Kejadian-kejadian terpenting seputar "kain kafan"
Abad I : Tanggal 7 April 30 Masehi, jenazah Yesus dibungkus dengan sehelai kain kafan baru (linen). Hari pertama setelah Sabat itu, kain Kafan itu didapati kosong (kempes), diambil dan disimpan. Dalam lingkup kehidupan dan adat orang Yahudi, kain yang telah membalut tubuh mayat dianggap najis, maka tidak boleh dipamerkan. Selama tiga abad pertama orang kristiani dikejar, bahkan benda-benda suci mereka dikumpulkan dan dibakar.
Abad II: Di kota Edessa, Turki selatan, terdapat suatu gambar khusus, di atas kain, yang diyakini adalah wajah Yesus.
Tahun 525: Diadakan perbaikan Gereja Santa Sofia di Edessa, dimana ditemukan kembali gambar “Wajah Yesus”, di atas kain; gambar itu diyakini acheropita (tidak terbuat oleh tangan manusia) yang disebut mandilion (serbet, sapu tangan). Banyak bukti menghubungkan mandilion ini dengan Kain Kafan. Terdapat sangat banyak kesamaan antara mandilion ini dengan “Wajah Kudus-Wajah Kudus” yang ada dimana-mana (lebih dan seratus titik kesamaan itu; padahal diperlukan cuma 60 titik itu untuk menyatakan bahwa dua gambar adalah sama). Wajah Kudus Edessa dijadikan contoh/model untuk ratusan gambar dan mata uang masa itu.
944: Angkatan bersenjata Bisantium, menyerang kota/kalifat Edessa, dan berhasi1 menguasai lagi Kain Kafan, yang dibawa dengan perarakan meriah ke kota Kostantinopel. Tgl 16 Agustus. Setelah Mandilion itu dibuka, untuk perbaikan bingkainya, ternyata bentuknya/besarnya lain dan yang nampak. Kain itu temyata dilipat delapan kali (tetradiplon), dan gambarnya bukan hanya wajah Yesus, tetapi seluruh tubuhnya, depan dan belakang. Sejak saat itu, gambar Yesus dibuat dengan banyak kesamaan dengan Kain Kafan contoh Codex Pay (1192) dengan empat jari pada tangannya. Asimetria (kedua kakinya panjangnya berbeda) melahirkan legenda bahwa Knistus cacat kakinya. Lihat semua ikon Rusia dan Salib Yunani.
1147: Aloisyus VII, Raja Perancis, pada kesempatan kunjungannya ke Kostantinopel,
menghormati Kain Kafan.
1171: Kaisar Kostantinopel Manuel I Comneno, memperlihatkan kepada Amalrikus, Raja Latin di Jerusalem, reliqui-reliqui sengsara, antara lain Kain Kafan.
1204: Robert de Clary, yang menulis jalannya Perang Suci IV, menulis bahwa “Setiap hari jumat Kain Kafan diperlihatkan di Kostantinopel (...) letapi sekarang tak seorangpun tahu apa yang terjadi setelah kota Kosiantinopel dijarah”. Maka Kain Kafan hilang dan Kostantinopel, dan karena ketakutan pengucilan yang dikenakan bagi yang mencuri benda-benda suci dan reliqui, maka Kain Kafan disembunyikan. Pelbagai dokumen membenarkan pendapat bahwa Kain Kafan disimpan oleh anggota Ordo Temple, selama satu setengah abad.
1314: Ordo Temple dibubarkan dan anggotanya dijatuhi hukuman dibakar hidup-hidup sebagai bidaah, karena juga mereka menyembah lukisan sebuah Wajah yang ternyata dibuat berdasarkan contoh model KK. Salah satu anggota Ordo itu namanya Geoffroy de Charny.
1356: Geoffroy de Charny, tentara perang suci, yang namanya sama dengan yang dibakar hidup-hidup tahun 1314, menyerahkan KK kepada para Pastor kota Lirey, dekat Troyes, Perancis. Dia sudah memiliki KK itu paling tidak tiga tahun sebelumnya.
1389: Pierre d’Arcis, uskup Troyes, melarang pameran KK.
1390: Klemens VII, anti paus, membicarakan KK dua kali dalam surat-suratnya.
1453: Marguerite de Charny, cucu Geffroy, menyerahkan KK kepada Anna di Lusignano, isteri Ludovikus Savoia, yang memeliharanya di kota Chambery.
1506: Paus Yulius II menyetujui Misa dan Ofisi Kain Kafan, serta mengijinkan Kultus umum.
1532: Gereja Chambery, dimana disimpan KK, terbakar pada malam antara tgl 3 dan 4 Desember. Peti kayu yang dilapisi perak, mulai terbakar juga dan perak satu sisi meleleh ke dalam dan menghanguskan lipatan KK. Dua tahun kemudian diperbaiki oleh Suster-suster Klaris kota itu. Tambalan itu tetap kelihatan sampai sekarang.
1578: Emanuele Filiberto tgl 14 september memindahkan KK ke Torino, guna memperpendak perjalanan Santo Karolus Borromeus, yang mau pergi ke Chambery untuk menghormati KK. Sejak saat itu KK selalu dipamerkan di Torino.
1694: KK diletakkan d dalam Kapel yang baru dibangun untuk itu oleh arsitek Guarino Guarini, disamping Katedral Torino.
1898: Foto pertama dibuat oleh Secondo Pia, antara tgl 25 dan 28 Mci. Ternyata foto itu adalah foto positif. Maka mulailah penelitian-penelitian melalui puluhan bidang ilmu, sampai sekarang.
1931: Pada kesempatan pernikahan Umbertus I (Raja Italia) KK dipamerkan lagi dan diperbolehkan difoto oleh Giuseppe Enrie.
1933: Pada kesempatan 19 abad Keselamatan, KK dipamerkan lagi.
1969: Foto warna pertama oleh Professor Giovanni Battista Yudica CordiglIa (16-18/6).
1973: Pameran pertama via TV (23 November). Max Frei mengangkat debu dan sari bunga dari KK.
1983: Mantan Raja Italia Umberto II di Savoia, menyerahkan KK kepada Paus.
1988: Tgl 21 April diambil sebagian dari KK untuk diselidiki melalui Karbon 14 (14C). Berdasarkan hasil ini, KK berasal antara tahun 1260 dan 1360. Namun pengalaman dan segala peristiwa yang dialami oleh KK sangat meragukan hasil tersebut. Antara lain Ilmuwan Rusia Dmitri Kouznetsov, yang membuktikan secara ilmiah, bahwa kebakaran th 1532, telah sangat mempengaruhi “status” KK, sehingga hasil yang sebenarnya adalah bahwa KK berasal dari abad I Masehi.
Pada waktu yang sama ilmuwan Amerika Leoncio Garza Valdes telah menemukan suatu lapisan jamur dan bakteri pada permukaan KK yang tidak bisa dihilangkan dengan cara biasa; hanya bisa dihilangkan dengan memakai enzim tertentu, baru KK kembali ke status yang asli. Setelah hal ini dilakukan, temyata kain itu memberikan data lain, bahwa berasal dari abad I juga.
“Bersukacitalah, bala surgawi! Bermadahlah,
paduan suara para malaikat! Bersukarialah, segenap ciptaan sekeliling tahta
Allah! Yesus Kristus Raja kita telah bangkit! Tiuplah terompet keselamatan!
Bersukacitalah, wahai bumi, dalam cahaya cemerlang, bersinar dalam kemilau Rajamu! Kristus telah menang! Kemuliaan memenuhimu! Kegelapan lenyap untuk selamanya!
Bersukacitalah, wahai Bunda Gereja! Bersukarialah dalam kemuliaan! Juruselamat yang bangkit bersinar atasmu! Kiranya tempat ini bergaung dengan sukacita, menggemakan madah segenap umat Allah!”
Bersukacitalah, wahai bumi, dalam cahaya cemerlang, bersinar dalam kemilau Rajamu! Kristus telah menang! Kemuliaan memenuhimu! Kegelapan lenyap untuk selamanya!
Bersukacitalah, wahai Bunda Gereja! Bersukarialah dalam kemuliaan! Juruselamat yang bangkit bersinar atasmu! Kiranya tempat ini bergaung dengan sukacita, menggemakan madah segenap umat Allah!”
0 komentar:
Posting Komentar