Ads 468x60px

Awas Politik Genderuwo



(Sindhunata)

Di perempatan sebuah kota terlihat dua baliho besar berjajar. Baliho itu bergambar lelaki dan perempuan, dandanannya mewah dan cantik.

Orang tahu, mereka sepasang suami-istri yang sama-sama nyaleg untuk Pemilu 2014. ”Mohon doa restu”, demikian tertulis pada baliho itu. Di mana-mana terlihat baliho atau poster caleg. Gambar-gambar caleg tak dikenal tiba-tiba muncul. Untuk meyakinkan dirinya, caleg mendompleng figur-figur terkenal. Maka di baliho-baliho atau poster-poster itu kecuali foto diri mereka terpampang foto Megawati atau SBY atau Hamengku Buwono IX atau Bung Karno. Gambar-gambar ini mengungkapkan, mereka sendiri tak seberapa yakin akan otoritasnya karena itu mereka perlu nunut otoritas.

Paus Fransiskus: Sebuah Pengakuan




Karena jubahnya tidak memiliki kantong, Paus Fransiskus mengatakan ia memakai kantong kain di dalam jubah putihnya untuk membawa salib yang diambil dari seorang imam yang sudah meninggal.

Pada 6 Maret 2014, saat pertemuan dengan para pastor dari paroki-paroki di Roma, Paus Fransiskus mengatakan, saat ia menjadi vikjen Keuskupan Agung Buenos Aires, Argentina, ia pergi memberi penghormatan terakhir kepada seorang imam, yang sangat populer, yang meninggal pada usia 90-an tahun.

Jesuit: Sahabat Dalam Tuhan

Historiografi

Dari sisi terbentuknya kelompok Jesuit, jejak kelahiran mereka berawal dari persahabatan tiga yang pertama: Ignatius Loyola, Petrus Faber dan Fransiskus Xaverius. Tidak lama kemudian bergabung Bobadilla dan Simon Rodríguez serta Lainez dan Salmeron. Ketika bentuk dan isi persahabatan semakin menyatukan mereka ke ideal rohani rasuli yang sama, mereka mengucapkan kaul di Montmartre pada tanggal 15 Agustus 1534. Isi kaul mereka adalah rencana berziarah bareng ke Yerusalem dan meneruskan studi teologi.

SLOT – Biara Claris Singkawang



SANG PENDOA GEREJA DAN DUNIA

“Jika engkau seorang kontemplatif, cintamu menjangkau ke seluruh dunia dan engkau mengangkat semua kesakitan, derita dan kebingungan dunia dalam doa dan cintamu. Engkau merupakan bagian dari setiap orang dan segala sesuatu, dan engkau merasakan secara nyata keterikatanmu dengan semua ciptaan”. 

Itulah sepenggal ungkapan seorang biarawan Fransiskan, Murray Bodo tentang hidup kontemplatif. Kata kontemplatif sendiri berasal dari “contemplare” (Latin) yang artinya “mengunyah-kunyah”, memandang, memperhatikan, dan mengamat-amati. Memandang disini maksudnya selalu mengarahkan hati kepada Tuhan, dengan berdoa terus-menerus bagi Dunia dan Gereja.

Ave crux spes unica: Salam ya Salib satu satunya harapan kami!


PRE - EASTER CANTATA
"Lift High the Cross"
Jumat, 28 Maret 2014 
17.00 – 20.30
@ Graha Anugerah
Jln Merpati II / I 
Gilingan, SOLO – “Spirit Of Loving Others”

Acara dibuka dengan ibadat bersama dan kotbah dari Romo Vikep Surakarta, Rm Budi Wihandono Pr. Ada juga kata sambutan dari Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo serta Ketua Panitia Pre-Easter Cantata – Pdt. Christoffel MD. Estefanus M.Si dari Gereja GUP-dI, Solo. Acara ibadat akan dilanjutkan dengan parade sekaligus visualisasi tablo "Pre-Easter Cantata” dari beberapa koor atau paduan suara Gereja Katolik dan Kristen di wilayah Surakarta dan sekitarnya. 

Adapun acara permenungan dan pujian prapaskah ini juga melibatkan BAGKS (Badan Antar Gereja-Gereja Kristen Surakarta) yang diketuai Pdt. Anthon Karundeng, S.Th serta LPPD (Lembaga Pengembangan Pesparawai Daerah) beserta orang muda kristiani di wilayah Surakarta dan sekitarnya.

Who was Jesus?


1. Prolog
Adalah merupakan sebuah keharusan di zaman modern ini, bahwa iman akan Yesus perlu mendapat ruang dialog dengan ilmu-ilmu positif. Sumbangan khas para ilmuwan berdasarkan obyektifitas dan pelbagai data ilmiah, kekokohan analisis, kompetensi terhadap fakta-fakta, kedalaman intuisi, semangat tanpa pamrih dalam mengabdi kebenaran menjadi faktor penting untuk memperkuat, memperkaya sekaligus mengkritisi iman kita. Atau bahasanya Paus (John Paul II on Science and Religion: Reflections on the New View from Rome). “….Ilmu dapat memurnikan agama dari kekeliruan dan takhayul, agama dapat memurnikan ilmu dari pemujaan dan kemutlakan yang palsu. Keduanya dapat saling menarik satu sama lain kepada suatu dunia yang lebih luas, suatu dunia dimana kedua-duanya dapat berkembang…”.

Dialog antara iman (kristologi) dan ilmu-ilmu sosial (secara khusus, bidang ilmu sejarah) terletak pada usaha untuk merumuskan hubungan antara Yesus yang dibaca secara historis dan Kristus yang dibaca secara teologis. Melalui bantuan ilmu, perangkat iman diharapkan tidak terasing dari pengalaman manusia modern. Iman, dalam hal ini kristologi, haruslah suatu komunikasi yang sedemikian rupa hingga ‘masuk akal’ bagi pendengarnya.