Inilah
salah satu julukan untuk Injil Lukas, pelukis hidup Yesus yang banyak
menggambarkan kasih dan kerahiman Ilahi. Perspektif Lukas akan Yesus ini juga
membuatnya disebut sebagai "Injil Cinta Kasih" dan bisa dilihat dalam
6 mukjijat dan 18 perumpamaan yang tidak ditemukan dalam Injil lain.
Secara
sederhana, ada tiga kelompok "grass root/akar rumput" yang menjadi
fokusnya, antara lain:
1.Kaum
papa.
Hanya Injil Lukas yang mengisahkan tentang Lazarus dan Orang Kaya (Luk 16:19-31). Lukas-lah juga yang menggunakan: "Berbahagialah orang miskin" dan bukannya "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah" (Luk 6:20-26, Mat 5:1-12). Ia menghadirkan Allah yang ber-empati kepada orang papa, yang kecil dan miskin di mata dunia.
Hanya Injil Lukas yang mengisahkan tentang Lazarus dan Orang Kaya (Luk 16:19-31). Lukas-lah juga yang menggunakan: "Berbahagialah orang miskin" dan bukannya "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah" (Luk 6:20-26, Mat 5:1-12). Ia menghadirkan Allah yang ber-empati kepada orang papa, yang kecil dan miskin di mata dunia.
2.Kaum
Perempuan.
Lukas juga punyai keterkaitan khusus dengan para perempuan dalam hidup Yesus, terutama Bunda Maria. Hanya dalam Injil Lukas kita juga mendengar kisah tentang pemberitahuan kelahiran Yesus, kunjungan Maria ke Elisabet, Yesus yang dipersembahkan di Bait Allah dan yang hilang di Yerusalem. Hanya dalam Injil Lukas, kita juga mendengar "magnificat" Maria dimana Maria menyatakan bahwa "Allah menurunkan orang2 yang berkuasa dari tahtanya dan meninggikan orang yang rendah" (Luk 1:52-53).
Lukas juga punyai keterkaitan khusus dengan para perempuan dalam hidup Yesus, terutama Bunda Maria. Hanya dalam Injil Lukas kita juga mendengar kisah tentang pemberitahuan kelahiran Yesus, kunjungan Maria ke Elisabet, Yesus yang dipersembahkan di Bait Allah dan yang hilang di Yerusalem. Hanya dalam Injil Lukas, kita juga mendengar "magnificat" Maria dimana Maria menyatakan bahwa "Allah menurunkan orang2 yang berkuasa dari tahtanya dan meninggikan orang yang rendah" (Luk 1:52-53).
Kepada
St. Lukas-lah, kita juga harus berterima kasih atas bagian doa Salam Maria:
"Salam Maria penuh rahmat, Tuhan sertamu" yang diucapkan oleh
malaikat Gabriel dan "Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah
buah tubuhmu, Yesus" yang diucapkan oleh sepupunya, Elisabet.
3.Kaum
Pendosa. Pengampunan dan belas kasih Allah kepada para pendosa juga sangat
penting bagi Lukas. Hanya dalam Injil Lukas-lah, kita mendengar kisah tentang
anak yang hilang (Luk 15:11-32), wanita pendosa yang membasuh kaki Yesus (Luk
7:36-50), Zakheus dll (Luk 19). Intinya, sepanjang Injil Lukas, Yesus berpihak
kepada orang yang mencari kemurahan Tuhan. Dengan kata lain: Membaca Injil
Lukas memberi gambaran jelas akan sifat kerahiman Ilahi yang mengasihi kaum
papa, perempuan dan pendosa.
"PELUKIS
TUHAN"
Ketika
berkhotbah dalam rangka pesta St.Lukas, Paus Yoh Paulus II pernah mengatakan :
“Setiap orang Kristiani harus sadar bahwa dia adalah seorang pesuruh dan rasul, seorang yang menyebarluaskan iman-kepercayaan.
“Setiap orang Kristiani harus sadar bahwa dia adalah seorang pesuruh dan rasul, seorang yang menyebarluaskan iman-kepercayaan.
Kepada siapa? Tidak hanya kepada orang-orang lain yang jauh. Di rumah kita, di lingkungan gereja kita masing-masing, di tempat kerja kita, di tempat kita berbelanja, di mana saja dan kapan saja, kita dipanggil untuk menjadi rasul."
Sri Paus
mengatakan lagi: “Setiap orang harus sadar bahwa dia adalah seorang pribadi
yang di dalam dirinya api iman telah dinyalakan, api yang ditakdirkan untuk
bersinar sehingga semua orang dapat memperoleh terang cahaya dan panas
daripadanya.”
Lebih
lanjut, seorang pengunjung di Kalkuta pernah berkata pada Bunda Teresa:
“Bunda, engkau telah melakukan sedemikian banyak bagi orang miskin. Engkau membawa Injil cintakasih kepada orang-orang lain dengan begitu banyak cara. Aku tidak pernah akan sanggup melakukan hal-hal seperti yang telah Bunda lakukan.”
“Bunda, engkau telah melakukan sedemikian banyak bagi orang miskin. Engkau membawa Injil cintakasih kepada orang-orang lain dengan begitu banyak cara. Aku tidak pernah akan sanggup melakukan hal-hal seperti yang telah Bunda lakukan.”
Bunda
Teresa menjawab:
“Mungkin saya melakukan apa yang anda tidak dapat lakukan, namun anda dapat melakukan hal-hal yang saya tidak dapat lakukan. Bersama-sama kita dapat melakukan sesuatu yang indah bagi Allah, bukan?"
“Mungkin saya melakukan apa yang anda tidak dapat lakukan, namun anda dapat melakukan hal-hal yang saya tidak dapat lakukan. Bersama-sama kita dapat melakukan sesuatu yang indah bagi Allah, bukan?"
Sejalan
dengan jawaban Bunda Teresa tadi, Paus Yoh Paulus II kembali mengatakan:“Kita
dipanggil, masing-masing dengan cara berlainan, untuk pergi dan menghasilkan
buah, untuk masuk ke dalam relasi cintakasih dengan Yesus, sebagai murid yang
aktif dan setia.”
Akhirnya,
bersama dengan pesta Santo Lukas, marilah kita terus menjadi berkat, membuka
pintu hati dan budi lebar-lebar bagi Kristus, dengan keterbukaan, keikhlasan
& ketulusan hati yg penuh "SLJJ - Spirit Love Joy Justice" karna
Injil sejatinya adalah “kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang percaya”
(Rm 1:16).
Salam
HIKers
Tuhan memberkati & Bunda mrestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tuhan memberkati & Bunda mrestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
0 komentar:
Posting Komentar