Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran
(9 Nov 2014)
“Masihkah kau ingat
waktu di desa
bercanda bersama di samping gereja
Kala itu kita masih remaja
yang polos hatinya bercerita.
Waktu kini telah lama berlalu
Sudah sepuluh tahun tak bertemu
Entah dimana kini kau berada
tak tahu dimana rimbanya.
bercanda bersama di samping gereja
Kala itu kita masih remaja
yang polos hatinya bercerita.
Waktu kini telah lama berlalu
Sudah sepuluh tahun tak bertemu
Entah dimana kini kau berada
tak tahu dimana rimbanya.
Refr :
Hanya satu yang tak terlupakan
Kala senja di gereja tua
Waktu itu hujan rintik-rintik
kita berteduh di bawah atapnya
Kita berdiri begitu rapat
hingga suasana begitu hangat
tanganmu kugenggam erat-erat.
Kenangan itu selalu kuingat
Hanya satu yang tak terlupakan
Kala senja di gereja tua
Waktu itu hujan rintik-rintik
kita berteduh di bawah atapnya
Kita berdiri begitu rapat
hingga suasana begitu hangat
tanganmu kugenggam erat-erat.
Kenangan itu selalu kuingat
Meskipun saat ini kau
telah berdua
itu bukanlah kesalahanmu
Ku hanya ingin dapat bertemu
bila bertemu, puaslah hatiku.”
itu bukanlah kesalahanmu
Ku hanya ingin dapat bertemu
bila bertemu, puaslah hatiku.”
Gereja Katolik adalah
Gereja Kristen dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, saat ini dijabat Paus
Fransiskus. Gereja Katolik menurut asal-usulnya dari komunitas Kristiani
perdana yang didirikan oleh Yesus Kristus dan dipimpin oleh ke-12 Rasul,
khususnya Santo Petrus. Gereja Katolik merupakan Gereja Kristen terbesar dan
organisasi keagamaan terbesar di dunia. Menurut Buku Tahunan Statistik Gereja
Katolik, keanggotaannya di seluruh dunia pada akhir tahun 2005 berjumlah
1.114.966.000, meliputi sekitar 60 persen dari semua penganut Kristen atau
kira-kira satu dari enam orang di dunia beragama Katolik.
Gereja Katolik merupakan
sebuah organisasi sedunia yang terdiri atas satu Gereja Partikular Ritus Latin
dan 22 Gereja Partikular Ritus Timur, semuanya mengakui Tahta Suci di Roma
sebagai otoritas tertingginya di muka bumi. Gereja Katolik terbagi-bagi dalam
wilayah-wilayah yurisdiksi, biasanya atas dasar teritorial. Satu unit teritorial
standar disebut diosis (di Indonesia disebut keuskupan) dalam ritus Latin atau
eparki dalam ritus-ritus Timur, masing-masing dikepalai seorang uskup. Pada
akhir tahun 2005, jumlah total seluruh wilayah yurisdiksi tersebut adalah
2.770.
Di Eropa, ada banyak
bangunan gereja Katolik yang besar (Bdk: orang Yahudi menyebutnya sebagai Bait
Allah, yakni sebutan untuk pusat peribadahan Yahudi di Yerusalem kuno, di Bukit
Bait Suci. Dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut Bait Suci/Beit HaMikdash בית
המקדש. Bangunan ini digunakan untuk beribadah dan mempunyai fungsi utama untuk
mempersembahkan kurban korbanot. Selama beberapa abad tempat ini menjadi pusat
ibadah agama Yahudi), yang dikenal sebagai Basilica, sebuah bangunan dengan
pola bangunan khas pengadilan dan pusat perdagangan Romawi, basilicale. Dahulu,
bagi orang Romawi, basilica adalah aula umum yang sangat besar, yang terletak
di alun-alun umum. Kini, bagi kita: basilica adalah gereja-gereja besar yang
mempunyai nilai historis dan spiritual yang penting. Bapa Suci secara resmi
bisa menetapkan sebuah gereja sebagai “basilika” atau bukan. Setiap gereja
basilica juga mempunyai sebuah “gerbang suci” yang dibuka hanya pada masa
ziarah khusus seperti yang dimaklumkan oleh Bapa Suci.
Gereja Katolik Roma sendiri memiliki tujuh gereja/basilika utama, yakni: “St. Petrus di Vatican, St. Yohanes Lateran, St. Maria Maggiore, St. Paulus” di Luar Tembok, St. Laurentius, St. Sebastianus dan Salib Suci di Yerusalem. Keempat basilika pertama dari ketujuh basilika tersebut secara teknis disebut “basilika paling utama”. (Bdk: Basilika St.Petrus memiliki 24 kapel, 44 altar dan 395 patung perunggu bersepuh emas dan perak). Mengacu pada para arkeolog, pelbagai basilika pada waktu itu memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai tempat penghormatan, dan tempat pemakaman istimewa (dalam hal ini untuk St. Paulus), serta tempat untuk perayaan Ekaristi.
Gereja Katolik Roma sendiri memiliki tujuh gereja/basilika utama, yakni: “St. Petrus di Vatican, St. Yohanes Lateran, St. Maria Maggiore, St. Paulus” di Luar Tembok, St. Laurentius, St. Sebastianus dan Salib Suci di Yerusalem. Keempat basilika pertama dari ketujuh basilika tersebut secara teknis disebut “basilika paling utama”. (Bdk: Basilika St.Petrus memiliki 24 kapel, 44 altar dan 395 patung perunggu bersepuh emas dan perak). Mengacu pada para arkeolog, pelbagai basilika pada waktu itu memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai tempat penghormatan, dan tempat pemakaman istimewa (dalam hal ini untuk St. Paulus), serta tempat untuk perayaan Ekaristi.
Salah satu gereja besar
dalam gereja Katolik, yakni gereja basilika Lateran, dibuat oleh Kaisar
Konstantinus, putera Ratu Helena, 324 M. Gereja besar ini melambangkan
kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja setelah 3 abad lebih mengalami
penganiayaan. Letaknya di atas bukit Goelius dan tergabung dengan istana
kekaisaran, diberkati Silvester I (314 - 335). Meskipun sekarang kegiatan Kuria
sejak akhir abad pertengahan lebih banyak berlangsung di Vatikan dan sejak
Basilika St. Petrus yang sekarang selesai dibangun, upacara-upacara besar
kepausan (termasuk pelantikan dan pemakaman) berlangsung di sana tapi
sebenarnya gereja Katedral Dioses Roma yang juga adalah gereja Paus bukan
terletak di Vatikan tapi di Lateran. Dan karena alasan itu pesta pemberkatan
gereja Lateran dirayakan oleh Gereja Universal, karena ini adalah gereja
Katedral Dioses Roma atau gereja tempat Cathedra (tahta) Paus, ”Sacrosancta
Lateranensis ecclesia omnium urbis et orbis ecclesiarum mater et caput” (Gereja
Lateran yang suci, ibu dan kepala dari gereja-gereja seluruh dunia dan kota).
Ada juga sebuah gereja
besar lain untuk menghormati Bunda Maria, yaitu Gereja Basilika Santa Maria
Mayor (Roma, Italia - 352 Masehi), salah satu gereja favorit para Paus sejak
berabad-abad lalu. Pada tahun 352 Masehi, sepasang suami-istri warga Roma yang
tak memiliki anak, Yohanes dan isterinya, memutuskan untuk menghibahkan harta
kekayaan mereka kepada Santa Perawan Maria. Mereka seringkali berdoa kepada
Bunda Maria untuk minta petunjuk bagaimana harta kekayaan mereka bisa digunakan
demi Bunda Maria. Perawan Maria suatu ketika muncul di hadapan mereka pada
malam hari tanggal 4 Agustus dan mengatakan bahwa dia menginginkan sebuah
basilika dibangun diatas Bukit Esquiline, yaitu salah satu dari tujuh bukit di
kota Roma. Bunda Maria akan menandai areal tanah tempat gereja itu mesti
dibangun, dengan tumpukan salju - yang mana ini merupakan suatu mukjijat karena
bulan Agustus adalah bulan terpanas di kota Roma. Sri Paus pada saat itu, Paus
Liberius, juga menerima pesan yang sama dari Sang Perawan. Pada pagi hari
tanggal 5 Agustus, sebagian wilayah Bukit Esquiline yang luas ditutupi oleh
lapisan salju. Baik Yohanes bersama istrinya, maupun Sri Paus Liberius datang
ke bukit tersebut. Setelah mereka mengukur luas wilayah yang ditutupi oleh
salju, yang akan menjadi luas area basilika, salju tersebut menghilang. Sri
Paus segera memerintahkan dibangunnya basilika, dan Santa Maria Mayor selesai
dibangun pada tahun 360 Masehi.
Disinilah, melihat
betapa besar dan banyaknya bangunan gereja di dunia, sebetulnya apa arti
Gereja. Gereja sendiri berarti sebuah usaha untuk, “Gemakan Tuhan, Resapkan
iman dan Jauhkan setan.
- GEmakan Tuhan dengan
karya: Ada gereja tua di Menteng, ada gereja muda di Bandung. Ada gereja kota
di Katedral, ada gereja desa di Wonosari. Ada gereja kaya di Kelapa Gading, ada
gereja miskin di Papua. Ada gereja dunia pertama di Eropa, ada juga gereja
dunia ketiga di Asia dan Afrika. Ada gereja bawah tanah di Cina, ada gereja
Ortodoks di Rusia, ada gereja Anglikan di Inggris, ada juga gereja Katolik di
Roma.
Semua gereja itu
mempunyai arti yang sama, yakni: kumpulan umat Allah yang beriman (Portugis:
Igreja, Latin: Ecclesia, Ibrani: qahal, Bdk: Mat.16:18 dan Mat.18:17-18). St.
Ignatius menjelaskan, "Dimana Yesus Kristus ada, disanalah Gereja".
St.Irenaeus menegaskan, "Dimana Roh Allah ada, disana ada Gereja".
St.Timotius juga menekankan, Gereja adalah “jemaat Allah yang hidup”,
Dalam hal ini, saya mau mengangkat pandangan St.Paulus tentang gereja. Baginya, gereja adalah “Bait Allah”, yaitu yang tidak dibuat dengan tangan manusia (1 Korintus 3:16, 17; Kisah Rasul 7:48). Gereja itu adalah rumah tetapi bukanlah bangunan. Gereja adalah rumah tempat Allah bertahta. Gereja itu adalah sebuah keluarga Allah yang dibangun atas landasan batu penjuru yaitu Yesus Kristus dan batu-batu yang hidup yaitu kita. Itu sebabnya, dalam banyak buku teologi Katolik, kata “gereja”, bisa dimulai dengan “G” (jemaatnya) atau “g” (bangunannya).
Jelasnya, setiap orang beriman dengan demikian diajak untuk setia gemakan Tuhan dengan karya. Lihatlah, ketika banyak orang dalam sebuah pesta perkawinan di Kana resah karena kekurangan anggur, Maria berani gemakan Tuhan yang peduli pada ruwet renteng hidup setiap manusia, (Bdk: "Hendaknya kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja, sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri," Yakobus 1:22).
- REsapkan iman dengan
cinta: Gereja meyakini ada tujuh duka Maria (Sapta Duka Bunda Maria, Mater Dolorosa). Pengalaman duka
Bunda akan menggugah kesadaran bahwa jika kita hidup bersama Yesus Putranya,
kita harus siap dengan segala kemungkinan yang sering tak terduga. Bahkan sampai
kematian mengantar kembali Sang Putra ke pangkuan-Nya. Bunda Maria tetap tabah
dan kuat menjalaninya. Apa rahasianya? Dia mau resapkan iman. Dia sepenuhnya
yakin, bahwa, “”Tuhan benar, mengikutiMu bukan langit biru yang Kau janjikan,
juga bukan bunga-bunga indah yang bertebaran, tetapi jalan penuh lika-liku,
karena jalan itu pula yang pernah KAU lewati…..” Ingatlah juga baik-baik,
mukjijat pertama yang dibuat Yesus di desa Kana, terjadi ketika Maria mau
meresapkan imannya, juga ketika Yesus menguji imannya bukan? (Yoh 2:1-11).
Mengacu pada Kardinal
Ratzinger (Paus Benediktus XVI), lewat Maria, menjadi nampak bahwa Gereja
bukanlah sekedar institusi belaka, ia juga bukan hanya salah satu dari
kenyataan sosiologis yang biasa. Gereja adalah seorang pribadi. Ia adalah
seorang wanita. Ia adalah seorang ibu. Ia sungguh hidup. Pemahaman tentang
Gereja dari sudut pandang Maria adalah suatu pemahaman yang paling kuat dan
paling kontras dengan konsep Gereja sebagai lembaga yang sepenuhnya organisasi
dan birokratis. Kita tidak dapat membuat Gereja; kita harus menjadi Gereja.
Hanya iman yang membentuk keberadaan kita, bahwa kita adalah Gereja dan Gereja
ada di dalam kita. Dan hanya menjadi seperti Maria, kita menjadi Gereja. Juga
pada awal mulanya, Gereja tidak dibuat, tetapi dilahirkan. Ia dilahirkan ketika
fiat muncul dari lubuk hati Maria. Inilah keinginan yang paling dalam dari
Konsili : agar Gereja dibangun kembali di dalam hati kita. Maria menunjukkan
kita jalan”
- JAuhkan Setan dengan
doa: Daniel, sang ‘penjinak singa’ itu biasa berdoa pagi hari, tengah hari dan
sore hari. Daud, sang raja besar itu berkata: "Tujuh kali dalam sehari aku
memuji Engkau". (Mazmur 119:164). Injil melaporkan bahwa Yesus biasa
bangun sebelum dini hari dan pergi ke suatu tempat tersendiri untuk berdoa
"Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia
pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana". (Markus 1:35). Setiap kali
menghadapi putusan penting, Ia selalu berdoa. Yesus mendoakan tugas dan
karya-Nya, mendoakan para murid-Nya,mendoakan semua orang yang dilayani-Nya.
Oleh Yesus, semua peristiwa hidupNya dibawa dalam doa. Dan, saya yakin pepatah
lama, “begitu anaknya, begitu pula ibunya, bukan?” Ingatlah juga Kejadian 3:15,
“Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara
keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau
akan meremukkan tumitnya.”
0 komentar:
Posting Komentar