Ads 468x60px

Profil


Rm. Jost Kokoh Prihatanto, Pr ,  imam dari Keuskupan Agung Jakarta, yang terlahir pada 14 November ini, sebelumnya bertugas di Paroki Keluarga Kudus Pasar Minggu Jakarta Selatan dan mengajar di Universitas Nasional Jakarta. Ia menjadi moderator “SOCIUS – Rumah Singgah buat para mantan narapidana dan korban narkoba” serta “LOJF-Light Of Jesus Family – Komunitas Orang Muda Katolik” di bilangan Sudirman, Jakarta Pusat. 

Kemudian bertugas di Paroki Santa Perawan Maria di Fatima Sragen, menjadi Moderator Kerahiman Ilahi Surakarta dan MOENDOET - Paguyuban Keluarga Sekolah Moentilan - Mendoet di Surakarta.  Mengisi siaran rohani di Radio METTA FM dan Loji Gandrung Surakarta serta sedang menggagas sebuah program "sms centre": HIK- Hidangan Istimewa Kristiani." yang terbuka untuk umum.


Saat ini bertugas di Paroki Santo Robertus Bellarminus Cililitan, Jakarta Timur

****************************************************************************

Beberapa bukunya yang diterbitkan, al:

1.      “Kebebasan”  (IAIN Press, 2006)
2.      “MAP” (Lamalera Press, 2007),
3.      “BBM - Beriman Bersama Maria” (Kanisius, 2008),
4.      ”TANDA - Kata, Angka dan Nada” (Kanisius, 2009),
5.      “Mimbar Altar” (Kanisius, 2009),
6.      “Pasar” (Kanisius, 2009),
7.      “Reguklah Hari Bersama St Maria” (Kanisius, 2010),
8.      “Reguklah Hari Bersama Santo/Santa” (Kanisius, 2010),
9.      “XXI – Interupsi” (Kanisius, 2010),
10.  “XXX – Family Way” (Kanisius, 2010),
11.  “3 Bulan, 5 Bintang, 7 Matahari” (Kanisius, 2011),
12.  "HERSTORY (Kanisius, 2012),
13.  “Via Veritas Vita” (Gn. Sopai Press, 2012),
14.  “80 Anak Dara” (Gn. Sopai Press 2012),
15.  "Carpe Diem Pantun Bestari” (Pohon Cahaya, 2013),
16.  “Carpe Diem Puncta Rohani” (Pohon Cahaya, 2013),
17.  “Carpe Diem Pepatah latin” (Pohon Cahaya, 2013),
18.  “TTM – Tribute To Mary” (Pohon Cahaya, 2013).
19.  "Merah darahku, Putih tulangku, Katolik imanku." (Pohon Cahaya, 2013)
20.  “FX-Sketsa Walikota Surakarta”. (Pohon Cahaya, 2013)

Bicara soal hobi: segala macam olahraga ditaksirnya, apalagi yang namanya petualangan alam, kayak naik gunung: ‘kalo sudah ketemu gunung, dia bisa cuek berat, bebek aja bisa kalah cuek.’ Membaca, menulis, traveling dan makan ayam goreng kampung adalah hobinya yang lain (www.romojostkokoh.blogspot.com, www.romojost.blogspot.com,  www.lojf-indo.org, www.rumahsocius.com)

Mengenal romo ini, tak hanya berarti mengenalnya sebagai jejaka muda belia lagi jenaka dari pasangan ayah J. Soedibjo dan ibu J. Lestari. Tak berati pula hanya mengenalnya sebagai anak sulung dari 3 bersaudara yang mencoba menapaki panggilan suci karena awalnya ‘jatuh cinta’ dengan kebaikan para romo parokinya dan katut dengan bulek-paklek/bude-pakdenya yang menjadi biarawan/wati. Menjabat erat romo ini berarti memahami kerapuhan, keterbatasan serta kekhasannya dan sekaligus memperkaya hidup imamatnya dengan doa, sapa, canda,  dan ‘CINTA’, sebagai seorang teman seperjalanan segenap umat di Sragen.  Berkah Dalem