Inilah salah satu judul
buku saya yang berangkat dari kesadaran bahwa sejarah dunia dan gereja juga
dibentuk oleh tokoh2 perempuan yang terselip sebagai “her-story” diantara
mainstream “his-story”.
Ada banyak pribadi luar biasa yang sebenarnya lebih daripada seorang Kendedes,
Srikandi/Dewi Shinta pada masanya, seperti yang diangkat dalam bacaan Injil
hari ini: "Magdalena, Yohana, Susana dkk melayani Yesus dan para murid
dengan harta kekayaan mereka."
Di lain matra, kaum
feminis sering mengkritik sejarah dominan, yang terfokus pada peranan
laki-laki, sehingga kerap disebut "his-story". Sebagai anti-tesisnya,
mereka ajukan sejarah dari kacamata perempuan, "her-story". Di
sinilah, dengan melihat agama sebagai gerakan sosial yang juga diperjuangkan
& diteruskan oleh para perempuan, kita diajak menjadi gereja yang bebas
gender:
“Saatnya akan datang dan nyatanya sudah datang, dimana panggilan kaum perempuan diakui kepenuhannya; saat dimana kaum perempuan memperoleh pengaruh, hasil dan kuasa yang tak pernah dicapainya hingga saat ini. Itulah sebabnya pada saat ini dimana bangsa manusia tengah mengalami transformasi yang begitu mendalam, kaum perempuan, penuh dengan semangat Injil, dapat berbuat banyak untuk menolong manusia agar tidak jatuh” (Pesan Konsili Vatikan II kpd kaum perempuan, 8 Des 1965; dikutip dlm Mulieris Dignitatem, 1).
Lebih lanjut, mengutip
ungkapan dr. Zhivago dalam novel klasik Boris Pasternak, “Perjuangan manusia
melawan kekuasaan adalah perjuangan ingatan melawan lupa.”
Jelasnya, bacaan Injil
hari ini adalah sebuah ruang juang, ruang bercerita di ranah publik untuk
melawan lupa bahwa para perempuan juga ikut berperan banyak dalam menggambar
wajah Allah di tengah ruwet renteng sejarah dunia dan gereja kita.
Salam HIKers.
Tuhan berkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
Tuhan berkati & Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).
0 komentar:
Posting Komentar