KSPB (Kitab Suci Perjanjian Baru) menyatakan Yesus sebagai
Mesias meskipun Yesus bukanlah Mesias yang diharapkan oleh kebanyakan orang
Yahudi pada saat itu. Sebab bangsa Yahudi menantikan Mesias yang dapat mengusir
bangsa Romawi yang menjajah mereka. Dengan tegas, Injil menyatakan bahwa
Kristus tidak datang untuk mendirikan Kerajaan di dunia atau untuk membebaskan
orang- orang Yahudi dari penjajahan Romawi; tetapi Ia mewartakan Kerajaan Surga
bagi bangsa Yahudi dan bangsa non- Yahudi.
Meskipun jemaat perdana mengakui bahwa Yesus telah berjaya di
dalam Gereja-Nya namun mereka mengakui bahwa segala hal belum sepenuhnya takluk
kepada-Nya, sehingga masih ada penggenapan Kerajaan-Nya di masa mendatang (KGK
680).
Oleh karena itu, para jemaat perdana menantikan dengan rindu
kedatangan Kristus yang kedua dalam kemuliaan-Nya, untuk mencapai kemenangan
sempurna kebaikan atas kejahatan, ketika Kristus akan mengadili semua orang,
baik yang hidup dan yang mati (KGK 681, 682) dengan keadilan dan kasih
sempurna.
Maka bacaan Kitab Suci inilah yang mendasari masa Adven. Kitab
Suci mengajarkan agar kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan. Persiapan
diri yang dimaksud adalah 'berjaga-jaga', karena memang inilah yang
diperintahkan oleh Kristus untuk menyambut kedatangan-Nya (Mat 24:42. Mat
25:13; Mrk 13:33). 'Berjaga- jaga' disini maksudnya adalah untuk mengarahkan
pandangan kita kepada hal- hal surgawi, dan bukan kepada hal- hal duniawi,
pesta pora, dan dosa, seperti yang dilakukan orang banyak pada jaman nabi Nuh
(Mat 24:37-39, Kej 6:5-13). Dengan kata lain: masa Adven merupakan masa
pertobatan, di mana kita dipanggil Allah untuk kembali ke jalan Tuhan.
Adven adalah kesempatan untuk menumpas gunung dan bukit kesombongan hati kita, maupun menimbun lembah kekecewaan dan luka-luka batin kita, agar semua yang berliku diluruskan dan yang berlekuk diratakan (Luk 3:5-6) agar kita siap menyambut Kristus dan melihat keselamatan yang dari Tuhan.
Pemaknaan Adven
Katekismus Gereja Katolik menjelaskan tentang makna masa
Adven sebagai berikut:
KGK 524 Ketika Gereja merayakan liturgi Adven setiap tahunnya, ia menghadirkan kembali pengharapan di jaman dahulu akan kedatangan Mesias, sebab dengan mengambil bagian di dalam masa penantian yang panjang terhadap kedatangan pertama Sang Penyelamat, umat beriman memperbaharui kerinduan yang sungguh akan kedatangan-Nya yang kedua.
KGK 524 Ketika Gereja merayakan liturgi Adven setiap tahunnya, ia menghadirkan kembali pengharapan di jaman dahulu akan kedatangan Mesias, sebab dengan mengambil bagian di dalam masa penantian yang panjang terhadap kedatangan pertama Sang Penyelamat, umat beriman memperbaharui kerinduan yang sungguh akan kedatangan-Nya yang kedua.
Dengan merayakan kelahiran sang perintis [Yohanes Pembaptis]
dan kematiannya, Gereja mempersatukan kehendaknya: "Ia harus makin besar,
tetapi aku harus makin kecil."(Yoh 3:30).
Dengan demikian masa Adven merupakan masa menantikan
kelahiran Kristus/ penjelmaan-Nya menjadi manusia. Masa Adven ini bukan bagian
dari masa Natal, tetapi merupakan persiapannya. Oleh karena itu, masa Adven
merupakan masa pertobatan (menyerupai masa Prapaska), sebab memang
pertobatan-lah yang diserukan oleh Yohanes Pembaptis agar kita dapat menyambut
Kristus Sang Penyelamat.
Ciri- ciri perayaan masa Adven adalah tenang dan sederhana,
tidak semeriah masa biasa, sebab penekanannya adalah pertobatan yang diwarnai
oleh pengharapan akan kedatangan Tuhan.
Budaya sekular di sekitar kita dan juga banyak gereja- gereja non- Katolik merayakan hari Natal yang berdiri sendiri, terlepas dari masa Adven dan masa oktaf Natal sampai Epifani. Namun sesungguhnya hari Natal tidak dimaksudkan sebagai hari yang berdiri sendiri, tetapi sebagai perayaan yang tidak terlepas dari penanggalan tahunan liturgis. Natal sebagai perayaan Inkarnasi Tuhan Yesus perlu dipersiapkan terlebih dahulu pada masa Adven.
Sebab masa Adven merupakan masa peringatan akan penghiburan yang diberikan Tuhan dan kesempatan di mana kita menyesuaikan diri dengan kehendak Tuhan, seperti halnya ketika para patriarkh, para nabi dan raja menanti dengan penuh pengharapan akan janji Allah yang akan mengutus Putera-Nya menjadi manusia.
Terminologi Adven
Kata "Adven" berasal dari kata Latin 'adventus,
advenio' (bahasa Yunani-nya parousia), artinya 'kedatangan'. Maka fokus masa
Adven adalah kedatangan Mesias, yaitu Yesus Kristus. Maka doa- doa penyembahan
dan bacaan Kitab Suci tidak saja mempersiapkan kita secara rohani akan
kedatangan-Nya (untuk memperingati kedatangan-Nya yang pertama) tetapi juga mempersiapkan
kedatangan-Nya yang kedua. Itulah sebabnya bacaan Kitab Suci pada masa Adven
diambil dari Perjanjian Lama yang mengharapkan kedatangan Mesias dan Perjanjian
Baru yang mengisahkan kedatangan Kristus untuk menghakimi semua bangsa. Demikian
juga, tentang Yohanes Pembaptis, sang perintis yang membuka jalan bagi
kedatangan Kristus Sang Mesias.
Masa Adven adalah masa empat minggu sebelum hari Natal,
ketika Gereja merayakan kedatangan Kristus yang pertama dan mengharapkan
kedatangan-Nya yang kedua. Hari pertama Adven dapat jatuh antara tanggal 27
November sampai 3 Desember.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
0 komentar:
Posting Komentar