Peristiwa “pembersihan”
Bait Allah sebenarnya diceritakan keempat Injil dengan sudut pandang
masing-masing, yakni:
1. Yohanes menaruh
episode itu pada awal karya Yesus untuk menekankan bahwa sejak awal Yesus mau
mengajak orang mengarahkan diri ke Bait yang didirikan Tuhan sendiri, yakni
dirinya yang dibangkitkan Tuhan.
2. Ketiga Injil lain
(Mrk 11:15-17; Mat 21:12-13; Luk 19:45-46) menaruhnya pada hari-hari terakhir
kehidupan Yesus untuk menekankan kontras antara Bait Allah yang morat-marit itu
dengan Bait yang akan dibangunnya kembali dalam tiga hari.
3. Berbeda dengan
Yohanes, Injil Markus, Matius dan Lukas tidak menghubungkan pernyataan Yesus
akan membangun kembali Bait yang hancur dalam waktu tiga hari dengan
tindakannya di Bait Allah.
4. Di lain pihak Markus
dan Matius melaporkan bahwa pernyataan itu menjadi salah satu tuduhan terhadap
Yesus dalam Mahkamah Agama (Mrk 14:58; Mat 26:61) dan juga diolok-olok
orang-orang yang lewat di muka salib (Mrk 15:29; Mat 27:40).
Yohanes tidak
menghubungkan kata-kata itu dengan tuduhan maupun olok-olok itu.
Lukas tidak menyebutnya sama sekali, tetapi ia menggarap bahan ini dengan caranya sendiri: seluruh Kisah Para Rasul memuat cerita bagaimana gereja yang tumbuh pesat itu adalah karya Roh Yesus yang membangun kembali Bait yang baru.
Lukas tidak menyebutnya sama sekali, tetapi ia menggarap bahan ini dengan caranya sendiri: seluruh Kisah Para Rasul memuat cerita bagaimana gereja yang tumbuh pesat itu adalah karya Roh Yesus yang membangun kembali Bait yang baru.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh
0 komentar:
Posting Komentar