Maria Magdalena
PROLOG
Maria Magdalena adalah nama salah seorang pengikut Yesus.
Tercandra, dialah murid perempuan yang paling terkenal, yang tercatat-ketat dalam Perjanjian Baru. Namanya disebut 12 kali hanya
dalam keempat Injil, kebanyakan pada saat penyaliban dan kebangkitan Yesus. Peran pentingnya adalah
sebagai orang pertama yang bertemu Yesus pada hari kebangkitanNya. Dia
juga adalah orang pertama yang mengabarkan tentang "Yesus yang
bangkit" kepada murid-murid yang lain. Di lain matra, perdebatan
mengenai identitas dan entitas Maria Magdalena telah berlangsung
sejak masa Gereja Perdana. Mengacu pada beberapa naskah injil apokrif,
Henri-Dominique de Lacordaire, dalam “Sainte Marie Madeleine 1860”,
malahan menegaskan bahwa Maria Magdalena adalah seorang murid istimewa.
Dalam bahasanya: “Magdalena tak setinggi Petrus dalam hirarki,
tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya". Satu hal yang
pasti, kita bisa belajar banyak dari tokoh bernama Maria Magdalena ini, bukan?
SKETSA PROFIL
“Dia adalah seorang
perempuan,
yang menemukan hidup baru
dalam Kristus.”
(Paus Gregorius)
Ada banyak nama Maria dalam Injil, bukan? Bahkan,
komunitas National Geographic pernah meneliti bahwa nama terpopuler
bayi perempuan sepanjang tahun 1905-1995 di Amerika ialah Mary
(Maria). Tetapi, yang manakah dan siapakah persisnya Maria yang
satu ini, Maria Magdalena ini? Beberapa orang, secara spontan akan
memberikan beberapa profil populernya: Dialah perempuan berdosa
dengan tujuh roh jahat, perempuan yang meminyaki kaki Yesus dan
mengusap dengan rambutnya, perempuan yang berzinah, pelacur yang bertobat,
perempuan yang mengikuti Yesus, perempuan yang sama dengan Maria saudari Marta, dan
lain sebagainya.
Merupakan sebuah kenyataan, kalau kita mencari gambar Maria
Magdalena lewat “Mbah Google”, terlihat jelas dari puluhan gambar dan lukisan, sebagian
besar menampil-kenangkan sosok Maria Magdalena dengan gambaran
yang hampir sama: gadis cantik dan menarik, yang berambut
panjang (dan merah), agak sensual dan terkesan binal, kadang
hampir bertelanjang dada atau bahkan terkesan menonjolkan feminitas
serta lekak-lekuk sensualitasnya. Yah. Satu nama seribu arti! Begitulah
Maria Magdalena adanya. Dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani, nama "Maria Magdalena" beberapa
kali ditulis dalam injil:
- Μαρία ἡ Μαγδαληνή (Maria hē Magdalēnē)
di Matius 27:56; Markus
15:40; Markus 15:47; Markus
16:1; Yohanes 19:25; Yohanes
20:1
- Μαριὰμ ἡ Μαγδαληνή (Mariam hē Magdalēnē)
di Matius 27:61; Matius
28:1; Yohanes 20:18
- Μαρία τῇ Μαγδαληνή (Maria tē Magdalēnē)
di Markus 16:9
- Μαρία ἡ καλουμένη
Μαγδαληνή (Mariam hē kaloumenē Magdalēnē. "Maria yang disebut
Magdalena") di Lukas 8:2
Memang ada beberapa ahli yang menyatakan bahwa Magdalena
berasal dari kata “Magdala”. Magdala sendiri terletak di pesisir
Danau Galilea dekat Tiberias, merupakan sebuah kota makmur yang
terkenal akan hasil perikanannya yang melimpah. Bangsa Romawi pernah menghancurkan
kota ini karena kebejatan moral masyarakatnya dan karena peran sertanya dalam
pemberontakan bangsa Yahudi. Hal lain lagi yang menarik: Dalam Talmud
(ikhtisar undang-undang dan ajaran Yahudi), dari kata Magdalena terbentuklah
istilah khas “rambut keriting perempuan,” yang berarti seorang pezinah.
Nah, kalau mengacu pada
injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes), beberapa sketsa seputar
Maria Magdalena, antara lain:
- Wanita pendosa yang
membasuh kaki Yesus dengan air mata, mengeringkan dengan rambut, dan mengurapi
dengan minyak wangi, di rumah Simon Orang Farisi (Lukas 7:36-50).
- Wanita yang mengurapi
kepala Yesus di rumah Simon Kusta di Betania (Mark 14:3-9; Mat 26:6-13)
- Maria dari Betania
yang mengurapi kaki Yesus dengan minyak wangi dan mengeringkan dengan rambutnya
(Yoh 12:1-9)
- Maria dari Magdala
yang dibebaskan dari 7 roh jahat (Lukas 8:2)
Bicara soal Maria dari Magdala yang dibebaskan dari 7
roh jahat , kita bisa mengingat bahwa kalimat “7 roh jahat” memiliki
beberapa arti, antara lain: Secara harafiah, berarti mengalami kesurupan tujuh
macam roh jahat (dari kuntilanak, genderuwo sampai pelbagai macam jenis
lainnya). Secara umum, berarti dia adalah seorang pendosa besar (dalam hal ini
adalah seorang pelacur. Dalam kacamata sosio-historis, bisa berarti dia
mengalami sakit parah (yang kronis, tidak tersembuhkan). Dalam konteks abad
pertengahan, paham ini terkait lekat dengan istilah “7 dosa pokok” dalam tradisi
Gereja Katolik, yakni: Lucifer untuk orang yang sombong. Mamon untuk
orang yang tamak dan mata duitan. Asmodeus untuk orang yang jatuh
pada kejahatan seksual. Satan untuk orang yang mudah marah. Beelzebul untuk
orang yang rakus-serakah. Leviathan buat orang yang mudah iri hati. Belphegore untuk
orang yang suka malas.
Secara sederhana, gambaran umum Maria Magdalena yang kerap
ditampil-kenangkan adalah hasil penggabungan dua figur wanita dalam injil
kanonik, yakni: wanita pendosa yang mengurapi kaki Yesus (Luk 7) dan sekaligus wanita
yang dibebaskan dari tujuh roh jahat (Luk 8)
Di lain matra, mengacu pada
pelbagai injil apokrif, ada juga beberapa sketsa menarik seputar Maria
Magdalena. Beberapa diantaranya:
- Mengacu pada
Injil Thomas (100-200 M), ditampilkan Petrus yang protes karena Maria
Magdalena mengikuti Yesus dan karena Yesus akan menjadikan Maria Magdalena
seperti murid pria yang lainnya.
- Dalam Injil
Maria Magdalena (120-180 M) ditampilkan bahwa Maria Magdalena
"dicintai lain daripada wanita lain". Ia juga "menerima
vision"; "menerima ajaran lain daripada yang diterima murid
laki-laki"; dan Petrus lagi-lagi protes.
- Mengacu pada
naskah dalam “Dialog Penyelamat” (150 M), dinyatakan bahwa Maria Magdalena
bersama Matius dan Thomas diajar secara khusus. Ia disebut "Saudara
perempuan" oleh Yesus. Ia juga berbicara sebagai wanita yang
"mengerti seutuhnya"
- Injil Filipus
(180-350 M) menekankan Maria Magdalena sebagai "partner Yesus".
Ia juga "lebih dikasihi daripada semua murid lain", sehingga
murid-murid lain protes.
- Dalam naskah
“Pistis Sophia” (250-300 M), terkesan bahwa Maria Magdalena takut
berbicara karena diancam oleh Petrus. Tercandra juga bahwa tafsiran Maria
Magdalena juga dipuji Yesus.
Ternyata Maria Magdalena bukan hanya diperbincangkan dalam
injil kanonik maupun non-kanonik (apokrif). Dia juga diperbincangkan secara
berbeda dalam tradisi Gereja Barat dan Gereja Timur. Mengacu pada tradisi
Gereja Barat/Latin, ada beberapa penampilan figur seputar Maria Magdalena,
antara lain:
- Bapa-bapa Gereja pada abad 3
dan 4 mengatakan bahwa Maria Magdalena adalah “Rasul para rasul”.
- Paus Gregorius Agung, pada
abad 6 mengatakan bahwa Maria Magdalena dipestakan setiap tanggal 22
Juli. Dia merupakan gabungan tiga figur wanita: Pendosa besar (pelacur), Maria
dari Betania (saudari dari Martha dan Lazarus), Maria dari Magdala (seorang
wanita penzinah).
- Tradisi populer pada Abad
Pertengahan (abad ke-5 sampai abad ke-15) juga menampilkan beberapa figur Maria
Magdalena. Pada waktu itu, muncul sebuah legenda bahwa Maria
Magdalena alias Maria Betania, Martha, Lazarus dan
kawan-kawannya mendarat di Marseilles (Perancis Selatan). Mereka mewartakan
injil di Provence. Banyak tradisi populer mengatakan bahwa pada akhir hidupnya,
Maria Magdalena bertapa di gua La Sainte-Baume (dekat Marseilles) selama
30 tahun sebagai ungkapan tobatnya.
- Beberapa praktek suci umat
juga menambah warna-warni khazanah sosok Maria Magdalena. Sebagai
contohnya, pada abad pertengahan, marak tradisi berziarah ke makam Maria
Magdalena di Vézelay (Burgundy - Perancis) dan Basilika Saint-Maximin di
Provence, Perancis. Para umat juga kerap berziarah ke La Sainte-Baume (goa
tempat Maria Magdalena bertapa).
- Menurut Thomas Aquinas,
dalam sebuah homilinya ketika memperingati pesta Maria Magdalena: Yesus
dan Maria Magdalena bagaikan "Pelangi" tanda perjanjian Allah
dan Nuh. Yesus adalah “Cahaya”, sedangkan Maria Magdalena adalah
“Air” (air mata tobat). Atribut Maria Magdalena, yakni: Biru gelap sebagai
lambang pertobatan dan kerendahan hati. Merah sebagai lambang iman serta botol
minyak wangi sebagai lambang pembawa pengurapan. Atribut lain
yang kerap dikenakan juga pada figur Maria Magdalena, adalah:Tengkorak,
yang berarti mati terhadap dunia; Buku, sebuah kekayaan iman dan
pengetahuan mistik; Memandang ke atas, mengartikan bahwa Maria Magdalena adalah
seorang pribadi yang kontemplatif sekaligus visioner.
- Pada perkembangan terakhir,
mengacu pada Penanggalan Liturgi 1969, dinyatakan bahwa Maria Magdalena
yang dipestakan pada 22 Juli adalah satu figur wanita, yaitu Maria dari
Magdala.
Sedangkan dalam Gereja
Timur atau tradisi Yunani, Maria Magdalena Yunani disetarakan dengan
para rasul. Ia dipestakan setiap tanggal 22 Juli, sebagai seorang kudus
dan mewakili satu figur wanita, yaitu: Maria dari Magdala (yang dibebaskan dari
7 roh jahat dan merupakan saksi pertama kebangkitan). Sedangkan pesta
Maria dan Marta dari Betania pada tanggal 4 Juni. Tradisi populer lainnya
yang berkembang pada abad ke-2 dan seterusnya di Gereja Timur, adalah:
• Maria Magdalena
bertemu Kaisar Tiberius. Ini merupakan awal tradisi adanya telur Paska
• Maria Magdalena berkarya
di Roma sampai Petrus dan Paulus wafat
• Maria Magdalena
menyusul Yohanes Rasul dan Bunda Maria ke Efesus
• Maria Magdalena
berkarya bersama Yohanes Rasul di Efesus.
• Maria Magdalena wafat
dan dimakamkan di Efesus (kesaksian tertulis dari Barat: Gregorius Tours pada
tahun 575, dan St. Willibaldus pada tahun 785)
• Jenazah Maria
Magdalena dibawa ke Konstantinopel (tahun 886) dan ada kemungkinan dibawa ke
Roma pada masa Perang Salib.
Mengacu pada pelbagai tradisi dan sejarah Gereja Timur,
dikatakan bahwa dalam akhir hidupnya, Maria Magdalena tinggal dengan Yohanes
Rasul dan Bunda Maria di Efesus. Ia juga mewartakan Injil bersama
Yohanes Rasul di Efesus dan sekitarnya. Ia wafat dan dimakamkan di Efesus.
Pebagai tradisi yang lain juga mewarnai profil Maria
Magdalena. Salah satu diantaranya, legenda mengenai Holy Grail. Mengacu
pada Christien de Troyes, dalam Conte de Graal, (1180-1240),
dikisahkan dalam legenda itu bahwa Yosef Arimatea mendarat di Glastonbury,
Inggris, dengan membawa piala Perjamuan Terakhir. Di abad-abad kemudian, San
Graal (Holy Grail/Cawan, dibaca "Sang Real"/Royal Blood), dikaitkan
dengan Maria Magdalena, yaitu Maria Betania, Lazarus dll mengikuti Yosef
Arimatea ke Inggris. Ada lagi profil Maria Magdalena yang dikaitkan dalam
sebuah spiritualitas New Age, sebuah aliran abad modern. Dalam
hal ini, Maria Magdalena dipandang sebagai tokoh yang mencapai kesempurnaan
kerohanian. Ia menjadi jembatan antara yang manusiawi dan ilahi, sebagai "divine
ascended masters"
Lepas dari pelbagai karakter dan sketsa wajah serta profil
Maria Magdalena, ia sendiri menjadi pelindung dalam banyak hal, seperti:
apoteker; kota Atrani, Italia; kota Casamicciola Terme, Ischia; hidup
bersamadi; orang-orang yang masuk menjadi penganut Kristus; pembuat sarung
tangan; penata rambut; orang berdosa yang bertobat; orang yang dihina karena
kesengsaraan; pembuat parfum; tukang obat; pelacur yang bertobat; penyamak
kulit; dan yang pasti pelindung kaum perempuan.
REFLEKSI TEOLOGIS
1. Magdalena
LEmah lembut dan sederhaNA
Ada banyak pakar dan tradisi yang mengartikan nama Magdalena
dari pelbagai perspektif. Bagi saya sendiri, Magdalena bisa jadi mempunyai nama
panggilan yang khas, yaitu: “Lena”, yang berarti: “LEmah
lembut dan sederhaNA”
a. Lemah lembut
Maria Magdalena adalah perempuan
berdosa, kaum marginal yang telah bertobat, yang memperoleh pengampunan
sekaligus persahabatan dengan Kristus. Ia adalah seorang figur orang beriman
yang berdiri dengan setia di bawah kaki salib, dan yang melihat Kristus yang
bangkit. Singkatnya, ia adalah teladan yang mengagumkan bagi setiap orang
beriman. Sikapnya yang lemah lembut paling tampak jelas saat minggu pagi di
Hari Raya Paskah. Kelemahlembutannya terasa ketika Magdalena dan Yesus yang
bangkit saling bertegur sapa. “Kata Yesus kepadanya: ‘Maria!’ Maria
berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: ‘Rabuni!’,
artinya Guru [Yoh. 20:16]. Dari sikap lemahlembutnya ini, Gereja
sendiri menghormati Maria Magdalena sebagai seorang kudus dan menjadikannya
teladan bagi setiap orang Kristen yang dengan tulus hati berjuang mengejar
kekudusan. Itulah sebabnya kenapa Uskup Agung Genoa, Jacobus de
Voragine menyebut Maria Magdalena dalam karya monumentalnya Golden Legend
(1250), sebagai “Iluminata sekalugus Illuminatrix - Ia yang Cerah
dan Mencerahkan.”
b.
Sederhana
“Imanmu telah menyelamatkan
kamu.
Pergilah dalam damai."
Mengacu pada Injil Maria Magdalena,
terdapatlah sebuah pesan Maria Magdalena kepada para murid lain, setelah
Yesus “pergi”, “Janganlah membayangkan pekerjaan Sang Guru sebagai
pekerjaan besar dunia di mana kau akan menghadapi para politisi dan penguasa.
Anggaplah pekerjaan-Nya sebagai pekerjaan kecil, biasa, untuk mengurusi diri
sendiri. Dengan mengurusi diri kita masing-masing, kita sudah berkontribusi
terhadap urusan dunia. Dengan mengurusi diri masing-masing, kita sudah sedikit
meringankan beban dunia.”(Injil Maria Magdalena, hal. 75).
Begitu sederhana pemikiran Maria Magdalena, bukan?
Sepenggal kotbah Paus Gregorius
juga bisa memberi penjelasan tentang figur Magdalena yang sederhana: “Ketika
Maria Magdalena datang ke makam dan tidak menemukan jenasah Kristus, ia
berpikir bahwa jenasahnya telah diambil orang, maka ia pun memberitahukannya
kepada para murid. Setelah para murid datang dan melihat makam, mereka juga
percaya akan apa yang dikatakan Maria. Kemudian dikatakan; ‘Lalu
pulanglah kedua murid itu ke rumah, tetapi Maria berdiri dekat
kubur itu dan menangis.’ Patutlah kita merenungkan sikap Maria yang
sederhana sekaligus cinta kasihnya yang begitu besar kepada Kristus; karena
meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap
mencari Dia yang tidak ia jumpai, dan sementara ia mencari, ia menangis;
terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya, ia merindukan Dia yang
dikiranya telah diambil orang. Dan demikianlah terjadi bahwa perempuan yang
tinggal untuk mencari Kristus adalah satu-satunya yang pertama melihat Dia.
Karena ketekunan diperlukan dalam setiap perbuatan baik, seperti sang kebenaran
mengatakan kepada kita: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya
akan selamat.”
2. SAKSI
Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi
“Sekarang, pergilah kepada
saudara-saudara-Ku.
Beritahukanlah kepada
mereka agar pergi ke Galilea”
Setiap saya merayakan misa Malam Paskah, satu hal yang saya
ingat bahwa Maria Magdalena mendapat tempat istimewa dalam puncak liturgi
Gereja Katolik sedunia itu. Dialah manusia yang pertama kali melihat Yesus
bangkit dari mati. Yah, Maria Magdalena adalah saksi kebangkitan Yesus: Ia
melihat makam terbuka (Yoh 20:2). Ia bertemu malaikat (Mat 28:1; Mark 16:1; Luk
24:10), bahkan ia juga bertemu dengan Yesus yang bangkit (Mat 28:1; Mark 16:9;
Yoh 20:8).
Berbicara lebih lanjut soal figur Maria Magdalena, satu hal
yang bisa direnung-menungkan, adalah bahwa ia jelas seorang saksi. Yah, Maria
Magdalena adalah saksi pelbagai karya Yesus, saksi sengsara Yesus, saksi
wafatnya Yesus, saksi pemakaman Yesus, dan yang pasti, dialah saksi pertama
kebangkitan Yesus. Itulah sebabnya, dalam suatu kotbah saya di Misa
Malam Paskah tahun lalu, sebenarnya Paskah mempunyai arti yang indah, yakni: “Perempuan
(Maria Magdalena) Adalah Saksi Kebangkitan AllaH.”
- Maria Magdalena adalah
seorang saksi pelbagai karya Yesus (mukjizat dan ajaranNya). Ia dibebaskan
dari 7 roh jahat (Luk 8:2), lalu mengikuti Yesus dan mendukung pelbagai gerakan
karya dan warta Yesus secara finansial bersama wanita-wanita lain (Luk 8:3)
- Maria Magdalena adalah
seorang saksi sengsara dan wafat Yesus. Ia mengamati Yesus wafat (Mat 27:56;
Mark 15:40). Ia juga berada di bawah salib Yesus (Yoh 19:25).
- Maria Magdalena adalah
seorang saksi pemakaman Yesus. Ia berjaga di muka makam Yesus (Mat 27:61) serta
mengamati di mana Yesus dimakamkan (Mark 15:47)
- Satu hal baik yang juga
tidak boleh terluputkan, Maria Magdalena adalah seorang saksi dan pewarta
pertama kebangkitan Yesus. Ssst….bukankah dia juga tampilan diri kita
masing-masing? Bukankah kita adalah para pendosa yang mengalami kasih Tuhan,
dan setelah menjumpai dan mengalami Tuhan secara pribadi, kita juga
dipanggil dan diutus menjadi saksiNya? Yah, kita diajak dan dipanggil untuk
“Siap Ajarkan Kabar Sukacita Ilahi” Siapkah kita? Just do it!
EPILOG
“Dosanya yang banyak itu
telah diampuni,
sebab ia telah banyak
berbuat kasih.”
(Yesus Kristus)
Dalam Injil, kerap ada
tiga tokoh yang spontan diperbincangkan ketika kita mengangkat
sebuah nama “Maria Magdalena”, antara lain:
- Maria
Magdalena, seorang pengikut Kristus (Yoh 20:11-18);
- Perempuan
berdosa yang tak disebutkan namanya (Luk 7:36-50);
- Maria dari
Betania, saudari Marta dan Lazarus (Luk 10:38-42).
Dalam sejarah Gereja,
terutama sejak masa Paus Gregorius Agung, ketiga tokoh tersebut selalu
diidentifikasikan sebagai Maria Magdalena. Sebuah pertanyaan kritis
mengapa Paus Gregorius menyatukan ketiga “tokoh” tersebut bisa
diajukan dan dibahas dalam wacana biblis yang lebih ilmiah nantinya. Satu hal
yang pasti, Maria Magdalena adalah salah seorang dari perempuan-perempuan
yang menyertai Yesus. Bagaimana dengan kita sendiri? Apakah kita juga
setia menyertai Yesus di tengah pelbagai kesibukan harian kita? Ite
Missa Est. Pergilah, kamu diutus!
ASPIRASI
“Kedua belas murid-Nya
bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah
disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut
Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza
bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini
melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.”
(Lukas 8:1-3).
0 komentar:
Posting Komentar