Bacaan : 1 Kor 12 : 1 - 11
Pengantar
Bacaan dari Kitab Suci dan nyanyian-nyanyian tanggapannya merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda. Dengan perantaraan sabdaNya, Kristus sendiri hadir di tengah-tengah umat beriman. Dalam bacaan-bacaan Kitab Suci sabda Allah dihidangkan kepada umat beriman, dan khazana harta kitab suci dibuka bagi mereka. Menurut tradisi, pembacaan itu bukanlah tugas pemimpin upacara, melainkan tugas lektor, kecuali Injil (PUBM 33,34)
Bacaan dari Kitab Suci dan nyanyian-nyanyian tanggapannya merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda. Dengan perantaraan sabdaNya, Kristus sendiri hadir di tengah-tengah umat beriman. Dalam bacaan-bacaan Kitab Suci sabda Allah dihidangkan kepada umat beriman, dan khazana harta kitab suci dibuka bagi mereka. Menurut tradisi, pembacaan itu bukanlah tugas pemimpin upacara, melainkan tugas lektor, kecuali Injil (PUBM 33,34)
Lektor atau pembaca, entah rohaniwan
entah awam mempunyai tugas khusus dalam perayaan Ekaristi. Ia harus menjalankan
tugas itu, biarpun saat itu hadir juga pembantu-pembantu dengan tahbisan lebih
tinggi. Umat yang mendengarkan pembacaan Kitab Suci hendaknya merasakan
keindahan dan kekuatan Sabda Allah. Oleh karena itu perlulah bahwa orang-orang
yang diberi tugas lector, dipilih dari antara orang-orang yang cakap, dan
dilatih dengan baik. Para lektor harus
sungguh-sungguh menyiapkan diri dengan seksama (PUBM 66)
Prasyarat-prasyarat
Apa yang harus dilakukan dan dilatih oleh seorang lektor agar Kitab Suci itu menjadi Sabda yang hidup dan umat dapat merasakan keindahan dan kekuatan Sabda Allah?
Sebelum kita melihat atau melatih apa yang harus kita lakukan, baiklah kita melihat dan menganalisa dulu kesalahan-kesalahan umum.
Apa yang harus dilakukan dan dilatih oleh seorang lektor agar Kitab Suci itu menjadi Sabda yang hidup dan umat dapat merasakan keindahan dan kekuatan Sabda Allah?
Sebelum kita melihat atau melatih apa yang harus kita lakukan, baiklah kita melihat dan menganalisa dulu kesalahan-kesalahan umum.
A. Analisa kesalahan-kesalahan seorang pembicara atau pembaca
1. Kesalahan organisator/persiapan
Kekurangan informasi mengenai tugas yang akan dilakukan, tidak menyiapkan bacaan sebelumnya.
Kekurangan informasi mengenai tugas yang akan dilakukan, tidak menyiapkan bacaan sebelumnya.
2. Kesalahan dalam sikap dan penampilan
- Penampilan yang tidak bersemangat
- Kurang liturgis, kurang ada kontak mata dengan pendengar
- Hanya mengarahkan mata dan perhatian pada satu titik/tempat dalam ruangan, gerak gerik yang tidak terkontrol
- Berdiri sambil memeluk atau menaruh tangan atau perut pada mimbar
- Tidak tenang atau melenggang kesana kemari
- Penampilan yang sombong dan pongah
- Menunjukkan kejenuhan dan kebosanan atau tanpa perhatian
- Penampilan yang tidak bersemangat
- Kurang liturgis, kurang ada kontak mata dengan pendengar
- Hanya mengarahkan mata dan perhatian pada satu titik/tempat dalam ruangan, gerak gerik yang tidak terkontrol
- Berdiri sambil memeluk atau menaruh tangan atau perut pada mimbar
- Tidak tenang atau melenggang kesana kemari
- Penampilan yang sombong dan pongah
- Menunjukkan kejenuhan dan kebosanan atau tanpa perhatian
3. Kesalahan dalam berbicara
- Mengulangi kesalahan
- Teknik bicara yang jelek (suara, tekanan, ritme, dll)
- Suara yang monoton, tidak ada tinggi rendah
- Bicara tidak jelas (artikulasi tidak jelas, menelan suku kata)
- Terlalu banyak bunyi antara yang mengganggu, sebagai tanda bahwa Anda tidak menguasai teks.
- Tekanan yang jelek pada kata-kata.
- Mengulangi kesalahan
- Teknik bicara yang jelek (suara, tekanan, ritme, dll)
- Suara yang monoton, tidak ada tinggi rendah
- Bicara tidak jelas (artikulasi tidak jelas, menelan suku kata)
- Terlalu banyak bunyi antara yang mengganggu, sebagai tanda bahwa Anda tidak menguasai teks.
- Tekanan yang jelek pada kata-kata.
4. Kesalahan dalam hubungan dengan
pendengar
- Kurang mempertimbangkan harapan dan keinginan pendengar.
- Tidak cukup menanggapi keberatan-keberatan yang dikemukakan
- Kurang konsentrasi terhadap warta yang disampaikan
- Berdiri terlalu jauh atau dekat dengan mikrofon sehingga suara tidak jelas.
- Kurang mempertimbangkan harapan dan keinginan pendengar.
- Tidak cukup menanggapi keberatan-keberatan yang dikemukakan
- Kurang konsentrasi terhadap warta yang disampaikan
- Berdiri terlalu jauh atau dekat dengan mikrofon sehingga suara tidak jelas.
5. Kekurangan-kekurangan pribadi
- Pandangan mata yang tidak terkontrol
- Kelihatan mengantuk dan tegang
- Cepat gugup dan cemas kalau ada kesalahan di tengah pembacaan
- Tidak ada dinamika.
- Pandangan mata yang tidak terkontrol
- Kelihatan mengantuk dan tegang
- Cepat gugup dan cemas kalau ada kesalahan di tengah pembacaan
- Tidak ada dinamika.
B.
Beberapa anjuran bagi lektor :
- Datanglah lebih dahulu ke gereja untuk melihat kembali teks yang akan dibaca dan menyesuaikan diri dengan situasi. Hal ini untuk menghindari kesalahan, kecemasan dan ketegangan
- Bersikaplah asli dan rileks
- Perhatikanlah sikap tubuh waktu duduk atau berdiri
- Tampillah secara meyakinkan dan penuh percaya diri
- Datanglah lebih dahulu ke gereja untuk melihat kembali teks yang akan dibaca dan menyesuaikan diri dengan situasi. Hal ini untuk menghindari kesalahan, kecemasan dan ketegangan
- Bersikaplah asli dan rileks
- Perhatikanlah sikap tubuh waktu duduk atau berdiri
- Tampillah secara meyakinkan dan penuh percaya diri
C.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dilatih oleh seorang lektor
I.
Prasyarat Organis
1. Pernafasan dan teknik bernafas
Sebuah pepatah tua dariIndia berbunyi “Nafas adalah
pengatur segala sesuatu”. Enrich Drach mengatakan, “Dilihat dari segi
psikologi, berbicara adalah menghembuskan nafas. Menurut tujuannya, berbicara
berarti pertama-tama bernafas yang benar”.
Sebuah pepatah tua dari
2. Proses pernafasan
Ada 4 cara bernafas yang kita kenal
1) Pernafasan dada
2) Pernafasan perut
3) Pernafasan sisi dari rongga perut dan dada
4) Pernafasan dalam (dan penuh)
1) Pernafasan dada
2) Pernafasan perut
3) Pernafasan sisi dari rongga perut dan dada
4) Pernafasan dalam (dan penuh)
Pernafasan dalam dan penuh adalah
kombinasi dari pernafasan dada, perut dan sisi rongga dada dan perut.
Pernafasan ini bersifat ritmis dan lambat jalannya.
Hal yang harus diketahui
Hal yang harus diketahui
Berbicara itu pada dasarnya memberikan
bunyi dan suara pada waktu menghembuskan nafas, sebab manusia itu berbicara
ketika dia menghembuskan nafas. Jadi seni utamanya tidak terletak pada menarik
nafas, tetapi pada waktu menghembuskan nafas. Pernafasan yang dalam akan
menyebabkan orang merasa lebih sehat, memiliki lebih banyak energi, tidak cepat
menjadi payah dalam berbicara, tidur lebih enak, tetapi lebih cepat bangun dan
lebih gampang dan jelas berbicara.
3. Teknik bernafas pada awal dan selama
berbicara/membaca
Menghembuskan nafas sedalam mungkin sebelum anda berbicara atau membaca. Sebelum mulai bicara, anda perlu menghembuskan nafas, supaya udara kotor dalam paru-paru dikeluarkan, dan paru-paru dikosongkan, sehingga ada cukup tempat untuk udara baru yang segar. Ini akan mengakibatkan kata-kata atau kalimat pertama yang diucapkan kedengaran jelas; juga waktu mengucapkan Nada tidak tergesa-gesa.
Anjuran : Bila mengalami rasa takut, cemas dan tegang berusahalah supaya menarik nafas perlahan-lahan dan dalam, menahan nafas beberapa detik lalu menghembuskan lagi. Waktu membaca atau berbicara, berusahalah supaya suku-suku kata terakhir diucapkan dengan jelas dan diberi tekanan, sehingga dengan itu bisa menghembuskan nafas dengan lebih baik.
II. Membina Suara
Menghembuskan nafas sedalam mungkin sebelum anda berbicara atau membaca. Sebelum mulai bicara, anda perlu menghembuskan nafas, supaya udara kotor dalam paru-paru dikeluarkan, dan paru-paru dikosongkan, sehingga ada cukup tempat untuk udara baru yang segar. Ini akan mengakibatkan kata-kata atau kalimat pertama yang diucapkan kedengaran jelas; juga waktu mengucapkan Nada tidak tergesa-gesa.
Anjuran : Bila mengalami rasa takut, cemas dan tegang berusahalah supaya menarik nafas perlahan-lahan dan dalam, menahan nafas beberapa detik lalu menghembuskan lagi. Waktu membaca atau berbicara, berusahalah supaya suku-suku kata terakhir diucapkan dengan jelas dan diberi tekanan, sehingga dengan itu bisa menghembuskan nafas dengan lebih baik.
II. Membina Suara
a. Modulasi
Suara itu penting untuk menciptakan kontak dan simpati dengan para pendengar. Efektifivitas dalam berbicara tidak hanya tergantung dari tehnik bernafas, resonansi dan artikulasi, tetapi juga tergantung dari modulasi suara. Modulasi berarti satu perubahan ritmis dari intonasi bahasa dalam hubungan dengan naik turunnya suara secara sadar. Oleh modulasi, orang dapat berbicara cepat dan lambat, kuat dan halus, tinggi dan rendah atau dengan kombinasi dan variasi sesuai dengan keinginan pembicara dan disamping itu modulasi juga mengkharakterisasi suara menjadi ramah, gembira, sedih, hangat, sayu, ironis, dll.
Suara itu penting untuk menciptakan kontak dan simpati dengan para pendengar. Efektifivitas dalam berbicara tidak hanya tergantung dari tehnik bernafas, resonansi dan artikulasi, tetapi juga tergantung dari modulasi suara. Modulasi berarti satu perubahan ritmis dari intonasi bahasa dalam hubungan dengan naik turunnya suara secara sadar. Oleh modulasi, orang dapat berbicara cepat dan lambat, kuat dan halus, tinggi dan rendah atau dengan kombinasi dan variasi sesuai dengan keinginan pembicara dan disamping itu modulasi juga mengkharakterisasi suara menjadi ramah, gembira, sedih, hangat, sayu, ironis, dll.
b. Kegunaan Modulasi
- Dapat memberi motivasi yang kuat kepada para pendengar karena menopang pesan yang disampaikan.
- Modulasi juga dapat memiliki daya yang meyakinkan dalam berbicara/membaca.
- Dapat memberi motivasi yang kuat kepada para pendengar karena menopang pesan yang disampaikan.
- Modulasi juga dapat memiliki daya yang meyakinkan dalam berbicara/membaca.
III.
Gerak gerik dan bahasa tubuh
Menurut penyelidikan ilmu pengetahuan, tubuh dapat menjadi duta yang menyampaikan pesan atau maksud kepada manusia lain. Gerak gerik dan ekspresi tubuh manusia dapat melengkapi, meneguhkan maksud yang disampaikan; atau sebaliknya dapat juga menghalangi tercapainya suatu maksud. Gerak gerik dan ekspresi tubuh dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia yang paling dalam dan paling tersembunyi, juga ada pesan-pesan yang disadari lewat gerak-gerik tubuh dalam saling hubungan antar manusia.
Menurut penyelidikan ilmu pengetahuan, tubuh dapat menjadi duta yang menyampaikan pesan atau maksud kepada manusia lain. Gerak gerik dan ekspresi tubuh manusia dapat melengkapi, meneguhkan maksud yang disampaikan; atau sebaliknya dapat juga menghalangi tercapainya suatu maksud. Gerak gerik dan ekspresi tubuh dapat mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia yang paling dalam dan paling tersembunyi, juga ada pesan-pesan yang disadari lewat gerak-gerik tubuh dalam saling hubungan antar manusia.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
bisa mencapai hasil maksimal adalah:
- mengenal kemampuan dan bentuk berbahasa atau berbicaranya.
- Tahu apakah bahasanya kedengaran indah atau buruk.
- Merasa apakah dia berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat.
- Berbicara sebagai orang terdidik atau berwibawa
- Mendengar dan menilai pembicaraannya.
- Mengontrol dirinya selama berbicara
- Tahu bagaimana rupanya yang tampak waktu ia berbicara
- Memiliki kesadaran penuh sewaktu berbicara
Ingatlah !!!
- Bahasa adalah nafas dan jiwa manusia
- Bahasa adalah penampakkan luaran dari roh
- Bahasa adalah tanda pengenal materiil dari sinar kepribadian
INTISARI :
Sabda Allah yang tertulis dalam Kitab Suci akan menjadi kata-kata yang memiliki kekuatan yang indah dan menghidupkan apabila orang yang menyampaikannya juga mampu membaca, merenungkan dan menjiwainya. Lalu mewartakan secara terang dan jelas kepada orang lain, oleh karena Roh karunia-karunia Allah yang menggerakkan.
- mengenal kemampuan dan bentuk berbahasa atau berbicaranya.
- Tahu apakah bahasanya kedengaran indah atau buruk.
- Merasa apakah dia berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat.
- Berbicara sebagai orang terdidik atau berwibawa
- Mendengar dan menilai pembicaraannya.
- Mengontrol dirinya selama berbicara
- Tahu bagaimana rupanya yang tampak waktu ia berbicara
- Memiliki kesadaran penuh sewaktu berbicara
Ingatlah !!!
- Bahasa adalah nafas dan jiwa manusia
- Bahasa adalah penampakkan luaran dari roh
- Bahasa adalah tanda pengenal materiil dari sinar kepribadian
INTISARI :
Sabda Allah yang tertulis dalam Kitab Suci akan menjadi kata-kata yang memiliki kekuatan yang indah dan menghidupkan apabila orang yang menyampaikannya juga mampu membaca, merenungkan dan menjiwainya. Lalu mewartakan secara terang dan jelas kepada orang lain, oleh karena Roh karunia-karunia Allah yang menggerakkan.
0 komentar:
Posting Komentar