Iman memiliki dimensi perubahan:
- Abram menjadi Abraham
- Simon menjadi Petrus
- Saulus menjadi Paulus dan
- Yesus menjadi Kristus.
- Abram menjadi Abraham
- Simon menjadi Petrus
- Saulus menjadi Paulus dan
- Yesus menjadi Kristus.
Jelasnya, kita juga diajak berubah:
- yang pemarah menjadi penyabar
- yang sombong menjadi rendah hati
- yang malas menjadi rajin
- yang penakut menjadi pemberani dll.
- yang pemarah menjadi penyabar
- yang sombong menjadi rendah hati
- yang malas menjadi rajin
- yang penakut menjadi pemberani dll.
Adapun 3 jalan iman supaya kita bisa
ber-“transfigurasi”- berubah setiap hari seperti yang saya tulis dm buku
“HERSTORY” (RJK, Kanisius), antara lain:
1.Berdoa:
Di tengah kesibukan.dan ruwet renteng karya dan warta, Yesus selalu punya waktu ber”intimitas cum Deo”: Ia menyepi dan berdoa.
Ia naik ke Gunung Tabor dan menarik diri dari tegangan keseharian agar tidak hanyut-larut oleh afeksi-emosi-friksi dan ambisi.
Di tengah kesibukan.dan ruwet renteng karya dan warta, Yesus selalu punya waktu ber”intimitas cum Deo”: Ia menyepi dan berdoa.
Ia naik ke Gunung Tabor dan menarik diri dari tegangan keseharian agar tidak hanyut-larut oleh afeksi-emosi-friksi dan ambisi.
Yang pasti lewat doa yang penuh dengan
"solitude/kesendirian, "silence/keheningan;
"stillness/ketenangan, dan "simplicity/kesederhanaan, kita bisa
mendekati teras hati untuk kembali disentuh-diraba dan dibelai oleh Allah.
Dan, bukankah semakin kita kurang berdoa
maka semakin buruk yang terjadi?
2. Berkarya:
Yesus ajak kita untuk “turun gunung”, untuk kembali menghadapi pelbagai gerak-polah masalah hidup karya.
Ia bersama para muridNya "turun" sebagai cahaya ilahi: Ia menerangi tapi tidak menyakiti.
Ia menghangatkan tapi tidak membinasakan, mencerahkan tapi tidak menyilaukan.
Yesus ajak kita untuk “turun gunung”, untuk kembali menghadapi pelbagai gerak-polah masalah hidup karya.
Ia bersama para muridNya "turun" sebagai cahaya ilahi: Ia menerangi tapi tidak menyakiti.
Ia menghangatkan tapi tidak membinasakan, mencerahkan tapi tidak menyilaukan.
Disinilah, kita ditantang untuk
“mengakar-membatang-menyabang-mendaun-berbunga+berbuah" bagi kemuliaan
Tuhan.
3. Bersyukur:
Di atas Gunung Tabor, wajah Yesus bercahaya dan berkilauan.
Musa sebagai hakim agung dan Elia sebagai nabi agung pun “tunduk” padaNya.
Adapun Yesus juga mengajak 3 murid yg nantinya akan memimpin Gereja Perdana: Petrus di Roma, Yohanes di Efesus, dan Yakobus di Yerusalem.
Di atas Gunung Tabor, wajah Yesus bercahaya dan berkilauan.
Musa sebagai hakim agung dan Elia sebagai nabi agung pun “tunduk” padaNya.
Adapun Yesus juga mengajak 3 murid yg nantinya akan memimpin Gereja Perdana: Petrus di Roma, Yohanes di Efesus, dan Yakobus di Yerusalem.
“Cari gabah di Gunung Sahari - Mari kita berubah setiap hari.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 752D878C
0 komentar:
Posting Komentar