Belajar dari “Mutiara Hitam” - Afrika Selatan
Tulisan ini mengacu pada sebuah kisah di Afrika Selatan dan kupasan buku bertajuk, No Future Without Forgiveness yang dikarang oleh seorang Uskup Agung dari Gereja Anglikan, Desmond Mpilo Tutu (Doubleday, New York, USA, 1999, 287 hal). Syukurlah buku ini sekarang sudah di alih bahasakan oleh Triyoga Dharma Utami dan diterbitkan oleh CISCORE (Center for Intercultural Studies and Conflic Resolution). Tema besar tulisan ini adalah rekonsiliasi di Afrika Selatan antara pihak apartheid dengan kelompok kulit hitam. Ini sebuah fakta-bukan melulu fiksi! Ini adalah sebuah cerita pengalaman konkrit seorang gembala Gereja Anglikan (dan peraih Nobel Perdamaian). Ini sebuah kisah saksi mata sejarah sekaligus sebagai simbol kehadiran hidup yang terlibat. Di sinilah ditampilkan bahwa hidup kita hic et nunc tak terlepas dengan sejarah dan rekonsiliasi. Locus theologicus kita bukanlah melulu sistem, tapi lebih pada sejarah yang nota bene terus on-becoming.