Selayang Pandang
1.Filsafat :
Berasal dari bahasa Yunani, (philo et sophia: pecinta kebijaksanaan), sebuah permenungan dengan data-data ttt utk menemukan hakekat kenyataan ttt. Permenungan ini radikal yi. Menelusuri sampai keakar-akar kenyataan. Hakekat itu adalah sesuatu yang abstrak, universal dan niscaya.
2.Teologi :
Adalah ilmu yg mempelajari tentang Tuhan (Theo: Tuhan, logos: ilmu), dg menggunakan iman.
3.Ilmu pengetahuan :
Adalah pengetahuan yg diperoleh dg prosedur atau metode ttt dan hasilnya disusun secara sistematis.
4.Filsafat pengetahuan (epistemologi)
Adalah cabang filsafat yang meneliti segi-segi pengetahuan manusia pada umumnya, seperti obyektivitasnya , kebenarannya, evidensinya, kepastiannya, asal-usulnya.
5.Filsafat ilmu pengetahuan
Adl cabang filsafat yang erat kaitannya dengan epistemologi. Filsafat ilmu pengetahuan meneliti metode-metode ilmu pengetahuan dari segi-seginya yang paling mendalam.
6. Logika
Adl apa yg termasuk ucapan yg dpt dimengerti atau akal budi yg berfungsi baik, teratur, sistematis, dpt dimengerti.
Studi ttg aturan2 mengenai penalaran yg tepat serta bentuk dan pola pikiran yg masuk akal atau sah.
7. Silogisme hipotesis
Adl hipotesis yang memiliki rumus logis.
8. Deduksi
Adl penalaran dr suatu kebenaran umum ke suatu hal khusus dari kebenaran itu. Contoh: “semua manusia mati. Annee adalah manusia. Maka Anne mati.
9. Induksi
Adl menyimpulkan sesuatu sesudah terjadi pengalaman indrawi. Misalnya : pengetahuan bahwa air raksa itu logam dan cair diperoleh setelah kita menyentuh, melihat dan mengukurnya dalam berbagai kesempatan dan tempat.
10. Verifikasi
Adl proses menentukan kebenaran dr suatu pernyataan dg metode empirik. Atau pengujian ilmiah utk suatu pernyataan/proposisi utk memastikan kebenarannya.
1.Filsafat :
Berasal dari bahasa Yunani, (philo et sophia: pecinta kebijaksanaan), sebuah permenungan dengan data-data ttt utk menemukan hakekat kenyataan ttt. Permenungan ini radikal yi. Menelusuri sampai keakar-akar kenyataan. Hakekat itu adalah sesuatu yang abstrak, universal dan niscaya.
2.Teologi :
Adalah ilmu yg mempelajari tentang Tuhan (Theo: Tuhan, logos: ilmu), dg menggunakan iman.
3.Ilmu pengetahuan :
Adalah pengetahuan yg diperoleh dg prosedur atau metode ttt dan hasilnya disusun secara sistematis.
4.Filsafat pengetahuan (epistemologi)
Adalah cabang filsafat yang meneliti segi-segi pengetahuan manusia pada umumnya, seperti obyektivitasnya , kebenarannya, evidensinya, kepastiannya, asal-usulnya.
5.Filsafat ilmu pengetahuan
Adl cabang filsafat yang erat kaitannya dengan epistemologi. Filsafat ilmu pengetahuan meneliti metode-metode ilmu pengetahuan dari segi-seginya yang paling mendalam.
6. Logika
Adl apa yg termasuk ucapan yg dpt dimengerti atau akal budi yg berfungsi baik, teratur, sistematis, dpt dimengerti.
Studi ttg aturan2 mengenai penalaran yg tepat serta bentuk dan pola pikiran yg masuk akal atau sah.
7. Silogisme hipotesis
Adl hipotesis yang memiliki rumus logis.
8. Deduksi
Adl penalaran dr suatu kebenaran umum ke suatu hal khusus dari kebenaran itu. Contoh: “semua manusia mati. Annee adalah manusia. Maka Anne mati.
9. Induksi
Adl menyimpulkan sesuatu sesudah terjadi pengalaman indrawi. Misalnya : pengetahuan bahwa air raksa itu logam dan cair diperoleh setelah kita menyentuh, melihat dan mengukurnya dalam berbagai kesempatan dan tempat.
10. Verifikasi
Adl proses menentukan kebenaran dr suatu pernyataan dg metode empirik. Atau pengujian ilmiah utk suatu pernyataan/proposisi utk memastikan kebenarannya.
11. Falsifikasi
Adl cara memverifikasikan asumsi teoritis (hipotesis, teori) dg menggunakan pelawannya. Ini dilakukan dg membandingkan asumsi bersangkutan dg data yg diperoleh melalui eksperimen. Atau menurut Poper adl metode yg membedakan antara yg ilmiah dan yg tdk ilmiah.
12. Utopia
Adl suatu diskripsi naïf ttg Negara ideal yg tdk dpt direalisir dan tdk praktis krn tidak mempunyai dasar dan kerangka ilmiah.
13. Ideologi ( K. Mannheim)
Adl seperangkat kenyataan dimana terdpt perbedaan antara motif2 yg terungkapkan dan yg mendasari. Ia membedakan antara ideologi parsial dan total.
14. Hipotesis.
Adl dugaan/anggapan yang masih perlu dibuktikan kebenarannya.
15. Anomali (Th. Kuhn)
Adl perkecualian/ penyimpangan yan gtidak boleh dilihat secara terpisah, mungkin bagian dari hokum yang belum diketemukan.
16. Positivisme
Adl ajaran bahwa pengetahuan yang benar adalah pengetahuan tentang fakta. Fakta adl “hanya hal-hal yang dapat dikenali dengan panca indra”.
17. Ilmu-ilmu alam (Naturwissenschaften)
Adl ilmu2 yang menjelaskan obyeknya menurut sebab2 empiris.
18. Ilmu-ilmu sosial kemanusiaan (Geisteswissenschaften)
Adl ilmu2 yang memahami manusia2 lain & produk2 kulturnya
19. Verstehen (Dilthey)
Adl ekspresi2 kehidupan dari orang2 lain yang terdiri dari :
(a). ekspresi2 makna (Sinn) edengan maksud2 ttt spt. Tindakan, isyarat, kata dan (b). Ekspresi2 tanpa maksud, spt : mimik, nada suara, gerak gerik
20. Erklaeren (Dilthey)
Adl metode mendekati objek menurut kausalitas yi menurut penyebabnya. Disini pengalaman dan teori dpt dipisahkan ada suatu destinasi thd objeknya.
21. Teori Tindakan (Weber)
a. Orientasi sarana tujuan. Bentuk ini mencakup perhitungan yang tepat dan sarana-sarana yang paling efektif untuk tujuan-tujuan yang dipilih dan dipertimbangkan.
b. Orientasi nilai absolute. Mnrt model ini seorang pelaku terlibat dalam nilai penting yang mutlak.
c. Dimotivasi secara emosional. Yi. Tingkah laku yang berada dibawah dominasi langsung perasaan-perasaan.
d. Tradisional. Tingkah laku yang berdasarkan kebiasaan yang muncul dari praktek2 yg mapan.
22. Hermeneutik reproduktif (Dilthey dan Schleiermacher)
Menurut Schleiermacher Pembaca teks hrs mampu mengalami kembali pengalaman2 yg dialami pengarang yg termuat di dlm teks itu.
Menurut Dilthey: yg direproduksi bukanlah keadaan2 psikis tokoh2 dlm teks dan dari teks, melainkan bagaimana proses karya itu diciptakan . Bukan empati yg dilakukan thd pencipta teks, melainkan membuat rekonstruksi atas objektivasi mental yaitu produk budaya. Jadi perhatian atas struktur2 psikis dialihkan ke struktur2 simbolis. Dilthey tetap mempertahankan bhw hermeneutic berarti menafsirkan secara reproduksif. Pendekatan hermeneutic dilakukan dg empati yi mentransformasikan makna suatu produk kultural/karya ke dalam kehidupan (penghayatan subjektif) lewat konteks pengalaman hidup yg memunculkan produk kultural. Misal: Teks yg ditulis Martin Luther dibaca dg membayangkan situasi panas dan revolusioner reformasi.
23. Hermeneutik produktif (Gadamer)
Untuk menafsirkan makna seorg pembaca teks atau seorang ilmuan sosial tidak bisa terikat dalam konteks sosio-historis tempat dia berpijak, maka kesenjangan waktu mustahil dijembatani dg empati atau sekadar memproduksi struktur2 simbolis. Cara yg tepat adlh menafsirkan teks atau objek sosio-kultural itu dlm keterbukaannya thd masa kini dan masa depan. Maka tugas penafsiran tak kunjung selesai dan bersifat kreatif.
24. Fusi horizon (Gadamer)
Adl horizon pengetahuan yang tidak terisolasi satu dengan yang lainnya. Dalam memahami sesuatu missal : pendidikan berbagai horizon dlm pengetahuan kita. ( misal : sejarah kita, agama, mentalitas, pekerjaan, dst. ) saling melebur. Bila kita bergerak ke tempat lain maka horizon kita juga bergerak. Artinya titik tolak kita memberi makna kepada penafsiran kita.
25. Wirkungsgeschichte (Gadamer)
Adl suatu kenyataan bahwa riset yang dihasilkan oleh ilmu2 sosial tidak terlepas dari sejarah dan tradisi melainkan merupakan bagian dari kesinambungan sejarah dan tradisi tsb.
26. Fenomen (kenyataan itu sendiri yg menampakkan dirinya )
Adl hal yang menampakkan diri kepada kesadaran kita. Hal itu bias benda mati, hewan, manusia, tetapi juga bias perasaan, konsep dst.
27. Fenomenologi Sosial (A Schutz)
Adl salah satu pendekatan deskriptif murni ilmu2 sosial kemanusiaan. Peneliti dlm pendekatan ini bersikap sebagai pemula dan kritis thd natural attitude.
28. Natural attitude (Husserl)
Adl sikap naïf dan sehari2 yg mempercayai begitu saja bhw dunia sdh ada disana, disana ada di luar diri kita.Contoh: setiap hari hari berganti terus, dunia terus berputar. Juga kalau tanpa kita sadari hari tetap berganti secara otomatis, hari itu bukan ciptaan kita, ttp sdh ada sebelum kita .
Ciri sikap natural : taken for granted.
29. Anti Natural attitude (Husserl)
Fenomenologi hrs dimulai dg penyingkiran sikap natural itu. Artinya segala prasangka bahwa dunia luar ada disana hrs ditangguhkan. Peneliti hrs mempersoalkan awal2 dr dunia objektif tsb. Misal: institusi pendidikan tdk akan ada tanpa peranan kesadaran manusia yg mengadakan institusi tsb.
30. Epoche (Husserl)
Adl. Proses menemukan kembali “Lebenswell” yi: dunia yang dihayati sehari2.
31. Science of beginning (Natanson)
Peneliti bersikap sebagai beginner bukan utk hal2 ttt saja melainkan utk segala sesuatu. Misal utk mengamati fenomen rasa takut, peneliti hrs bersikap seakan2 utk pertama kalinya mengetahui rasa takut. Hal itu berlaku utk obyek2 lain. Dg cara itu peneliti dpt menemukan struktur dasar dan isi dr objek yg ditelitinya.
32. Tipofikasi (A. Schuts)
Adl. Proses identifikasi sesuatu sebagai sesuatu yang tetap, yakni tergolong ke dalam type ttt.
33.Teori kritis (Frankfurt school)
Adl pendekatan kritis dlm ilmu2 sosial . Ada 4 arti kritik dlm teori kritis ini. Teori kritis yang dirintis oleh Max Horkheimer ini dibedakan dari teori tradisional.
34. Kritik Kantian
Mempersoalkan batas2 pengeth kita yakni the conditions of possibility dr pengeth kita. Rasio menjadi semacam pengadilan bagi pengetahuan yg sahih.
Bersifat transendental dan ahistoris
35. Kritik Hegelian
Kritik adl refleksi diri atas kendala2 yg menghambat rasio utk mewujudkan dirinya dlm sejarah. Dg kata lain kritik adlh refleksi atas usul2 kesadaran dg cara “negasi”
Bersifat idealis, tdk praktis dan tanpa sasaran yg jelas.
36. Kritik Marxian.
Kritik adl praksis revolusioner yg didorong oleh pemahaman ttg penindasan dan ketimpangan structural.
Kritik adl pengeth emansipatoris.
37. Kritik Freudian
Kritik adl refleksi atas konflik2 psikis dan ketidakbebasan internal.
38. Bebas nilai (value free)
Seorang peneliti hendaknya mengambil jarak dg objek yg diteliti shg hasilnya dpt sungguh2 murni.
39. Modernitas
Adalah suatu keadaan dlm masy dimana ada kemajuan dlm tehnologi maupun ilmu2 pengetahuan. Dimulai pd zaman renissans dan jaman pencerahan.
Cirinya :
- pandangan dunia mekanistis (universalisme)
- konsep emansipasi (individualisme dan liberalisme)
- sekularisme dan demitologisasi (agama dan mitos diganti sains)
- rasionalisasi masy (logosentrisme, eurosentrisme)
40. Postmodernisme.
Adalah zaman setelah modernisasi dimana banyak bermunculan para ilmuan2 .
Mengacu pd bentuk2 pikiran yg beragam baik tokoh maupun bidangnya berbeda dr modernisme yg berjalan relative searah, postmodernisme justru mrpk kumpulan pikiran yg berpencar2
41. Thick diskription (C. Geertz)
Adl penyelidikan ttg budaya dengan cara berpartisipasi dalam kehidupan para aktor budaya shg dpt mengenali makna2 simbolis sebagaimana diartikan oleh para actor itu sendiri. Utk itu Geertz menggunakan berbagai pendekatan dlm filsafat ilmu spt hermeneutic, fenomenologi, strukturalisme dst
42. Anarkhisme metodologis (Feyerabend)
Merupakan ideologi sosial yg tdk mau menerima pemerintahan yg berkuasa otoriter. Dlm konotasi negatif, anarkisme mrpk kenyakinan yg tdk menghargai sedikitpun hokum atau tatanan dan secara aktif terlibat dlm meningkatkan khaos dg menghancurkan tatanan masyarakat.
43. Correspondence theory of truth
Benar berarti bhw pernyataan2 yg dikeluarkan itu sesuai dg kenyataan (obyek). Kebenaran hrs dpt dibuktikan secara indrawi yakni evidensinya. Konsep fakta tapi juga kebenaran interpretatif termasuk disini. Ilmu2 empiris (alam dan social ) beroperasi dg teori ini
44. Coherence theory of truth
benar berarti bhw pernyataan2 yg diucapkan oleh pikiran itu taat azas (koheren) yakni logis. Kebenaran disini lebih dicari pd subyek yakni kepastiannya. Misal: kaitan-kaitan antar pasal hukum, antar prinsip2 matematis. Ilmu2 pasti beroperasi dg teori ini.
45. Consensus theory of truth
benar berarti bhw pihak2 yg independen dpt mencapai kesepakatan mengenai suatu pernyatan. Asumsi teori ini adl bhw semakin universal sesuatu ucapan semakin benarlah ucapan itu.
46. Pragmatic theory of truth
benar berarti bhw sesuatu itu bermanfat atau beroperasi (it works) tidak peduli apakah sesuatu itu koresponden atau koheren yg penting efeknya nyata.
47. Performative theory of truth
benar berarti suatu ucapan itu menjadi kenyatan, krn diucapkan dlm konteks konvensi ttt dan oleh otoritas ttt, dg kata lain kebenaran disini terjadi begitu kebenaran itu diucapkan. Misal: saya pecat anda hari ini kata bos.
48. Atletheic Theory of Truth.
Kebenaran tdk pernah dipahami secara utuh, krn benar itu menyembunyikan diri sekaligus mengungkapkan dirinya. Begitu kebenaran muncul pd saat yg sama ia menutup dirinya.
Dlm arti ini kebenaran adl proses penyingkapan/pewahyuan dr Ada.
49. Kepastian
suatu pernyataan disebut pasti jika secara logis benar, yakni isi pikiran itu sahih dan rasional. Kepastian lebih terletak pd subyek
50. Evidensi
Suatu pernyataan disebut eviden jika objek yg dinyatakan itu sedemikian jelas terbukti, shg tdk lagi membutuhkan penafsiran. Lebih terletak pd objek
51. Deskriptif ( das Sein )
Adalah mrpk tahap persiapan dari transisis ke suatu studi teoritis ttg suatu objek dlm ilmu.
52. Marxisme (K.Marx)
Dlm arti luas : ajaran karl marx yg mencakup materialisme dialektis dan matrialisme histories serta penerapannya pd kehidupan sosial.
Dlm arti sempit : kritik tajam atas kapitalisme yg melanjutkan dasar filosofis materialisme dialektis dan histories. Menurut pandangan ini sejarah manusia mrpk sejarah perjuangan kelas dan Negara hanya merupakan alat yg digunakan klas berkuasa utk menindas seluruh oposisi.
53. Fenomen
Adl. Hal yang menampakkan diri kepada kesadaran kita. Hal itu bisa benda mati, hewan, manusia, tetapi juga bisa rasa perasaan, konsep, dst.
54. Fenomenologi Sosial (A Schutz)
Adl salah satu pendekatan dekriptif murni ilmu2 sosial kemanusiaan. Peneliti dlm pendekatan ini bersikap sebagai beginner dan kritis thd natural attitude.
55. Relativisme
Adl ajaran yg mengatakan bhw tidak ada yg absolute, semua keberadaan sifatnya relative.
56. Nihilisme
Teori bhw tdk ada yg dpt diketahui, semua pengeth adl ilusi, tdk bermanfaat, tdk berarti, relative dan tdk bermakna.
57. Empirisme
adlh dokrin bhw sumber seluruh pengetahuan hrs dicari dlm pengalaman
58. Rasionalisme
pendekatan filosofis yg menekankan akal budi(rasio) sbg sumber utama pengeth, mendahului dan bebas dr pengamatan indrawi. Realitas dpt diketahui secara tdk tergantung dr pengamatan, pengalaman dan penggunaan metode empiris.
59. Idealisme
- teori bhw alam semesta adl suatu penjelmaan pikiran.
- utk bereksistensi realitas tergantung pd suatu pikiran dan aktivitas pikiran.
- realitas dijelaskan berkenaan dg gejala2 psikis spt pikiran2, diri, roh. Dan bukan berkenaan dg materi.
60. Materialisme
ajaran yg menekankan keunggulan faktor2 material atas yg spiritual dlm metafisika, tori nilai, fisiologi, epistemology atau penjelasan historiis.
61. Voluntarisme
adl dokrin bhw kehendak unggul atas akal.voluntarisme bertolak belakang dg intelektualisme atau rasionalisme dan dikembangkan sebagai dokrin metafisika, psikologi, etika, epistemology maupun teologi oleh berbagai pemikir pd pelbagai zaman.
62. Vitalisme
merupakan teori ilmiah filosofi ttg konstitusi batin mahluk hidup, organis. Keyakinan bhw kegiatan organisme hidup berkaitan dg daya atau prinsip vital yg berbeda dari daya2 fisik lain dlm alam semesta.
63. Utilitarianisme / teori etis sistimatis
secara umum, harkat atau nilai moral tindakan dinilai menurut kebaikan dan keburukan akibatnya. Prinsip kegunaan terbesar hendaknya menjadi kriteria dlm perkara etis, dan kriteria itu hrs diterapkan pd konsekuensi2 yg timbul dr keputusan2 etis.
64. Scientism
Adl satu2nya metode utk memperoleh pengetahuan.
Ilmu adlh satu2nya metode yg sekarang kita miliki sbg sumber pengetahuan yg terpercaya.
0 komentar:
Posting Komentar