Ads 468x60px

"Verbum est evangelium - Kata adalah warta (gembira)"

Masyarakat kita dibanjiri dengan kata-kata: kata-kata di papan reklame, televisi, koran, buku sampai di warta paroki. Kata-kata yang kadang redup kadang menyala, kata kata yang berganti-ganti warna dan makna. Kata-kata yang lirih, keras, hiruk-pikuk dan riuh menantang.

Kata-kata yang berseru, "Belilah ini, rasakan itu, minumlah ini, makanlah itu." Lebih-lebih kata yang berbunyi, "Belilah aku."


Dengan adanya begitu banyak kata di sekitar kita, kita cenderung untuk berkata, "Ah, itu semua hanya kata-kata." Dengan demikian, kata kerap telah kehilangan dayanya. Meskipun demikian, kata itu sebenarnya mempunyai daya untuk mencipta. Kalau Allah berkata maka Ia mencipta. Ketika Allah berkata, "Fiat Lux"/"Jadilah terang" (Kej 1:3), maka jadilah terang/"lux" itu.
Bagi Allah, berkata dan mencipta itu sama.

Daya cipta dari kata-kata inilah yang perlu kita hidupkan atau nyatakan kembali dengan "KUD", Karya, Ucapan dan Doa kita. Yang kita katakan sebenarnya amatlah penting. Kalau kita berkata, "Saya mencintaimu" dan kita mengatakannya dari lubuk hati, kita dapat memberikan hidup baru, harapan baru, keberanian baru kepada orang lain. Sebaliknya, kalau kita berkata, "Saya membencimu," kita dapat menghancurkan dan menjatuhkan hidup orang lain.

Marilah kita berhati-hati dengan kata-kata kita, karena benar kata orang tua kita, "mulutmu adalah harimaumu"


Salam HIKers
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RomoJostKokoh

0 komentar:

Posting Komentar