Ads 468x60px

Ada Apa Dibalik Gerakan Yesus ?



Selayang Pandang

“Kesadaran manusia berubah seiring dengan setiap perubahan dalam kondisi eksistensi materialnya”. Karl Marx menyakini bahwa gerakan atau perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat ditentukan oleh substruktur (bangunan bawah) yang tidak lain adalah bidang ekonomi. Perubahan dalam struktur masyarakat terjadi ketika basis ekonominya berubah. Apakah Gerakan Yesus yang menjadi cikal bakal jemaat Kristen Perdana juga berangkat dari permasalahan ekonomis (masyarakat tertindas) seperti ini? Menarik, mencermati gerakan keagamaan yang dipelopori oleh Yesus dari Nazaret ini berubah menjadi jemaat Kristen Perdana yang berwajah helenistik dan mampu menjadi gerakan keagamaan yang ‘mendunia’ seperti sekarang ini. Mengapa bisa sedemikian hebat? Adakah roh/ kekuatan dasyat yang menggerakkannya? Ataukah gerakan ini sebenarnya juga tidak terlepas dari berbagai macam dinamika kehidupan sosial yang terjadi di kalangan masyarakat Yahudi pada waktu itu?
 Berangkat dari injil-injil Sinoptik dan karya sejarah Josephus Flavius sebagai sumbernya, tergambarkan secara sosiologis dinamika gerakan Yesus di kalangan masyarakat Yahudi yang beralih kepada pembentukan jemaat Kristen perdana. Jemaat Kristen Perdana ini merupakan sebuah gerakan pembaharuan di dalam institusi religius Yahudi. Adapun tiga model analisis sederhana untuk memahami realitas kehidupan para pengikut Yesus dari Nazaret atau jemaat Kristen Perdana dan masyarakat Palestina umumnya pada awal mula Kekristenan. Tiga model analisis itu adalah analisis peran, analisis faktor, dan analisis fungsional.

Dalam analisis peran, kita bisa menyelidiki pola-pola perilaku dari tiga unsur utama dalam Gerakan Yesus, yakni para nabi karismatik jalanan, para simpatisan, dan Anak Manusia (Yesus) sebagai pengemban wahyu.

Dalam analisis faktor, kita bisa menyelidiki hubungan sebab-akibat dari interaksi antara berbagai unsur utama di atas dan interaksi dunia Yahudi Palestina dengan dunia luar Palestina (Yunani-Romawi). Interaksi ini mencakup berbagai faktor seperti faktor sosio-politis, sosio-ekonomis, sosio-ekologis, dan sosio-budaya. Untuk melihat hubungan sebab akibat tersebut, kita bisa menyoroti gejala-gejala yang muncul, membuat analogi, mengemukakan tujuan dan sebab-sebab yang bermain di balik setiap faktor hubungan tersebut.

Dalam analisa fungsional, kita bisa membahas implikasi Gerakan Yesus ini terhadap masyarakat secara keseluruhan dan bagaimana pula pengaruh masyarakat terhadap dinamika Gerakan Yesus. Secara umum menurut analisis fungsional ini, ada empat fungsi yang diemban oleh gerakan ini seperti juga fungsi umum setiap agama, yakni fungsi restriktif, fungsi kreatif, fungsi integratif, dan fungsi antagonistik.

Seperti kita ketahui, organisasi gerakan mencakup unsur-unsur kepemimpinan kolektif dan kepemimpinan dalam setiap komunitas lokal, unsur keanggotaan yang sangat bervariasi namun memiliki satu kesadaran kolektif dan satu komitmen, satu cita-cita dan satu tujuan, unsur jejaring (networking) antar anggota dan antar komunitas di dalam gerakan, dan unsur-unsur lainnya yang menunjang kelancaran kontak organisatoris antara kelompok atau individu di dalam gerakan itu. Pada Gerakan Yesus, kunci kekuatannya terletak pada kemampuan mereka membentuk jejaring antar komunitas yang saling menunjang. Dalam konteks sosiologi agama, khususnya sosiologi gerakan keagamaan baru, kita bisa memperbandingkan Gerakan Yesus dengan aneka gerakan keagamaan dan politis lain yang ada pada waktu itu, seperti kaum Saduki, Farisi, ahli-ahli Taurat dan pemerintah penjajah Romawi.

Satu kesadaran yang muncul adalah bahwa jemaat Kristen Perdana di Palestina adalah jemaat yang terbangun di atas konteks sosial tertentu; bahwa jemaat Kristen Perdana adalah jemaat yang dinamis, yang berproses dan berinteraksi dengan berbagai kelompok sosial yang berdampak pada dinamika gerakan mereka sendiri serta refleksi mereka atas kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomis, ekologis, dan agama yang pada gilirannya juga mempengaruhi perkembangan Kekristenan sesudahnya.. 

0 komentar:

Posting Komentar