Ads 468x60px

Ringkasan Hukum Perkawinan Kanonik


A. Kanon-kanon Pengantar (1055-1062)

KANON 1055

3 point besar yang dibahas yaitu : 
1. ARTI/makna/hakikat perkawinan
2. TUJUAN perkawinan
3. SAKRAMENTALITAS perkawinan orang-orang yang dibabtis

I. ARTI/ Hakekat/ makna Perkawinan

Perkawinan pada dasarnya adalah sebuah PERJANJIAN (foedus/ covenant) antara seorang pria dan seorang untuk membentuk kebersamaan hidup.

KHK - Kitab Hukum Kanonik


Selayang Pandang 

A. PERKAWINAN
1. Hakekat dan tujuan perkawinan katolik. (Kan 1055).
1. Perjanjian antar pria dan wanita,
2. yang membentuk kebersamaan seluruh hidup,
3. dan terarah pada kesejahteraan suami/istri,
4. + kelahiran,
5. dan pendidikan anak.
6. Oleh Kristus, perkawinan antara 2 org yang dibabtis diangkat ke martabat sakramen.

2. Sifat-sifat hakiki perkawinan katolik. (Kan. 1056).
Sifat hakiki perkawinan ialah monogam dan tak terceraikan, yang dalam perkawinan kristiani memperoleh keluhuran khusus atas dsr sakramen/ratum et consumatum

Namaku Maria


KATA PENGANTAR BUKU BARU
" Namaku Maria - Susterku Guruku (Kanisius, 2014)
@ Sr Maria Ferdinanda Ngao OSU,
Kepala Sekolah SMA Regina Pacis Ursulin Surakarta).

" Namaku Maria!"
“Hendaklah kita mencari rahmat, dan marilah kita mencarinya melalui MARIA.”

Maria! Ia adalah nama seorang wanita dan pada umumnya banyak wanita ingin tampil cantik, bukan? Tapi, apa itu cantik? Jawabannya kerap sama: Cantik itu dari luar dan dari dalam. Kalau hanya dari luar? Tidak utuh cantiknya. Kalau cuma dari dalam? Kurang juga cantiknya. Pilih yang mana? Kalau boleh sih ... keduanya, cantik luar dan dalam, bukan? Dalam istilah setiap kontes Miss Universe, memiliki “3 B” – “Brain Beauty Behaviour.”

Pacem in Terris - Damai di Bumi.

"Pacem in Terris - Damai di Bumi." Inilah salah satu ensiklik penting gereja yang dibuat oleh Paus Yohanes XXIII. Bicara soal damai, saya terkenang pada kota Yerusalem, kota yang dimasuki Yesus pada Minggu Palma. Dalam peta, Yerusalem bahkan dianggap sbg kota yg paling terkenal di dunia. Karen Amstrong bahkan menyebutnya sbg “kota tiga agama satu Tuhan”. Disanalah, hidup berkembang tiga agama monoteis besar yang sebenarnya juga merupakan satu keluarga besar umat Allah yg semestinya penuh dengan kedamaian: Ada Islam dengan Masjid Al-Aqsa, ada Yahudi dengan Tembok Ratapan, dan ada juga agama Kristiani dengan Taman Getsemani dan Gereja Makam Suci di Kalvari.Bagi banyak orang beriman, Yerusalem kerap disebut sebagai pintu gerbang surga: “Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami ada di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.” (Mzm 122). 

Siap Menikah?


“Dalam setiap percintaan
Kuselalu manis terasa
Dalam kisah ini
Entah mengapa banyak yang terjadi
Pernikahan dini
Bukan cintanya yang terlarang
Hanya waktu saja belum tepat
Merasakan semua”

Bagi orang Katolik, pernikahan di Gereja bukanlah sekedar upacara belaka. Pernikahan adalah sakramen. Artinya, "tanda/bahasa isyarat" dari Tuhan. Ada beberapa isyarat/lambang yang digunakan dalam Sakramen Pernikahan, misalnya cincin, lilin, salib dsbnya. Tetapi dua isyarat yang terpenting adalah janji dan berkat pernikahan. Keduanya menyampaikan hal yang sama: kita menyatakan janji setia satu sama lain sementara Tuhan juga menyatakan janji setia kepada kita. 

Maria Magdalena

REFLEKSI TEOLOGIS

1. MAGDALENA
LEmah lembut dan sederhaNA

Ada banyak pakar dan tradisi yang mengartikan nama Magdalena dari pelbagai perspektif. Bagi saya sendiri, Magdalena bisa jadi mempunyai nama panggilan yang khas, yaitu: “Lena”, yang berarti: “LEmah lembut dan sederhaNA”

Paskah, Riwayatmu Dulu, Kini dan Nanti


“Perempuan Adalah Saksi Kebangkitan Allah”

Puncak liturgi Gereja Katolik sebetulnya adalah Paskah. Paskah sendiri adalah peringatan kebangkitan Yesus. Masa Paskah dimulai dari Pekan Suci sampai Pentakosta. Pekan Suci sendiri terdiri dari lima bagian:

Mistikus: Sekilas Pintas


SIAPAKAH PARA MISTIKUS?
Kata "mistik" sendiri berasal dari kata kerja Yunani yang berarti menutup diri, menutup mata. Para mistikus tampak begitu terpusat pada Allah hingga mereka tampaknya nyaris tak melihat yang lainnya. Sebagian mistikus meninggalkan tulisan-tulisan rohani dan catatan-catatan akan penglihatan, tetapi banyak yang tak meninggalkan tulisan; tanpa catatan penglihatan sama sekali. Ini karena mistisisme bukanlah mengenai penglihatan-penglihatan melainkan menghampiri Allah.

Seputar Penyaliban Yesus dalam Injil Kanonik



Pada bagian ini kita akan melihat makna penyaliban Yesus dalam perspektif iman Kristiani seperti termaktub dalam Kitab Suci. Di sini tidak dibahas soal proses penyaliban Yesus (lih. Mrk 14:10-15:47 dan paralelnya), melainkan makna di balik fakta penyaliban Yesus. Bagian ini sekedar merangkum pemahaman Kristiani akan makna penyaliban Yesus dalam terang Kitab Suci.

Kunjungan Pastoral Bapa Suci Yohanes Paulus II ke Vercelli dan Turin, Italia (23-24 Mei 1998)


Puncak dari Kunjungan Pastoral Bapa Suci adalah kunjungan ke Kain Kafan Kudus yang disimpan di Katedral Turin. Di sana Paus berlutut dalam doa di hadapan Sakramen Mahakudus dan di hadapan Kain Kafan Kudus. Dalam Liturgi Sabda, sesudah pembacaan Injil (Yohanes 20:3-8), Bapa Suci menyampaikan amanat berikut:

St Helena dan Salib Suci


St Helena sering digambarkan memeluk sebuah salib oleh sebab menurut tradisi ia menemukan salib Kristus yang asli di Yerusalem. Sebelum membahas masalah ini lebih lanjut, baiklah kita mengetahui beberapa informasi yang melatarbelakanginya.
Karena pemberontakan bangsa Yahudi, Kaisar Romawi Hadrian (berkuasa tahun 117-138) menghapuskan nama Yudea dan menamai wilayah itu dengan “Siria Palestina”. Ia juga menjadikan Yerusalem sebagai ibukota yang baru, menamainya “Aelia Capitolina”, dan melarang kaum Yahudi memasuki wilayah sekitar sana. Sementara Yerusalem sebagian besar tetap tinggal puing-puing karena pemberontakan pada tahun 70 (ketika Bait Allah juga diruntuhkan), Hadrian meratakan sisa-sisanya. Hadrian memandang keyahudian sebagai sumber pemberontakan, dan ia juga memiliki pandangan yang sama terhadap kekristenan. Guna melenyapkan pengaruh kekristenan, Hadrian meratakan puncak Bukit Kalvari dan mendirikan sebuah kuil bagi dewi kafir Venus. Ia juga memotong serta meratakan sisi bukit di mana makam Yesus berada dan mendirikan sebuah kuil bagi dewa kafir Jupiter Capitolinus. Ironisnya, penghancuran ini sesungguhnya justru melestarikan tempat-tempat suci tersebut.