Ads 468x60px

"Puisi Kusni Kasdut"


Haru – biru kehidupan adalah perlawanan tanpa penyesalan
Kesalahan hanyalah lawan kata kebenaran
Selanjutnya engkau pasti tahu
Tahun 1976 ku bertobat
Semua yang ada tak selalu terlihat
Jarak antar saat begitu dekat
Situasilah yang memaksa dan membuat kuberlari
Rindukan terang pada pekat malam kuterjang
Serpihan paku, kaca dan kawat berduri
Bulan tak peduli, turuti kata hati
Hati menderu-deru, belenggu memburu
Beradu cepat dengan peluru
Kusadari hidupku hanya menunggu suara 12 senapan dalam satu letupan
Satu aba-aba pada satu sasaran yaitu ajalku…

Sayap burung berkepak,
menembus embun pagi,
terbang menerjang keheningan gerbang dini,
terperanjat mendengar derap langkahnya yang begitu tenang ,
melangkah menuju keabadian.

Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

0 komentar:

Posting Komentar