Tahun 1948.
Perang Dunia II telah menghancurkan Jerman secara besar-besaran. Rusia menghancurkan Berlin dan mengepung kota itu, memblokir truk-truk, kereta-kereta api, dan kapal2 pembawa bahan makanan.Tanpa bantuan, seisi kota terancam mati kelaparan. Angkatan bersenjata Amerika dan Inggris menanggapi dengan operasi bantuan angkatan udara. Selama hampir setahun, mereka menjatuhkan ber-ton-ton makanan dari udara kepada 2,5 juta penduduk Berlin.
Gail Halvorsen, seorang pilot Amerika, suatu hari sehabis bertugas, berbicara sekilas dengan serombongan anak-anak Jerman dgn dibatasi kawat berduri. Walaupun lapar dan melarat, mereka tidak mengemis atau mengeluh. Karena terkesan, Halvorsen secara spontan meraih 2 batang permen karet dari sakunya, membagi menjadi dua dan memberikan pada mereka.
Perang Dunia II telah menghancurkan Jerman secara besar-besaran. Rusia menghancurkan Berlin dan mengepung kota itu, memblokir truk-truk, kereta-kereta api, dan kapal2 pembawa bahan makanan.Tanpa bantuan, seisi kota terancam mati kelaparan. Angkatan bersenjata Amerika dan Inggris menanggapi dengan operasi bantuan angkatan udara. Selama hampir setahun, mereka menjatuhkan ber-ton-ton makanan dari udara kepada 2,5 juta penduduk Berlin.
Gail Halvorsen, seorang pilot Amerika, suatu hari sehabis bertugas, berbicara sekilas dengan serombongan anak-anak Jerman dgn dibatasi kawat berduri. Walaupun lapar dan melarat, mereka tidak mengemis atau mengeluh. Karena terkesan, Halvorsen secara spontan meraih 2 batang permen karet dari sakunya, membagi menjadi dua dan memberikan pada mereka.
"Anak-anak itu bagai mendapat harta karun, mereka menempelkannya pada hidung dan bergiliran mencium aromanya dengan bahagia, sementara saya terheran-heran", kenangnya.
Tersentuh, ia berjanji membawakan lebih banyak lagi besok, dengan menjatuhkannya dari pesawatnya. Halvorsen mengikat permen-permen karet dan kembang-kembang gula dalam saputangan2 dan "menggoyang-goyangkan sayap-sayap pesawatnya" sebelum menjatuhkannya sebagai tanda bahwa itulah dirinya dari antara banyak pesawat lain bagi anak-anak itu.
Mereka memanggilnya "uncle wiggly wings- paman sayap bergoyang", kehadirannya selalu disambut rombongan besar di bawah yang bersorak.
Berita itu menyebar dengan cepat, bahkan kemudian angkatan udara mengizinkan dan rakyat Amerika mendukung dengann memberi supply permen-permen dan saputangan-saputangan.
Operasi "Little Vittles" ini selama berbulan- bulan menjatuhkan permen 3 ton lebih di Berlin, suatu usaha yang sederhana, yang berhasil menumbuhkan semangat dan harapan akan kehidupan yang lebih baik bagi banyak orang lain.
Semua bermula dari 2 batang kecil permen karet.
(www.konnections.com/airlift/
"Mulailah dari apa yang ada,
Bagikanlah sepenuh cinta,
Biar Tuhan yang akan menyempurnakannya."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK : 752D878C
"In Memoriam"
0 komentar:
Posting Komentar