Dengan dasar inilah,
Tuhan memampukan kita untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal
budi. Perintah untuk mengasihi Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa dan
segenap akal budi adalah mengasihi Tuhan dengan keseluruhan diri kita, menempatkan
Tuhan lebih utama dalam segala sesuatu, di mana saja, setiap saat dan dalam
segala kondisi.
Dan kalau bukti kasih
kita kepada Tuhan dan tanda kita berdiam di dalam Allah adalah dengan menuruti
segala perintah Tuhan (lih. 1John 2:3; 1Yoh 3:24), maka kita akan melihat bahwa
sesungguhnya perintah ini sangat berat bagi manusia.
Namun, Tuhan tidak akan
memberikan perintah yang mustahil, karena Dia menegaskan bahwa kuk yang
dipasang-Nya adalah enak dan ringan. (lih. Mat 11:29). Kunci dari kemampuan kita
untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi serta mengasihi
sesama adalah karena Allah telah memberikan rahmat-Nya kepada kita semua.
Kita yang telah dibaptis
telah menerima rahmat Allah yang begitu besar, seperti: menjadi putera/i Allah
di dalam Kristus, disatukan dalam Tubuh Mistik Kristus, dibebaskan dari dosa
asal, menerima rahmat pengudusan, tiga kebajikan ilahi dan tujuh karunia Roh
Kudus.
Rahmat dari Allah
kemudian diperkuat dengan rahmat yang mengalir dari sakramen-sakramen yang
lain, terutama Sakramen Tobat dan Sakramen Ekaristi. Dengan bekal rahmat Allah
yang begitu luar biasa ini, maka sesungguhnya umat Allah telah dimampukan untuk
dapat mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi, sehingga pada
akhirnya dapat mengasihi sesama dengan lebih baik lagi.
Selamat berbagi,
Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Salam HIKers,
Tuhan berkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
0 komentar:
Posting Komentar