Kematian kerap menjadi saat pelepasan, seperti kupu
kupu yang terbang. Cinta sejati tak pernah lapuk oleh kekejaman, atau
kekerasan, oleh tanah atau kuburan. Cinta itu akan terbang, seperti sepasang
kupu-kupu, hilang dan lepas ke langit tinggi, bebas dan abadi. (Sebuah
penggalan novel cinta Tingkok kuno, Sam Pek Eng Tay.)
Qui
dormit non peccet/peccat
Barang siapa tidur, dia tidak berdosa.
Qui habet aures audiendi audiat
Barang siapa yang bertelinga, hendaklah dia mendengar.
Qui rogat, non errat.
Barang siapa bertanya, dia tidak akan melakukan kesalahan.
Qui tacet consentit
Barang siapa diam, berarti ia setuju
Qui scribit, bis legit
Barang siapa menulis, ia membaca dua kali
Barang siapa tidur, dia tidak berdosa.
Qui habet aures audiendi audiat
Barang siapa yang bertelinga, hendaklah dia mendengar.
Qui rogat, non errat.
Barang siapa bertanya, dia tidak akan melakukan kesalahan.
Qui tacet consentit
Barang siapa diam, berarti ia setuju
Qui scribit, bis legit
Barang siapa menulis, ia membaca dua kali
0 komentar:
Posting Komentar