2.8);</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sedangkan Kain, yang hidup di bumi hanya bersama tiga orang lain</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">menjadi jahat (Kej 4).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Waspadalah terhadap tipudaya pangeran kegelapan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">56.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kini telah kamu pahami perjuangan yang menghadang.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap hari, renungkan yang terjadi dengan dirimu seharian,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk diperiksa dan diuji,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">kemudian pikirkanlah apakah kamu bersama kami</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau bersama mereka yang melawan kami (1Tes 5.21).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagimu, roh-roh jahat datang dari sebelah kananmu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sedangkan bagi orang lain, jelas dari kiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sungguh, mereka menyerangku dari sebelah kananku;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">mereka menyeret setan ke arahku, seperti seekor keledai kerja.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tapi Tuhan menolongku, aku tidak mempercayainya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">aku tidak membuka hatiku bagi mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seringkali aku dicobai oleh ulah setan pada sisi kananku</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan pergi mendahuluiku untuk menarik perhatianku.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bahkan ia mau mencobai Tuhan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">tetapi Ia mengusirnya pergi bersama dengan tipudayanya (Mt 4.1).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berbahagialah yang miskin dalam roh</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">57.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekarang, anakku, kenakanlah humilitas (Kol 3.12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mintalah nasihat kepada Kristus dan Bapa-Nya yang baik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah sahabat para hamba Allah</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">yang memiliki hukum Allah dalam hatinya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah seperti orang miskin yang memanggul salibnya dan menangisi diri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadikanlah selmu seperti tempat Kristus terbaring mati</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sampai Allah mengangkatmu untuk melihat kehidupan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan menganugerahkan mahkota kemenangan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tangisilah dirimu mahkota kemenangan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">58.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika seorang saudara menyakiti hatimu dengan ucapannya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau jika hatimu melukai seorang saudara dengan pikiranmu: ‘Ia tak berhak menerimanya’,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau jika si jahat membisikkan padamu: ‘Ia tak pantas dipuji’, dan kamu setuju dengannya,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">atau jika pertempuran dalam budimu semakin memuncak</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ketika kamu berbantahan dengan saudaramu;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ingatlah bahwa tidak ada balsam di Gilead, atau tabib di sana (Yer 8.22).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jangan ditunda lagi, segeralah mencari kesempatan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">untuk tinggal sendiri bersama Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Menangislah sendirian bersama Kristus,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Roh Yesus akan berkata dalam budimu;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia akan meyakinkan kamu betapa utuh perintah-Nya:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kasihilah satu sama lain (Yoh 13.34).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengapa kamu berjuang sendirian,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">seolah seekor binatang liar dengan racun di tubuhnya?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ampunilah saudaramu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">59.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah bahwa kamu pernah jatuh berkali-kali.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidakkah kamu pernah mendengar Kristus berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ampunilah saudaramu sampai tujuh puluh kali tujuh? (Mt 18.22)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bukankah kamu berkali-kali menangis dalam doa sambil berkeluhkesah:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ampunilah aku karena banyaklah dosaku? (Mz 25.18)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika kamu masih mempersoalkan hutang kecil saudaramu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Roh Kudus serta merta akan memperlihatkan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">pengadilan dan kengerian hukuman akibat dosamu sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berbahagialah para pembawa damai</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ingatlah bahwa para kudus diolok-olok,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pandanglah Kristus, betapa Ia dihina, dikutuk,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan dipaku pada salib bagimu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka, segera Ia memenuhi hatimu dengan belaskasih dan takwa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan kamu akan jatuh meniarap sambil menangis dan berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ampunilah aku Tuhan, karena aku telah menyakiti gambar-Mu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Serta merta kamu akan mengalami hiburan penyesalan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan segera berdiri lalu lari menemui saudaramu,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dengan hati terbuka, wajah bahagia memancarkan damai,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan sambil tersenyum kamu berkata:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ampunilah aku, karena aku telah menyakitimu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kamu akan menangis, tapi sukacita yang dalam mengalir dari padanya:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">damai menyelimuti kalian,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan Roh Allah sendiri dengan sukacita bersorak:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berbahagialah yang membawa damai,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Mt 5.9).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika suara ini sampai ke telinga roh jahat, ia dipermalukan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah dimuliakan dan berkat berlimpah turun atasmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Marilah menjadi orang beriman</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">60.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saudaraku, marilah bertempur melawan diri sendiri</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">karena kegelapan tiba di setiap sisi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jemaat dipenuhi orang berbantah-bantah,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan sejumlah komunitas monastik mencari kehormatan dan kekayaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak seorangpun melayani dalam kasih;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">sebaliknya, setiap orang menyerang sesama saudaranya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita ditenggelamkan oleh kesulitan dan rasa sakit.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak ada nabi atau orang bijaksana,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">setiap orang berhati membatu tanpa belarasa begi sesamanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka yang mengerti berdiam diri, karena kini waktu yang sulit (Am 5.13).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap orang adalah tuan atas dirinya sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka melecehkan yang lain dan bertindak tanpa hormat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bertempurlah sampai akhir untuk menjadi rahib sejati</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">61.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nah, saudaraku, berdamailah dengan saudaramu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berdoalah bagiku, karena aku tak mampu berbuat apapun,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan aku mengalami kesulitan besar karena hawa nafsuku.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berjaga-jagalah atas dirimu dalam segala hal, bekerjalah dengan giat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hayatilah hidup bersaksi, dan tabahlah dalam cobaan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Teruskan menghayati kehidupan monastik dengan bertempur sampai akhir;</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">resapkanlah dengan humilitas, lemah lembut, dan takwa</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ucapan bijaksana yang kamu dengar.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hayatilah penyangkalanmu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kendalikan dirimu sendiri dalam tindak dan ucapan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">ingatlah selalu tulisan-tulisan para kudus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jadilah tangguh dalam iman pada Kristus Tuhan kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagi-Nya kemuliaan,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan bagi Bapa-Nya yang baik,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">dan bagi Roh Kudus,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">selama-lamanya. Amin.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga Allah memberkati.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-56499623982070368222017-01-16T11:51:00.002-08:002017-01-16T11:54:39.333-08:00World Apostolic Congress On Mercy<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>WACOM 2017</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>World Apostolic Congress On Mercy</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Konggres Kerahiman Sedunia </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>@ Filipina, 16-20 Jan 2017</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-KH9fzWBGh8s/WH0kMddD6fI/AAAAAAAADeE/9CwSxUsRPwENveLXyEtqc06edwiZMXzXACLcB/s1600/hh.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="225" src="https://4.bp.blogspot.com/-KH9fzWBGh8s/WH0kMddD6fI/AAAAAAAADeE/9CwSxUsRPwENveLXyEtqc06edwiZMXzXACLcB/s400/hh.jpg" width="400" /></a></div>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tema: </b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>"PERSEKUTUAN DALAM KERAHIMAN, </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>MISI UNTUK KERAHIMAN” </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>("DIPANGGIL OLEH KERAHIMAN, DIUTUS UNTUK KERAHIMAN")</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">WACOM IV dibuka dengan Ibadat Kerahiman dan "Holy Feast" - Misa Kudus di Gereja Katedral Manila, dengan peserta ribuan devosan kerahiman, yang tersebar-pencar dari 40an negara.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ya, sepanjang sejarah penyelamatan, Allah dialami sebagai kerahiman yang kekal dan tak berkesudahan (Mzm. 86:15). Ia adalah penolong yang memberikan “HIK”, Harapan Iman dan Kasih kepada umat-Nya. Kuasa kerahiman-Nya penuh kebajikan, dan menghasilkan komitmen yang setia dan abadi. Dalam pembentukan bangsa Israel, umat terpilh, dan panggilan Gereja, umat Perjanjian baru, Allah telah secara konsisten dan tak terduga menyatakan keagungannya untuk nyata kepada dunia sebuah tanda universal kerahimanNya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yesus Kristus, kepenuhan Israel dan kepala Gereja, adalah inkarnasi kerahiman ilahi yang penuh rahmat ini. Misteri Paska-Nya merupakan puncak dari pewahyuan misteri ilahi dari kerahiman Bapa kepada kita. Kerahimannya lebih berkuasa daripada kematian dan dosa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yesus Kristus memanggil para murud-Nya kepadaNya, wakil dari Gereja sebagai sebuah persekutuan yang dihimpun oleh inisiatif kerahiman Tuhan. Tak seorang pun dari mereka layak menerima intimitas dengan Tuhan dan tak seorang pun dalam Gereja ini layak menjadi bagian darinya. Baptisan kita, iman kita dan hidup kemuridan kita adalah buah-buah dari Rahmat Tuhan. Kesatuan dari semua dalam Gereja dikuatkan oleh cinta kerahiman Allah yang terus menerus; kita disatukan oleh kerahiman Tuhan, suatu persekutuan di dalam Tuhan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semua orang di dalam Gereja adalah pendosa, anak-anak yang hilang yang kepada Tuhan kembali untuk bertemu dengan kerahiman dan pengampunan. Kita akan menjadi penerima dan pemberi dari kerahiman ilahi dalam komunitas ini (MISERICORDIA AD INTRA). Santo Yohanes Paulus II menyatakan hal ini dengan sangat jelas dalam ensikliknya yang kedua, “Dives in Misericordia” (1980): “Gereja harus memberi kesaksian tentang kerahiman Tuhan yang dinyatakan dalam Kristus… menyatakannya di tempat pertama sebagai kebenaran keselajatan iman dan sebagai yang perlu bagi sebuah kehidupan harmoni dengan iman, dan kemudian, berupaya untuk memperkenalkannya dan menjadikannya mendarat dalam kehidupan baik bagi umat beriman dan sedapat mungkin dalam hidup semua orang yang berkehendak baik” (DM no. 12)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Santo Yohanes Paulus II ini juga, melihat kerahiman ilahi sebagai tujuan pewartaan misi gereja, mengatakan: “Gereja, menyatakan kerahiman dan senantiasa setia kepadanya, memiliki hak dan tugas untuk meminta kerahiman Tuhan, memohonkannya dalam wajah dari semua manifestasi kejahatan/dosa secara fisik dan moral, di hadapan semua ancaman yang meredupkan seluruh horizon kehidupan manusia dewasa ini.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Melihat bahwa tidak ada kerahiman dalam dunia untuk melepaskan murka Allah (Rom. 1:31), orang-orang Kristen harus menunjukkan cinta dan belas kasih dalam hati mereka kepada semua orang di sekitarnya; mereka tidak dapat bersifat tak simpatik kepada sesama mereka yang membutuhkan karena cinta Tuhan hanya ditemukan dalam mereka yang menunjukkan kerahiman – 1Yoh. 3:17 (MISERICORDIA AD EXTRA)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>NB:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>TESTIMONI PARA TOKOH “WACOM- World Apostolic Congress On Mercy”.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Card. Christoph Schonborn.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Presiden “WACOM- World Apostolic Congress On Mercy”</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Patrice Chocholaski</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>(Sekretaris Jenderal WACOM)</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Mgr Ruperto Cruz Santos</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Uskup Balanga dan Koordinator “WACOM - World Apostolic Congress On Mercy”</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Asia</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Prospero Villacorte Tenorio</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Sekretaris Jenderal “WACOM – World Apostolic Congress On Mercy”</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Asia.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Jose F. Oliveros, D.D.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Uskup Keuskupan Malolos.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Penasihat Spiritual Episkopal Nasional- </i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Nasional Shrine of the Divine Mercy, Filipina</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Josefino S Ramirez</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Vicaris Jenderal Emeritus di Keuskupan Agung Manila dan Eks Koordinator “WACOM - World Apostolic Congress On Mercy”</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Asia</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Joel G. De Los Reyes</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>(Pendamping dan Pecinta Kerahiman, Guam)</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>1.Jose F. Oliveros, D.D.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Uskup Keuskupan Malolos.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Penasihat Spiritual Episkopal Nasional- </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Nasional Shrine of the Divine Mercy, Filipina</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Damai sertamu!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kata-kata dari Tuhan kita Yesus Kristus bergema di hati semua murid ketika Yesus menampakkan diri kepada mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan yang bangkit, yang mengetahui pengalaman diskriminasi, kecemasan, kematian dan perpecahan di antara murid-muridNya, menawarkan kata-kata penghiburan damai ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Inilah kata-kata yang sama yang Tuhan ingin sampaikan ke seluruh dunia. Di benua Asia kita yang marak dengan berbagai aspek kekerasan dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kemiskinan dan keinginan setiap negara untuk melindungi dan menegakkan kedaulatan masing-masing, kita dengan rendah hati memohon rahmat Tuhan untuk membantu pelbagai usaha kita mencapai perdamaian dan persatuan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Adalah suatu kebutuhan besar untuk berdamai dengan sesama saudara-saudara kita sehingga, agar kita dapat hidup secara harmonis; sembari menegakkan kemandirian kita sebagai bangsa dan keanekaragaman dalam iman; di sisi lain juga hidup sebagai saudara dan saudari dengan penuh pengertian dan perhatian satu sama lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Akan tetapi, harapan untuk mencapai persatuan dan perdamaian kita sebagai satu dunia, akan hanya menjadi mimpi belaka jika kita hanya mengandalkan usaha kemanusiaan kita sendiri. Kita membutuhkan rahmat Allah untuk dapat membuat mimpi ini berubah menjadi kenyataan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Harapan kita untuk tercapainya perdamaian, hanya akan berbuah bila kita mengarahkan pandangan kepada Yesus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Marilah kita membiarkan diri dibimbing oleh kata-kata Bapa Suci bahwa "Yesus Kristus adalah Wajah Kerahiman Bapa".</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan keyakinan penuh, marilah kita menganut KEPERCAYAAN tak tergoyahkan DALAM YESUS KRISTUS sebagai perwujudan kerahiman ALLAH.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Confido in Miserecordia Dei - Percayalah akan Kerahiman Tuhan!</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span>
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mgr Ruperto Cruz Santos</span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Uskup Balanga dan Koordinator “WACOM - World Apostolic Congress On Mercy”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Asia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hidup itu sebuah panggilan! Allah memanggil kita untuk mengenalNya, mencintaiNya dan melayaniNya. Allah mengundang kita untuk mau datang dan tinggal bersamaNya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Siapapun dan apapun kita, kita dapat bersatu denganNya karena Allah tidak pernah pilih kasih. Tidak ada yang diistimewakan dan tidak ada yang disingkirkan. Allah ingin agar semua diselamatkan dan mendapat hidup baru bersamaNya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah sendiri akan melakukan semuanya supaya kita dapat berpaling kepadaNya dan menemukanNya. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Supaya hal ini terjadi, Allah memberikan pelbagai tanda atau petunjuk yang mengantar kita kepadaNya. Allah mengirim orang orang untuk membawa kita kepadaNya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam hidup ini, kita menderita dan berjuang, sakit dan terlanda aneka badai kehidupan. Kita babak belur dan patah. Kita dicobai, digodai, diuji dan kita kesakitan serta mempunyai banyak problem.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Singkatnya, di dunia ini ada banyak konflik dan salib yang harus ditanggung dan kita menangis dengan keras dan kita memanggil Allah, dan indahnya Allah mendengarkan tangisan kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia menganugerahkan kerahiman atau belas kasihanNya kepada kita. Bapa Suci meyakinkan kita bahwa “Allah selalu setia menanti disana untuk memberikan belas kasihNya kepada kita. Inilah hal yang mengagumkan, yang tidak pernah menjemukan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hidup adalah perjalanan. Hidup kita adalah suatu ziarah ke rumah abadi. Kita ada di jalan menuju surga, kita mengadakan perjalanan ini untuk bertemu dengan ALLAH nantinya. Ya, takdir kita adalah untuk menemukan Allah dan akhirnya beristirahat denganNya. Dan dalam perjalanan kita di dunia ini, Ia menemani kita dengan kerahimanNya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kongres Kerahiman Ilahi adalah salah satu perjalanan spiritual, sebuah partisipasi kita dalam peziarahan solidaritas dan kasih kepada Gereja Katolik di dunia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sembari kita berdoa, marilah kita terus merefleksikan bahwa kerahiman ilahi ini adalah kesabaran dan belaskasihan dari Allah sendiri. Dan karenanya untuk kita, kerahiman adalah kehadiran bahwa Allah selalu ada bersama kita walaupun kita ini kadang berontak dan mengecewakanNya, tapi Dia selalu ada bersama kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ya, dalam segala situasi kondisi hidup harian, Allah tidak pernah jauh dan tidak pernah absen mengasihi kita. Ia selalu bergembira bersama keberhasilan kita dan bersedih brsama kegagalan kita. Allah mengisi apa yg kita butuhkan: ketika kita jatuh, kita diangkatNya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan kerahimanNya, Ia menanti dan menyambut kita. Ia tinggal bersama kita dan melangkah bersama kita. Ia ada bersama kita. Kita hanya harus mengangkat diri dari kesalahan dan kubangan dosa kita untuk selalu datang serta terarah kepadaNya, seperti kata Yesus: “Datang dan Lihatlah” (Yoh 1:39)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Belaskasihan juga adalah kesabaran. Allah mengerti dan menerima kita. Walaupun kita kadang berkeras hati tapi Allah tetap melakukan tindakan yang menguatkan dan mengubah kita walaupun kita kadang mempertanyakan jalannya dan meragukan kehendakNYa dan kadang menyalahkannya. Tapi, Allah tetap sabar. Ia tidak menghukum dan tidak menghakimi kita. Ia terus berkata: “Follow Me!” (Mat 9:9)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Paus Fransiskus mengatakan bahwa “Allah selalu menunggu kita. Allah tidak pernah lelah dan Yesus telah menunjukkan kepada kita belas kasihan Allah sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Belas kasihan juga adalah belarasa, dimana kita berdosa tapi Allah membela kita sehingga </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah mengambil beban dosa kita. Walau kita rusak, Allah tetap merangkul, dan membangun kita. Allah bersama kita dalam derita dan menemani kita dalam badai hidup. Kita mengalami kehadiranNya dan inilah kasih yang sejati yakni “belarasa”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan kerahimanNya , kita selalu bisa menemukan jalan untuk kembali kepadaNya, untuk bangkit dan kembali bersatu denganNya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">3.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Prospero Villacorte Tenorio</span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekretaris Jenderal “WACOM – World Apostolic Congress On Mercy”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Asia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kerahiman Ilahi ternyata sangat relevan dengan tantangan yang dialami pelbagai Gereja saat ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka, marilah kita berdoa untuk Gereja yang adalah komunitas multi kultural dan multi sektoral yang diberkati oleh kerahimanNya lewat Yesus Kristus yg membawa misi kasih dan pelayanan untuk Asia dan seluruh dunia, yang ditrasformasi oleh kuasa Roh Kudus untuk menguatkan yang lemah dan miskin dalam solidaritas bersama seluruh Gereja.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pastinya, semoga seluruh orang mengalami hidup dalam segala kelimpahannya di bawah perindungan Bunda Maria dan St Yosef teladan kita. Semoga kita memiliki Gereja yang dipenuhi dengan Roh Kudus yang menuju pada rekonsiliasi dengan semangat damai dan kasih</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selama WACOM, marilah kita merefleksikan misteri kerahiman ilahi seperti yang Paus Fransiskus katakan dalam bulla “MV – Misericordia Vultus”, bahwa belas kasihan adalah sebuah kata yang mengungkpakan misteri tritunggal mahakudus</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Belas kasihan juga adalah tindakan Allah yang paling utama, yang dilakukannya untuk bertemu dan menjangkau umat manusia. Belas kasihan adalah hukum dasar yang tertanam di dalam hati manusia untuk melihat sesama dengan tulus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Belas kasihan adalah jembatan yang menghubungkan Allah dengan manusia, yang membuka hati untuk mempunyai harapan bahwa kita dikasihi olehNya walapun kita sangat berdosa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semua ini membantu kita untuk memiliki interaksi yang dalam dengan Alah kita yang belaskasihnya itu tak terbatas.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Marilah kita bersiap untuk hidup seperti semboyan dasar “Tahun Kerahiman Ilahi”, yakni: “murah hati seperti Bapa.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sekali lagi, Yesus mengingatkan kita lewat St Faustina untuk mendekatiNya dan bergantung pada berlimpahnya kasih, kerahiman dan pengampunanNya. Rahmat besar dijanjkan kepada mereka yang ikut menyatakan dan mewartakan kerahimanNya</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">4.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Josefino S Ramirez</span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Vicaris Jenderal Emeritus di Keuskupan Agung Manila dan Eks Koordinator “WACOM - World Apostolic Congress On Mercy”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Asia</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kegembiraanku bersamamu</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hatiku bersamamu’</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita diberkati dan ada disini, di sebuah tempat yang dipenuhi dengan aneka ragam orang, budaya dan agama. Perbedaaan yang beraneka ragam ini juga sekaligus menjadi tantangan untuk kita bahwa kita harus bersama menciptakan damai</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Banyak usaha yang dibuat Gereja dalam rangka membawa kedamaian yang harmonis lewat dialog dalam semangat belas kasih/kompassion.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kerahiman Ilahi sendiri mempunyai tiga aspek yang memungkinkan kita untuk menghadapi tantangan ini, al:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">A.Dialog kehidupan, terlebih pada kaum yang ‘klmtd’ – “kecil lemah miskin tersingkir difable”. Belas kasihan sangat mengerti bahwa orang yang “klmtd” sangat memerlukan kerahiman kasih dan bela rasanya Tuhan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">B.Dialog budaya, meliputi kutur tradisi dan kebiasaan setempat. Dkl: Kita diajak melampaui perbedaan ini dan semakin mengenal dan mencintai budaya sebagai pintu masuk.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">C.Dialog antar agama. Kita diajak untuk menghormati dan menerima kebenaran, kebaikan dan keindahan dari agama dan kepercayaan yang lain, tidak menghakimi dan tidak mudah menganggap jelek yang lain.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga Paus Yohanes Paulus II, yang mendoakan bahwa ”Gereja milenium ketiga ada di Asia” dan teladan Bunda Maria membawa kita kepada Yesus sebagai satu satunya jalan kedamaian dan rekonsiliasi</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">5.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">KARDINAL DR.CHRISTOPH SCHONBORN</span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Presiden “WACOM- World Apostolic Congress On Mercy”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kebenaran utama yang dimaklumkan Gereja adalah kasih Kristus.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Gereja harus membuat dirinya menjadi hamba kasih Kristus dan menyalurkannya kepada semua orang : kasih yang mengampuni dan yang terungkap dalam pemberian diri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Oleh karena itu, dimana pun Gereja hadir, belas kasihan Allah haruslah menjadi nyata. Di paroki-paroki, komunitas, persekutuan, dan gerakan-gerakan kita, pendek kata, dimana pun ada orang kristiani, di sana setiap orang harus dapat menemukan oasis belas kasihan (Misericordiae Vultus, 12).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dari awal mula pengalaman “WACOM - World Apostolic Congress On Mercy” ( Konggres Kerahiman se dunia) berbagai kelompok Gereja, -paroki-paroki, keuskupan-keuskupan, konggresasi, komunitas- berusaha menjawab panggilan kerahiman Allah, menjadi lebih sadar akan kasih Allah yang tanpa syarat dan termotivasi oleh gerakan yang meluap ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bagaimanakah kita membagikan air dari sumber air kita kepada semua orang, saudara-saudari kita, apapun kepercayaan mereka ?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perjalanan keluar kita kepada orang lain tidak akan memisahkan kita dari tanah perjanjian kita sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada kenyataannya, kita dapat menyatu karena rasa haus yang sama membawa kita kepada sumur yang sama. Dapatkah kita memuaskan dahaga satu sama lain dengan air yang sama ? Ya. Cobalah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Air kehidupan yang utama adalah yang tidak dapat dikurangi dan ditambahkan seorang pun.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dunia akan menjadi kurang kering jika kita dapat mengenali panggilan umum : untuk terus berlipatganda lewat perjumpaan dengan air mancur kerahiman. Bagaimana kita dapat meragukan panggilan umum ini ketika kerahiman membuat kita terpanggil dalam meja yang sama, meja para pendosa ?”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ini adalah permenungan oleh Fr. Christian de Cherge, seorang rahib trapist di Tibhirine (Algeria).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dengan jalan ini, lewat kerahiman ilahi, kita akan terus menolong Allah menciptakan persaudaraan baru. Semoga terang ini menunjukkan jalan bagi kemanusiaan di millenium ketiga ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semoga anda mengalami belas kasihan Allah dengan melewati pintu kerahiman.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">6. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fr. JOEL G. DE LOS REYES</span></b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Pendamping dan Pecinta Kerahiman, Guam)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Kerahiman Ilahi sebagai Dialog dengan Kaum Miskin”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hidup Yesus –yang datang untuk melayani, bukan untuk dilayani- haruslah menjadi ukuran bagi kita dalam bertindak dan berdialog dengan kaum yang tersingkirkan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia, yang juga hidup dan mati dalam kemiskinan memberi arti lebih, memberi arah dan menjadi inspirasi bagi pelayanan kita terhadap para kaum papa.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kata-kata dan kotbah kuranglah efisien dan menjadi hampa jika tanpa perbuatan baik kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri..</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia..</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, dan seorang dari antara kamu berkata, ”Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya hal itu? Demikian juga halnya dengan iman : Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Yak 1:22, 27, 2:15, 17)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yesus menghabiskan banyak waktuNya di jalan-jalan, desa-desa dan kota-kota memberi pewartaan dengan memenuhi kebutuhan umat, dengan kata-kata dan perbuatan. Ia adalah pewarta keliling, selalu “dalam perjalanan”, melakukan kehendak BapaNya, terdorong oleh belas kasih kepada yang hilang, tersingkir, yang bagaikan “kawanan domba tanpa gembala” (Mat 9:36). Ia sendiri yang tanpa tempat berteduh tidak berkecil hati dalam misiNya untuk melayani dna menguduskan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ia mengerti kesusahan para papa dan sensitif terhadap kerapuhan hidup mereka. Tidak hanya merasa iba dan kasihan, Yesus secara pribadi memperhatikan kebutuhan para miskin dengan memberikan dari danaNya sendiri. (Yoh 13:29)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Allah kita yang Maharahim memberi syarat kepada mereka yang ingin mengikutinya untuk membantu kepada yang miskin. Ia katakan kepada seorang anak muda : “Juallah segala yang kau miliki dan bagi-bagikanlah itu kepada orang-orang miskin..kemudian ikutlah aku.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Luk 18:22)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan siapakah kaum miskin papa itu ? “Kita kadang berpikir kaum miskin papa hanyalah mereka yang kelaparan, yang telanjang dan gelandangan. Kaum miskin adalah juga mereka yang tidak dicintai, dan kaum yang paling miskin adalah mereka yang tidak diperhatikan. Kita harus memulai dari rumah kita sendiri untuk memperbaiki jenis kemiskinan ini. Mari kita menyentuh mereka yang sakit, yang malang, yang kesepian, dan yang tidak diinginkan sesuai dengan rahmat yang telah kita terima dan janganlah kita malu untuk atau lambat dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan sederhana. Kaum miskin adalah Yesus yang tersamar” (Bunda Teresa)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saya pernah mendapat kesempatan pribadi untuk berdialog dengan seorang yang kehilangan arah dalam hidup, kehilangan iman kepada Tuhan dan gereja, dikarenakan skandal dilakukan oleh beberapa kaum berjubah, yang lain lagi sedang berusaha mencari kebahagiaan dan kepenuhan hidup tetapi harus terus menelan kekosongan dan ketakutan, dan ada lagi yang sangat mengharapkan simpati tetapi tidak pernah mendapatkan..</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lewat kerahiman Ilahi hal-hal seperti ini dapat berubah menjadi lebih baik.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saya tidak bermaksud mengekspos penderitaan orang-orang, tetapi saya memaksudkan untuk mengungkapkan belas kasihan Allah terhadap penderitaan manusia. Dan, lewat perjumpaan dan pengalaman-pengalaman inilah, saya pernah menggubah sebuah lagu berjudul “King of Mercy I Trust in You – Raja Kerahiman, Engkau andalanku.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>7. Fr. PATRICE CHOCHOLSKI</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">(Sekretaris jenderal WACOM)</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kemanusiaan kini memasuki era baru. Kita telah mendapatkan terang yang membimbing perjalanan kita untuk keluar dari kegelapan. Itulah terang “Kerahiman Ilahi”. Dalam tahun suci ini, kita dipanggil untuk melewati pintu kerahiman. Kerahiman akan menudungi kita. Manusia akan dapat menemukan damai selama kita berpaling kepada kerahiman Allah.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebagai orang kristiani, kita dipanggil untuk melangkah di bawah tatapan belas kasih Allah. Hubungan baik kita dengan Allah hanyalah dimungkinkan oleh karena belas kasihNya. Ia mempercayai kita! Ya, Ia mempercayai kita walaupun kita ini pendosa. Ia mengasihi kita tanpa syarat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita berani menatap Allah, berdoa kepadaNya, tinggal bersamaNya, karena kita percaya bahwa Ia berpihak kepada yang miskin dan berdosa, bahwa belas kasihNya membebaskan kita.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap hari kita diperbaharui oleh kasih setiaNya. Allah menginginkan kita untuk menjadi diri kita, memasuki hubungan dalam lingkaran kerahiman Tritunggal. Ketika kita menerima belas kasihNya, hubungan kita dengan memungkinkan datangnya kerahiman ke dalam dunia. Suatu pembaharuan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Karya-karya belas kasih merubah dunia. Setiap hari, Sang Putra memanggil Bapa untuk mengirim Roh Kerahiman KudusNya atas kita dan seluruh dunia. Dan Ia memperbaharuinya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Lewat penderitaan, kematian dan kebangkitanNya, seluruh dunia kini dapat mengalami betapa baiknya kerahiman Allah dan bagaimana Gereja kini memantulkan keindahanNya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan memberkati dan Bunda merestui.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fiat Lux - Be the Light!</span><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-27634647498433542812017-01-16T11:41:00.000-08:002017-01-16T11:43:04.219-08:00Apophthegmata Patrum <span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>SABDA PARA BAPA PADANG GURUN</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>EDISI SPESIAL “ANTONIUS ABAS”.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>(Buku, "MONKS - MERCY - MISSION", RJK)</i></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-AsuLAFoQ4Bk/WH0hoJ1cTmI/AAAAAAAADd4/_9Yz4bzyDt8Z10uYDXubijW4Fpxm-fLHgCLcB/s1600/pw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="391" src="https://4.bp.blogspot.com/-AsuLAFoQ4Bk/WH0hoJ1cTmI/AAAAAAAADd4/_9Yz4bzyDt8Z10uYDXubijW4Fpxm-fLHgCLcB/s400/pw.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">01 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika Abas Antonius yang suci hidup di padang guru ia dihinggapi rasa bosan dan diserang oleh banyak pikiran jahat. Ia berkata kepada Allah: “Tuhan, aku ingin selamat tetapi pikiran-pikiran ini tidak mau hilang. Apa yang harus kuperbuat dalam kemalanganku ini? Bagaimana aku dapat diselamatkan?” tidal lama kemudian ketika ia bangun dan keluar, Antonius melihat seseorang seperti dirinya sedang duduk bekerja, lalu bangun dari kerjanya untuk berdoa, kemudian duduk lagi menjalin tali, lalu bangun lagi untuk berdoa. Itulah malaikat Tuhan yang diutus untuk menegur dan meyakinkan dia. Ia mendengar malaikat itu berkata kepadanya: “Lakukanlah ini dan engkau akan selamat”. Akibat perkataan itu, Antonius dipenuhi kegembiraan dan semangat. Ia melakukannya dan selamat.</span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">02 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika Abas Antonius memikir-mikirkan rahasia pengadilan Allah, ia bertanya: “Tuhan, bagaimana bisa terjadi, ada beberapa orang yang mati muda, sementara yang lain hidup sampai usia sangat tua? Mengapa ada orang-orang miskin dan orang-orang kaya? Mengapa orang jahat hidupnya makmur dan orang baik hidupnya berkekurangan?” Lalu ia mendengar suatu suara menjawab: “Antonius, perhatikan saja dirimu sendiri. Serahkan hal-hal lainnya pada keputusan Allah. Tak ada gunanya bagimu untuk mengerti semuanya itu.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">03 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang bertanya kepada Abas Antonius: “Apa yang harus dilakukan untuk menyenangkan Allah?” Sang penatua menjawab: “Perhatikanlah apa yang ingin kukatakan kepadamu: Siapa pun engkau, hendaknya selalu menempatkan Allah di muka matamu; apa pun saja yang kaulakukan, lakukanlah itu sesuai dengan ajaran Kitab Suci; di mana pun engkau tinggal, jangan meninggalkannya dengan mudah. Peganglah ketiga pedoman ini dan engkau akan selamat.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">04 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata kepada Abas Poemen: “Inilah karya agung seseorang: selalu menempat-kan kesalahan atas dosa-dosanya dihadapan Allah dan menantikan pencobaan sampai nafasnya yang terakhir.” Ia juga mengatakan: “Barang siapa tidak mengalami pencobaan tidak dapat masuk kedalam kerajaan Surga.” Ia bahkan menambahkan: “Tanpa pencobaan tidak ada seorang pun dapat selamat.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">05 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Pambo bertanya kepada Abas Antonius: “Apa yang harus kulakukan?” Sang penatua menjawab: “jangan percaya pada kesalehanmu sendiri, jangan cemas akan masa lampau, kuasailah lidah dan perutmu!”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">06 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Aku melihat jerat-jerat musuh sudah disebarkan ke atas dunia dan aku mengeluh: Apa yang dapat melepaskan manusia dari jerat-jerat itu? Kemudian aku mendengar suatu suara berkata: ‘kerendahan hati’.” Ia juga berkata: “Beberapa orang menyesah tubuh mereka dengan mati raga, tetapi mereka tidak mempunyai penegasan roh, karena itu mereka jauh dari Allah.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">07 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Hidup dan mati kita ada bersama sesame kita. Kalau kita memenangkan saudara kita, kita sudah memenangkan Allah. Akan tetapi kalau kita membuat batu sandungan bagi saudara kita, kita sudah berdosa melawan Kristus.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">08 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Seperti ikan akan mati kalau terlalu lama tinggal di luar air, demikian juga rahib akan kehilangan kedamaian batinnya yang mendalam kalau berkeliaran di luar selnya atau melewatkan waktu mereka dengan orang-orang di dunia. Oleh karena itu seperti ikan harus segerah kembali ke laut, demikian pun kita harus bergegas kembali ke sel kita, karena khawatir kalau kita menunda-nunda tinggal di luar, kita akan kehilangan kewaspadaan batin kita.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">09 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Orang yang ingin hidup dalam kesunyian di padang gurun, dibebaskan dari tiga pergulatan batin yaitu yang berkaitan dengan pendengaran, pembicaraan, penglihatan. Hanya ada satu pergulatan yang harus ia hadapi: yang berkaitan dengan dosa percabulan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">10 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang pemburu di padang gurun melihat Abas Antonius sedang bersantai dengan para saudara sehingga ia menjadi terkejut. Untuk menunjukkan kepada si pemburu itu bahwa kadang-kadang perlu memenuhi kebutuhan para saudara, sang penetua berkata kepadanya: “Pasanglah sebuah anak panah pada busurmu dan panahlah.” Si pemburu melakukannya. Sang penatua berkata lagi: “Panahlah lagi.” Dan ia melakukannya. Kemudian sang penatua berkata: “Panahlah sekali lagi.” Si pemburu menjawab: “Kalau aku melengkungkan busurku begitu kerap, aku akan membuatnya patah.” Maka sang penatua berkata: “Begitu juga halnya dengan karya Allah. Kalau kita merentangkan saudara-saudara melampaui ukuran; mereka pun akan segera patah. Maka kadang-kadang perlu beristirahat untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Ketika mendengar perkataan itu, si pemburu tertusuk oleh perasaan keremukredaman hati dan pergi sesudah memperoleh manfaat rohani yang demikian besar. Sedangkan para saudara pulang ke tempat mereka sambil merasa diteguhkan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">11 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para saudara memuji seorang rahib di hadapan Abas Antonius. Ketika rahib itu datang menemuinya, Antonius ingin mengetahui seberapa jauh ia dapat menanggung penghinaan-penghinaan. Ketika ia melihat bahwa si rahib ternyata tidak dapat menanggungnya sama sekali, Antonius berkata kepadanya: “Engkau seperti sebuah desa yang bagian luarnya dihiasi sangat indah, tetapi bagian dalamnya bobrok oleh perampok-perampok.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">12 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang saudara berkata kepada Abas Antonius: “Doakanlah aku.” Sang penatua menjawab: “Aku tidak akan berbelaskasihan kepadamu, juga Allah tidak, jikalau engkau sendiri tidak berusaha dan tidak berdoa kepada Allah.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">13 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada suatu hari beberapa penatua datang mengunjungi Abas Antonius. Di antara mereka ada Abas Yosep. Karena ingin menguji mereka, Antonius mengutip sebuah teks Kitab Suci dan dengan mulai dari yang termuda ia bertanya apa artinya teks itu. Setiap orang memberikan pandangannya semampu mereka. Tetapi kepada setiap orang, sang penatua berkata: “Engkau tidak memahaminya.” Akhirnya ia bertanya kepada Abas Yosep: “Bagaimana Anda menjelaskan sabda ini?” Ia menjawab: “Saya tidak tahu.” Kemudian Abas Antonius berkata: “Sungguh, Abas Yosep telah menemukan jawabannya, ketika ia mengatakan, ‘Saya tidak tahu’.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">14 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Beberapa saudara datang dari Scetis untuk menemui Abas Antonius. Ketika mereka menaiki perahu untuk pergi ke sana, mereka melihat sudah ada seorang rahib yang juga ingin ke sana, tetapi para saudara tidak mengetahuinya. Mereka duduk dalam perahu lalu mulai sibuk membicarakan sabda para Bapa, Kitab Suci dan kerja tangan mereka. Sedangkan rahib itu tetap diam. Ketika mereka tiba di pantai, mereka melihat bahwa rahib itu ternyata ingin pergi ke tempat Abas Antonius juga. Sesuda mereka tiba ditempat, Antonius bertanya kepada mereka: “Apakah kalian mendapatkan rahib ini sebagai teman perjalanan yang baik?” kemudian rahib itu berkata kepada Antonius: “Bapa telah menarik banyak saudara yang baik untuk datang ke tempat Bapa.” Antonius menjawab: “memang tak dapat diragukan bahwa mereka itu baik. Tetapi mereka tidak mempunai pintu untuk rumah mereka, sehingga setiap orang yang mau, dapat masuk begitu saja ke kandang dan melepaskan keledainya.” Yang ia maksudkan ialah bahwa para saudara mengatakan apa saja yang muncul dalam mulut mereka.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">15 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Para saudara datang kepada Abas Antonius dan berkata: “Katakanlah sepatah kata; bagaimana kami dapat selamat?” Sang penatua menjawab: “Kalian sudah mendengar dari Kitab Suci dan itulah yang seharusnya mengajar kalian bagaimana supaya selamat.” Akan tetapi mereka berkata: “Kami ingin mendengar juga dari Bapa.” Lalu sang penatua berkata: “Injil berkata, kalau seseorang menampar pipimu, berikan juga kepadanya pipi yang lain (Mat 5,39).” Mereka berkata: “kami tidak dapat melakukannya.” Sang penatua berkata lagi: “kalau kalian tidak dapat memberi pipi yang lain, sekurang-kurangnya kalian membiarkan satu pipi ditampar.” “kami tidak dapat melakukan itu juga.” Kata mereka. Maka ia berkata: “kalau kalian tidak dapat melakukan itu juga, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.” Dan mereka berkata: “Itu pun tidak kami lakukan.” Lalu sang penatua berkata kepada muridnya: “Sediakan sedikit masakan jagung untuk orang-orang cacat ini.” “Kalau kalian tidak dapat melakukan ini atau itu, lalu apa yang dapat kulakukan untuk kalian? Yang kalian perlukan ialah doa-doa.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">16 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang saudara meninggalkan dunia dan memberikan miliknya kepada orang miskin, akan tetapi ia masih menyimpan sedikit untuk keperluan pribadinya. Ia datang menemui Abas Antonius. Ketika ia menceritakan hal itu kepadanya, sang penatua berkata: “Kalau engkau ingin menjadi rahib, pergilah kedesa, belikan daging, tutupi tubuhmu yang telanjang dengan daging itu dan datanglah kemari seperti itu.” Saudara itu melakukannya dan anjing-anjing serta burung-burung mencabik-cabik tubuhnya. Ketika ia kembali, sang penatua bertanya apakah ia telah melaksanakan anjurannya. Ia memperlihatkan tubuhnya yang luka-luka kepada sang penatua. Lalu santo Antonius berkata: “Mereka yang meninggalkan dunia tetapi masih ingin menyimpan sesuatu untuk dirinya sendiri akan dicabik-cabik dengan cara itu oleh iblis yang berperang melawan mereka.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">17 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada suatu hari seorang saudara dari biara Abas Elias jatuh dalam godaan. Sesudah diusir dari biara, ia mendaki gunung ke tempat Abas Antonius. Ia tinggal di dekat Antonius untuk sementara waktu. Kemudian Antonius mengirim dia kembali ke biara yang telah mengusirnya. Ketika para sudara melihatnya, mereka mengusir dia lagi dan ia kembali ke Abas Antonius sambil berkata: “Bapaku, mereka tidak bersedia meneriama aku.” Kemusian sang penatua mengirim pesan kepada mereka demikian: “Sebuah perahu mengalami karam di laut dan kehilangan muatannya. Dengan susah paya perahu itu dapat mencapai pantai, tetapi kalian ingin melemparkannya lagi kelaut, padahal perahu itu telah menemukan pelabuhan yang aman di pantai.” Ketika para saudara mengerti bahwa Abas Antoniuslah yang mengirim rahib itu kepada mereka, segera mereka menerimanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">18 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Aku yakin bahwa tubuh memiliki gerakan kodratinya sendiri dan tubuh menyesuaikan diri dengan gerak itu tetapi tidak dapat mengikutinya tanpa persetujuan jiwa. Ini untuk memperlihatkan bahwa dalam tubuh ada gerakan tanpa nafsu. Ada gerakan lain, yang berasal dari makanan, yang membuat tubuh menjadi hangat berkat makan dan minum, yang menyebabkan darah menjadi panas dan merangsang tubuh untuk bergiat. Oleh karena itu sang rasul berkata, ‘Jangan kamu mabuk oleh anggur karena anggur menimbulkan hawa nafsu’ (Ef 5,18). Dan dalam Injil Tuhan juga menasehati hal yang sama kepada para murid-Nya, ‘Jagalah dirimu supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan’ (Luk 21,34). Akan tetapi masih ada lagi gerakan lain yang menimpa mereka yang sedang berjuang dan yang berasal dari tipu muslihat serta iri hati iblis. Jadi engkau harus memahami ketiga gerakan tubuh ini: yang kodrati, yang berasal dari terlalu banyak makan dan yang disebabkan oleh iblis.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">19 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Allah tidak memberikan pergulatan dan pencobaan-pencobaan yang sama kepada angkatan ini seperti yang Ia lakukan kepada angkatan yang dulu, karena rahib sekarang menjadi lebih lemah dan tidak dapat menanggung demikian banyak.” Ia berkata lagi: “Akan tiba saatnya ketika manusia menjadi gila, mereka akan menyerangnya sambil berkata, ‘Engkau gila, sebab engkau tidak sama seperti kami’.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">20 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tiga orang Bapa biasa mengunjungi Antonius yang suci setiap tahun. Dua orang dari antara mereka biasa mendiskusikan pikiran-pikiran dan keselamatan jiwa mereka dengan Antonius. Akan tetapi yang ketiga selalu diam dan tidak bertanya apa-apa kepadanya. Sesudah waktu yang cukup lama, Abas Antonius berkata kepadanya: “Engkau kerap datang ke sini untuk mengunjungi aku. Akan tetapi engkau tidak pernah menanyakan apa-apa kepadaku. Ia menjawab: “Bagiku, melihat Bapa sudah cukup.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">21 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mereka mengatakan bahwa seorang penatua memohon kepada Allah supaya ia diperkenankan melihat para Bapa. Dan ia melihat mereka semua kecuali Abas Antonius. Maka ia bertanya kepada pemandunya: “Di mana Abas Antonius? “ Pemandu menjawab: “Di tempat dimana Allah berada, di situlah Antonius berada.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">22 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang saudara dalam sebuah biara mendapat tuduhan palsu berzinah. Lalu ia bangkit dan pergi ke Abas Antonius. Para saudara dari biara itu juga datang untuk menuduh dan membawa dia kembali. Mereka mulai membuktikan bahwa ia telah melakukan hal itu. Akan tetapi ia mempertahankan diri dan menyangkal bahwa ia tidak melakukan hal seperti yang di tuduhkan. Abas Paphnutius, yang disebut Cephalus, kebetulan ada disana, dan ia menceritakan kepada mereka perumpamaan ini: “Aku melihat seorang pria di tepi sungai terbenam dalam lumpur sampai kelututnya dan beberapa orang datang, bermaksud untuk membantu dia keluar dari lumpur. Akan tetapi mereka malah mendorong dia masuk lebih dalam lagi ke dalam lumpur sampai kelehernya. “Kemudian Abas Antonius berkata tentang Abas Paphnutius begini: “Inilah pria sejati yang dapat memelihara jiwa-jiwa dan menyelamatkan mereka.” Semua yang hadir tersentuh hatinya oleh kata-kata sang penatua dan mereka meminta maaf kepada saudara tertuduh itu. Demikianlah berkat nasihat para Bapa, mereka membawa saudara itu ke biara.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">23 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Beberapa orang berkata tentang santo Antonius bahwa ia adalah “pembawa Roh”, artinya, orang yang dikuasai oleh Roh Kudus. Akan tetapi Antonius sendiri tidak pernah mengatakan tentang hal itu kepada orang-orang. Orang-orang demikian, mampu melihat apa yang sedang terjadi di dunia dan juga mengetahui apa yang akan terjadi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">24 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada suatu hari Abas Antonius menerima sepucuk surat dari Kaisar Konstansius yang meminta ia datang ke konstantinopel. Ia ragu apakah ia harus pergi, maka ia bertanya pada Abas Paulus, muridnya: “Apakah aku harus pergi?” Ia menjawab: “Seandainya Bapa pergi, Bapa akan disebut Antonius. Sedangkan kalau Bapa tinggal di sini, Bapa akan disebut Abas Antonius.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">25 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Barang siapa menempa sepotong besi, pertama-tama ia harus memutuskan terlebih dahulu mau membuat apa, sebuah sabit, sebilah pedang atau sebuah kapak. Begitu pun kita harus mengambil keputusan jenis keutamaan mana yang kita ingin tempa. Kalau tidak, kita akan bekerja sia-sia.” Ia juga berkata: “Ketaatan dan bertarak memberi manusia keutamaan untuk melawan binatang-binatang buas.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">26 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Sembilan rahib meninggalkan panggilannya sesudah banyak berjerih paya, karena dihantui oleh kesombangan rohani mereka yang menaruh kepercayaannya pada usaha mereka sendiri sehingga mereka jadi terperdaya. Mereka tidak mengindahkan perintah yang mengatakan, ‘Tanyakanlah kepada bapamu dan ia akan memberitahukannya kepadamu’ (Ul 32,7).”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">27 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Kalau dapat, seorang rahib sebaiknya memberitahukan kepada para penatuanya secara pribadi, berapa bayak langkah yang ia jalani dan berapa bayak tetes air yang ia minum, dalam selnya. Janga sampai ia menjadi sesat dalam hal itu.” Ia juga berkata: “Aku tidak takut lagi akan Allah, akan tetapi aku mengasihi-Nya. Karena kasih meleyapkan ketakutan (1 Yoh 4,18).”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">28 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Abas Antonius berkata: “Hendaknya engkau selalu menempatkan takut akan Allah di depan matamu. Ingatlah akan Dia yang member kematian dan kehidupan. Bencilah dunia dan semua yang ada di dalamnya. Bencilah semua kedamaian yang berasal dari daging. Sangkallah hidup ini supaya engkau dapat hidup bagi Allah, karena hal itu akan dimintai pertanggungan jawab darimu pada hari pengadilan. Hendaknya engkau rela menderita kelaparan, kehausan, ketelanjangan. Berjaga-jagalah dan berduka-citalah; menangis dan merataplah dalam hatimu; ujilah dirimu untuk melihat apakah engkau pantas bagi Allah; hinalah daging sehingga engkau dapat menyelamatkan jiwamu.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">29 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ketika masih tinggal di istana, Abas Antonius berdoa kepada Allah dengan kata-kata ini: “Tuhan, bimbinglah aku di jalan keselamatan.” Lalu ada suara berkata: “Antonius, larilah, tinggalkan orang-orang maka engkau akan selamat.” Sesudah ia mengundurkan diri ke dalam hidup menyendiri, ia membuat doa yang sama lagi dan ia mendengar suara yang mengatakan kepadanya: “Antonius, larilah, diamlah dan berdoalah selalu. Hal-hal itulah sumber kehidupan tanpa dosa.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">30 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pernah terjadi ketika Abas Antonius sedang duduk dalam selnya ia diganggu iblis. Pelayan-pelayannya, ketika kembali, berdiri diluar selnya dan mendengar ia berdoa kepada Allah demikian: “Ya Allah, janganlah tinggalkan daku. Aku belum melakukan apapun yang baik dihadapan-Mu, akan tetapi karena kebaikan-Mu, semoga aku sekarang mulai melakukan yang baik.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">31 JANUARI</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang berkata kepada Antonius yang suci: “Bagaimana ini, kita dengan semua pendidikan dan pengetahuan kita yang luas tidak memperoleh apa pun juga, sedangkan rahib-rahib Mesir yang sederhana ini memperoleh begitu banyak keutamaan?” Abas Antonius menjawab: “Kita memang tidak memperoleh apa pun dari pendidikan duniawi kita, akan tetapi rahib-rahib Mesir yang sederhana ini memperoleh keutamaan-keutamaan berkat kerja keras.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam HIKers,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan memberkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fiat Lux!</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-33714373981608334502017-01-12T21:01:00.000-08:002017-01-12T21:05:02.843-08:00Sukacita Langgeng<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><i>TGIF:</i></b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><i>Anything you're good at contributes to happiness</i></b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><i>Apa pun yang Anda lakukan dengan baik memberikan kontribusi untuk kebahagiaan.</i></b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Sugeng </i><i>(Buku FAMILY WAY, RJK, KANISIUS)</i></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-q43NdC5SQWI/WHhe6HNNXoI/AAAAAAAADdo/apo7Csd_2xYDRAEcMzx93AC1Obl3RraQwCLcB/s1600/16003293_1229601060438730_4499550317702157738_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://1.bp.blogspot.com/-q43NdC5SQWI/WHhe6HNNXoI/AAAAAAAADdo/apo7Csd_2xYDRAEcMzx93AC1Obl3RraQwCLcB/s320/16003293_1229601060438730_4499550317702157738_n.jpg" width="298" /></a></div>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sukacitanya langgeng.</b><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Cara mencintai sesuatu adalah menyadari bahwa sesuatu itu mungkin saja lenyap. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">-- The way to love anything is to realize that it might be lost.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">“Sugeng” adalah nama ketua lingkungan ketika saya masih kecil, yang cukup akrab-dekat dengan keluarga kami. Ketika saya bertugas di Gereja St Maria Tangerang, salah satu karyawannya juga bernama, Sugeng. Bagi saya, Sugeng bisa mempunyai arti sederhana, “Sukacitanya langgeng.”</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ada sebuah cerita yang bisa mengajari kita untuk memiliki sukacita yang langgeng. Begini kisah pendeknya: Adalah seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap bersukacita. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, "Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup di tanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga". Dkl: kita diajak belajar memafhumi kebijakan ibu itu: “Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai, oleh karena itu aku selalu menyukai apapun yang aku dapatkan.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jelas bahwa setiap keluarga diajak mempunyai sukacita yang langgeng, yang abadi dan sejati setiap hari. Tapi kadang kita malahan asyik berkeluh dan lupa untuk bersyukur bukan? Persis disinilah, kalau kita sebagai orang kristiani banyak mengenal Yesus dengan “Ucapan Bahagia", ternyata ada juga “Ucapan Bahagia versi Iblis", yang membuat kita sulit mempunyai sukacita yang langgeng dalam keluarga.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Bunyinya kira-kira seperti ini:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah orang yang terlalu capek karena kesibukan mereka, sehingga mereka tidak punya waktu untuk bersekutu dengan Tuhan dan keluarganya. Mereka adalah anak-anakku yang mengerti kerinduan hatiku yang terdalam.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah orang yang selalu mengharapkan pujian atas apa yang </i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>mereka perbuat. Aku bisa memperalat dan menunggangi ambisi mereka melalui pujian palsu.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah orang yang memelihara hati yang terlalu sensitif. Dengan sedikit "sentilan" saja mereka tersinggung. Mereka akan kurang bersemangat di dalam bekerja dan akan segera menghilang dalam pelayanan. Mereka ini adalah fansku yang setia. </i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah mereka para pembuat masalah. Mereka akan disebut anak-anakku.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah orang yang selalu mengeluh. Aku senang karena benih sungut-sungut yang kutabur bertumbuh subur di hati dan lidah mereka.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah mereka yang egois, suka mementingkan diri sendiri dan tidak peduli pada orang lain. Mereka adalah pengikut-pengikutku yang setia.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah mereka yang suka menggosip, karena mereka akan menimbulkan perpecahan dan pertengkaran. Ini sungguh sangat menyenangkan hatiku.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah orang yang mengaku mengasihi Tuhan, tetapi membenci saudara-saudaranya. Mereka akan hidup bersamaku selamanya sampai ke kekekalan.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah orang yang membalas kebaikan dengan kejahatan, penganiayaan dengan penganiayaan dan kebencian dengan kebencian. Mereka akan mendapat upah yang sama denganku di kegelapan.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>---Berbahagialah orang yang membaca tulisan ini dan merasa isinya pas untuk orang lain dan bukan untuk dirinya sendiri. Dia ada dalam tanganku. He he he.....</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Mengingat betapa banyaknya godaan iblis seperti di atas, yang kerap membuat kita lupa bersukacita, baiklah kita endapkan sebuah ajakan populer ini: “Kurangi ucapan dengki, perbanyak ucapan mengasihi. Kurangi kata yang mengejek, perbanyak kata yang menghargai Kurangi kata yang melemahkan, perbanyak yang mendorong. Kurangi kata yang negatip, perbanyak yang positip. Kurangi kata-kata kritik, perbanyak yang membangun. Kurangi kata-kata kasar, perbanyak yang lemah lembut.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada kenyataannya, ada dua hal yang sering membuat kita tak mudah bersukacita, yakni:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Pertama</b>, kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah kita telah memiliki sebuah rumah, kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi kita masih merasa kurang. Pikiran kita dipenuhi berbagai target dan keinginan. Kita begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah, mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang. Dalam bahasa Doraemon: “aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini –ingin itu, banyak sekali.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita dapat mengubah rasa-perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Dalam bahasanya seorang psikolog Jerman, Maria Kallen, “jika kita tak punya apa-apa yang kita cintai, maka cintailah apa-apa yang kita punyai.” Cobalah lihat keadaan di sekeliling kita, lalu pikirkan yang kita miliki, dan bersyukurlah. Pusatkanlah perhatian kita pada sifat-sifat baik atasan, pasangan, anak-anak, para sahabat dan orang-orang di sekitar kita. Dalam sebuah konteks pernikahan, ingatlah ini:“kerap kita menikah dengan orang yang kita cintai, tapi kerap kita lupa mencintai orang yang kita nikahi, bukan?''</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Kedua</b>, kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita. Dalam bahasa populer: rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau daripada rumput di pekarangan sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Sebuah kisah: </b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seorang samurai yang gagah dan termashur mendatangi Guru Zen di padepokan yang tenang dan indah. Si samurai tiba-tiba merasa amat minder memasuki situasi yang indah dan hening itu. Dia tanyakan hal itu pada sang Guru, kenapa ada perasaan minder seperti itu, padahal sehari-hari ia merasa hebat, besar, kuat, berani. “Aku akan jelaskan alasannya padamu”, kata Guru, “tapi setelah semua orang pergi”.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di petang hari, tatkala tamu-tamu tidak ada lagi dan si samurai mulai kesal dan gelisah menunggu, Guru mengajak si samurai ke taman. Di temaram bulan purnama, Guru berkata, </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Lihat dua pohon itu! Yang satu menjulang tinggi, dan yang satu di sampingnya pendek. Kedua pohon itu sudah tahunan ada di sebelah jendela kamar tidurku, dan belum pernah kudengar pohon kecil mengeluh merasa minder melihat pohon menjulang itu. Menurutmu, kenapa?”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Si Samurai menjawab, “Karena mereka tidak bisa dibandingkan.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sukacitanya langgengu tak usah tanya aku lagi. Kau sudah tahu jawabannya." Banyak di antara kita kerap seperti samurai itu, bukan? Kita terlalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain sampai mata hati tertutup, sehingga lupa untuk senantiasa bersyukur.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Di akhir tulisan inilah, saya mengangkat sebuah kisah kasih populer antara pohon Apel bernama Tini dan seorang anak kecil bernama Tono.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Begini penggalan kisah kasihnya: </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar bernama Tini, dan anak lelaki kecil bernama Tono, yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Tono senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Si Tono itu sangat mencintai Tini, si pohon apel itu. Demikian pula sebaliknya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Waktu terus berlalu. Tono kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan Tini, si pohon apel itu. Suatu hari, Tono mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. "Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta Tini, si pohon apel itu. "Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawabnya. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya." Tini itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang...tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu." Tono sangat senang. Ia lalu memetik semua buah apel yang ada di pohon itu dan pergi dengan penuh suka cita. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Tini pun kembali menjadi sedih.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Suatu hari , Tono datang lagi. Tini tentu sangat senang melihatnya datang. "Ayo bermain-main denganku lagi," katanya. "Aku tak punya waktu," jawab Tono. "Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?" "Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu." kata Tini. Kemudian Tono menebang semua dahan dan ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira. Tini, si pohon apel itu juga merasa bahagia melihat Tono senang, tapi Tono tak pernah kembali lagi. Tini sungguh merasa kesepian dan sedih.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada suatu musim panas, Tono datang lagi. Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya. "Ayo bermain-main lagi denganku," katanya. "Aku sedih," kata Tono. "Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuah kapal untuk pesiar?" "Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan bersenang-senanglah.” Kemudian, Tono segera memotong batang pohon apel itu dan membuat kapal yang didambakannya selama ini. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemui Tini, si pohon apel itu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Akhirnya, Tono tua datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Maaf Tono," kata Tini. "Aku sudah tak memiliki buah apel lagi untukmu." </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buah apelmu." Jawab Tono. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat." Kata Tini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu." jawab Tono </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini." Kata Tini si pohon apel itu sambil menitikkan air mata. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang." kata Tono. "Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon tuaku ini adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang." Tono pun akhirnya berbaring di pelukan akar-akar pohon apel itu. Tini, si pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Disinilah pernyataan Erich Fromm mendapat kontekstualisasinya: “Cinta murahan berkata: ‘Aku mencintainya karena aku butuh kau’, cinta sejati berkata: ‘Aku butuh kau karena aku mencintaimu’. -- "Immature love says: 'I love you because I need you.' Mature love says 'I need you because I love you.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sepenggal cerita populer di atas bisa jadi adalah cerita tentang kita semua. Pohon apel itu adalah orang-orang di dekat kita, yang setia memberi kasih dan hatinya buat setiap masalah dan gulat geliat hidup kita. Bisa jadi, pohon apel itu adalah bapak atau ibu kita, kakak atau adik kita, sahabat-sahabat dekat atau juga kekasih hati kita, yang banyak kita minta tanpa pernah kita sempat mau memberi kepada mereka. Baiklah kita mengingat pesan Yesus, “hendaklah kalian saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kalian.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita juga bisa bertanya lebih dalam, kalau begitu siapakah keluarga yang sukacitanya langgeng? Memang sudah terbukti bahwa keluarga yang sukacitanya langgeng bukan melulu mereka yang berlimpah materi. Banyak juga keluarga yang mengartikan sukacita sebagai rasa dicintai dan mencintai, gembira, kenikmatan, kerukunan, kepasrahan, kesehatan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Berikut ini ada 10 kutipan dari pelaku sejarah, penulis, filsuf yang baik untuk kita renung-menungkan kembali:</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1. Membuat mutu hari ini lebih baik: itulah seni hidup -To affect the quality of the day; that is the art of life.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Thoreau, Henry David</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2. Kebahagiaan terletak pada sukacita pencapaian dan pada ketegangan usaha kreatif. -- Happiness lies in the joy of achievement and the thrill of creative effort. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Franklin D. Roosevelt</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">3. Mereka yang benar-benar mau bahagia, hanya mereka yang telah mencari dan menemukan bagaimana cara melayani. – The only ones among you who will be really happy are those who will have sought and found how to serve. Albert Schweitzer</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">4. Kebahagiaan adalah ibarat kupu-kupu, bila dikejar susah mendapatnya, tapi bila kau duduk tenang, ia mungkin akan menghinggapimu. -- Happiness is as a butterfly which, when pursued, is always beyond our grasp, but which if you will sit down quietly, may alight upon you. Nathaniel </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hawthome</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">5. Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup merupakan suatu kombinasi kebahagiaan. – Open mind and closed mouth is a combination of happiness. Anonim</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">6. Bukan apa yang terjadi padamu yang menentukan kebahagiaanmu, tetapi bagaimana kau berpikir tentang apa yang terjadi padamu. -- It's not what happens to you that determines your happiness. It's how you think about what happens to you. Anonim</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">7. Kebahagiaan datang jika kita berhenti mengeluh tentang kesulitan-kesulitan yang kita hadapi, dan mengucapkan terima kasih atas kesulitan-kesulitan yang tidak menimpa kita. – Happiness is when you stop complaining on the troubles you get, and start saying ‘thanks’ for the troubles you do not get. Anonim</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">8. Sukses adalah mendapatkan apa yang kau inginkan. Kebahagiaan adalah menginginkan apa yang kau dapat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dave Gardner</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">9. Orang akan menjadi bahagia begitu mereka memperbaiki pikiran mereka. – One will find happiness at the time he puts right his thoughts. Abraham Lincoln</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">10. Hidup diperkuat oleh banyak persahabatan. Mencintai dan dicintai adalah kebahagiaan terbesar dalam keberadaan kita. – Life is to be fortified by many friendships. To love and to be loved is the greatest happiness of existence. Sydney Smith</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita bisa belajar apa dari banyak pernyataan bijak di atas? Satu hal yang terpenting, mulai sekarang sebelum terlambat, sampaikanlah dan katakanlah kepada mereka semua, kepada “pohon-pohon apel” kita masing-masing, betapa kita mencintainya dan kita berterima kasih atas seluruh hidup dan kasih yang telah diberikannya pada kita. Sebuah kebijakan dari Tuhan, kalau ingin hidupmu tenang, pasrahkanlah kepada Tuhan. Namun kalau ingin hidupmu bahagia, bersyukurlah kepada Tuhan atas apa yang terjadi. Mari bersyukur dan ucapkanlah terima kasih kepada semakin banyak pribadi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebuah kisah nyata tentang Patricia Smith kiranya bisa menginspirasi kita untuk belajar mempunyai rasa sukacita yang langgeng. Patricia kehilangan kedua kakinya dalam suatu kecelakaan. Dalam usia belia ia benar-benar merasa hancur. Diilhami oleh suatu ayat Alkitab yang berbunyi ‘bahkan kau bisa melempar gunung ini ke laut, asal saja kau percaya’, ia pelan-pelan bangkit.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertama ia selalu merasa bersyukur karena ia dianugerahi Tuhan dengan dua tangan yang indah dan kuat’. Berikutnya ia mulai membangun kepercayaan bahwa ia bisa. Kendati seorang perempuan, sejak kecil ia sudah tertarik pada masalah-masalah mekanik otomotif. Ia pikir dan yakin ia bisa meneruskan bakat itu. Ia melamar pada beberapa bengkel otomotif dan semua menertawakan atau menolaknya dengan halus. Sampai seorang pemilik bengkel, Andre, menerimanya itupun setelah tak henti-hentinya didesak Patricia.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam film yang ditayangkan ‘Believe it or not’, dipertunjukkan bagaimana Pat yang ‘tingginya’ hanya 70 cm tanpa kaki dapat membuka lemari, lemari es dan pintu. Bagaimana Pat bisa berenang, berjalan dengan kedua tangannya, memperbaiki mobil di tempat Andre bahkan lebih baik dari rata-rata mekanik. Dokter sejak kecelakaan sudah mengatakan bahwa ia tak bisa mempunyai anak dan tak boleh bekerja fisik. Tetapi si gadis itu tetap maju. Akhirnya, Andre jatuh cinta padanya, mengawininya dan mempunyai anak yang normal dan dirawat-besarkannya sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Per tutto stato di gratia - untuk semua yang sudah terjadi katakanlah terima kasih.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Sebuah Doa Syukur</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Bapa,</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>kami bersyukur kepada-Mu, untuk bunga-bunga yang</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>bermekaran di dekat kakiku, untuk rumput-rumput yang</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>lembut, begitu segar dan manis.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Bapa kami berterimakasih kepada-Mu atas kicauan burung-</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>burung dan suara lebah, dan atas apa saja yang pantas kami</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>dengar dan lihat pada hari ini.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Bapa di surga, kami bersyukur kepada-Mu untuk laut dan langit</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>yang biru. Bapa kami berterimakasih kepada-Mu atas naungan</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>dahan pohon yang indah di atasku atas udara yang semerbak</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>serta angin sepoi yang sejuk, dan atas kecantikan pepohonan</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>yang penuh bunga.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Bapa di Surga, kami bersyukur kepada-Mu untuk pagi ini dengan</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>sinar cerahnya dan untuk istirahat serta perlindunganku tadi malam.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Bapa kami berterimakasih kepada-Mu atas kesehatan, makananan,</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Cinta kasih dan semua teman, dan atas semua yang telah Kau berikan</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Karena kebaikan-Mu. Amin.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Mengucap syukurlah dalam segala hal,</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>sebab itulah yang dikehendaki Allah </i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>di dalam Kristus Yesus bagi kamu.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Rasul Paulus, 1 Tesalonika 5:18</span><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-32684555792151415552017-01-12T20:50:00.001-08:002017-01-12T20:53:07.802-08:00"Gado-Gado" dalam satu piring bernama INDONESIA<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Dalam NKRI tak ada orang kafir</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Yang ada warga Muslim, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Karena patokan NKRI bukan Islam, tapi PANCASILA!</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-trEbOqZ0mRA/WHhb95blwxI/AAAAAAAADdc/nGoOpO_Pnog1SHp-u3Un99Kn_00D_iF0QCLcB/s1600/pancasila.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/-trEbOqZ0mRA/WHhb95blwxI/AAAAAAAADdc/nGoOpO_Pnog1SHp-u3Un99Kn_00D_iF0QCLcB/s400/pancasila.jpg" width="376" /></a></div>
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></b>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“GADO-GADO” DALAM SATU PIRING BERNAMA INDONESIA</b></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>1. Kebutuhan Dasariah Kita</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tahun tahun ini, mungkin banyak hati kita yang sedih lagi perih, karena hampir setiap hari ada saja berita tentang teror dan horor, bentrokan fisik antar kelompok, yang kadang menjadikan agama sebagai kendaraan politiknya. beragama.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Puluhan, ratusan bahkan mungkin ribuan jiwa melayang karena terhunus kelewang dan parang yang garang. Manusia (yang katanya: persona citra sang Khalik), menjadi kejam-membunuh sesamanya dengan bambu tajam. Mereka saling melempar batu-membuat kalbu menjadi kaku dan beku. Mereka tak segan-segan membakar segala aral yang melintang-nyawa dan hartapun melayang hilang. Di ranah global, banyak negara menjadi korban teror dan horor, dari Amerika, Eropa sampai Timur Tengah. Di ranah lokal, dari timur sampa barat nusantara, dan entah dimana lagi banjir darah akan tertumpah. Padahal ribuan nyawa itu, tak peduli apapun agamanya, sungguh tak layak untuk sebuah peperangan yang amat absurd itu.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita tahu bahwa masing-masing agama sama-sama mempunyai tujuan luhur. Namun, ungkapannya berbeda-beda. Perbedaan inilah yang bisa menimbulkan ketegangan. Dan, ketegangan itu bisa meletus menjadi peperangan antar etnis dan pemeluk agama, seperti juga yang terjadi di Kashmir, Irlandia Utara, Kurdistan, dan sebagainya. Di Srilanka, misalnya penduduk Sinhala Budha dan Tamil Hindu saling melakukan tindak kekerasan. Sebagai orang beragama, mungkin banyak dari kita yang merasa sedih melihat itu. Apakah: “Lebih baik tidak usah ada agama lagi, kalau agama malahan menceraiberaikan dan menghancurkan manusia ”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Memang, hidup berdampingan dan saling berdamai merupakan ungkapan yang enak untuk didengarkan dan dibicarakan. Keduanya mengacu pada kerukunan sebagai saudara, yang pada intinya merupakan kebutuhan dasar setiap orang. Mengapa disebut kebutuhan dasar? Karena kerukunan menciptakan perasaan tenang dan aman, karena disana orang merasa dihargai dan bukan dilecehkan. Karena disana orang merasa bebas dan bukannya was-was. Kiranya kondisi serupa inilah, yang memungkinkan orang bisa hidup sungguh-sungguh sebagai manusia dan hidup secara manusiawi.</span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>2. Pluralisme: Sebuah Fakta Real-Antara Harapan dan Kenyataan</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sudah sering kita dengar, bahwa negeri kita adalah multi etnis dan multi religius, pun pula multi rasial. Ketunggalan dan kesatuan dalam keanekaragaman tetap menjadi cita-cita kita. Mengapa menjadi cita-cita? Rupanya kita berhadapan dengan kenyataan yang menunjukkan cita-cita itu belum tampak. Kenyataan itu menjadi tantangan yang senantiasa menggugah sekaligus mengugat kita untuk memperbaikinya. Kalau benar, bahwa keanekaragaman itu sudah ada di bumi kita, kita seolah-olah menjadi tersentak, bahwa ternyata sekarang kita masih perlu membicarakannya. Malah pembicaraan tentang keanekaragaman itu menjadi semarak, ketika kita mengangkat sinonim kata keanekaragaman yang kita ambil dari bahasa asing, yaitu pluralisme.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kita mengetahui bahwa keanekaragaman sudah ada sejak dahulu kala, bukan perkara asing bagi kita, apalagi jika kita ingat bahwa warisannya sering kita terima begitu saja. Kini kita hendak membicarakannya pula, karena rupanya keanekaragaman agama itu belum lama kita sadari. Sejarah pertikaian agama sudah mencatat fakta yqng sulit dilupakan, dan rupanya masih akan terus membekas, entah disadari atau tidak. Jika tidak sadar, maka persoalannya menjadi semakin rentan. Jika disadaripun, maka persoalannya belum tuntas juga. Jika persoalannya cenderung ditutup-tutupi, maka resikonya sama-sama tidak kecil.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bahwa pluralisme agama itu kini dibicarakan, rupanya juga karena pemeluk agama-agama itu ingin hidup rukun, damai berdampingan. Namun keinginan itu tidak mudah diwujudkan, karena disana-sini masih saja kita lihat adanya hambatan. Mengapa seolah-olah kita baru menyadari perlunya kerukunan itu, sehingga sekarang kita masih merasa perlu untuk berbicara tentang hal itu? Padahal bukankah itu kerinduan setiap agama pada tarap penghayatan kerohaniannya?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Atau, kalau kita berbicara tentang pluralisme, kemudian langsung muncul kesan bahwa agama-agama itu sama saja, sehingga kita tak perlu membicarakannya lagi. Atau benarkah ini era post-modernisme: ‘orang menyadari keberbedaannya (keanehan yang disayanginya) masing-masing, dan mencari konsensus dalam kehidupan bersama ini. Tidak banyak berpikir tentang adanya keanekaragaman agama karena malah bikin pusing. Bukankah yang paling penting adalah bertindak, bekerja dan berbuat.’</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kalau mau terus terang, bagi orang banyak, justru keanekaragaman diantara kita belum sungguh-sungguh menjadi, bagaikan indahnya susunan warna-warni pelangi yang enak dinikmati dan dikagumi. Sikap saling menghormati dan tenggang rasa pada sesama masih ada pada taraf intelek dan di atas kertas. Kondisi kerukunan umat jarang dapat dijumpai oleh banyak orang dalam kesehariannya. Sebaliknya, yang ada adalah sikap saling curiga, klaim mutlak kebenaran pandangannya sendiri, dan bahkan sikap yang menganggap bahwa Allah itu selalu hanya berpihak pada dirinya sendiri dalam konfrontasi dengan yang lainnya. Yang ada adalah ketakutan akan yang lain, yaitu akan orang maupun pandangan lain. Orang takut kehilangan identitasnya sendiri bila harus mengakui kelainan dari orang beragama lain. Orang takut jatuh pada sikap indiferent, yaitu sikap acuh tak acuh yang merelatifkan imannya sendiri. Walau demikian, harus diakui bahwa upaya membina kerukunan antar umat dalam masyarakat kita yang pluralis dan multi religius ini adalah sebuah tuntutan pokok.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kini, mungkin bagi sementara rekan ada yang merasa, bahwa orang Kristen sekarang ini banyak yang merasa ketakutan menghadapi gelombang kebangkitan Islam. Sebagai contoh: Tablig akbar di pelbagai daerah, kiprah politikus Islam yang radikal dan banyak menguasai pelbagai sektor vital, kebijakan politik yang seringkali merugikan kaum minoritas, gegap gempita pelbagai perayaan agama Islam, pembaruan serta peningkatan kualitas dalam bidang pendidikan-seni dan budaya, proyek jilbabnisasi, penerbitan buku-buku-siaran radio serta pemberitaan media massa, dan juga pelbagai dakwah yang kerap terkesan sengaja menjatuhkan dan menusuk perasaan kaum minoritas, belum lagi maraknya posko jihad, munculnya pelbagai forum Islam, seperti FPI, Pemuda Ka’bah, CIDES, KISDI, dan sebagainya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tidak kalah hebat pula teman-teman Islam yang resah-gelisah, karena kristenisasi terus merajalela dimana-mana. Semua yg dilakukan oleh orang Kristen, bahkan juga dalam bentuk yang paling tidak bersifat keagamaanpun. Misalnya: perjuangan HAM, pembelaan kaum miskin (pengentasan anak-anak jalanan, pemulung, gelandangan), pemberian bahan makanan dan pengobatan gratis, segala jenis gerakan turun ke jalan (termasuk demonstrasi mahasiswa) adalah kristenisasi, hojatan kepada Nabi Muhamad SAW, dan pelecehan terhadap pelbagai ucapan qur’aniah terus saja berlangsung. Apakah itu dialog agama, kalau bukan suatu jenis baru dari kristenisasi? Bukankah setiap agama berhak untuk menjalankan ibadahnya sendiri? Orang Kristen itu begitu sedikit, tapi mengapa mereka begitu banyak mempengaruhi kepentingan umum dalam masyarakat?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Begitu mungkin daftar pertanyaan yang berasal dari pengalaman masing-masing pemeluk agama, paling tidak yang sementara ini relevan di sekitar kita, yaitu antara Islam dan Kristen. Masing-masing bertolak dari sudut pandangnya sendiri-sendiri, yang jelas pasti tidak akan bertemu.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan, setiap terjadi konflik agama, kita mengalami kesulitan untuk menemukan akar pokok masalah, dan seringkali akar masalahnya adalah non teologis, tapi lebih pada persaingan politik-ekonomi dari para elite pemimpin. Konflik agama sifatnya sangat emosional dan destruktif, maka emosi massa yang terlibat akan sangat mudah dikobarkan dengan cara dihasut. Bagi pihak yang merasa dirugikan, sulit untuk berdamai, sebelum melakukan pembalasan setimpal. Dan pihak yang merasa unggul, akan semakin agresif agar lawan benar-benar lumpuh, sehingga peluang pembalasan semakin kecil. Markas kebatilan dan ladang kezalimanpun tercipta di negara yang katanya ber-Bhinneka Tunggal Ika ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ternyata memang benar prediksi para pemikir dunia: Jika pasca perang dunia II, yang dianggap potensial sebagai sumber konflik adalah ideologi kebangsaan (nasionalime), maka di penghujung abad ke-20 ini, sumber konflik itu bergeser pada kebangkitan sentimen agama dan etnisitas yang militan. Oleh karenanya, pelbagai istilah seperti “Jewish militant, Muslim fundamentalist, Christian Coalition” telah masuk dalam acara politik dengan konotasi negatif. Dibeberapa pelosok bumi, tak ketinggalan di Indonesia, (bahkan di Indonesia, daerah bentrokannya semakin menjalar) kita menyaksikan bahwa misi dan eksistensi agama yang selama ini diperjuangkan sebagai juru damai, tiba-tiba tampil sebagai senjata perusak dan membunuh. Orang mulai dihinggapi perasaan ragu dan pesimis terhadap kemampuan agama sebagai sumber pencerahan memasuki milenium baru ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>3. Sikap Hidup Beriman Kita: Takut Berkontak?</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sebenarnya pluralisme agama itu merupakan gangguan atau berkat? Yang jelas, tak bisa dipungkiri bahwa kita memang hidup dalam keanekaragaman. Senang tidak senang, kenyataan ini mesti kita hadapi sebagai realitas. Bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap realitas pluralime agama ini?</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Seringkali kita dengar ungkapan: ‘Hanya ada satu agama yg benar.” Mungkin pandangan ini yang banyak diyakini para pemeluk, terutama masa lalu. Pandangan semacam ini sebenarnya wajar dan masuk akal. Agama sebagai pemberi orientasi hidup yang terdalam haruslah pasti dan satu. Keanekaragaman sering secara spontan cenderung dilihat sebagai ketidakpastian. Akibat ungkapan di atas, kita bisa sulit menerima serta memahami adanya fakta pluralime beragama. Agama lain dipandang sebagai saingan, musuh bebuyutan, bahkan dicap ‘kafir’. Pandangan ini melahirkan pelbagai eklusivisme yang destruktif dalam interaksi satu sama lain, Sejarah mencatat pelbagai pengalaman pahit atas pandangan ini.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Ada juga ungkapan lain yang berbunyi: ‘Semua agama itu sama saja.’ Semuanya mencari kesucian, kebaikan serta mempunyai tujuan yang sama. Pandangan ini sangat populer, dan sering digunakan dalam konteks masyarakat yang pluralistis untuk meredam pelbagai konflik. Dunia kita memang satu, persis seperti apa yang dikatakan Stevie Wonder: We are the world. Kita sebagai satu komunitas keagamaan ditantang untuk menanggapi persoalan yang justru menyentuh aspek kemanusiaan, yang tidak melulu berbicara tentang manusia dalam konteks primordial. Karena masing-masing kita adalah manusia kembara yang sedang dalam berproses menjadi. Setiap individu tidak bisa berkembang dengan wajar tanpa kontak dengan individu lainnya. Individu menemukan jatidirinya justru dalam keterkaitannya dengan individu lainnya. Proses ini berlaku juga dalam agama. Pluralime mendorong agama berhadapan satu sama lain. Interaksi itu mengakibatkan agama tersebut mengalami rasa identitas baru, reorientasi baru. Interaksi ini disatu pihak, tidak menuju suatu peleburan, dilain pihak tidak puas sekedar hidup bersama dengan ketidakpedulian. Interaksi ini tidak menghilangkan keunikan agama yang bersangkutan, tapi justru memperkayanya.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jaman dulu, orang meyakini hanya ada satu kebenaran. Hal yang putih tidak bisa sekaligus hitam. Kebenaran adalah soal either Or, soal ini atau itu. Cara pandang semacam ini cenderung memutlakan suatu kebenaran dengan sekaligus menolak kebenaran pihak lain. Tapi, kini, keyakinan semacam itu mulai diragukan dan ditinggalkan. Orang belajar dari sejarah bahwa banyak kebenaran yang dulu DIAN ggap mutlak dan pasti ternyata setiap kali dipatahkan oleh penemuan baru. Dalam dunia ilmiahpun, kini tak ada lagi pretensi mencari kepastian pengetahuan. Yang ada adalah mencari hipotesis yang probabilitasnya tinggi. Kini, orang tidak dengan gampang melihat sesuatu sebagai satu-satunya kebenaran. Orang mulai mengakui adanya kebenaran diluar kebenaran yang diakuinya. Pola pikir orang tentang kebenaran berubah dari Either or menjadi Both-and. Kebenaran pada dasarnya membutuhkan kebenaran lain. Dalam bahasa lain, dapat dikatakan bahwa ‘saya bukan anda, tapi bahwa saya adalah bagian dari anda juga.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dalam konteks agama, hal itu berarti orang tidak akan sungguh-sungguh memahami identitas religiusnya yang sejati, selama ia tidak berani berkomunikasi dengan yang lain. Tapi agama adalah ibarat gado-gado dalam satu piring. Namanya memang sama, yaitu gado-gado. Tapi dalam gado-gado itu, ada yang namanya toge, ada yang namanya kerupuk, ada yang namanya kacang, ada yang namanya pecel, dan sebagainya. Semua itu justru dibutuhkan untuk sungguh-sungguh membuat suatu ramuan gado-gado yang teracik dan akhirnya bisa disajikan dengan cita rasa lezat.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>4. Dialog : Pencerahan Baru - Mengelola Konflik</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Hampir setiap orang pasti pernah mengenal pepatah: ‘asam di gunung, garam di laut bertemu dalam belanga.” Pepatah ini mau mengatakan bahwa meski latar belakangnya berlainan sama sekali, namun semuanya ternyata bisa disatukan dalam kebersamaan. Contoh sederhana misalnya, pernikahan orang yang umur keduanya beda jauh. Sebut saja, antara mantan Menko Polkam, Sudomo yang berusia enam puluhan tahun, dengan Fransiska, wanita muda belia, yang masih tiga puluhan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Apa yang ada dibalik pepatah itu sebenarnya suatu cita-cita. Suatu usaha keras ataupun angan yang muluk dan utopis. Hal ini kiranya juga berlaku bagi pluralisme agama di negara kita. Perlu diingat bahwa: ‘Asam dan garam memang berbeda rasa, tapi tetap masih bisa membuat masakan menjadi lezat kalau kita tahu takarannya. Nah, mungkinkah pemeluk agama yang berlainan bisa duduk satu meja, berdialog dan membicarakan suatu permasalahan bersama?” Itu jelas mungkin dan akhir-akhir ini sedang terus diusahakan.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dialog adalah kata yang kini amat populer, lantaran kata itu mampu memberi harapan yang didambakan manusia abad ini. Kata ini berusaha memberikan kepastian kepada setiap orang bahwa kita punya martabat sebagai manusia. Kata ini berjanji menghapus pelbagai bentuk penghinaan martabat, penindasan dan perpecahan</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pertanyaan kita sekarang adalah: ‘Kalau begitu, apakah upaya membangun hidup berdampingan tidak dapat dibina lewat dialog lintas agama? Bukankah dialog merupakan cara hidup beriman kita (our being), yang selalu mencari bersama untuk mendekati kebenaran yang mutlak itu? Bukankah kerukunan yang dibina lewat dialog ini merupakan model penghayatan iman yang cocok untuk masyarakat kita?’</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dialog antar umat beragama meneguhkan ciri keragaman masyarakat, bangsa Indonesia. Secara yuridis-konstitusional, semua ini terjamin dengan pasti. Disamping itu, dengan menggalakkan dialog, nilai moral spiritual kebangkitan agama yang dalam dekade terakhir ini sangat terasa kiprahnya semakin diteguhkan dan ditantang kemurnian misinya. Lewat dialog, kitapun juga membangun semangat kerjasama untuk menyumbangkan atau menawarkan nilai moral spiritual yang bermakna bagi rakyat banyak, teristimewa bagi mereka yang dilanda pelbagai kepahitan, kemurungan kalbu, kemumetan batin, kegagalan hidup serta kekosongan diri, karena mentalitas global sekularisme. Fanatisme dan fundamentalisme sosio religius yang biasanya muncul bersamaan dengan kebangkitan agama-agama, dapat dijauhkan lewat dialog yang tulus. Pun pula segala kecenderungan pengkotak-kotakan berdasarkan suku, ras, ideologi agama yang mudah merebak bisa dihindarkan. Bahkan indiferentismepun bisa diatasi. Justru disinilah segenap partisipan saling memperkaya penghayatan iman untuk bersama-sama mencari jalan menemukan kehendak Allah dalam situasi konkret.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dialog harus dilakukan atas nama umat manusia. Orang perlu memiliki wawasan kemanusiaan yang mengatasi wawasan sektarian dan primordial. Kita perlu juga mengusahakan minat dan pemahaman yang memadai antar agama dan tradisi religius lain, lewat penelusuran warisan rohani yang ada dalam sejarah kita. Dari sini diharapkan, fundamentalisme dan fanatisme picik yang notabene sering desktruktif bisa diatasi. Bahkan Prof. Mukti Ali, mantan menteri agama kita, pernah menganjurkan suatu dialog intermonastik. Beliau menjelaskan demikian: ‘pemimpin suatu agama hidup untuk jangka waktu tertentu di pusat agama lain untuk membangkitkan rasa saling pengertian dan penghargaan demi kerjasama yang lebih besar. Misalnya: pemimpin agama Hindu tinggal dan hidup satu minggu di biara Budhis, pemimpin agama Kristen di pondok pesantren, dan begitu sebaliknya.’</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yang perlu diingat oleh setiap orang, ialah pentingnya dialog antar umat beriman sebagai upaya untuk mengangkat fungsi kritis-korektif agama terhadap dunia, yakni terhadap keadaan kontemporer, khususnya pembangunan sosial-ekonomi, moral politik yang seringkali sangat represif terhadap rakyat kecil. Dengan kata lain: sejauh mana agama-agama yang ada telah menjadi agen reformator? (menciptakan langit dan bumi yang baru!) Janganlah sekali-kali agama dijadikan mesin instrumental keagamaan masing-masing yaitu strategi efektif untuk pertobatan orang beragama lain, tapi sebagai sarana untuk menyumbangkan sesuatu bagi pembangunan dunia agar menjadi tempat yang “layak huni” (baca: manusiawi).</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dialog-dialog antara kita, dalam ujud spiritualitas yang bagaimanapun tetap harus dibuka dan dijadikan wacana atau diskursus untuk sampai pada kemanusiaan itu sendiri. Sehingga dialog tidak lagi berdasarkan rasa curiga, tapi berdasar keyakinan bahwa agama lainpun sangat mungkin mempunyai kebenaran. Sikap ini mesti dibarengi dengan keterbukaan: terbuka terhadap kemungkinan untuk berubah. Perubahan yang dimaksud terutama adalah perubahan pemahaman. Maka, keterbukaan berarti kebenaran untuk melepas praduga-praduga semula, baik tentang agama sendiri, maupun agama orang lain. Keterbukaan akhirnya juga berarti keberanian untuk menerima anggapan pihak lain sebagai oto kritik: kritik terhadap ajaran serta pandangan kita sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>5. Dialog Alternatif: Dialog Doa-Suatu Terobosan Baru</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dialogpun adalah arena untuk ‘belajar hidup’, mencari makna hidup sejati. Maka, dialog pasti membutuhkan banyak pengorbanan, namun hasilnyapun menakjubkan. Bulan Oktober 1986, Paus Johanes Paulus II (pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma) mengundang para pemimpin agama untuk mengadakan dialog ‘DOA’. Para pemimpin agama diseluruh dunia berkumpul di kota Assisi, Italia untuk berdoa dan berpuasa demi terciptanya perdamian dunia. Kharisma santo Fransiskus (seorang kudus dari Gereja Katolik, si poverello dari Assisi) mampu memberi inspirasi bagi mereka. Mereka benar-benar bisa bersatu dalam doa yang mereka panjatkan pada Allah dengan cara mereka sendiri-sendiri.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jujur saja, selama ini, memang jarang sekali dipikirkan bahwa doa dapat menjadi sarana dialog yang sangat efektif. Kaau orang ingin berdialog, yang selalu muncul di kepala adalah soal seminar, diskusi ilmiah yang butuh tingkat pengetahuan tertentu, percakapan serius yang dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dilihat mata, serba jelas dan konkret. Memang itu semua merupakan usaha yang amat baik dan pantas dijunjung tinggi, namun dapatlah dikatakan juga bahwa itu semua belum cukup.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dialog dalam doa tidak perlu pendidikan teologi atau pemikiran religius yang serba canggih, lantaran dialog ini menekankan pengalaman religius serta pengalaman mistik yang biasa. Dialog model ini hanya butuh keterbukaan hati untuk membiarkan Allah berkarya dan menyatukan mereka. Ketika kita berdoa bersama, dengan sepenuh hati, akan muncul getaran batin yang biaa mempersatukan kita, inilah yang sering disebut “inner dialogue” (meminjam istilah dari William Johnson). Kitapun harus sadari bahwa dialog itu adalah melulu sarana untuk mengabdi kemanusiaan, kemanusiaan yang begitu dicintai Allah. Kita harus berani berdialog, lantaran kita tahu bahwa segala konfrontasi dan konflik lintas agama hanya akan mengantar umat manusia menuju kehancuran.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dialog ini menjadi penting dan mendesak lantaran tidak ada alternatif lain untuk menyatukan umat manusia bila kita bersikukuh pada kebenaran subyektif kelompok kita sendiri. Dan juga, kita tak perlu risau jika kita tidak atau belum bisa terlibat dalam usaha dialog antar agama dalam bentuknya yang formal. Dalam pergaulan dan ditengah masyarakat, kita bisa praktekkan dialog lewat doa dalam bentuk yang paling sederhana. Misalnya, bagi umat Kristen: ‘Apakah kita terganggu dengan adzan yang berkumandang melalui corong mesjid? Bagi umat Islam: Apakah kita mau ikut bnewrgembira pada saat natal datang dengan mau saling bersilahturahmi?’</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>6. Penutup : Fajar Kebenaran</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Syukurlah bahwa akhirnya pluralime agama, yang dulu masih menjadi seonggok fakta, kini sudah menjadi secercah kesadaran. Kesadaran akan dialog ini, tentu saja menjadi tantangan kita. Kesadaran ini menuntut banyak hal dari kita. Kita tidak bisa menunggu dan menanti. Kita harus bertindak dan bangkit dari prahara ini. Lewat tulisan kecil ini, saya menegaskan gagasan betapa pentingnya dialog dalam mengelola konflik ditengah pluralisme agama.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Saat ini, kita ada di tengah-tengah kekacauan hidup beragama, yang juga katanya dibumbui intrik politik. Kini, banyak kidung kesedihan muncul menggeliat penuh dahaga akan cita rasa kedamaian di tengah pelbagai krisis. Kini, kita memang hidup di tengah krisis. Pepatah Cina kuno pernah mengatakan bahwa “di tengah masa krisis, orang biasanya menjadi lebih kritis. Krisis yang tampaknya melulu sebagai batu sandungan, ternyata bisa juga berarti krisis sebagai batu loncatan.“</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Krisis menjadi kritis, batu sandungan dapat terubah menjadi batu loncaran? Mana mungkin? Jawabannya: Mungkin! Sebagai contohnya, kita lihat di Srilanka. Di tengah konflik berdarah antar etnis dan agama, ternyata tumbuh benih-benih persatuan. Di kota Kandy, sudah beberapa tahun ini berdiri sebuah pusat dialog antar etnis dan agama, bernama Satayodaya, (yang berarti fajar kebenaran), yang dikelola oleh para anggota Serikat Yesus. Para anggotanya hidup bekerjasama untuk memajukan perdamaian dan keserasian antara pemeluk agama melalui dialog kehidupan. Paguyuban semacam itu terdapat juga di Dhaka, Bangladesh. Suasananya sungguh memberi harapan akan tumbuhnya persaudaraan antar agama di masa mendatang. Anak-anak muda dengan latar belakang agama yang berbeda-beda hidup bersama. Mereka beribadat menurut agamanya masing-masing, tapi untuk mewujudkan imannya, mereka mengerjakan pelbagai proyek sosial yang sama, misalnya menjenguk orang sakit, ataupun mendampingi kaum buruh.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pelbagai bentuk dialog antar umat beragama juga sudah mulai tumbuh di Indonesia secara kecil-kecilan. Misalnya: kerja bareng Pemuda Kristen dengan Banser NU dalam mengamankan Natal, Tahun Baru dan Idul Fitri, lesehan haul Gus Dur di Ciganjur, urun rembug para pemimpin agama, pun pula tim relawan kemanusiaan yang anggotanya terdiri dari multi agama.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dan pertanyaannya kini: ‘apakah kita sudah mendukung timbulnya semangat dialog tadi? Ataukah kita malah menggalakkan pandangan yang menganggap orang lain sebagai musuh atau saingan?’ Untuk menyongsong terbitnya kebenaran yang dinantikan banyak orang, baiklah kita juga menimba inspirasi dari Ghandi: “Jika kita percaya pada Tuhan, maka tidak hanya dengan kepandaian, tapi dengan seluruh diri kita, kita akan mencintai seluruh umat manusia, tanpa membedakan ras, kelas, bangsa bahkan agama. Kita akan bekerja demi kesatuan umat manusia.”</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Semangat diatas sungguh indah, tapi memang tidak mudah. Yah tidak mudah untuk membuat suatu ramuan gado-gado plus, yang pas rasanya dalam satu piring. Inilah oleh-oleh yang sekaligus merupakan pekerjaan rumah kita di awal tahun 2017!</span><br />
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-84993082459234302092017-01-10T08:53:00.001-08:002017-01-10T08:53:11.430-08:00Fides et Actio – Iman dan Tindakan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-iC15LW00D2k/WHURUqIa5vI/AAAAAAAADdI/-1uvE9PuxqcOTUQnCH2S6C4sKafyYlR2gCLcB/s1600/ss.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="262" src="https://4.bp.blogspot.com/-iC15LW00D2k/WHURUqIa5vI/AAAAAAAADdI/-1uvE9PuxqcOTUQnCH2S6C4sKafyYlR2gCLcB/s400/ss.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">T</span></i></span><i style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">anpa
palang horizontal,<span class="apple-converted-space"> </span></span></i></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">
salib cuma sebuah tiang yang terarah menunjuk ke langit<br />
dan belum tentu menunjuk ke sorga,<span class="apple-converted-space"> </span><br />
<span class="textexposedshow">karena sorga cuma dapat diraih</span><span class="apple-converted-space"> </span><br />
<span class="textexposedshow">lewat pengamalan kasih yang nyata, bukan sekedar
kata kata hampa</span><o:p></o:p></span></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Marilah
berdoa:<o:p></o:p></span></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>“Ambillah
Tuhan, dan terimalah seluruh kemerdekaanku,<span class="apple-converted-space"> </span><br />
ingatanku, pikiranku dan segenap kehendakku,<span class="apple-converted-space"> </span><br />
segala kepunyaan dan milikku.<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Engkaulah yang memberikan, padaMu Tuhan kukembalikan.<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Semuanya milikMu, pergunakanlah sekehendakMu.<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Berilah aku cinta dan rahmatMu, cukup itu bagiku”<span class="apple-converted-space"> </span><br /><b>
(St.Ignatius Loyola, LR no. 234)</b></i><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /><b>
“Fides et Actio – Iman dan Tindakan”.</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Itulah
pesan pokok seperti yang pernah saya tulis dalam buku "XXI-Interupsi"
(RJK, Kanisius), karena iman sejatinya adalah tindakan yang membuat manusia
menjadi lebih manusiawi, menjadi lebih punya hati nurani.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun
3 hal yang menjadi dasar bahwa iman sebagai tindakan, al:<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1.
"Pengalaman mistik":<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Sebelum "go public", Ia menyepi ke gurun, "intimitas cum
Deo", berdoa dan berpuasa 40 hari supaya Roh Tuhan ada dan benar benar
mengurapiNya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lewat
"pengalaman gurun", bagiNya salib bukan salib, kalau tidak ada palang
horizontalnya. Tanpa palang horizontal, salib cuma sebuah tiang yang menunjuk
ke langit dan belum tentu menunjuk ke sorga, karena sorga cuma dapat diraih
lewat pengamalan kasih yang nyata, yang berakar pada hidup doa dan matiraga.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2.
"Pengalaman otentik":<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Setelah menyepi, Ia membumi: Ia "turun" ke tempat yang otentik, yakni
Galilea. Ia keluar masuk desa dan sinagoga. Lewat "pengalaman
Galilea", Ia mewartakan nats bahwa iman harus mengandung tindakan
keterlibatan dan keberpihakan nyata yang otentik pada orang
kecil-tersingkir/disingkirkan yang kerap tidak dihargai.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sebagai
antitesis dari hukum rimba: "siapa kuat, dia menang", ada 4 jenis
masyarakat yang dibela dan diperhatikanNya al: Orang miskin, tawanan, orang
buta dan tertindas.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">3.
"Pengalaman prophetik":<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Yesus tidak cuma menjadi "pembaca firman"/lector, tapi Ia menjadi
"pelaku firman"/actor. Ia menjadi Injil yang hdp.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Lewat
"pengalaman kenabian": yang buta dibuat melihat, yang lumpuh dibuat
berjalan, yang kusta ditahirkan, yang tuli jadi mendengar, yang mati
dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik (Luk 7:22).<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Disinilah
imanNya tak lepas dari tindakan, yang selalu hidup dalam sejarah masyarakat
dunia, bukan dalam sebuah ruang hampa. Iman yang bergulat dan berjalan di atas
realita, bukan berjalan di atas awan. Meski resikonya berat: terluka karena
dicap buruk, dipinggirkan dan dikambinghitamkan, Ia tetap tangguh menjadi Injil
yang hidup karena iman tak lepas dari tindakan kasih dan sebaliknya, tindakan
kasih tak lepas dari iman, bukan?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bagaimana
dengan hidup kita sendiri?<o:p></o:p></span></span></div>
<span style="color: #1d2129; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="color: #1d2129; line-height: 115%;"><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Kuman
hrs dilenyapkan - Iman harus diwujudnyatakan".<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Tuhan memberkati + Bunda merestui.<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Fiat Lux</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-46962883929233098482017-01-10T08:46:00.002-08:002017-01-10T08:47:16.545-08:00DALAI LAMA - Sosok dan Religiositas Yang Tidak 'Sok"<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Rc68V1Ci4no/WHUP08BqGSI/AAAAAAAADc8/HFxsnK915x8jiJjWM8bMKadkpPXKLGvhQCLcB/s1600/Dalai%2BLama.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="388" src="https://1.bp.blogspot.com/-Rc68V1Ci4no/WHUP08BqGSI/AAAAAAAADc8/HFxsnK915x8jiJjWM8bMKadkpPXKLGvhQCLcB/s400/Dalai%2BLama.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sosok T<b>enzin Gyatso,</b> yang dikenal sebagai Dalai Lama ke-14, lahir di Amdo, Tibet, pada 6 Juli 1935.</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dia diangkat sebagai kepala negara Tibet pada 17 November 1950, di saat pendudukan China di daerah tersebut. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dunia mengenal Tenzin Gyatso sebagai sosok yang ramah dan cinta damai.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Berikut adalah 7 kutipan inspiratif yang disampaikan oleh Tenzin Gyatso tentang kehidupan:</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>1. Happiness is not something ready made.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>It comes from your own actions.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>* Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang sudah jadi. Itu berasal dari tindakan Anda sendiri.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>2. We can never obtain peace in the outer world until we make peace with ourselves.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>* Kita tidak pernah bisa mendapatkan kedamaian di luar, sampai kita berdamai dengan diri kita sendiri.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>3. In order to carry a positive action we must delevop here a positive vision.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>* Dalam upaya membawa tindakan positif, kita harus membangun pandangan positif.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>4. Our prime purpose in this life is to help others. And if you can't help them, at least don't hurt them.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>* Tujuan utama kita dalam hidup adalah untuk membantu orang lain. Dan jika Anda tidak bisa membantu mereka, setidaknya jangan menyakiti mereka.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>5. If you want others to be happy, practise compassion.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>If you want to be happy, practise compassion.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>* Jika Anda ingin orang lain bahagia, berlatihlah welas asih. Jika Anda ingin bahagia, berlatihlah welas asih.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>6. Love and compassion are necessities, not luxuries.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Without them humanity can not survive.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>* Cinta dan kasih sayang adalah kebutuhan, bukan kemewahan. </i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Tanpa mereka, manusia tidak dapat hidup.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>7. Old friends pass away, new friends appear.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>It is just like the days.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>An old day passes, a new day arrives. The important thing is to make it meaningful: a meaningful friend - or a meaningful day.</b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>* Teman-teman lama pergi, teman-teman baru datang.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Hal ini sama seperti hari.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Hari yang lama berlalu, hari baru tiba. Yang penting adalah untuk membuatnya berarti: seorang teman yang berarti - atau sebuah hari yang berarti.</i></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam HIKers,</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tuhan berkati & Bunda merestui</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Fiat Lux!</span><br />
<div>
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-65754773538451723312017-01-10T08:38:00.000-08:002017-01-10T08:39:07.806-08:00SEMPER GAUDE (Bersyukurlah Senantiasa)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-bKXmvW45d2M/WHUNvJnSQJI/AAAAAAAADc0/oVLazOjNL5k3GeqrH-RuKVNpu1dO7mbcQCLcB/s1600/SEMPER%2BGAUDE.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="367" src="https://2.bp.blogspot.com/-bKXmvW45d2M/WHUNvJnSQJI/AAAAAAAADc0/oVLazOjNL5k3GeqrH-RuKVNpu1dO7mbcQCLcB/s400/SEMPER%2BGAUDE.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , sans-serif; font-size: 10.5pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , sans-serif; font-size: 10.5pt;">Kalau
mau jujur, sebenarnya hidup kita adalah undangan untuk mudah tersenyum, bukan?</span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Bagaimana
kita tidak tersenyum sementara bagi kita telah ditumbuhkan taman-taman yang
menyenangkan, dan kebun yang hijau, yang padanya terdapat pohon-pohon yang
indah menyegarkan, dan tetumbuhan yang penuh keindahan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Bagaimana
kita tidak tersenyum sementara Tuhan telah mengadakan bagi kita bintang-bintang
yang terang, lautan yang luas, tanah yang berkelok-kelok, dan planet-planet
yang berputar di porosnya?<o:p></o:p></span><br />
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Bagaimana
kita tidak tersenyum, sementara burung-burung bernyanyi, merpati berdendang,
matahari bersinar, bulan bercahaya indah, pagi hari yang datang dalam terang
cahaya, dan hujan yang datang dibalik awan di langit?<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Bagaimana
kita tidak tersenyum, sementara angin sepoi bertiup, daun-daun gemerisik,
burung kenari bersiul, aroma indah bertiup, air jatuh di antara bebatuan mendendangkan
lagu cinta, dan menceritakan pagar keindahan?<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Satu
keyakinan yang saya angkat hari ini: “Dengan senyum kau tampak lebih baik,
dengan tawa kau lebih sehat, dengan doa kau lebih bahagia.”<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Sudahkah
tersenyum, tertawa dan berdoa hari ini?<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><b>Marilah
Berdoa</b>:<br /><i>
Bapa di surga,<br />
kami bersyukur kepada-Mu, untuk bunga-bunga yang bermekaran di dekat kakiku,
untuk rumput-rumput yang lembut, begitu renyah, segar dan manis.<o:p></o:p></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><i>Bapa
di surga,<br />
kami berterimakasih kepada-Mu atas kicauan burung-burung dan suara lebah, dan atas
apa saja yang pantas kami dengar dan lihat pada hari ini.<o:p></o:p></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><i>Bapa
di surga,<br />
kami bersyukur kepada-Mu untuk laut dan langit yang biru. Bapa kami
berterimakasih kepada-Mu atas naungan dahan pohon yang indah di atasku atas
udara yang semerbak<br />
serta angin sepoi yang sejuk, dan atas kecantikan pepohonan yang penuh bunga.<o:p></o:p></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><i>Bapa
di surga,<br />
kami bersyukur kepada-Mu untuk pagi ini dengan sinar cerahnya dan untuk
istirahat serta perlindunganku tadi malam.<o:p></o:p></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><i>Bapa
di surga,<br />
kami berterimakasih kepada-Mu atas kesehatan, makananan, cinta kasih dan semua
teman, dan atas semua yang telah Kau berikan Karena kebaikan-Mu. Amin.<o:p></o:p></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><i>BE
HAPPY TODAY:<br />
Mengucap syukurlah<span class="apple-converted-space"> </span><br />
dalam segala hal,<br />
sebab itulah yang dikehendaki Allah bagi kamu.<o:p></o:p></i></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><i>"Confitemini
Domino” – “Bersyukurlah kepada Tuhan."</i><o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-73002132929921497462017-01-10T08:32:00.000-08:002017-01-10T08:32:08.767-08:0020+C+M+B+17 (Tradisi Epifani Kristiani)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-kV8fcmiHpnk/WHUMS9wQ-HI/AAAAAAAADcs/Bet2SMwLz8oID6FB3-5GeCkeOxngZhGygCLcB/s1600/20C.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="https://1.bp.blogspot.com/-kV8fcmiHpnk/WHUMS9wQ-HI/AAAAAAAADcs/Bet2SMwLz8oID6FB3-5GeCkeOxngZhGygCLcB/s400/20C.jpg" width="400" /></a></div>
<i style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></i>
<i style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkat Kapur untuk Pintu Rumah</i><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Caspar - Melchior - Baltasar</i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Christus Mansionem Benedicate</i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Semoga Kristus memberkati rumah ini.</i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Tuhan berkati dan Bunda merestui.</i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>Fiat Lux-Be the Light!</i></span><br />
<br />
<br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>EPIFANI DAN KAPUR IMANI</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">1. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"KAPUR EPIFANI"</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i><b>Epifani </b></i>- yang dikenal dengan berbagai nama seperti Teofani, Theophany, Three Kings Day (Span: el Dia de los Tres Reyes, la Fiesta de Reyes, atau el Dia de los Reyes Magos; Belanda: Driekoningendag), ter-inspirasi oleh kisah para Majus yang mengunjungi Yesus balita dengan membawa hadiah, kisah yang ditulis dalam Injil Matius 2:1-12.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam cerita ini, orang Majus dari timur mengikuti bintang ke Yerusalem. Di Yerusalem mereka bertanya pada raja Yudea saat itu, Herodes, apa yang dia tahu tentang “Raja orang Yahudi” yang baru lahir.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang-orang bijak itu—walaupun di Alkitab tidak disebutkan jumlahnya, secara tradisi dianggap berjumlah tiga dengan nama Gaspar, Melchior, dan Balthazar—akhirnya menemukan Maria dan anaknya, Yesus. Mereka menyembah Yesus. Orang Majus memberikan hadiah Yesus emas, kemenyan, dan mur, dan kemudian kembali ke rumah. Mereka tidak kembali ke Herodes karena diperingatkan dalam mimpi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jika jemaat Katolik Roma dan Kristen Protestan berfokus pada kisah orang Majus, warga Kristen Timur, seperti Ortodoks Yunani, merayakan epifani sebagai peringatan pembaptisan Yesus dan mempertimbangkan hari itu menjadi hari yang lebih penting daripada Natal. Namun, karena perbedaan penanggalan, mereka merayakan epifani biasanya pada tanggal 19 Januari. Seperti Natal yang dirayakan umat Ortodoks Timur pada 7 Januari.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Secara tradisional, epifani diperingati dengan memberkati rumah (mengingat bahwa orang Majus mengunjungi keluarga Yesus), memberkati air (terutama sungai Yordan, tempat Yesus dibaptis), bertukar hadiah, melakukan “drama Majus “ (untuk menceritakan kisah Yesus masa kecil) dan pesta.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tapi perayaan epifani bervariasi di seluruh dunia. Di Spanyol, “El Dia de los Tres Reyes” (“Hari Tiga Raja '“) dirayakan dengan parade, dan anak-anak menanggalkan sepatu untuk menerima hadiah dari orang Majus. Perayaan Epifani di Sofia Bulgaria dirayakan dengan lomba berebut salib yang dilempar ke danau beku, bahkan dalam tradisi di Gereja Ortodoks, ada juga pendeta Ortodoks yang memegang salib dan ia didampingi oleh penjaga kehormatan pada upacara Epifani untuk memberkati air di pelabuhan Mytilene, di pulau Yunani Lesbos. Adapun para peziarah Kristen Ortodoks juga kerap dibaptis di Sungai Yordan pada perayaan Epifani, dimana ribuan peziarah berkumpul untuk perayaan tahunan di situs itu memperingati Yesus dibaptis oleh Yohanes.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">pastinya, epifani sendiri adalah "klimaks" dari Musim Adven dan Natal, yang merupakan momentum "Dua Belas Hari Natal", yang biasanya dihitung dari malam 25 Desember sampai pagi hari 6 Januari.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam mengikuti kebiasaan lama menghitung hari mulai pada saat matahari terbenam, malam 5 Januari adalah "Twelfth Night". Ini adalah kesempatan untuk berpesta dalam beberapa kebudayaan, termasuk “Kue Raja” khusus sebagai bagian dari perayaan epifani (Kue Raja adalah bagian dari "Mardi Gras" dalam budaya Katolik Perancis).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>Simbol Epifani</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Warna Epifani biasanya warna Natal, yakni putih dan emas, warna perayaan dan pembaruan. Simbol-simbol liturgis tradisional epifani biasanya dikaitkan dengan orang-orang Majus: mahkota, berbagai gambaran orang Majus atau Orang Bijak, tiga hadiah, bintang lima menunjuk, atau kombinasi dari sebuah bintang dan mahkota.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Gereja Katolik sendiri sangat kaya dengan tradisi dan simbol iman, dan dengan setia terhadap tradisi, kita berupaya melestarikan iman Kristiani juga. Salah satunya yang masih populer di benua Amerika dan Eropa adalah tradisi "memberkati" rumah dengan kapur.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menandai ambang ambang pintu-pintu di Eropa sendiri merupakan praktek lama yang awalnya berbau MAGIS untuk perlindungan rumah. Tapi kini, sudah menjadi tradisi di Hari Raya Penampakan Tuhan/Epifani (6 Januari atau bisa digeser ke hari Minggu terdekat), dimana "Kapur Epifani" adalah sebuah tradisi Natal yang di adopsi dari Jerman sebagai tanda sukacita Natal.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastor Paroki akan memberkati Kapur, Air Suci, dan Garam yang akan dibagikan kepada masing-masing keluarga. Nah setelah mendapatkan Kapur, Air Suci, dan Garam, para keluarga akan pulang ke rumah masing-masing dan memberkati rumah mereka dengan Air Suci dan Garam, kemudian menuliskan *<b>20+C+M+B+17*</b> dengan Kapur di palang pintu masuk. Biasanya yang memimpin upacara singkat ini adalah kepala keluarga.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">20 C + M + B 17. 20 dan 17 menunjukkan tahun 2017. C, M, dan B adalah inisial nama para majus, yakni Caspar, Melchior dan Balthasar. Namun sebetulnya CMB in adalah singkatan dari Christus Mansionem Benedicate yang artinya Kristus berkatilah rumah kami.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sambil menuliskan tulisan tersebut, kita juga mengucapkan : May Christ Bless Our Home (Semoga Kristus memberkati rumah kami). Makna perbuatan itu adalah agar kita yang masuk dan keluar rumah melalui pintu itu mengingat teladan para majus yang merendahkan diri dan menghormati Yesus, Sang Raja. Juga agar kita mengingat perlindungan Tuhan bagi rumah dan keluarga kita.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menurut sumber-sumber yang saya baca, tulisan itu harus bertahan di ambang pintu rumah hingga Hari Raya Pentakosta. Selain itu, ada pula petunjuk penggunaan garam dan air, yakni garam dilarutkan pada air yang sudah diberkati, lalu dipercikkan ke seluruh bagian rumah dengan diiringi doa ” Semoga Kristus memberkati rumah kami.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sejak dulu, gereja memang percaya bahwa air dan garam yang diberkati memiliki kekuatan untuk mengusir roh jahat. Biasanya ritual tersebut dilakukan oleh ayah atau kepala keluarga dalam rumah itu, dan biasanya pula, pemberkatan di Gereja tidak hanya dilakukan bagi air, garam, dan kapur, tapi juga bagi roti, telur, minyak, emas, kemenyan dan mur.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>BUAT APA ADA TRADISI INI ?</b></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sederhana, yakni sebagai wujud penghayatan iman kita serta permohonan kita kepada Allah supaya melindungi rumah kita dari kekuatan si jahat. Selain itu menandai palang pintu dengan kapur yang telah diberkati menandai komitmen keluarga untuk selalu menyambut Kristus dalam seluruh kehidupan keluarga, baik dalam suka maupun duka sepanjang tahun.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">RUMUSAN UPACARA :</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">* Pemberkatan Kapur</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">I : Pertolongan kita dalam nama Tuhan</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">U : Yang menjadikan langit dan Bumi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">I : Tuhan sertamu.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">U : Dan sertamu juga.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><i>Marilah berdoa</i></b>,</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya Tuhan, berkatilah kapur tulis ini sehingga dapat dipergunakan sebagai sarana keselamatan bagi umat-Mu. Semoga melalui pertolongan Nama-Mu yang kudus, Kristus berkenan memberkati rumah umat-Mu yang dengan penuh iman menandai pintu rumahnya dengan menggunakan kapur ini. Kiranya melalui perantaraan orang kudus-Mu, Caspar, Melchior, dan Balthasar, umat-Mu memperoleh perlindungan, kesehatan, dan kesejahteraan baik jiwa maupun raganya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin. (*kapur diperciki air suci)</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">* Ketika menuliskan *20+C+M+B+17*, bacalah doa ini :</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tiga orang Majus, Caspar, Melchior, dan Balthasar mengikuti bintang menuju Anak Allah yang menjadi manusia 2017 tahun yang lalu. Semoga Kristus memberkati rumah kami dan senantiasa bersama kami sepanjang tahun ini. Amin.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><i>* Kemudian bacalah doa ini :</i></span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Berkatilah ya Tuhan, rumah umat-Mu sehingga di dalamnya terdapat kesehatan, kemurnian, keteguhan, kerendahan hati, kebaikan dan keramahan, ketaatan dan ketakwaan kepada perintah-Mu, serta ucapan syukur senantiasa dilambungkan kepada-Mu Allah Tritunggal Mahakudus : Bapa, Putra, dan Roh Kudus.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Semoga berkat-Mu senantiasa menaungi dan tetap tinggal di dalam rumah dan mereka yang akan menempatinya. Kiranya rumah dan keluarga umat-Mu Kau mampukan menjadi saluran berkat dan kasih-Mu kepada siapapun yang akan berkunjung serta sesama di sekitarnya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan berkati dan Bunda merestui.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fiat Lux-Be the Light!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">2.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Aneka Inspirasi seputar Epifani.</span></b><br />
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></b>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Hari Penampakan Tuhan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">A. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Stella-Bintang."</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inilah nama kolik-koran katolik yang pernah di rintis bersama di SMA Ursulin Solo pada tahun 2014.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun hari ini, kita juga diajak menjadi "bintang bintang kecil" yang bisa mencerahkan-meneduhkan+menghangatkan sesama+semesta.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastinya, kita adalah pengembara di dunia dengan tujuan akhir kehidupan kekal di surga.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Agar tidak tersesat, tapaki perjalanan hidup ini dengan selalu mengarahkan hati kepada Yesus, Sang Bintang - Terang Dunia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Teladani semangat dan ketekunan para majus/sarjana dari Timur yang meninggalkan segala kenyamanan demi berjumpa denganNya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Temukan Yesus di balik kesederhanaan hosti kudus, dalam setiap pribadi yang kita jumpai maupun dalam peristiwa yang kita alami.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Perjumpaan denganNya akan memberikan sukacita sejati.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mari persembahkan keseluruhan diri kita, ubah haluan hidup dan jadilah bintang bagi sesama, menunjukkan arah yang benar menuju kepadaNya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jatuh cinta kepada Tuhan adalah kisah cinta terbesar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mencari Dia adalah petualangan terbesar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Menemukan Dia adalah pencapaian terbesar manusia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(St. Agustinus dari Hippo, 354-430).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">B.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Stella Aeterna - Bintang Abadi."</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inilah salah satu karakter ilahi dari pribadi Yesus yang kehadirannya selalu mencerahkan-meneduhkan dan menghangatkan. Sinarnya menyatukan para gembala yang bersahaja dengan para majus yang bijaksana. Kasihnya mengajak orang yang jauh menjadi dekat, untuk sama-sama datang dan bersembah sujud kepadaNya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastinya, dengan merayakan Hari Raya Natal dan Epifani (sekarang Hari Raya Penampakan Tuhan), kita pun patut sadar akan kewajiban kita untuk datang dan bersembah sujud kepada Kristus melalui doa, sembah bakti, dan perbuatan-perbuatan baik serta korban.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan kata lain: </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kita diajak memiliki 3 poros untuk belajar menjadi "bintang", antara lain:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">a. Berusaha:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti para majus yang pergi dari Timur ke Yerusalem, kitapun juga diajak untuk selalu berusaha, hidup dalam pola "meninggalkan", lepas dari ketakutan masa lampau dan masa depan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">b. Bersukacita:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kita yakin bahwa Allah selalu menyertai kita. Itu juga yang dialami para majus yang disertai Bintang Betlehem. Hati mereka penuh dengan syukur ketika menemukan Yesus dengan perantaraan bintang yang tersamar.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">c. Berbagi:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Burung tekukur burung rajawali - tiada syukur tanpa berpeduli!" Jelasnya, buah orang yang bersyukur adalah lebih mudah berpeduli, tidak cuek bebek tapi mau memberikan "harta/talenta"nya kepada orang banyak. Marilah kita terus tinggal dalam sembah sujud; dan kepada Dia, yang guna menyelamatkan kita, merendahkan Diri hingga ke tingkat kemiskinan yang begitu rupa dengan menerima tubuh kita, marilah kita berbagi dan mempersembahkan tidak hanya kemenyan, emas dan mur, melainkan juga berbagi persembahan rohani, yang lebih luhur daripada yang dapat dilihat dengan mata.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Dari Pasar Baru ke Kramat Jati – Selamat tahun baru, Tuhan Yesus memberkati.”</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">C.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Ad astra per aspera - Sampai ke bintang dengan jerih payah."</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Inilah motto negara bagian Kansas di Amerika yang juga menjadi tema pokok pada Hari Raya Penampakan Tuhan (Efifani) dan kalimat penutup pada salah satu buku saya, "FX - Sketsa Walikota Surakarta".</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastinya, setelah natal, para majus (Kaspar Baltasar Melkhior) datang ke Yerusalem dan bertanya-tanya, “Dimanakah Raja Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintangNya di ufuk timur dan kami datang untuk menyembah Dia” ("ex oriente lux - cahaya itu datang dari timur").</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Jelaslah bahwa Yesus datang sebagai "Bintang" dan kitapun diajak belajar menjadi "bintang bintang kecil" bagi dunia. Mengacu pada dunia harian kita, ada pelbagai bintang: bintang film sampai bintang iklan, bir bintang, bintang tujuh, bintang laut dll, yang pasti itu sebabnya Apollo 13 bermotto "ex astris scientia - dari bintang datanglah pengetahuan".</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Adapun 3 sikap dasar dari bintang, al:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">a. "Universal": </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bintang bersinar untuk semua orang tanpa pandang bulu. Ia tidak diskriminatif. Cahayanya terbuka: tidak eksklusif tapi inklusif. Karya keselamatan Allah juga berlaku universal, melebar dan menyebar untuk semua. Dengan kata lain: Kita diajak menjadi orang yang tanggap jaman, yang tidak pilih kasih tapi siap ber-dialog kasih bagi semua.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">b."Integral": </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bintang bersinar dengan utuh-penuh dan menyeluruh. Setiap malam selalu berkelap kelip. Ia memantulkan dan membagikan sinarnya 100% dengan sepenuh hati, tidak peduli diabaikan/ditinggalkan, dipergunjingkan/dilupakan. Eksistensinya jelas: hadir dan mengalir, berbagi dan peduli. Dengan kata lain: Aku berbagi (cahaya) maka aku ada. Sudahkah?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">c."Inspirasional": </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Bintang selalu meng-inspirasi banyak orang. Banyak lagu-drama-prosa+puisi bicara soal bintang: dari lagu "bintang kecil" sampai seabrek ramalan bintang dan lain-lain. Kehadirannya selalu membawa "enlightenment", pencerahan bagi dunia. Kita juga diajak menjadi inspirasi (Lat: "in-spirit": dalam ROH) bagi dunia, mencerahkan dan menyegarkan dunia dengan warna warni kasih dan kebaikan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Cari senar di Taman Sari - Mari bersinar setiap hari."</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>D.</b></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b>“Lumen Gentium - Cahaya Para Bangsa”</b>.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Itulah pesan pada Hari Raya Epifani bahwa para majus datang untuk menyembah Kristus, “Cahaya Para Bangsa”. Yang pasti, bersama 3 majus, kita juga diajak menjadi “lumen gentium”, dg 3 pola dasar, al:</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">a.”CA”ri Tuhan: </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam tradisi Eropa, mereka digambarkan sebagai orang Asia, Afrika dan Eropa. Dalam “Excerpta et Collectanea” yang ditulis St.Beda: “Para majus, al: Melkior, orang tua berambut putih berjenggot panjang (dari Asia); Kaspar, orang muda tanpa jenggot dan kulitnya kemerah-merahan (dari Eropa); Baltasar, berkulit hitam dan berjenggot lebat (dari Afrika). Mereka datang dari negeri yg jauh dan menggunakan keahliannya untuk mencari Tuhan. Sudahkah kita gunakan keahlian/talenta sebagai sarana untuk mencari Tuhan?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">b.”HA”dapi cobaan: </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Suatu kutipan dari penanggalan orang kudus abad pertengahan: “Setelah mengalami banyak cobaan dan kelelahan, ke-3 Majus bertemu di Sewa pada tahun 54 untuk merayakan Natal. Lalu, setelah Misa Natal, mereka wafat: Melkior pada 1 Januari (usia 116 thn); Baltasar pada 6 Jan (112 thn); Kaspar pada 11 Jan (109 thn). Walau kadang kita "lelah": dilukai, dijatuhkan, dikorbankan da dikambinghitamkan, maukah kitaselalu tegar dan tetap berbagi sinar kasih bagi banyak orang?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">c.”YA”kini iman: </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kunjungan para majus telah menggenapi nubuat KSPL (Bil 24:17, Maz 72: 10-11, Yes 60:6). Dan, meski masih banyak misteri tentang orang majus, Gereja selalu menghormati sembah sujud mereka sebagai penghayatan dalam ekaristi dan adorasi: Mereka ber-“adoro te devote” dengan membawa 3 gift, al: emas/Ia adalah raja “yg memimpin”; kemenyan/imam “yg menguduskan”; mur-balsam makam/nabi “yang mewartakan”. Bukankah sejak dibaptis, kita juga diajak menjadi raja, imam dan nabi?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pastinya, seperti 3 majus yang pulang lewat "jalan baru" setelah berjumpa dengan Yesus, kita juga diajak untuk selalu mau lahir dan menapaki jalan hidup yang baru.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Ya, seperti kata St. Gregorius Nazianze, “Marilah kita persembahkan tidak cuma kemenyan, emas dan mur tapi juga persembahan rohani, yang lebih luhur daripada yang dapat dilihat dengan mata!</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">“Ada Dullah ada Alya - Jadikanlah hidup kita selalu bercahaya."</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">E. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Pesta Penampakan Tuhan: </span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Mereka berlutut dan memuji Yesus"</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Chromatius: </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mengungkap Keilahian Kristus yang mulia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">"Marilah memperingati betapa jayanya kemuliaan yang hadir dalam diri sang Raja setelah dilahirkan, setelah para majus yang dalam perjalanannya patuh mengikuti bintang yang berinar. Para majus segera berlutut dan memuji Dia yang dilahirkan sebagai Tuhan. Dalam palungan-Nya mereka memuliakan-Nya dengan persembahan, meski Yesus adalah bayi yang masih menangis dalam gendongan ibu-Nya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan mata fisik, mereka melihat satu hal, namun mereka juga melihat hal lain dengan mata hati mereka. Mereka memandang kerendahan hati yang diambil-Nya dalam rupa seorang bayi, tetapi kejayaan keilahian-Nya telah dimanifestasikan juga mereka lihat. Mereka melihat seorang anak laki-laki, tetapi Dialah Tuhan yang dipuja. Sangat tidak terperikan misteri kemuliaan ilahi-Nya! Allah yang tak kasat mata dan abadi tidak segan mengambil rupa seorang manusia untuk kita. Putera Allah, yakni Allah alam semesta, lahir dalam rupa manusia. Dia memperkenankan dirinya lahir di palungan, sehingga surga berada dalam palungan tersebut. Dia berada dalam buaian; buaian yang tidak dapat digenggam dunia. Dia didengar dalam bentuk tangisan bayi. Dialah persona yang sama yang mengatakan bahwa seluruh dunia akan berguncang pada saat sengsara-Nya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Maka Dialah, Allah yang mulia dan Tuhan yang agung, yang dilihat sebagai bayi yang mungil oleh para orang majus. Dialah yang selama masih kecil adalah benar-benar Allah dan Raja abadi. Bagi-Nya, Yesaya menubuatkan, "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita; seorang putera telah diberikan untuk kita, lambang pemerintahan ada di atas bahunya (Yes 9:6)"." </span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">(Trattato sul vangelo di Matteo 5:1).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">F. </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para Majus</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Para majus sampai ke Yerusalem karena dituntun oleh bintang. Mereka ingin menyembah seorang raja yang baru lahir, yang kehadiran-Nya ditandai dengan munculnya sebuah bintang di Timur. Mereka datang ke Yerusalem karena mengira bahwa raja yang baru lahir itu adalah anak Herodes. Tetapi ternyata mereka salah duga.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dalam Kitab Bilangan, Bileam menubuatkan akan adanya bintang yang terbit dari Yakub (Bil 24:7). Dalam Midrash Rabbah (tulisan yang ditemukan di Qumran) bintang yang terbit dari Yakub diartikan sebagai Sang Mesias. Kitab Wahyu menyebut Kristus sebagai “bintang timur yang gilang gemilang” (Why 22:16). Dengan demikian bintang menjadi simbol adanya campur tangan Ilahi yang menunjukkan jalan bagi orang-orang bukan Yahudi untuk bertemu dengan Sang Mesias.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yang menarik adalah bahwa para majus itu diceritakan masuk ke dalam sebuah "rumah" dan melihat anak itu bersama Maria, ibunya. Tidak disebut tentang gua atau kandang. Sebenarnya tradisi tentang kelahiran Yesus di sebuah gua atau kandang dipakai untuk menggambarkan kesederhanaan dan kemiskinan-Nya.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tradisi itu muncul karena dalam kisah kelahiran-Nya disebut tentang palungan (tempat makanan ternak) dan kemiskinan Keluarga Kudus itu digambarkan dengan digunakannya kain lampin untuk membungkus Yesus. Kesederhanaan dan kerendahan hati yang membuat seluruh Yerusalem menolak-Nya (karena tidak sesuai dengan gambaran mereka tentang Mesias) ternyata tidak membuat para majus itu ragu-ragu untuk meyakini dan mengimani bahwa Yesuslah Sang Mesias yang kelahiran-Nya ditandai dengan munculnya bintang di Timur.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mereka kemudian sujud dan menyembah-Nya. Dalam Injil Mateus, “menyembah” berarti mengakui dan mengimani Yesus sebagai Mesias, Tuhan (lih. Mat 8:2; 9:18 dst). Para ekseget memaknai “rumah” dimana Yesus hadir bersama ibu-Nya adalah simbolisasi Gereja. Kegembiraan para majus adalah kebahagiaan bahwa semua bangsa boleh masuk ke dalam Gereja.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Orang-orang majus mempersembahkan emas, kemenyan dan mur kepada Sang Bayi yang baru lahir itu. Para pujangga Gereja mengartikan persembahan itu sebagai pengakuan akan identitas Sang Bayi.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Emas melambangkan martabat dan kemuliaan raja karena hanya rajalah yang memiliki emas secara berkelimpahan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Kemenyan menyimbolkan keilahian karena kemenyan dipergunakan dalam ibadat kebaktian kepada Allah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Mur melambangkan kemanusiaan karena mur dipakai antara lain untuk meminyaki jenasah. Sesudah wafat di salib, jenasah Yesus diminyaki dengan mur oleh Maria Magdalena.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan demikian persembahan para majus itu merupakan ungkapan iman mereka bahwa Sang Bayi yang lemah dan sederhana ini sesungguhnya adalah seorang raja agung, Dia sungguh Allah dan sungguh manusia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Rupanya orang-orang majus itu lebih percaya pada “sasmita” bintang daripada penampilan fisik bayi Yesus. Para majus tidak mengenal konsep Mesias. Mereka tidak mengambil sikap pro atau kontra.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Yang ada pada mereka adalah keyakinan bahwa petunjuk bintang mengisyaratkan kelahiran seorang Raja besar. Oleh karena itu mereka tidak mempersoalkan ketika bintang itu muncul lagi dan menuntun mereka ke tempat di mana Yesus dibaringkan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan kedatangan para majus itu terpenuhilah nubuat tentang Mesias yang mengatakan bahwa semua bangsa akan datang menyembah Allah Israel (lih. misalnya Bil 24:17; Yes 49:23; 60:5; Mzm 72:10-15).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Akhirnya, kisah perjalanan orang-orang majus mencari Sang Mesias adalah simbol sebuah peziarahan manusia mencaridan menemukan Tuhan : keberanian meninggalkan “zona nyaman” menuju “zona resiko”, ada keragu-raguan, kebingungan dan bahkan kehilangan arah. Tetapi juga ada tekad, ketekunan, tidak mudah menyerah dan patah semangat. Ada kerendahan hati dan kesediaan untuk bertanya. Berjumpa dengan kepura-puraan, kepalsuan dan kemunafikan.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dan ketekunan itu membuahkan hasil : kebahagiaan dan kelimpahan bertemu Tuhan. Perjumpaan itu mengubah dan menjadikan kita kreatif, berani mencoba jalan lain, jalan alternatif. Di hadapan Tuhan semua yang kita miliki yakni harta dan segala jerih lelah kita merupakan anugerah yang layak dihaturkan kembali sebagai persembahan syukur, bukan?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><br /></b></span>
<b><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">G.</span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Trilogi Persembahan “EMAS, KEMENYAN, MUR”</span></b><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seperti yang kita tahu, Injil mencatat para Majus datang dari Timur guna menyembah bayi Kristus yang baru dilahirkan, sambil memberikan hadiah-hadiah kepada bayi Yesus. Hadiah-hadiah ini berupa emas, kemenyan, dan mur. Tahukah Anda bahwa masing-masing hadiah ini memiliki nilai simbolis yang luar biasa?</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">EMAS, merupakan salah satu jenis logam mulia yang sangat berharga. Dulu logam jenis ini dipakai dalam membangun Bait Suci (I Raj. 7: 48-50), menghias rumah raja-raja (I Raj. 10: 17-22), dan dalam pembuatan perhiasan. Emas memperlihatkan martabat dan kekuasaan pemiliknya (Dan. 5: 29; Yak. 2: 2).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Selain itu emas juga dipakai sebagai persembahan kepada raja-raja di masa itu. Jadi melalui pemberian ini, para Majus ingin menunjukkan penghormatan tertinggi mereka pada Sang Raja yang baru lahir.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">KEMENYAN, dibuat dari getah pohon-pohonan yang terdapat di Arabia Selatan dan Abesinia. Kemenyan menjadi salah satu unsur ukupan yg kudus (Kel 30: 34) dan dibakar pada saat korban sajian dipersembahkan (Im 6: 15) sebagai lambang penaikan doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah (Mzm. 141: 2).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Seorang imam yang memimpin upacara harus melengkapi seluruh upacara itu dengan bau yang harum dari kemenyan. Seperti sifat kemenyan, imam harus membawa jemaat kepada kemuliaan dan kebesaran Tuhan. Melalui pemberian ini, para Majus ingin menunjukkan Kristus sebagai Imam Agung yang akan membawa manusia menuju keselamatan dan kemuliaan, yaitu kepada Allah sendiri.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">MUR, sejenis getah pada pohon yang rendah, berduri dan keras kayunya, yang bertumbuh di Arabia. Jenis rempah ini, meskipun berasa pahit, namun dianggap mewah pada masanya. Mur dipakai untuk persembahan (Mat 2: 11), sebagai bahan obat, dan untuk membalsem jenazah orang sebelum penguburan (Yoh 19: 39).</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Melalui pemberian ini, para Majus ingin menunjukkan cawan penderitaan Yesus yang pahit, yang harus diminum Yesus hingga berujung pada pengorbanan-Nya di Kalvari, demi tujuan yang teramat mulia, yakni keselamatan umat manusia.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sampai sekarang, Persembahan Kudus ini secara ajaib masih mengeluarkan harum wewangian yang semakin memancarkan aura kekudusan. Emas, terdiri dari 28 ubin berukuran kira-kira 7x5 cm dengan bentuk-bentuk yang berbeda namun didesain sangat artistik. Kemenyan dan mur berjumlah kira-kira 60 butir yang dipasang bercampuran menjadi manik-manik, masing-masing dari butir itu sebesar biji zaitun.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Konon, Bunda Maria memberikan Persembahan Kudus dari Para Majus ini kepada Gereja Yerusalem sebelum Sang Perawan tertidur dan diangkat ke Surga.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persembahan Kudus ini tetap tersimpan di sana hingga pada tahun 400 saat Kaisar Bizantin, Arcadius, memindahkannya ke kota Konstantinopel sampai tahun 1204, saat kota diinvasi oleh pasukan Frank di masa Perang Salib.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Demi keamanan, relikui suci ini dipindahkan ke kota Nikea selama 60 tahun sampai mundurnya pasukan Perang Salib dari Konstantinopel pada masa kekaisaran Michael Paleologos.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persembahan Kudus kemudian dibawa kembali ke Konstantinopel hingga tahun 1453, ketika Konstantinopel diinvasi dan dijarah oleh oleh bangsa Arab. Beruntungnya, Persembahan Kudus ini berhasil diselamatkan oleh Permaisuri Naro, seorang Kristiani, istri Sultan Mourat II dan ibu tiri Sultan Muhammad II.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Permaisuri Naro kemudian membawa relikui ini ke Biara Suci St. Paulus di Gunung Athos, gunung yang amat disucikan oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Biara ini dulu didirikan oleh ayahnya, George Vragkovits, sewaktu bertakhta sebagai penguasa di Serbia, sebagai penghormatan nya kepada St. George sang Martir Agung.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Konon ketika permaisuri Maro hendak memasuki biara, sebuah suara muncul di tengah-tengah mereka sambil berkata bahwa permaisuri tidak dapat masuk ke biara ataupun naik ke gunung, karena di sana ada ratu lain yang lebih mulia, Sang Perawan Maria sendiri.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Dengan hormat, Permaisuri Naro mematuhi apa yang dikatakan suara itu sambil menyerahkan relikui kudus itu kepada para biarawan penghuni biara.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Itulah sebabnya hingga sekarang, tidak ada satupun wanita yang dapat pergi ke Gunung Athos guna menghormati Sang Theotokos, Bunda Allah.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Persembahan Kudus dari Para Majus ini disimpan di biara tersebut sampai sekarang. Di sana, sebuah Salib didirikan guna mengenang peristiwa itu, yang disebut sebagai “Salib </span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Sang Ratu”. Salib ini masih bisa dilihat sampai sekarang.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span>
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Tuhan berkati dan Bunda merestui.</span><br />
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">Fiat Lux-Be the Light!</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-18932167343896849882016-03-03T18:05:00.001-08:002016-03-03T18:05:22.909-08:0024 Jam untuk Tuhan<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b>SKI - Sekolah Kerahiman Ilahi<br />
MERCY’S WAY (RJK)</b></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b><br /></b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-A_5E5zNFLis/VtjtK4jG2ZI/AAAAAAAADZk/7nnRQ6-f2To/s1600/12801663_982219001843605_1729652936722236216_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="280" src="https://1.bp.blogspot.com/-A_5E5zNFLis/VtjtK4jG2ZI/AAAAAAAADZk/7nnRQ6-f2To/s400/12801663_982219001843605_1729652936722236216_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /><b style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 11pt;">PROLOG</b></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">
“...Kenyataan bahwa seseorang mendatangi kamar pengakuan mengindikasikan suatu
keinginan untuk bertobat. Tanpa dorongan untuk bertobat, orang tidak akan
melakukannya. Kehadiran orang di kamar pengakuan adalah suatu pembuktian akan
keinginannya untuk berubah.<br />
Kata-kata memang penting, tetapi bahasa tubuh adalah isyarat yang tidak dapat
dipalsukan. Sikap yang canggung, rendah diri, dan kesulitan dalam berkata kata,
yang ditunjukkan pengaku dosa; kadang-kadang sudah mengungkapkan kebertobatan
orang tersebut daripada kata-kata yang lancar.” (Paus Fransiskus, "The
Name Of God Is Mercy").<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"></span></div>
<a name='more'></a><br /><br />
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b>SALAH SATU PENANDA UTAMA</b><br />
Pada Hari Minggu Kerahiman Ilahi 12 April 2015, Paus Fransiskus secara resmi
mempublikasikan Bulla “Misericordiae Vultus", artinya “Wajah Kerahiman”
tentang penyelenggaraan “Jubilee of Mercy – Yubileum Tahun Kerahiman”, yang
dimulai dari tanggal 8 Desember 2015 ( Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda)
dan akan ditutup pada tanggal 20 November 2016 (Hari Raya Kristus Raja) dengan
tema : “MERCIFUL LIKE THE FATHER – MURAH HATI SEPERTI BAPA” (Luk 6:36)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Salah satu penanda utama dalam “Jubilee
of Mercy – Yubileum Tahun Kerahiman” adalah “24 Jam untuk Tuhan.” Inilah sebuah
“proyek iman”, yakni diselenggarakannya penerimaan Sakramen Tobat dan aneka
macam “sekolah kerahiman ilahi”, entah secara pribadi atau bersama.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Hal ini sendiri adalah inisiatif dari
Paus agar diadakan secara serempak di setiap keuskupan sedunia pada hari Jumat
dan hari Sabtu menjelang Hari Minggu Prapaskah IV.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pada kesempatan itu, umat wajib diberi
kesempatan untuk menerima sakramen rekonsiliasi, berdoa secara intensif, dan
merevisi hidup rohaninya sendiri. Lewat sakramen rekonsiliasi, manusia dapat
menyentuh langsung Allah yang Maharahim serta memperoleh kedamaian hati.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Paus mendesak kepada para Imam sebagai
Bapa Pengakuan, agar menjadi tanda yang nyata dari belas kasihan Allah. Para
Imam hendaknya bersikap seperti ayah dari perumpamaan tentang “anak yang
hilang”, dimana mereka merangkul orang berdosa dan membuatnya bersukacita
dengan mengampuni dosanya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Paus juga mengajak kita untuk berdoa
kepada santo santo yang menghayati kerahiman / belas kasih Allah sepanjang
hidupnya, secara khusus St Faustina (FAhami Tuhan, USahakan iman dengan haTI
yang sederhaNA), yang semasa hidupnya telah memasuki lubuk kerahiman Ilahi.<span class="apple-converted-space"> </span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br />
St Faustina sendiri mengalami banyak mengalami pengalaman mistik yang semuanya
dicatat dalam Buku Harian dengan judul “Divine Mercy in My Soul” (Kerahiman
Ilahi dalam Jiwaku).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kiranya para kudus menolong kita dengan
doa-doa mereka. Dan, teristimewa, Bunda Maria, yang teladan seluruh hidupnya
telah dibentuk oleh kasih Allah sehingga ia dapat menjadi “Tabut Perjanjian”
antara Allah dan manusia dengan menjadi Bunda Yesus.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b>EPILOG</b><br />
"...Gagasan "24 jam untuk Tuhan" yang dirayakan pada hari Jumat
dan Sabtu sebelum Minggu Prapaskah IV, hendaknya dilaksanakan di setiap paroki
dan keuskupan. Begitu banyak orang, sedang kembali ke Sakramen Rekonsiliasi;
Lewat pengalaman rekonsiliasi ini, mereka menemukan kembali jalan pulang kepada
Tuhan, menghayati saat doa yang sungguh khusyuk, dan menemukan makna dari
kehidupan. Marilah kita menempatkan Sakramen Rekonsiliasi pada pusat kehidupan
kita sehingga sakramen ini akan memampukan manusia menyentuh keagungan belas
kasihan Allah dengan tangan mereka sendiri. Bagi setiap petobat, sakramen ini
akan menjadi sumber damai batin yang sejati.." (Paus Fransiskus, MV 17)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pelbagai tempat, pelbagai paroki dan
keuskupan tentunya dapat memilih cara dan bentuknya sendiri, sesuai dengan
situasi dan keadaan khusus mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Yang bisa dibuat selain mengaku dosa
pastinya, adalah sebuah “gerakan iman” berpola “ABCD”, yakni:<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">A: Adorasi<br />
B: Baca kitab suci<br />
C: Cintai ekaristi<br />
D: Doa doa devosi<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Beberapa inisiatif lain yang bisa
dilakukan untuk mengisi “24 jam”, misalnya: renungan khusus tentang kerahiman
ilahi, refleksi tentang sakramen pengampunan, tersedianya buku/bacaan rohani,
doa jalan salib, penampilan vocal group atau paduan suara/kor lagu-lagu
tobat/kerahiman, menonton film/video tentang kain Kafan, doa meditatif dengan
lagu-lagu Taize, doa Brevir bersama umat pada pagi, siang, sore dan malam
(Laudes - Hora Media – Vesperae – Completorium), dll.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Bisa juga dihadirkan pelbagai katekese
tentang kerahiman Tuhan, kerahiman dalam keluarga, membangun budaya kerahiman
dalam hidup bersama; katekese tentang sakramen rekonsiliasi.<br />
Selamat datang ke dalam lautan kerahiman ilahi, untuk setia menjumpaiNya –
mencintaiNYa dan mengimaniNya (“ABC”: Ask for His mercy, Be mercyfull,
Completely trust)<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b>NB:</b></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /><b>
I.TANGGAPAN SKI ATAS BROADCAST WA DAN BBM</b><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">“...Tanggal 4 & 5 Maret 2016, Gereja
Katolik di seluruh dunia akan membuka Holy door (pintu utama Gereja) utk
pengakuan dosa selama 24 jam penuh. Orang yg mengaku dosa selama tanggal tsb
harus masuk lewat pintu utama/holy door (tidak boleh masuk lewat pintu samping)
dan yg mengaku dosa di 2 hari tsb akan mendapatkan indulgensi/pengampunan penuh
thd dosa seberat apapun (kecuali dosa menghujat Roh Kudus← dosa yg tdk akan
diampuni sm sekali oleh Allah). Pengampunan dosa seperti ini diadakan hanya per
50 thn sekali /25 thn sekali sehubungan dgn tahun yubelium/tahun rahmat.Kita
perlu mendoakan leluhur2 kita jg. Kita kdg tdk tahu sejarahnya perbuatan apa sj
yg tlh dilakukan leluhur kita. Jikalah leluhur kita dl adl org yg menyembah
berhala/peramal/pezinah /penjudi dsb kutuknya akan sampai ke generasi ke 3-7
(bs cek di Alkitab), mari kita doakan agar Allah mengampuni leluhur kita tsb,
shingga Allah mau memutuskan kutuk2 tsb biar tdk ditimpakan ke kita dan
keturunan kita. Segera cari info Gereja mana yang ditunjuk di kota Anda.”<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b><br /></b></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b>TANGGAPAN SKI – SEKOLAH KERAHIMAN ILAHI
:</b><o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Info itu baik tapi tidak seluruhnya
benar, apalagi tidak ada pengirimnya yang jelas tercantum di sana (misal komlit
atau kuria, dsb).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Beberapa hal yang kurang tepat,
misalnya:<span class="apple-converted-space"> </span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br />
A. Membuka Holy Door tgl. 4-5 Maret.<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Holy Door itu dibuka pada awal tahun Yubileum (8 Des 2015) dan akan ditutup
pada penutupan tahun Yubileum (20 Nov 2016).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">B. Holy Door juga bukan pintu utama.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">C. 4-5 Maret adalah hari doa, 24 jam
untuk Tuhan.<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Ada kesempatan pengakuan dosa. Tapi untuk indulgensi, pengakuan hanyalah salah
satu syarat. Setiap Keuskupan setempat biasanya sudah menerbitkan booklet
tentang Tahun Yubileum Kerahiman ini.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">D. Katekese SKI - Sekolah Kerahiman
Ilahi seputar "4 dan 5 Maret 2016.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Dalam rangka Yubileum “Tahun Kerahiman”,
Paus meminta supaya semua Gereja terbuka 24 jam pada hari Jumat dan Sabtu
sebelum Minggu Prapaskah IV, yaitu pada tgl 4 dan 5 Maret 2016 bagi umat
Katolik yang entah mau berdoa, bermeditasi, ber adorasi, ber-rekonsiliasi dll.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Paus Fransiskus menghimbau diadakannya
“HARI DOA”: rekoleksi, refleksi dan rekonsiliasi selama dua hari itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Paus juga meminta agar gereja-gereja
membuka pintunya selama 24 jam untuk setiap umat yang mau datang kepada
Kerahiman Ilahi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pada dua hari itu yang adalah hari “Jumat
Pertama” dan “Sabtu Pertama”, kita diberi kesempatan untuk mengaku dosa, untuk
berdoa di hadapan Allah sekaligus ber-rekonsiliasi dengan Tuhan, sesama dan
semesta.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Paus menambahkan, ini adalah kesempatan
untuk berdoa bersama-sama dengan seluruh Gereja, seluruh dunia. Tak tahukah
kamu betapa kuat dan dahsyatnya kekuatan doa bersama dan serentak ini?<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Tentang Sakramen Tobat, Paus Fransiskus
mengatakan bahwa:<br />
“Mengaku dosa bukanlah memasuki sebuah ruang penghakiman/pengadilan yang
mengerikan; gunung kerahiman Allah begitu besar, kita saja yang malas untuk
datang memohon kerahiman Tuhan; janganlah takut untuk mengaku dosa. Manusia
bisa saja jatuh dalam dosa, pergilah, menyesal, bertobat, kita diampuni, kita
lalu bangkit lagi. Saya sendiri setiap 15 hari mengaku dosa, sebab saya juga
seorang pendosa.”<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b>II. BULLA MISERICORDIA VULTUS PAUS FRANSISKUS SEPUTAR “24 JAM UNTUK TUHAN.”<o:p></o:p></b></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><b>POINT 17 :</b><br />
Masa Prapaskah dalam Tahun Yubileum ini hendaknya dihayati dengan lebih
sungguh-sungguh sebagai masa istimewa untuk merayakan dan mengalami belas
kasihan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Betapa banyak ayat Alkitab yang sangat
cocok untuk direnungkan selama pekan-pekan Prapaskah guna membantu kita
menemukan kembali wajah Bapa yang murah hati! Kita dapat mengulangi kata-kata
Nabi Mikha dan menjadikannya kata-kata kita sendiri: Ya Tuhan, Engkau yang
mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran; yang tidak terus bertahan
dalam murka, melainkan berkenan menunjukkan belas kasihan. Ya Tuhan, Engkau
akan kembali menyayangi umat-Mu. Engkau akan menghapus kesalahan-kesalahan kami
dan mencampakkan segala dosa kami ke dalam tubir-tubir laut. (bdk. Mikh.
7:18-19}<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Kutipan-kutipan dari kitab Nabi Yesaya
juga dapat direnungkan secara konkret selama masa doa, masa puasa, dan masa
meningkatkan karya amal ini. “Bukankah ini puasa yang Kukehendaki, yakni:
supaya engkau meretas belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali
kuk; supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk;
supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu
orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang,
supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap
saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan
lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan
kemuliaan Tuhan menjadi barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan
memanggil Tuhan dan Ia akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia
akan berkata: Ini Aku! Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada sesamamu
dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari serta memfitnah, apabila
engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, dan
memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap dan
kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau
senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui
kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata
air yang tidak pernah mengecewakan (Yes. 58:6-11).<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Gagasan “24 Jam untuk Tuhan,” yang harus
dirayakan pada hari Jumat dan Sabtu sebelum Minggu Prapaskah IV, hendaknya
dilaksanakan di setiap keuskupan. Begitu banyak orang, termasuk kaum muda,
sedang kembali ke Sakramen Rekonsiliasi; lewat pengalaman rekonsiliasi ini,
mereka menemukan kembali jalan pulang kepada Tuhan, menghayati saat doa yang
sungguh khusyuk,dan menemukan makna dari kehidupan mereka.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Marilah kita menempatkan Sakramen
Rekonsiliasi pada pusat kehidupan kita sehingga sakramen ini akan memampukan
manusia menyentuh keagungan belas kasihan Allah dengan tangan mereka sendiri.
Bagi setiap petobat, sakramen ini akan menjadi sumber damai batin yang sejati.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Saya tidak akan pernah merasa lelah
mendesak agar para bapa pengakuan menjadi tanda autentik dari belas kasihan
Bapa. Kita tidak secara otomatis menjadi bapa pengakuan yang baik. Kita menjadi
bapa pengakuan yang baik apabila, di atas semuanya, kita membiarkan diri kita
sendiri menjadi petobat guna mendapatkan belas kasihan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Hendaklah kita tidak pernah lupa bahwa
menjadi bapa pengakuan berarti ambil bagian dalam perutusan Yesus untuk menjadi
tanda nyata dari kasih ilahi yang tak hentimemberi pengampunan dan keselamatan.
Kita para imam telah menerima karunia Roh Kudus untuk mengampuni dosa, dan kita
bertanggungjawab untuk ini. Tak seorang pun dari kita mempunyai kuasa atas
sakramen ini; sebaliknya, lewat sakramen ini kita sungguh menjadi hamba-hamba
setia dari belas kasihan Allah. Setiap bapa pengakuan harus menerima orang
beriman seperti bapa dalam perumpamaan tentang anak yang hilang: seorang bapa
yang lari menyongsong anaknya meskipun anak itu sudah memboroskan semua harta
warisannya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Para bapa pengakuan dipanggil untuk
merangkul anak yang menyesali kesalahannya lalupulang ke rumah, dan ia harus
mengungkapkan sukacita karena sudah mendapatkan anak itu kembali. Marilah kita
tidak pernah lelah menjangkau anak lain yang berdiri di luar, yang tidak mampu
menikmati suka cita, guna menjelaskan kepadanya bahwahukuman yang ia anggap
kejam dan tidak adil itu tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan belas
kasihan bapa yang tak berbatas.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Hendaknya para bapa pengakuan tidak
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak ada gunanya tetapi, seperti bapa
dalam perumpamaan itu, hendaknya ia dengan arif menyala percakapan yang sudah
disiapkan oleh anak yang hilang itu. Dengan demikian, para bapa pengakuan akan
belajar mendengarkan ratapan minta pertolongan dan belas kasihan yang mengalir
dari hati setiap petobat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Pendek kata, para bapa pengakuan
dipanggil untuk menjadi tanda belas kasihan kapan saja, di mana saja, dan dalam
situasi apa saja.<o:p></o:p></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;"><br /></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="color: #141823; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11.0pt; mso-ansi-language: IN; mso-no-proof: yes;">Salam HIKers,<br />
Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />
Fiat Lux!@RmJostKokoh<br />
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-30962759426337923312016-02-17T22:07:00.001-08:002016-02-17T22:07:10.427-08:00SPBU: Salib, Perisai, Bintang dan Ursulin<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/--Xur-sFa178/VsVfb-hJRXI/AAAAAAAADZQ/xMYc4T2etkU/s1600/spbu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/--Xur-sFa178/VsVfb-hJRXI/AAAAAAAADZQ/xMYc4T2etkU/s400/spbu.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Untuk memahami dan menghayati “HIK” ala Santa Angela, kita perlu mengenal
“historia domus”, atau “curiculum vitae”-nya, semacam sejarah kehidupannya:
kisah dan panggilannya serta kata-kata atau nasehat bijak bestari yang
diwariskannya kepada kita.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Memahami dan
menghayati “HIK” Santa Angela penting bagi kita sebagai “putera-puteri”nya,
karena kita “berkarya”, mengikuti Kristus melalui dan bersama dengan komunitas
yang sarat dan erat dengan figur St Angela sendiri</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Spiritualitas “HIK”
Santa Angela sungguh amat kaya. Sangat disayangkan kalau kita tidak menimbanya
dengan baik dan menghayatinya dengan setia. Oleh karena itu baiklah pada
kesempatan ini, kita mendalami beberapa segi spiritualitas yang menurut saya
merupakan aspek-aspek penting dalam kehidupan Santa Angela.</span></span><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">MENU PERTAMA:</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">1. MISTIK DALAM DUNIA</span></b><span style="color: #141823;"><br />
Pertanyaan:”Bila mendengar kata “mistik” , pikiran apa yang muncul dalam benak
kita?</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Santa Angela ketika
berada di bawah kaki Yesus, tahu tentang dirinya sebagai seorang yang
merendahkan diri dengan penuh kerendahan hati, tetapi bukannya tanpa suatu
kegembiraan. Angela memiliki hati yang ramah. Keramahan ini mengalir dari
persatuannya yang sangat erat dengan Tuhan yang dicintainya. Ia mencari dan
menemukan Tuhan dalam rahasia hatinya. Sebuah rahasia yang tidak mungkin
dimenngerti dengan akal budi tetapi terutama dengan hati juga. Pertemuan dua
hati yang ramah yaitu HATI TUHAN dan HATI </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">ANGELA melahirkan
kegembiraan yang mendalam di dalam diri Angela. Selanjutnya hati yang ramah dan
gembira , memampukan Angela untuk terbuka terhadap semua orang. Berulangkali di
dalam tulisannya Angela selalu menekankan kegembiraan dan kesetiaan. Kedua hal
ini muncul apabila ada keramahan dan kegembiraan di dalam hati.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Berdoa bagi Angela
tidak pernah pasif. Berdoa baginya adalah mempersatukan kehendaknya dengan
kehendak Tuhan. Persatuan dua kehendak pasti mengarahkan keterbukaan akan
sesuatu yang hidup, dinamis,dan mengarah kepada yang lain.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Kontemplasinya
berkaitan dengan kehidupan nyata, dengan alam ciptaan Tuhan, sesama manusia,
dan dengan Tuhan sendiri. Persatuannya yang erat dengan Tuhan, tidak hanya demi
kesenangan sendiri tetapi justru terbuka terhadap berbagai peristiwa yang
menyedihkan seperti: dosa dan peperangan, kemiskinan dan kelaparan, kegagalan,
sakit dan kematian. Dengan kata lain, Angela dipanggil untuk bersatu dengan
Tuhan tetapi sekaligus hadir dan berbuat sesuatu bagi dunia. Kontemplasi Angela
berada di antara yang ilahi dan yang insani. Angela adalah seorang wanita yang
ramah dalam hatinya. Doa baginya merupakan permenungan kehendak Allah dan ia
mencoba meleburkan kehendaknya sendiri di dalam kehendak Allah.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Ada dua cara berdialog
dalam doa:</span><span style="color: #141823;"> </span><span style="color: #141823;"><br />
• Mendengarkan dan merenungkan kehendak Allah<br />
• Mendengarkan dan merenungkan rahasia hati kita.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Mistik Kemempelaian<br />
Hidup Angela adalah hidup Yesus. Hidup Yesus adalah hidup Angela. Kita ingat
akan mistik kemempelaian. Barangkali istilah ini masih terasa asing karena
belum terbiasa memakainya dalam hidup sehari-hari. Hidup mistik Angela terletak
pada “ personal loving relationship with God” (relasi cinta pribadi dengan
Tuhan).</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Ciri-ciri Mistik<br />
• Aktif dan terlibat dengan banyak orang<br />
• Hati selalu terpusat pada Tuhan<br />
• Selalu hidup dalam cinta relasi pribadi<br />
• Tidak berdasarkan emosi atau afeksi tetapi berkaitan dengan aksi yang penuh
refleksi dan kontemplasi.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Kesimpulan :<br />
Mistik adalah pusat perjalanan rohani. Tanpa pengalaman mendalam akan relasi
cinta dengan Allah, perjalanan rohani kita terasa hambar dan datar, banal dan
dangkal.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Pertanyaan refleksi<br />
Bagaimana saya telah mengalami dipanggil menjadi seorang “guru yang mistik”
dalam dunia dewasa ini?</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
<b>MENU KEDUA:</b></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">2. WOMEN WITH A
PILGRIM HEART ( Wanita Peziarah Batin)</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Sebagai seorang
perempuan, Angela tidak memiliki sesuatu pun, kecuali sebuah rumah. Itulah
sebabnya ia memulai sebuah peziarahan. Ia mencoba membuka hatinya akan kehendak
Allah di dalam kehidupannya sehari-hari. Dikatakan sangat lazim bagi seorang
wanita mengadakan ziarah pada zaman Angela. Ia berpindah-pindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Dalam peziarahannya ia selalu menyambut segala
sesuatu yang berbeda dengan cara yang berbeda pula. Ia mampu menuntun banyak
orang untuk mengalami kehadiran Tuhan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Pada saat yang sama ia
bertumbuh dalam perjalanan rohaninya. Tuhan berbicara kepadanya dan ia sudah
berada pada bagian “dalam “hidupnya, bukan hanya pada bagian permukaan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Angela menemukan
pelariannya di bawah kaki Yesus Kristus. Sahabatnya adalah Roh Kudus. Angela
sering berdansa dengan Roh Kudus. Bayangkan kalau dua orang berdansa. Supaya
bisa menari dengan baik dan bagus kedua orang perlu bekerja sama dan saling
menyesuaikan diri satu sama lain agar gerakan-gerakan semakin lentur dan indah.
Jika salah satu partner kaku maka tidak akan terjadi tarian yang indah
mempesona. Jadi, ada dua bayangan dalam berdansa:</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">• Relasi yang baik
dengan Roh Kudus. Roh Kudus menjadi partner hidupnya.<br />
• Dua partner perlu berkomunikasi, saling mendengarkan, kontak pribadi, saling
menyesuaikan, menyadari kebutuhan partner. Kita akan mengetahui kehendak Tuhan
hanya dengan Roh Kudus.<br />
• Membutuhkan kepercayaan yang mendalam terhadap partner. Membutuhkan waktu
untuk diam bersama.<br />
• Angela adalah salah satu peziarah dalam Roh Tuhan. Dia membutuhkan waktu yang
lama untuk tinggal dengan Roh Kudus di dalam doa, permenungan. Ia menjadi
wanita pendamai dan pendoa berjam-jam.<br />
• Di dalam kehidupan sehari-hari kita juga menemukan diri sebagai seorang
peziarah dalam perjalanan yang panjang. Baiklah kita melihat kembali awal hidup
dan karya kita. Bagaimana kita memulai peziarahan hidup kita?<br />
• Pada saat-saat krisis, saat frustrasi, saat kehilangan kontak dengan sumber
hidup atau pada saat kita mulai menebar berbagai pertanyaan yang lebih mendalam
yang membuat kita beristirahat dalam peziarahan yang panjang , datanglah ke
pada pusat kita dan berelasi dengan rahasia hidup kita<br />
• Kita ingat bagaimana Tuhan banyak bertindak pada masa lalu, masa kini , dan
pada masa yang akan datang. Lalu kita mengumpulkan keberanian, kesetiaan dan
kegembiraan di dalamnya.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Dewasa ini kita
dipanggil untuk untuk menjadi peziarah. Siapkan waktu untuk berdoa, refleksi,
untuk meneruskan ziarah batin menuju tempat suci di dalam batin kita. Angela
telah memberikan teladan bagaimana kita harus mengarungi ziarah batin sebagai
putera-puterinya.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
<b>MENU KETIGA:</b></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">3.ANGELA CULTIVATOR OF
RELATIONSHIPS( Pengolah Hubungan)</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Yesus bagi Angela
adalah sumber, model semua relasi yang benar<br />
Ia menekankan bagaimana kita harus hidup dengan orang lain. Bahkan ia
mengajarkan kepada kita tentang kehidupan bersama dengan yang lain.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
Dalam nasihat ke –V : Angela setia dengan janjinya. Ia akan selalu berada
bersama kita. Ia benar-benar berbuat dan telah menghasilkan banyak buah.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Angela mempunyai
kemampuan untuk berada bersama orang lain. Ia menarik berbagai orang dari
berbagai umur, berbagai golongan, dan berbagai bangsa. Bagaimana dengan kita?
Apakah kita berada bersama orang lain dan menarik mereka dengan keberadaan kita
sehari-hari. Kita telah menampakkan sesuatu kepada orang lain? Inilah salah
satu cara menghidupi spiritualitas Santa Angela. Ia selalu menunjukkan bahwa
Tuhan ada di sini. Angela memiliki kesucian dan kesucian itu selalu menarik
orang lain kepada sang sumber kesucian.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Dalam kehidupannya,
ada tiga sahabat laki-laki yang sangat dekat dengan Angela: Agostino Galoi,
Antonio Romano, dan Cozano.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">• Agostino Galo :
teman cukup lama. Dalam perjalanan ke Cremona pada tahun 1529 ia menulis :”
Angela berbicara kepada saya dengan sangat ramah selama perjalanan. Saya merasa
dijerat olehnya , untuk itu saya tidak bisa hidup lagi tanpa dia, tidak hanya
itu, tetapi isteri saya dan seluruh keluarga saya. Saudari saya, pada
kenyataannya, sudah mengunjungi dan ketika suaminya masih hidup, ia bahkan
menjadi lebih dekat kepada Angela dari pada suaminya sendiri pada tahun 1528.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">• Antonio Romano<br />
Angela tinggal selama 14 tahun di rumahnya. Angela bertemu dengan dia di rumah
Caterina Patengola di Brescia. Ia mengatakan:” ..... Saya menjadi sangat
berkesan kepada Madre Suor Angela dan dia setuju untuk datang dan tinggal di
rumah saya. Antonio Romano masih bujang pada usia 20 dan Angela pada waktu itu
berusia hampir 40-an.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">• Cozano<br />
Angela dapat berbicara dengan bebas kepada Cozano, dan dapat membagikan segala
rencana dan pikirannya. . Angela menilai Cozano sebagai seorang teman yang bisa
dipercaya. Angela benar-benar menaruh kepercayaan penuh kepada Cozano sebagai
teman dekatnya. Seperti kita tahu, menjelang kematiannya, Angela mendiktekkan
segala perkataannya kepada Cozano untuk ditulis.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Dengan para susternya,
Angela dalam membina relasi selalu menggunakan kata-kata penuh cinta .Ia tidak
pernah memaksa . Kata-kata yang digunakan adalah menganjurkan, mengundang,
menasihati. Ia menggunakan kata-kata yang tepat untuk setiap pribadi, lebih
bersifat mendorong,penuh kelembutan dan keramahan serta peneguhan.<br />
Angela memberikan contoh kepada kita bagaimana membina relasi yang bermutu
dalam kehidupan bersamaan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Seperti kebanyakan
wanita, Angela adalah wanita yang penuh dengan konsolasi yang mengalami rahmat
cinta Tuhan dan ingin dikomuni8kasikan kepada orang lain. Angela memiliki
perhatian terhadap orang lain, rahmat yang menarik orang lain dengan kebaikan
yang ia punyai.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
Sadarilah Angela sebagai sahabatmu. Bukalah dirimu terhadap persahabatannya.
Berbicaralah kepadanya seperti sahabat dekat. Sediakan waktu untuk hadir
bersamanya. Biarkan dia tahu tentang kebutuhan dan keinginanmu. Nikmatilah
persahabatannya.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;"><br /></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;"><br />
MENU KEEMPAT:</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;"><br /></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">4.WOMEN OF MISSION (
Wanita Perutusan )</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Angela Merici adalah
wanita perutusan dengan sebuah ziarah batin. Dikatakan meskipun Angela tidak
pernah menggunakan kata apostolis atau misi dalam tulisannya, dia pasti
mengerti dengan sangat baik arti kata melayani (Prakata regula :” Allah telah
memberikan rahmat kepada Anda... dan telah mengumpulkan anda untuk pelayanan
Tuhan Yang Maha Agung...”).</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa isi regula adalah pendalaman dan perluasan dari teks ini:
kekhasan rahmat panggilan, dasar-dasar yang mendukung persatuan dan keselarasan
di dalam komunitas dan tujuan mulia melayani Tuhan. Tujuan Angela untuk
“kompani”-nya adalah meyakinkan hidup baru untuk pengikut-pengikutnya,
“keperawanan” untuk melayani Allah (totalitas) tetapi hidup di dalam dunia
(realitas), di luar biara, tanpa mengucapkan kaul atau mengenakan busana biara.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">... Prakata art.7-8 :
... karena anda telah dipilih menjadi mempelai yang setia dan suci dari putera
Allah, pertama-tama hendaknya anda mau menyadari arti dan konsekuensinya dan
menyadari betapa barunya dan mengagumkan keluhuran panggilan ini. Setiap
anggota dapat memiliki martabat ini tidak dengan kehebatan dalam kerasulan atau
jabatan tetapi melalui kebaikan hati, selalu berusaha untuk dekat dengan Tuhan,
dan dengan demikian lebih bebas melayani Dia.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
Ini bukan berarti Angela tidak memiliki perhatian terhadap kerasulan seperti
yang kita punyai dewasa ini dengan seabrek karya pendidikan. Kita hanya bisa
memandang doanya yang teratur dan perbuatan baiknya di mana menarik setiap
orang yang mendengarkan, tetapi di atas semuanya itu, Ia berkata :” Tuhan ada
di sini.”</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Melalui perkataan dan
perbuatannya , banyak orang tertarik kepadanya. Angela mempunyai kehangatan dan
pendekatan manusiawi.” Perkataannya bersungguh-sungguh, mengena dan lembut, dan
kedengaran agak mendesak bahwa setiap orang harus mengakui, Tuhan ada di sini.”</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Angela hanya memiliki
satu cinta, satu mutiara dalam hidupnya: Yesus. Dan satu tujuan dalam hidupnya
adalah membuat cinta ini, mutiara ini diketahui dan dialami oleh setiap orang
yang ia jumpai. Itu dilakukan melalui perwujudan karismanya kepada Tuhan dan
kesaksian yang benar dari perkataannya dan cara hidup yang membuat setiap orang
mengakui dan berkata :” Tuhan ada di sini” bila ia ada.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">Tantangan bagi kita
sekarang ini :</span></b><span style="color: #141823;"><br />
Dunia kita tidak berbeda dari zaman Angela. Orang zaman ini membutuhkan
kesaksian perkataan dan perbuatan yang meyakinkan dari mereka yang mewartakan
dengan kehidupan yang benar dan transparan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">Bahan Refleksi</span></b><b><span style="color: #141823;"> </span></b><span style="color: #141823;"><br />
1. Siapakah yang telah mempengaruhi saya melalui doa dan perbuatan<br />
baiknya? Bagaimana orang ini membantu saya bertumbuh?<br />
2. Dengan cara apa Roh memanggil saya untuk lebih hadir bagi orang<br />
lain?<br />
3. Anugerah apa yang dapat saya gunakan dalam melayani sesama?</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Saran untuk doa
pribadi<br />
Temani Angela ketika dia melayani orang-orang yang membutuhkan. Amatilah
pendekatannya, jangkauannya, belas kasihnya. Dia menerima setiap orang
seakan-akan mereka sendirian. Lihat sentuhan lembutnya dan cintanya. Mintalah
padanya agar mengajarkan kalian menjadi pelayan yang berbelaskasih.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
<b>MENU KELIMA:</b></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><b><br /></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">5.HARMONY/INSIEME (
Keserasian / Kebersamaan)</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Kata “insieme” atau
“bersama-sama” muncul sepuluh kali dalam tulisan Angela. Dalam Regula 2 kali,
dalam Nasehat satu kali, dan dalam Wasiat sebanyak 7 kali... Angela memandang
begitu pentingnya kebersamaan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
Kunci untuk mengerti tentang Kompani: Tuhan--- telah memberikan anda rahmat ---
dan menarik anda dari kegelapan dunia --- dan mengumpulkan anda bersama---
melayani Tuhan yang Maha agung.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Sangat jelas Visi
Angela:<br />
• Berdasar pada sebuah kesatuan (unitas)<br />
• Bertumbuh dengan kebersamaan dengan yang lainnya (komunitas)<br />
• Berbuah pada sikap nyata melayani Tuhan dan sesama (caritas)</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Sesungguhnya inti dari
semua tulisan mengatakan kepada semua putera-puterinya bahwa mereka harus
menghayati anugerah yang satu ini dan mendorong para pemimpin bagaimana harus
memperkenalkan struktur “insieme” dari Kompani.<br />
“Insieme” hanya disebut satu kali tetapi menjadi sangat kuat dalam nasehat
terakhir: Kata-kata terakhir kusampaikan kepadamu dan kuanjurkan dengan segenap
jiwaku ... hiduplah dalam keserasian, terikata satu sama lain, satu hati dan
satu kehendak.....</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Angela memiliki
pengertian yang sangat mendalam tentang insieme: hidup dalam keserasian,
terikat satu sama lain, satu hati, satu kehendak. Angela memusatkan seluruh
pikirannya tentang kesatuan bersama dalam kata “insieme”: saling mengasihi, dan
hidup dalam keserasian adalah tanda bahwa kita berjalan pada jalan yang benar
dan menyenangkan hati Tuhan, memperjuangkan kesatuan dan persatuan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Angela menganggap
penting sekali kesatuan dan persatuan dalam kompani. Dia menyadari
sungguh-sungguh, tanpa persatuan dan kesatuan yang kokoh, kompani tidak akan
bertahan. Landasan persatuan dan kesatuan hanyalah satu yaitu kasih dan
pengertian penuh kesabaran. Ia menekankan dalam regula bab 9: 21-22: Kata-kata,
tindak tanduk dan sikap kita selalu menjadi contoh dan teladan bagi smeua yang
beurusan dengan kita ,selalu menjaga kelangsungan api cinta kasih yang menyala
dalam hati kita.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Wasiat terakhir 10-16
:”... Lihatlah betapa pentingnya persatuan dan keserasian, maka dambakanlah,
carilah, peluklah, pertahankan itu sekuat tenaga. Karena saya berkata kepadamu ,
jika anda semua hidup bersatu hati anda seperti benteng yang kuat, menara yang
tak tergoyahkan, melawan segala kejahatan dan serangan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Ide Angela tentang
persatuan tidak dimaksudkan menjadi keseragaman. Visinya tentang kesatuan
selalu memberi ruang bagi perbedaan, persatuan diperkaya oleh perbedaan. Angela
menjunjung tinggi kehendak bebas setiap pribadi. Wasiat 3: 8-9 :” Di atas
segalanya itu, hati-hatilah supaya tidak menggunakan kekerasan karena Allah
telah memberikan kehendak bebas kepada semua orang dan tidak memaksa siapa pun
melainkan hanya menunjukkan, mengundang, dan memberi nasihat.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Angela melihat
puteri-puterinya dalam Wasiat ke -2 : 2-3 : Bukan hanya nama mereka, melainkan
latar belakang dan keperibadian mereka, dan setiap hal mengenai mereka.
Selanjutnya dalam Regula 12:24 Angela menekankan kepaa semua pemimpin untuk
membantu saudara-saudari sesuai dengan kebutuhan saat itu.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Angela memiliki
sedemikian iman dalam setiap puterinya, mereka yang buta huruf, mereka yang
memiliki jabatan. Dia percaya akan penilaian baik mereka dan semangat doa dari
anggota biasa dari compani untuk mengetahui jika ada perubahan yang akan
dilakukan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Ini adalah balasan
pelayanan doa dan sharing anugerah yang berbeda yang membantu Kompani yang
didirikan Angela dapat hidup dalam keanekaragaman.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
<b>Pertanyaan</b><br />
Bagaimana anda mengalami persatuan dalam keanekaragaman yang menjadi keinginan
Angela?<br />
Dari pengalaman sendiri, apakah yang menyuburkan semangat insieme, kesatuan
dalam kebersamaan dan dengan mereka yang kita jumpai dalam hidup sehari-hari?<br />
Apakah anda mengalami ancaman semangat keserasian atau insieme , khususnya
dalam hidup bersama?</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">MENU KEENAM:</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><b><span style="color: #141823;">6. PROPHET OF THE
WORD( Nabi Sabda Allah )</span></b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">A.Pengantar<br />
Tulisan St. Angela terdiri dari 3 bagian, seperti yang telah kita ketahui,<br />
yaitu:<br />
• Regula ditujukan kepada para perawan<br />
• Nasihat ditujukan kepada para pemimpin<br />
• Wasiat ditujukan kepada para janda yang membantu para perawan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">B. Angela adalah
wanita kitab suci. Semua tulisan didasarkan atas kitab suci. Banyak Kutipan
kitab suci yang digunakan terutama tentang saba bahagia dalam Perjanjian Baru.
Jadi, tulisan Santa Angela bersifat biblis. Ia mendasarkan segala perkataannya
pada Sabda Yesus. Mengagumkan, luar biasa. Angela tidak bisa membaca tetapi
tahu dan paham tentang Kitab suci, bahkan mampu menafsirkannya dengan sangat
baik dan tepat.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">C. Angela menginginkan
agar semua kita merenungkan dan menghayati semangat Yesus. Inti kehidupan kita
adalah Yesus. Angela mau menunjukkan kepada kita bahwa Yesus adalah
segala-galanya. Dia mendorong kita agar menjadikan kitab suci pusat hidup kita.
Kita perlu menghayatinya dengan penuh kegembiraan dan kesetiaan.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Lihat :<br />
• Luk.2: 28 Mat.6:19<br />
• Yoh.5: 20 Luk.10:16</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">D. Angela adalah
seorang wanita yang penuh dengan pembedaan roh. Itu luar biasa.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">E. Angela sangat peka
akan karya Roh Kudus. Baginya kepekaan terhadap Roh Kudus merupakan kunci
baginya untuk membuat segala keputusan dengan bijaksana. Regula 8: 14,16
dikatakan bahwa:” Di atas semuanya itu anda harus mentaati nasehat dan ilham
yang disampaikan oleh Roh Kudus secara terus menerus ke dalam hati kita ( 14 ).
.....karena Roh Kudus adalah Dia yang mengajarkan kita seluruh kebenaran...( 16
)</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">F. Angela meletakkan
kompaninya di atas perjalanan yang besar seperti percikan nyala api ke berbagai
negeri menjadi nabi dunia, mewartakan kabar gembira tentang Yesus Kristus,
menyentuh hati dan jiwa dengan cinta Yesus Kristus, menuntun mereka untuk
menyentuh setiap benua.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">G. Pada jamannya
Angela berbicara terang-terangan kepada orang-orangnya dan mengerahkan segala
kekuatan dan dengan setia mengangkat dan membaharui masyarakatnya dalam iman.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Kita menemukan isu dan
kesulitan-kesulitan :<br />
• Ketidakadilan<br />
• Kekerasan terhadap hak asasi<br />
• Kemiskinan berhadapan dengan kekayaan<br />
• Pembagian sumber bumi yang tidak adil<br />
• Perbedaan kelas sosial<br />
• Keterpecahan di dalam Gereja sendiri<br />
• Keinginan akan kebebasan dan individualistis<br />
• Perampasan kesempatan pendidikan khususnya untuk perempuan.<br />
Inilah problem sosial pada jaman Angela</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Pertanyaan:</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Sebagai putera-puteri
Santa Angela, “nabi sabda Allah” pada tahun 2016 yang adalah Tahun Kerahiman
Allah, dalam hal apa kita dipanggil untuk menanggapi penderitaan sesama dan
semesta kita? Bagaimana pandangan hidup Angela dengan terang injil membantu
saya dalam situasi kehidupan sehari-hari?</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Salam HIKERS.<br />
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.<br />
Fiat Lux – Be the Light!<br />
@Rm Jost Kokoh Prihatanto</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;"><br />
NB”:<br /><i>
"HIK - HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI"</i></span><i><span style="color: #141823;"> </span><span style="color: #141823;"><br />
Ini adalah suatu "warung iman/cafe rohani" yang bercikal bakal dari
"SOLO - Spirit Of Loving Others" dengan trilogi menu dasarnya : HIK -
Harapan, Iman dan Kasih, dimana mengacu pada trilogi ensiklik kepausan yang
terbaru, yakni:</span><o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">"Deus caritas
est" / Allah adalah "KASIH",<br />
"Spes salvi" / "HARAPAN" keselamatan, dan<br />
"Lumen fidei" / Cahaya "IMAN".</span><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: 0.0001pt;">
<i><span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="color: #141823;">Inilah sebuah proyek
pencerahan sederhana yang terbuka untuk semua orang yang merindukan
"puncta", semacam titik-titik permenungan hidup berdasarkan pesan
bijak bestari para tokoh serta aneka doa bestari dan penanggalan liturgi harian
gereja.</span><span style="background-color: transparent;"> </span></span></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-313301257336126351.post-66092865987238312022016-01-18T05:48:00.002-08:002016-01-18T05:49:39.894-08:00Pekan Doa Sedunia 2016<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>PDS
(PEKAN DOA SEDUNIA) </b></span></span><b style="color: #141823; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;">UNTUK PERSATUAN UMAT KRISTIANI</b></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><i>
18 - 25 Januari 2016</i></b><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-N3rClR9MwZk/Vpzs_lQIbzI/AAAAAAAADZA/l8Q4Fz7dYY8/s1600/pds%2B2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-N3rClR9MwZk/Vpzs_lQIbzI/AAAAAAAADZA/l8Q4Fz7dYY8/s400/pds%2B2016.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>DIPANGGIL
UNTUK MEWARTAKAN<span class="apple-converted-space"> </span>PERBUATAN-PERBUATAN TUHAN </b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>YANG AGUNG</b> (1 Petrus 2:9)</span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Pengantar</b><br />
Tema Pekan Doa Sedunia (PDS) untuk Kesatuan Umat Kristiani 2016 dikutip dan
diolah dari Surat Pertama St. Petrus bab 2 ayat 9. Selengkapnya, teks itu
berbunyi, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang
kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1Ptr 2:9).<span class="apple-converted-space"> </span></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br />
Berangkat dan berpangkal dari teks tersebut, tema PDS untuk Kesatuan Umat
Kristiani 2016 dirumuskan menjadi “Panggilan Mewartakan Perbuatan-Perbuatan
Tuhan yang besar”.</span></span><span style="color: #141823; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Jelasnya,
Allah mengerjakan perbuatan-perbuatan-Nya yang besar bagi kita semua dan kita
dipanggil untuk mewartakannya. </span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"></span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Dari
bahan yang diterbitkan oleh kerjasama Dewan Kepausan untuk Kesatuan Umat
Kristiani (Vatikan, Katolik Roma) dan Komisi Iman dan Hukum Dewan Gereja-Gereja
Sedunia (Gereja-Gereja Protestan) dipersiapkan oleh Komunitas Umat Kristiani di
Latvia, terutama oleh Pusat Orang Muda Katolik Keuskupan Agung Riga, yang
timbul dari pengalaman mereka menyelenggarakan Jalan Salib Ekumenis. Pengalaman
Umat beriman di negeri bekas Uni Soviet yang sebelumnya dikuasai komunisme itu
membantu kita dalam menghayati pedihnya perpecahan dan penting indahnya
persatuan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sejarah
kelam saat Latvia diduduki oleh Uni Soviet masih menghantui banyak sekali orang
di Negara ini. Masih ada dukacita mendalam dan kepedihan. Itu mengakibatkan
luka batin yang membuat orang menjadi sulit mengampuni. Semuanya ini bagaikan
batu besar yang menutupi pintu kubur Yesus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Akan
tetapi dalam “HIK”, Harapan Iman dan Kasih kepada Kristus, yang telah berdoa
bagi kawanan domba-Nya agar bersatu, “Ut Omnes Unum Sint”; tiada yang mustahil
untuk diubah dan diwujudkan. Persatuan dan kesatuan Umat Kristiani dapat dibaca
dalam terang pengalaman konkret tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tumpuannya
hanya satu yakni “HIK”, Harapan Iman dan Kasih kepada Kristus yang sejak awal
mula merindukan bahkan mendoakan kita semua agar bersatu dan memberikan
kesaksian tentang hidup bersama yang ditandai dengan kerukunan dan persaudaraan
yang sejati dengan siapa saja di mana saja dan kapan saja.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Intinya:
Kita semua diajak untuk terus ber “dia lo gue”, membangun peradaban kasih dalam
kehidupan yang sejahtera dalam semangat inklusif dan transformatif. Hal ini
bisa dimulai di antara umat Kristiani dan kemudian meluas mengakar di antara
semua umat manusia dalam kehidupan yang rukun, bersatu dan bahagia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">--------------------------</span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /><b>
HARI 1:<span class="apple-converted-space"> </span>Senin, 18 Jan 2016.</b><br />
“Biarlah Batu Itu Terguling”<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kitab
Suci:</span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /><i>
Yehezkiel 37: 12-14, Aku akan membuka kuburmu, dan mengeluarkanmu dari kuburmu,
Hai, umat-Ku.<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Mazmur
71: 18b-23, kekuatan-Mu dan kebenaran-Mu, ya Allah, menjangkau langit yang
tinggi.<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Roma 8:
15-21, Kita menderita bersama Dia, supaya kita juga dipermuliakan dengan Dia.<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Matius
28: 1-10, Dia tidak ada di sini; karena Dia telah dibangkitkan, seperti
dikatakan-Nya.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Renungan:</b><br />
Dalam dunia kita saat ini ada banyak kesedihan dan rasa sakit; luka yang
ditimbulkannya sulit untuk disembuhkan. Semua itu bagaikan batu besar yang
menutup lobang makam Yesus. Luka seperti ini memenjarakan kita dalam kuburan
spiritual.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Tetapi
jika, dalam penderitaan kita, rasa sakit itu dipersatukan dengan rasa
sakit-Nya, maka kisahnya tidak akan berakhir begitu saja, seperti terkubur
dalam makam. Gempa kebangkitan Tuhan yang menggoncangkan bumi adalah peristiwa
yang membuka kuburan kita dan membebaskan kita dari rasa sakit dan kepahitan,
yang selama ini mencengkeram kita dalam sekat yang memisahkan kita satu sama
lain. Ini adalah tindakan perkasa yang dilakukan oleh Tuhan: cinta-Nya yang
menggetarkan bumi, yang menggulirkan batu-batu, yang membebaskan kita, dan
memanggil kita keluar untuk masuk ke dalam pagi dari sebuah hari baru.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Disini,
di fajar baru ini kita kembali bersatu dengan saudara-saudari yang telah
terpenjara dan juga menderita. Seperti Maria Magdalena kita harus
"cepat-cepat berangkat". Pada saat luar biasa yang menakjubkan ini
kita dipanggil untuk mewartakan kepada orang lain apa yang Tuhan telah lakukan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Refleksi:</b><br />
1. Sebutkanlah kejadian atau keadaan di dalam hidup kita dan lingkungan yang
membuat kita mengunci diri di dalam kubur – dalam kesedihan, kecemasan,
kegelisahan dan keputusasaan? Apa yang membuat kita untuk tetap percaya kepada
kebangkitan Kristus?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">2.
Sejauh mana kita siap untuk berbagi pengalaman kita tentang Tuhan dengan
orang-orang yang kita temui?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Doa:</b><br />
Tuhan Yesus, Dikau selalu mencintai kami sejak awal, dan Dikau telah
menunjukkan kedalaman cinta-Mu dengan mati bagi kami di kayu salib, sehingga
dengan demikian berbagi penderitaan dan luka-luka kami. Pada saat ini, kami
menghancurkan semua hambatan yang memisahkan kami dari kasih-Mu di kaki
salib-Mu. Singkirkan batu-batu yang memenjarakan kami. Bangunkan kami pada pagi
kebangkitan-Mu. Pada saat itu semoga kami bertemu dengan saudara-saudari yang
selama ini terpisah dari kami. Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">------------------------<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>NB:</b><br />
“Tema, Doa dan Refleksi Alkitabiah Selama Sepekan”<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">1.HARI 1<br />
Biarkanlah batu itu terguling<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yehezkiel
37:12-14<br />
Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya.<br />
Mazmur 71:18b-23<br />
Keperkasaan-Mu dan keadilan-Mu, ya Allah, sampai ke langit.<br />
Roma 8:15-21<br />
Jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, kita juga dipermuliakan
bersama-sama dengan Dia.<br />
Matius 28:1-10<br />
Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah
dikatakan-Nya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Setiap
orang mempunyai sejarah kelam penderitaan. Itu bagaikan batu besar yang
menutupi pintu kubur Yesus. Namun, jika penderitaan yang kita alami, kita
satukan dengan penderitaan-Nya, maka kisah kita tidak akan berakhir dengan
mengurung diri dalam kubur. Gempa bumi karena kebangkitan Tuhan adalah kejadian
yang menggoncang dunia yang membuka kubur kita dan membebaskan kita dari
penderitaan dan kepedihan yang selama ini membuat kita mengasingkan diri dari
orang lain. Inilah karya agung Tuhan: kasih-Nya, yang menggoncang dunia, yang
menggulingkan batu kubur, yng membebaskan kita, dan yang memanggil kita keluar
untuk memasuki suatu pagi hari yang baru. Saat inilah, saat fajar baru kita
dipersatukan kembali dengan saudara-saudari kita yang dulu juga terkurung dan
terluka. Seperti Maria Magdalena kita harus “pergi cepat-cepat” dari momen
penuh sukacita ini untuk mewartakan kepada orang lain mengenai apa yang telah
Tuhan lakukan dalam hidup kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Refleksi:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Permasalahan apa yang pernah kita alami yang membuat kita mengurung diri kita
sendiri dalam kubur dukacita, kesedihan, kekhawatiran, kegelisahan dan
keputusasaan? Apa yang menghalangi kita untuk menerima janji dan sukacita dari
kebangkitan Kristus? Seberapa siapkah kita membagikan pengalaman bersama
Kristus kepada orang-orang yang kita jumpai?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Doa:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Tuhan Yesus, Engkau selalu mengasihi kami sejak semula, dan menunjukkan betapa
dalam kasih-Mu melalui wafat-Mu di salib untuk menebus dosa kami, menanggung
penderitaan dna luka kami. Saat ini, kami serahkan semua penghalang yang
menjauhkan kami dari-Mu di bawah kaki salib-Mu. Gulingkanlah batu kubur yang
memenjarakan kami. Bangkitkanlah kami menyongsong fajar baru. Semoga kami bisa
mewartakan Engkau kepada saudara-saudari kami yang terpisah dari-Mu, kini dan
selamanya. Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>HARI 2 : Dipanggil menjadi pembawa sukacita</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Yesaya
61:1-4<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah
mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Mazmur 133<br />
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama
dengan rukun!</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Filipi 2:1-5<br />
Sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu
kasih, satu jiwa, satu tujuan.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Yohanes 15:9-12<br />
Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan
sukacitamu menjadi penuh.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Sukacita
Injil mengundang kita semua untuk hidup sesuai nubuat nabi Yesaya, “Roh Tuhan
ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku, Ia telah mengutus aku untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara”. Kita merindukan Kabar
Keselamatan untuk membalut hati kita yang remuk dan membebaskan kita dari
jerat-jerat yang mengikat kita. Saat kita terjerumus dalam duka penderitaan
kita, kita akan kehilangan semangat untuk mewartakan sukacita Injil. Namun,
walaupun kita merasa tidak mampu memberi apa-apa kepada orang lain, melalui
sikap hidup kita terhadap hal-hal kecil, Yesus akan melipatgandakannya dan
hasilnya bisa dirasakan orang-orang di sekitar kita. Kita diundang untuk
tinggal dalam kasih-Nya, sebab Ia telah lebih dahulu mengasihi kita. Dengan cara
inilah kita akan menemukan sukacita Tuhan di dalam kita, sehingga sukacita kita
menjadi sempurna. Saling mengasihi dan sukacita adalah jantung doa kita untuk
persatuan. Bersama pemazmur mari kita berseru, “Sungguh alangkah baiknya dan
indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!”<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Refleksi:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Apakah penghalang sukacita di dunia dan di dalam Gereja? Apa yang bisa kita
terima dari sesama umat Kristiani sehingga sukacita Tuhan ada dalam kita,
menjadikan kita sebagai saksi dari Kabar Sukacita?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Doa:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Bapa Maha Pengasih, kami rindu melayani Dikau, jiwa kami lapar akan Dikau,
namun kami terbatas. Penuhilah kerinduan hati kami yang terdalam dengan
kehadiran-Mu. Sembuhkanlah hati kami yang hancur dengan kasih-Mu sehingga kami
pun dapat mengasihi orang lain seperti Dikau mengasihi kami. Anugerahilah kami
rahmat persatuan sehingga kami dapat melayani dengan penuh sukacita. Mampukan
kami membagikan kasih-Mu kepada semua orang, demi Yesus Kristus, Tuhan kami.
Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>HARI 3 Saksi dalam persekutuan persaudaraan</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><i><br /></i></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Yeremia
31:10-13<br />
Mereka akan datang bersorak-sorak di atas bukit Sion.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Mazmur 122<br />
Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: Biarlah orang-orang yang mencintaimu
mendapat sentosa.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
1 Yohanes 4:16b-21<br />
Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya,
maka ia adalah pendusta.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Yohanes 17:20-23<br />
Agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang
telah mengutus Aku.<o:p></o:p></i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perpecahan
dalam umat Kristiani merupakan rintangan dalam penginjilan. Dunia tidak akan
dapat percaya bahwa kita adalah murid Yesus jika kita tidak rukun. Kita
merasakan penderitaan dari perpecahan ini saat kita tidak bisa menerima tubuh
dan darah Kristus dalam kebersamaan Perayaan Ekaristi, Sakramen Persatuan.
Sumber sukacita kita adalah hidup di dalam Kristus. Kita menghidupi persekutuan
kita setiap hari dengan menyambut, mengasihi, melayani, berdoa dan menjadi
saksi bersama sebagai orang Kristiani meski kita berbeda. Ini adalah mutiara
tak ternilai yang diberikan oleh Roh Kudus bagi kita. Malam sebelum wafat-Nya,
Yesus berdoa untuk kesatuan dan cinta kasih di antara umat manusia. Hari ini
mari kita berdoa bersama Yesus untuk persatuan seluruh umat Kristiani. Kita
berdoa untuk para uskup, para imam, pejabat Gereja dan seluruh anggota Gereja.
Semoga Roh Kudus membimbing kita semua menuju jalan persatuan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Refleksi</b>:<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Bagaimana kita memandang umat Kristiani dari Gereja lain? Apakah kita siap
untuk meminta maaf karena telah berprasangka buruk terhadap mereka? Apa yang
bisa kita lakukan untuk mengurangi terjadinya perpecahan dalam umat Kristiani?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Doa:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Tuhan Yesus Kristus, Engkau senantiasa berdoa agar kami semua bersatu. Kami
berdoa bersama-Mu untuk persatuan umat Kristiani agar bersatu seturut dengan
kehendak-Mu, seturut dengan rencana-Mu. Semoga Roh Kudus membantu kami untuk
mengetahui penderitaan karena perpecahan. Semoga kami dapat menyadari dosa-dosa
kami, menyesalinya dan selalu berharap hanya pada-Mu kini dan selamanya. Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<b><span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">HARI 4: </span></span><span style="color: #141823; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Martabat imami untuk mewartakan Injil</span></b></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<b><span style="color: #141823; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></b></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Kejadian
17:1-8<br />
Karena itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau telah
Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Mazmur 145:8-12<br />
TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Roma 10:14-15<br />
Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang
Dia?</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Matius 13:3-9<br />
Sebagian benih jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali
lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pada
jaman sekarang, banjir kata-kata melanda setiap rumah tangga: tidak hanya
melalui percakapan semata, tetapi juga melalui televisi, radio, dan juga media
social lainnya. Kata-kata ini memiliki kekuatan untuk membangun dan
menjatuhkan. Namun, kebanyakan kata-kata kita kelihatannya lebih memecah belah
daripada membangun. Dengan mudah kita menenggelamkan dan menjatuhkan orang
lain. Syukurlah kita telah mendengar Sabda penyelamatan; yang telah diwartakan
kepada kita sebagai pegangan hidup kita, yakni Sabda yang memanggil kita ke
dalam persekutuan, dan membawa kita ke dalam persatuan satu terhadap yang lain.
Kita adalah orang-orang pilihan Allah. Lebih dari itu, kita adalah imam. Semoga
berkat firman Allah, kata-kata kita tidak lagi untuk menjatuhkan, melainkan
untuk membangun dalam kasih Tuhan menyelamatkan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Refleksi</b>:<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Ambisi pribadi, persaingan atau pemikiran yang keliru seperti apakah yang
pernah kita pikirkan terhadap sesama orang Kristiani? Apakah kata-kataku
menjatuhkan atau membangun dan menjadi berkat bagi sesama?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Doa:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Tuhan Yesus, Engkau bersabda bahwa semua orang akan mengetahui bahwa kami
adalah murid-murid-Mu jika ada kasih di antara kami. Semoga kami berusaha tanpa
kenal lelah untuk mewujudkan persatuan dalam Gereja-Mu, sehingga Kabar Baik
yang kami wartakan dapat dilihat dan dirasakan melalui setiap perkataan dan
perbuatan kami, kini dan selamanya. Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>HARI 5: Persekutuan para Rasul</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Yesaya
56:6-8<br />
Sebab rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Mazmur 24<br />
Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN?</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Kisah Para Rasul 2:37-42<br />
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka
selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Yohanes 13:34-35<br />
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br /></i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Perintah
Yesus untuk saling mengasihi bukanlah suatu teori belaka. Perwujudan dari
saling mengasihi adalah saat kita berkumpul bersama sebagai murid-murid
Kristus, saling berbagi, bersekutu, dan berdoa di dalam kuasa Roh Kudus.
Semakin banyak orang Kristiani, terutama para pemimpin, menunjukkan kehadiran
Kristus melalui kerendahan hati dan kesabarannya, maka semakin banyak prasangka
buruk kita baung. Kita pun kian mengalami kehadiran Kristus dalam diri orang
lain, hingga kita semakin menjadi saksi hadirnya kerajaan Allah. Terkadang
gerakan ekumene terasa sangat rumit, namun itu membahagiakan dan penuh
sukacita. Dalam hal inilah kita menaati perintah untuk saling mengasihi, dan
menyatakan Amin kita untuk doa Kristus yang mengharapkan persatuan di antara
kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Refleksi:</b><span class="apple-converted-space"> </span><br />
Pengalaman apa yang kita rasakan saat berjumpa dengan saudara-saudari dalam
Kristus dalam suatu persekutuan Kristiani? Apa harapan kita terhadap para Uskup
dan para ima, dan pejabat Gereja dalam rangka mewujudkan persatuan yang nyata
dalam Gereja? Bagaimana kita bisa membantu dan mendukung mereka?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Doa:<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Bapa yang mahamulia, berikanlah kepada semua orang Kristiani, khususnya mereka
yang telah dipercayai untuk menjadi pemimpin dalam Gereja-Mu, Roh kebijaksanaan
dan pengertian, sehingga melalui mata hati mereka bisa melihat harapan-Mu dalam
diri kami masing-masing, yaitu menjadi satu tubuh dan satu Roh, satu Allah,
satu iman, satu baptisan, satu Tuhan dan Bapa, yang di atas segala-galanya,
kini dan selamanya. Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>HARI 6: Dengarkanlah mimpi ini</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Kejadian
37:5-8<br />
Dengarkan mimpi yang kumimpikan ini.</span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br />
Mazmur 126<br />
Keadaan kita seperti orang-orang yang bermimpi.</span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br />
Roma 12:9-13<br />
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam
memberi hormat.</span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br />
Yohanes 21:25<br />
Dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Yusuf
mendapat sebuah mimpi, yang merupakan pesan dari Tuhan. Namun demikian, saat
Yusuf menceritakan mimpi itu kepada saudara-saudaranya, mereka menjadi marah
karena dalam mimpi itu mereka harus menyembah Yusuf. Kelaparan yang dahsyat
membuat mereka pergi ke Mesir dan pada akhirnya benar-benar menyembah Yusuf.
Dan yang terjadi bukanlah penganiayaan dan penghinaan, melainkan suatu
rekonsiliasi. Inilah peristiwa yang penuh kasih karunia. Seperti halnya Yusuf,
Yesus memiliki sebuah mimpi, pesan mengenai kerajaan Bapa-Nya, yakni mimpi
mengenai kesatuan dan persautan. Namun seperti saudara-saudara Yusuf, kita
seringkali marah, tidak suka dan takut dengan mimpi itu. Padahal mestinya kita
taat dan tunduk pada kehendak Tuhan. Kita takut karena takut kalah. Namun mimpi
itu bukanlah tentang siapa yang menang atau kalah atau siapa yang lebih hebat
melainkan lebih mengenai bagaimana kita bisa menemukan saudara-saudari kita
yang telah hilang, dan bisa berkumpul kembali menjadi satu keluarga Kristiani.
Banyak sekali teks-teks ajaran tentang gerakan ekumenis, namun mimpi tentang
kesatuan umat Kristiani tidak pernah ditemukan dalam perjanjian kesepakatan.
Tuhan yang satu telah meletakkan mimpi itu di hadapan kita, jauh melebihi
apapun yang dapat kita ungkapkan melalui kata-kata atau yang tertulis. Untuk
mewujudkan mimpi itu, kita harus mengesampingkan keinginan pribadi kita, dan
melalui doa persekutuan, kita berbagi dengan saudara-saudari kita untuk
memancarkan kasih-Nya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Refleksi:</b><span class="apple-converted-space"> </span><br />
Apa yang dimaksud dengan meletakkan mimpi kita tentang persatuan umat Kristiani
di bawah kaki Kristus? Dengan cara apakah visi Tuhan untuk persatuan dapat
menggerakkan umat Kristiani dan memperbaharui diri agar berubah dan berbuah?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Doa:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Ya Yesus, anugerahilah kami kerendahan hati untuk mau mendengarkan suara-Mu,
menanggapi panggilan-Mu, dan membagikan mimpi-Mu tentang persatuan seluruh
Gereja. Bantulah kami untuk bangkit dari kepedihan karena perpecahan.
Perpecahan ini membuat hati kami keras seperti batu. Semoga api Roh Kudus-Mu
membakar hati kami hingga kami mampu mewujudkan doa-Mu agar kami semua dapat
bersatu, seperti Dikau sendiri bersatu dengan Bapa, sehingga dunia percaya
bahwa Bapalah yang telah mengutus Dikau, sebagai Putra-Nya, kini dan selamanya.
Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>HARI 7: Kesediaan untuk berdoa</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Yesaya
62:6-7<br />
Di atas tembok-tembokmu, hai Yerusalem, telah Kutempatkan pengintai-pengintai.
Sepanjang hari dan sepanjang malam, mereka tidak akan pernah berdiam diri.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Mazmur 100<br />
Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada TUHAN
dengan sukacita.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
1 Petrus 4:7b-10<br />
Kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Yohanes 4:4-14<br />
Air yang Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang
terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Selama
umat Allah terpecah-pecah, dan umat Kristiani saling mengasingkan satu dengan
yang lain, kita sama seperti Yesus saat berada di Samaria, sebagai orang asing
di negeri yang asing, tanpa perlindungan, tanpa adanya minuman dan tanpa adanya
tempat untuk beristirahat. Orang-orang Israel merindukan adanya tempat yang
aman agar bisa menyembah Tuhan. Yesaya menuliskan perbuatan besar Tuhan: Ia
menempatkan pengintai-pengintai di atas tembok Yerusalem sehingga umat-Nya bisa
menyembah Dia dengan aman sepanjang hari dan sepanjang malam. Dalam Pekan Doa
ini, gedung gereja atau kapel-kapel kita menjadi tempat berlindung, tempat
beristirahat dan tempat melepas lelah bagi mereka yang mengikuti kegiatan doa
ini. Tantangannya adalah bagaimana kita membuat semakin banyak tempat seperti
ini yang bisa menjamin mereka untuk bisa berdoa, karena dengan berdoa bersama,
kita menjadi satu di dalam Kristus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Refleksi:<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Bagaimana kita bisa mewujudkan adanya kerukunan di dalam paroki atau di
lingkungan kita? Apakah di lingkungan sekitar, kita pernah menemui orang-orang
Kristiani dengan berbagai tradisi yang berbeda-beda berkumpul di suatu tempat
untuk berdoa bersama? Maukah kita membantu mewujudkan tempat dan ruang seperti
untuk berdoa bersama?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Doa:<span class="apple-converted-space"> </span><br />
Tuhan Yesus, Engkau meminta para rasul-Mu untuk berjaga-jaga dan berdoa bersama
Engkau. Semoga kami senantiasa menjaga perdamaian dunia, sehingga kami bisa
berdoa bersama-sama dengan sesama orang Kristiani meski berbeda denominasi,
hingga kami mampu mengenal Engkau lebih dalam lagi, kini dan selamanya. Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>HARI 8: Hati yang berkobar-kobar untuk mewujudkan persatuan</b><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><i><br /></i></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i>Yesaya
52:7-9<br />
Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita,
yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Mazmur 30<br />
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Kolose 1:27-29<br />
Betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa lain, yaitu:
Kristus ada di tengah-tengah kamu.</i></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><i><br />
Lukas 24:13-36<br />
Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab
Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.</i><o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Murid-murid
yang kecewa, yang meninggalkan Yerusalem menuju Emaus, telah kehilangan harapan
bahwa Yesus adalah Mesias lalu mereka meninggalkan komunitas mereka. Ini adalah
perjalanan pemisahan atau pengasingan diri. Sebaliknya, mereka kembali ke
Yerusalem dengan harapan penuh dengan pewartaan Injil yang mereka ucapkan. Ini
adalah pesan yang membangkitkan mereka, yang membuat mereka kembali ke dalam
suatu persekutuan. Seringkali umat Kristiani mewartakan Injil dengan semangat
persaingan, dengn harapan memenuhi gereja mereka sendiri. Ambisi ini
mengesampingkan hasrat agar orang lain mendengarkan pesan keselamatan dalam
Injil. Pewartaan yang benar adalah perjalanan dari Emaus ke Yerusalem,
perjalanan dari suatu pengasingan diri menjadi suatu kesatuan, persatuan dan
persekutuan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Refleksi:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Kekecewaan apa yang membuat kita mengasingkan diri dari orang-orang di sekitar
kita? Berkat apakah yang dapat kita terima dari komunitas Kristiani lain?<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Doa:<span class="apple-converted-space"> </span></b><br />
Tuhan Yesus, Engkaulah yang membuat hati kami berkobar-kobar. Engkau yang
mengutus kami untuk bertemu kembali dengan saudara-saudari kami, dengan
pewartaan Injil yang menguasai lidah bibir kami. Bantulah kami untuk melihat
bahwa harapan dan ketaatan dalam mengikuti kehendak-Mu akan selalu membawa kami
menuju persatuan di seluruh Gereja kini dan sepanjang masa. Amin.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Sumber
Bahan:</b><br />
Dewan Kepausan untuk Kesatuan Umat Kristiani<br />
Komisi Iman dan Hukum Dewan Gereja-Gereja Sedunia<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><b>Doa
untuk Kesatuan Umat Kristen</b><br />
(Puji Syukur 177)<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bapa
yang maha pengasih dan penyayang, menjelang akhir hidup-Nya, Yesus berdoa bagi
para murid-Nya, “Semoga mereka semua bersatu, seperti Engkau, ya Bapa, ada
dalam Aku dan Aku dalam Dikau; supaya mereka juga bersatu dalam Kita, agar
dunia ini percaya bahwa Engkau mengutus Aku.”<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Maka
kami mohon ya Bapa: semoga semua orang Kristen bersatu padu dan giat
mengusahakan kesatuan. Semoga seluruh pemimpin umat-Mu semakin menyadari
perlunya kesatuan. Musnahkanlah sandungan akibat perpecahan di antara umat
Kristen. Semoga persatuan umat Kristen merupakan sumber perdamaian, dan tanda
kasih Kristus bagi seluruh umat manusia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Bapa,
Tuhan Yesus Kristus telah bersabda kepada para rasul, “Damai Kutinggalkan
bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu”: Janganlah Kaupandang dosa-dosa kami,
melainkan pandanglah kepercayaan umat-Mu, dan berikanlah damai serta persatuan
kepada kami sesuai dengan kehendak-Mu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Pandanglah
kawanan domba Yesus. Semoga semua, yang telah dikuduskan oleh satu pembaptisan,
dipererat pula oleh persatuan iman dan ikatan kasih. Buatlah kami semua menjadi
satu kawanan dengan Yesus sendiri sebagai satu-satunya Gembala, yang hidup dan
berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala abad.
Amin<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div style="background: white; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<span style="color: #141823;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;">Salam
HIKers,<br />
Tuhan memberkati & Bunda merestui<br />
Fiat Lux!@RmJostKokoh<br />
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0<o:p></o:p></span></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/06758089458065825060noreply@blogger.com0